PENDEKATAN DAN METODA

DALAM
ANALISIS HIDROLOGI
UNTUK MENUNJANG
PERENCANAAN BENDUNGAN
 Data Debit tidak ada
JUMLAH POS METODE HIDROLOGI
BERAPA ?
RAINFALL - RUNOFF
KORELASI
INPUT STOKASTIK OUTPUT
HUJAN ANALISA REGIONAL

IKLIM SINTETIS

Data Debit ada

Good Input ( GI )
PENGUKURAN RATING OBS.
GI MUKA AIR DEBIT AIR
DEBIT CURVE

Garbage In ( GI )
HARIAN BULANAN

Analisis Hidrologi
PENGAMBILAN SAMPEL SESAAT
AIR DAN SEDIMEN
TIDAK EFISIEN
EFISIEN EFEKTIF
EFEKTIF ANALISA ANALISA KURVA
ANALISA LABORATORIUM FREKWENSI FREKWENSI DURASI

Informasi Hidrologi
RATING SEDIMEN/GRAIN SIZE
BANJIR ALIRAN POTENSI ALIRAN(WATER
RENCANA RENDAH AVAILABILITY)
KUALITAS AIR DEBIT SEDIMEN

Good Output ( GO ) GO DATA SIAP PAKAI

Pemanfaatan Informasi Hidrologi

Garbage Out ( GO )

PERENCANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN

IRIGASI
PLTA SUMBER DAYA AIR

DMI
 DATA KURANG MEMADAI
(metoda analisis yg dapat digunakan) METODA HIDROLOGI

NON OPTIMISASI OPTIMISASI

PARAMETER hIDROLOGI SYSTEM HYDROLOGY

DETERMINISTIK STATISTIK
ANALISA OPERATION DECISION
SISTIM RESEARCH THEORY

EMPIRIS KONSEPTUAL PROBABILISTIK STOCHASTIK

OPTIMISASI

KOMPONEN MODEL MODEL TERINTEGRASI FREKWENSI RESIKO

SIMULASI SERIAL MONTE

LINEAR NONLINEAR MARKOV
KORELASI CARLO

DIRECT INDIRECT
SEMI INDIRECT LP DP NLP SP

MODEL MODEL MODEL MODEL

PHISIK ANALOG HYBRIDA DIGITAL
METODA UNTUK
- RAINFALL – RUNOFF
(HUJAN – LIMPASAN) DISCRETE /
- PENELUSURAN ALIRAN
LUMP/
LINEAR/ DISTRIBUTED K ONINU
METODA NONLINEAR
STATISTIK,, PROBABILISTIC, STOCHASTIC
 HUJAN

“HUJAN - DEBIT” DEBIT

PERIODA VERIFIKASI PERIODA

KALIBRASI

HUJAN
“ STOKASTIK”

DEBIT PERPANJANGAN DATA

TIME

R
HUJAN
“KORELASI”

DEBIT

Q
 DATA
HIDROLOGI

DATA DATA DATA

HUJAN MUKA AIR KLIMATOLOGI
Et

OTOMATIK MANUAL OTOMATIK MANUAL EVAPOTRANSPIRASI

MENIT JAM HARIAN PENGUKURAN KEBUTUHAN AIR

DEBIT CWR = Et TANAMAN

ANALISA DISTRIBUSI MAXIMUM RATA-RATA

PERKOLASI
FREKWENSI HUJAN HIDROGRAF DEBIT HIDROGRAF
rain JAM-JAMAN DEBIT
ANALISA RAINFALL - MAKSIMUM HARIAN
FREKWENSI KEBUTUHAN AIR
RUNOFF WR = Et + P
DI PETAK
IDF jam
rain
HUJAN RENCANA DEBIT PUNCAK ANALISA
AKTUAL KURVA DURASI
HARIAN UNIT BANJIR TIAP ηp. ηs ηt EFFISIENSI
PENDEKATAN RP TAHUN IRIGASI
HIDROGRAF
RASIONAL HUJAN RENCANA PENDEKATAN
DEBIT ANDALAN DEBIT KEBUTUHAN AIR
JAM-JAMAN EMPIRIS /KETERSEDIAAN ANDALAN WRS
ANALISA DI SUMBER
R AIR (HARIAN) /KETERSEDIAAN
DEBIT PUNCAK FREKWENSI AIR (BULANAN) Ot
BANJIR t
DEBIT HIDROGRAP
Q
Qp BANJIR RENCANA Q50 It
Q50 DEBIT PUNCAK NERACA AIR ΔS = It - Ot
Q100 Q100 BANJIR Q
Q200 t
Q200
ALOKASI AIR
DESAIN INFRASTRUKTUR
80 % WAKTU TERJADI / TERLAMPAUI
RATA – RATA CURAH HUJAN (ARITHMATIK)

