Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR TELEKOMONIKASI
Modulation Phase (PM)

Dosen Pengampu : Ir. Tan Suryani Sollu, MT

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Miftakhul Jannah (F44120003)


Moh.Hafidz Faturrahman (F44120031)
Moh. Firman (F44120032)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Modulasi Phase (PM) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada mata kuliah Dasar Telekomunikasi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Modulasi Phase bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir.Tan Suryani Sollu,MT,
selaku dosen mata kuliah Dasar Telekomunikasi yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu,11 Maret 2021


 
Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1 Latar belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

2.1 Pengertian Modulasi Fase (Phase Modulation).........................................3

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Modulasi Fase...............................................4

2.3 Proses Modulasi dan Demodulasi Fase (Sudut).........................................4

BAB III PENUTUP............................................................................................8

3.1 Kesimpulan................................................................................................8

3.2 Saran...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan
selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki
mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan
dan mengejar efisiensi di segala aspek.Seiring dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sektor–sektor industri semakin
banyak yang menggunakan fasilitas atau peralatan dengan teknologi yang canggih
guna mendapatkan hasil yang optimal dan efisien.
Aktifitas kehidupan sehari-hari banyak tergantung dari penggunaan
informasi. Bentuk-bentuk informasi adalah beraneka ragam, antara lain dalam
bentuk bahasa lisan, tertulis atau data tertulis/gambar. Informasi bisa
diolah,disimpan dan disalurkan. Teknologi-teknologi baru telah dikembangkan
untuk melakukan hal-hal tersebut. Salah satu sarana yang paling penting dalam
penyaluran informasi adalah dengan mengkonversikan informasi ke dalam bentuk
sinyal listrik dan mentransmisikannya dalam jangkauan jarak tertentu
menggunakan suatu media komunikasi.
Modulasi adalah suatu proses dimana properti atau parameter dari suatu
gelombang divariasikan secara proporsional terhadap gelombang yang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan.Proses
modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa
sinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut
ditumpangkan.
Modulasi memiliki dua macam jenis, yaitu modulasi sinyal analog dan
modulasi sinyal digital. Contoh modulasi sinyal analog adalah Frequency
Modulation (FM), Amplitude Modulation (AM), dan Phase Modulation (PM).
Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation (PM) tergolong dalam
modulasi sudut, Dalam makalah ini dibahas mengenai Phase Modulation (PM).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari modulasi dan demodulasi fase?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan modulasi fase dibanding dengan
modulasi yang lain?
3. Bagaimana proses modulasi dan demodulasi fase?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari modulasi dan demodulasi fase.
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan modulasi fase disbanding
dengan modulasi yang lain.
3. Dapat memahami proses modulasi dan demodulasi fase.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Modulasi Fase (Phase Modulation)


2.1.1 Modulasi Fase
Modulasi fase menggunakan perbedaan sudut (phase) dari sinyal analog
untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada modulasi jenis ini,
amplitudo dan frekuensi dari sinyal analog adalah tetap, yang berubah adalah
phase sinyal analognya.
Modulasi Fase (Phase Modulation) merupakan bentuk modulasi yang
merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. Hampir
mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan
tidak merubah amplitudo pembawa. Modulasi Fase (Phase Modulation) jarang
digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih kompleks.
Modulasi Fase (PM) adalah suatu proses modulasi yang mengubah-ubah
fasa dari gelombang carrier sesuai dengan karakteristik gelombang informasi.
Modulasi fasa dihasilkan bila fasa sudut dari pembawa dibuatmenjadi fungsi
dari sinyal modulasi.

Gambar 2.1 Sinyal Carrier dan Sinyal Termodulasi Fase

2.1.2 Demodulasi Fase


Demodulasi fase adalah proses pelepasan suatu sinyal informasi dari
sinyal pembawa dimana sinyal yang termodulasi berubah sesuai dengan fase
sinyal informasinya.

3
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Modulasi Fase
2.2.1 Kelebihan Modulasi Fase
- Cara modulasi ini yang paling baik tetapi juga paling sukar. Biasanya
dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah yang banyak dan
dalam kecepatan yang tinggi.
- Tahan terhadap noise
- Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibanding amplitudo modulasi
2.2.2 Kekurangan Modulasi Fase
- Phase modulasi memerlukan perangkat keras sebagai penerima yang
kompleks.

2.3 Proses Modulasi dan Demodulasi Fase (Sudut)


2.3.1 Modulasi
Sinyal audio dimasukan dalam modulator fase di PM. Gelombang yang
dihasilkan dari fase modulator pergeseran fasa, seperti yang diilustrasikan pada
gambar 2.2. Perhatikan bahwa jangka waktu berturut-turut setiap siklus
bervariasi dalam gelombang termodulasi menurut variasi audio-gelombang.
Karena frekuensi adalah fungsi dari jangka waktu per siklus, kita dapat melihat
bahwa seperti pergeseran fasa pembawa akan menyebabkan frekuensi untuk
mengubah. Perubahan frekuensi fm penting, tetapi di pm itu hanyalah
insidental. Jumlah frekuensi perubahan hubungannya dengan bentuk
gelombang termodulasi resultan di PM. Pada titik ini perbandingan fm untuk
pm mungkin tampak agak kabur, tapi itu akan memperjelas sambil kita
membuat kemajuan.