Tabel 1. METODE ARITMATIK

P 
P i diketahui hujan titik /point rainfall rata-rata setiap pos
NAMA STA Seulimeum Lamteuba Padang Tiji Rata-rata
n STA 112 111 113 Aritmatik
Jan 189.1 254.9 240.0 228.0
Feb 130.9 141.5 143.2 138.5
Mar 179.2 190.7 170.7 180.2
Apr 189.2 206.3 134.1 176.5
May 107.7 126.5 105.0 113.0
Jun 55.2 54.6 49.5 53.1
Jul 49.6 55.6 46.8 50.7
Aug 76.7 77.6 65.2 73.2
Sep 103.5 106.0 114.5 108.0
Oct 195.0 197.9 160.7 184.5
Nov 224.4 241.5 204.0 223.3
Dec 192.7 232.0 256.9 227.2
RATA – RATA CURAH HUJAN (THISSEN)

Tabel 2. METODE THIESEN

Luas DAS 224 km2
diketahui hujan (point rainfall) setiap Pos, hitung hujan wilayah untuk DAS
NAMA STA Seulimeum Lamteuba Padang Tiji
STA 112 111 113 Rata-rata
Luas Pengaruh (km2) 180.768 39.65 3.58 Thiesen
Faktor Bobot 0.81 0.18 0.02
Jan 189.1 254.9 240.0 201.5
Feb 130.9 141.5 143.2 133.0
Mar 179.2 190.7 170.7 181.1
Apr 189.2 206.3 134.1 191.3
B
May 107.7 126.5 105.0 111.0
u
Jun 55.2 54.6 49.5 55.0
l
Jul 49.6 55.6 46.8 50.6
a
Aug 76.7 77.6 65.2 76.7
n
Sep 103.5 106.0 114.5 104.2
Oct 195.0 197.9 160.7 194.9
Nov 224.4 241.5 204.0 227.1
Dec 192.7 232.0 256.9 200.7
RATA – RATA CURAH HUJAN (ISOHYET)

Tabel 3. METODE ISOHIT

Luas DAS 224 km2
254

250 Luas sub Volume Hujan

Isohit Isohit Rata2
daerah (km2) (km2 x mm)
250
240 245 11.2 2744
230 240
220 235 35.84 8422.4
230
210 240 225 67.2 15120
200 220
215 60.48 13003.2
190
210
189 205 26.88 5510.4
200
195 22.4 4368
190
185 0
Total 224 49168
Hujan wilayah DAS 219.5
 Analisis
Potensi

Tersedia data debit

Tidak Tersedia Data Hujan Tidak Analisa Regional
> 10 tahun

Ya Ya

Data Debit diurut dari Tersedia Data Debit Tersedia Data

Tidak T
B ke K < 5 tahun Meteorologi

Ya
Ya

Hitung Frekwensi (Dist.) Pemilihan Model R - R

Pemilihan
Model R - R

Kalibrasi Model
Plot Hubungan Frekwensi
Vs Debit Generating Data Debit
Sinthetis
Generating Data Debit
Sinthetis
Perhitungan
Potensi Aliran
 TAHAPAN / PROSEDUR DALAM PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN / WATER AVAILABILITY