4
Gambar 2.2 Modulasi Fase
Mari kita tinjau beberapa hubungan fase tegangan. Lihatlah gambar 2.3 dan
membandingkan tegangan tiga (A, B, dan C). Karena tegangan A dimulai siklus
dan mencapai puncaknya sebelum tegangan B, dikatakan untuk mendahului
tegangan B. tegangan C, di sisi lain, tertinggal tegangan B dengan 30 derajat.
Dalam fase modulasi fase pembawa disebabkan shift di tingkat sinyal audio. Pada
gambar 2.4, dicatat bahwa pembawa unmodulated memiliki tahap konstan,
amplitudo dan frekuensi. Bentuk gelombang bertitik mewakili pembawa
termodulasi. Perhatikan bahwa fase di puncak kedua mengarah fase pembawa
tanpa modulasi. Di puncak ketiga pergeseran lebih besar; Namun, puncak keempat
on, puncak mulai menyetel kembali fase satu sama lain. Hubungan ini mewakili
efek dari 1/2 siklus af modulasi sinyal. Silih bergantinya negatif sinyal audio, fase
pembawa akan tertinggal dan puncak-puncak akan terjadi kadangkadang lambat
mereka akan tidak termodulasi sinyal pembawa.

Gambar 2.3 Hubungan Fase

5
Gambar 2.4 Sinyal Pembawa dengan dan tanpa Modulasi

Presentasi dari gelombang ini dua bersama-sama tidak berarti bahwa kami
mengirimkan gelombang termodulasi bersama dengan pembawa unmodulated.
Dua bentuk gelombang diambil bersama-sama hanya untuk menunjukkan
bagaimana gelombang termodulasi terlihat bila dibandingkan dengan gelombang
tanpa modulasi.

Sekarang Anda telah melihat fase dan frekuensi pergeseran FM, mari kita
cari tahu persis bagaimana keduanya berbeda. Pertama, hanya pergeseran fasa
penting dalam pm. Hal ini sebanding dengan sinyal modulating sinyal audio.
Untuk memvisualisasikan hubungan ini, lihat bentuk gelombang yang ditunjukkan
pada gambar 2.5. Belajar komposisi gelombang FM dan AM dengan hati-hati
karena mereka dimodulasi dengan bentuk gelombang modulating. Perhatikan
bahwa di fm, frekuensi pembawa menyimpang ketika modulating gelombang
perubahan polaritas. Dengan setiap silih bergantinya gelombang modulating,
pembawa kemajuan atau menghambat frekuensi dan tetap pada frekuensi yang
baru selama siklus.
Dalam PM anda dapat melihat bahwa antara silih bergantinya satu dan yang
berikutnya, fase pembawa harus berubah, dan frekuensi pergeseran yang terjadi
tidak hanya selama waktu transisi; frekuensi kemudian kembali ke tingkat normal.
Catatan dalam gelombang pm frekuensi pergeseran terjadi hanya ketika
gelombang modulating adalah mengubah polaritas. Frekuensi selama konstan.

6
Gambar 2.5 Perbandingan Sinyal PM dan FM

2.3.2 Demodulasi
Disini suatu demodulator fase mendeteksi sinyal informasi dari sinyal
PM dengan operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator PM. Secara
umum setiap demodulator PM berfungsi mengkonversi setiap perubahan fase
menjadi tegangan dengan distorsi seminimal mungkin. Untuk itu, setiap
demodulator/diskriminator/detektor PM, secara teori, harus memiliki
karakteristik kerja yang linier antara tegangan dengan modulasi fase.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Komponen dasar telekomunikasi adalah sumber informasi, pengirim,
media dan penerima.
2. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa
sinyal informasi dan sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi
tersebut ditumpangkan oleh sinyal carrier
3. Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk melakukan modulasi, yaitu:
Adanya sinyal informasi, Adanya sinyal carier, Frekuensi sinyal carier harus
lebih besar dari frekuensi sinyal informasi.
4. Tetapi Modulasi sudut merupakan suatu karakteristik metode modulasi
dimana sudut sinyal pembawa / carrier akan berubah-ubah
5. Modulasi fasa adalah Penumpangan sinyal informasi diatas sinyal
pembawa / carrier, di mana fasa sinyal pembawa/carrier berubah-ubah
menurut sesuai parameter amplitudo sinyal informasi

3.2 Saran

Diharapkan adanya kritik dan saran atas hasil penulisan makalah ini agar
pada penulisan selanjutnya dapat mengurangi kesalahan

8
DAFTAR PUSTAKA

(Sumber : http://patriashare.blogspot.com/2012/08/phase-modulasi.html, diakses


pada tanggal 25 April 2014 pukul 13.00)

(Sumber : http://ariandielectronic.blogspot.com/2012/09/jenis-jenismodulasi.html,
diakses pada tanggal 25 April 2014 pukul 13.10)

(Sumber : http://patriashare.blogspot.com/2012/08/phase-modulasi.html, diakses


pada tanggal 25 April 2014 pukul 13.20)

(Sumber : http://fitrienimarliza.blogspot.com/2012/12/1-modulasi-dan-
demodulasi.html, diakses pada tanggal 25 April 2014 pukul 13.25)

(Sumber : http://www.tpub.com/neets/book12/49e.html 25 April 2014; jam


13.19)

(Sumber:http://www.standrews.ac.uk/~www_pa/Scots_Guide/RadCom/part12/pag
e2.html 25 April;13.30)

(Sumber : http://sekaranindya.wordpress.com/2011/11/28/modulasi-
dandemodulasi/, diakses pada tanggal 24 April pukul 15.00)

Anda mungkin juga menyukai