RAINFALL, IKLIM RAINFALL - RUNOFF

DEBIT OBSERVASI GENERATE DGN DEBIT SINTHETIS

STOKASTIK

= 3/8 (Blom Formula,

DEBIT DIURUT
Normal Distribusi) DARI BESAR KE KECIL
a= 0.44 (Gringorten Formula,
Gumble Distribusi)
 = 0 (Weibull Formula) HITUNG FREKWENSI
 = ½ (Hazen Formula) FN [x(i)] = (i-) / (N+1-2)
 = 2/5 (Cunnane Formula)
PLOT HUBUNGAN ANTARA
Lengkung Kurva Durasi
DEBIT YG DIURUT DGN FREKWENSI
250
Debit andalan / water availability
200 Untuk irgasi Q80
Rata-Rata Debit Bulanan

150 DIDAPAT KURVA DURASI

(m3/det)

100
TENTUKAN RENCANA
50 AIR IRIGASI
PEMANFAATAN AIR
Q80
Q95
PLTA PLTA Q95 DAN Q50
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00
95

100.00 POTENSI AIR / IRIGASI Q80

Persentasi Waktu Terjadi / Terlampaui (%) DEBIT ANDALAN
Perhitungan Debit Andalan (MENERUS)

No. Data Debit Data Diurut dari Hitung Frekwensi (F) Hitung Frekwensi (F) Hitung Frekwensi (F)
(i) Besar Ke Kecil F = (i-α)/(N+1-2α) F = (i-α)/(N+1-2α) F = (i-α)/(N+1-2α)
α = 0 ( Weibull ) α = 0.44 ( Gringgroten ) α = 3/8 ( Normal )
F = ( i / (N+1)) x 100% F =(( i-0.44 )/(N+0.12))x100% F = (( i-0.375 )/(N+0.25))x100%
1 9.01 34.5 4 2.32 2.58
2 9.46 21.6 8 6.47 6.70
3 3.86 19.9 12 10.61 10.82
4 5.7 14.7 16 14.76 14.95
5 3.61 13.1 20 18.91 19.07
6 1.25 12.5 24 23.05 23.20
7 1.9 11.4 28 27.20 27.32
8 0.62 9.46 32 31.34 31.44
9 0.94 9.01 36 35.49 35.57
10 5.01 8.7 40 39.64 39.69
11 8.7 8.59 44 43.78 43.81
12 1.57 7.61 48 47.93 47.94
13 21.6 5.7 52 52.07 52.06
14 34.5 5.01 56 56.22 56.19
15 14.7 4.19 60 60.36 60.31
16 19.9 3.86 64 64.51 64.43
17 11.4 3.61 68 68.66 68.56
18 12.5 2.47 72 72.80 72.68
19 7.61 2.46 76 76.95 76.80
20 4.19 1.9 80 81.09 80.93
21 2.46 1.57 84 85.24 85.05
22 8.59 1.25 88 89.39 89.18
23 13.1 0.94 92 93.53 93.30
24 2.47 0.62 96 97.68 97.42
 Flow Duration Curve

40

35
D e b it ( m 3 /d e t )

30

25
Weibull
20 Gringgroten
Normal
15

10

5
Qandalan
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Persentasi Terjadi / Terlampaui (%) Irigasi
 PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN (TIDAK MENERUS)

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR UNTUK TIAP-TIAP BULAN DARI DATA DEBIT RATA-RATA HARIAN OBSERVASI
Debit S. Sibundong - Dolog Sanggul (m3/s)
Tahun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1992 3.39 1.77 2.80 4.70 7.91 1.49 1.49 1.53 2.15 1.10 4.92 4.53
1993 2.26 2.55 1.93 4.68 8.26 2.78 1.50 2.81 3.19 6.60 8.11 5.67
1994 7.96 7.49 5.48 5.73 6.42 3.47 2.89 2.93 4.10 3.26 10.00 4.24
1995 4.38 3.47 4.37 6.25 6.08 2.84 3.49 5.43 3.40 5.66 8.40 4.66
1996 4.62 6.30 5.12 5.19 3.31 5.05 4.28 3.72 5.72 5.71 5.37 6.63
1997 2.99 3.40 5.01 4.43 4.08 4.42 3.61 3.74 4.07 3.76 4.96 3.69
1999 5.71 4.44 3.76 4.19 4.52 4.33 3.77 4.74 4.93 4.71 4.46 4.40
2001 4.88 3.64 3.00 3.89 3.06 2.54 5.34 2.87 10.10 3.87 3.67 4.33
2002 17.01 15.29 11.19 8.70 6.72 5.48 4.74 3.82 2.88 4.08 4.47 4.41
2008 1.64 1.22 2.56 4.58 1.66 1.59 1.41 1.40 1.28 2.76 2.98 4.41
2009 2.38 1.92 2.17 2.96 1.41 0.99 0.96 1.22 1.28 1.93 1.49 4.30
2010 1.36 1.72 1.45 2.47 1.49 0.94 1.04 1.00 1.38 1.71 1.75 1.69
Average 4.88 4.43 4.07 4.81 4.58 2.99 2.88 2.93 3.71 3.76 5.05 4.41

Tahun i Frekwensi Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1992 1 7.6923077 17.01 15.29 11.19 8.70 8.26 5.48 5.34 5.43 10.10 6.60 10.00 6.63
1993 2 15.384615 7.96 7.49 5.48 6.25 7.91 5.05 4.74 4.74 5.72 5.71 8.40 5.67
1994 3 23.076923 5.71 6.30 5.12 5.73 6.72 4.42 4.28 3.82 4.93 5.66 8.11 4.66
1995 4 30.769231 4.88 4.44 5.01 5.19 6.42 4.33 3.77 3.74 4.10 4.71 5.37 4.53
1996 5 38.461538 4.62 3.64 4.37 4.70 6.08 3.47 3.61 3.72 4.07 4.08 4.96 4.41
1997 6 46.153846 4.38 3.47 3.76 4.68 4.52 2.84 3.49 2.93 3.40 3.87 4.92 4.41
1999 7 53.846154 3.39 3.40 3.00 4.58 4.08 2.78 2.89 2.87 3.19 3.76 4.47 4.40
2001 8 61.538462 2.99 2.55 2.80 4.43 3.31 2.54 1.50 2.81 2.88 3.26 4.46 4.33
2002 9 69.230769 2.38 1.92 2.56 4.19 3.06 1.59 1.49 1.53 2.15 2.76 3.67 4.30
2008 10 76.923077 2.26 1.77 2.17 3.89 1.66 1.49 1.41 1.40 1.38 1.93 2.98 4.24
2009 11 84.615385 1.64 1.72 1.93 2.96 1.49 0.99 1.04 1.22 1.28 1.71 1.75 3.69
2010 12 92.307692 1.36 1.22 1.45 2.47 1.41 0.94 0.96 1.00 1.28 1.10 1.49 1.69
 ANALISIS NERACA AIR
UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI
 CONTOH PERHITUNGAN PERHITUNGAN KETERSEDIAAN AIR UNTUK IRIGASI

Bendung Perjaya - Sumatera Selatan dr data (1998 - 2010)

Debit Debit Kebutuhan Debit Debit
Andalan Andalan Hilir Andalan Andalan
(m3/sec) (m3/sec) (m3/sec) (m3/sec) (m3/sec)
Bulan Probability Jan-15 16-30 Jan-15 16-30
Jan 80% 143.46 231.57 35 108.46 196.57
Feb 80% 153.77 83.15 35 118.77 48.15
Mar 80% 146.22 166.70 35 111.22 131.70
Apr 80% 191.12 222.30 35 156.12 187.30
May 80% 187.72 181.33 35 152.72 146.33
Jun 80% 147.51 125.94 35 112.51 90.94
Jul 80% 92.20 105.89 35 57.20 70.89
Aug 80% 74.13 80.27 35 39.13 45.27
Sep 80% 75.19 63.00 35 40.19 28.00
Oct 80% 83.36 70.06 35 48.36 35.06
Nov 80% 91.64 115.49 35 56.64 80.49
Dec 80% 126.63 178.39 35 91.63 143.39
D e b it A n d a l a n 8 0 % (

Ketersediaan Air di Bendung Perjaya

250.0

200.0

150.0 1-15

16-30
100.0

50.0

0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan
D e b it A n d a la n 8 0 % (m 3 /s )

Ketersediaan Air di Bendung Perjaya

250.0

200.0

1-15
150.0
16-30
1-15
100.0
16-30

50.0

0.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bula n
 Lampiran II Keputusan Bupati Ogan Komering Ulu Timur
Nomor Tahun 2011
Tanggal September 2011

RENCANA TAHUNAN PENYEDIAAN AIR IRIGASI

WILAYAH LAYANAN IRIGASI KOMERING
PERIODE MUSIM TAHUN 2011/2012

Garap Garap Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh TumbuhTumbuh Tumbuh Garap Garap Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Garap Garap Palawija PalawijaPalawija
GOL. I PADI PADI PALAWIJA
Garap Garap Tumbuh Tumbuh Tumbuh TumbuhTumbuh Tumbuh Tumbuh Garap Garap Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Palawija Palawija PalawijaPalawija
GOL.II PADI PADI PALAWIJA
Garap Garap Tumbuh Tumbuh TumbuhTumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Garap Garap Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh Tumbuh TumbuhTumbuh
GOL.III PADI PADI PALAWIJA

SEP.11 OKT.11 NOP. 11 DES.11 JAN.12 FEB.12 MARET. 12 APRIL.12 MEI.12 JUNI .12 JULI.12 AGUST.12 SEPT 12
Tanggal Pemberian Air 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 29 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 31 1 - 15 16 - 30 1 - 15 16 - 30
KEBUTUHAN AIR GOL. I - 11,959 11,959 9,740 9,740 9,740 9,740 9,740 9,740 9,740 - 10,935 10,935 8,716 8,716 8,716 8,716 8,716 - 2,208 2,208 2,102 2,102 2,102 - -
DISAWAH ( l/det ) GOL. II - 13,918 13,918 9,304 9,304 9,304 9,304 9,304 9,304 9,304 - 14,100 14,100 9,486 9,486 9,486 9,486 9,486 - 5,226 5,226 5,226 5,226 - -
GOL.III - - 20,042 20,042 16,635 16,635 16,635 16,635 16,635 16,635 16,635 - 20,027 20,027 16,621 16,621 16,621 16,621 16,621 - 5,284 5,284 4,016 - -
JUMLAH 11,959 25,877 43,700 39,086 35,679 35,679 35,679 35,679 35,679 25,939 27,570 25,035 42,843 38,229 34,823 34,823 34,823 26,107 18,829 7,434 12,612 12,612 11,344 - -
Kebutuhan air dipintu tersier
Faktor tersier 1.26 15,069 32,606 55,062 49,248 44,956 44,956 44,956 44,956 44,956 32,683 34,739 31,545 53,983 48,169 43,877 43,877 43,877 32,894 23,724 9,367 15,891 15,891 14,293 - -
Kebutuhan air dipintu skunder
Faktor skunder 1.07 16,124 34,888 58,916 52,695 48,103 48,103 48,103 48,103 48,103 34,971 37,170 33,753 57,761 51,541 46,948 46,948 46,948 35,197 25,385 10,022 17,004 17,004 15,294 - -

Keterangan :

: PENGERINGAN ( Bulan September 2011 )

: PENGERINGAN RUTIN ( Bulan September 2012 )

 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI UNTUK 2 MINGGUAN
Kebutuhan Air Jan Jan Feb Feb Mar Mar Apr Apr May May Jun Jun
Area 47044 Ha 1-15 16-31 1-15 16-28 1-15 16-31 1-15 16-30 1-15 16-31 1-15 16-30
Irigasi (l/sec) 48102.56 48102.56 34970.96 37170.41 33752.73 57761.47 51540.88 46948.10 46948.10 46948.10 35197.05 25384.99
Irigasi (m3/sec)- 47044 Ha 48.10 48.10 34.97 37.17 33.75 57.76 51.54 46.95 46.95 46.95 35.20 25.38
Kebutuhan Hilir 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Kebutuhan (47044 Ha) 83.103 83.103 69.971 72.170 68.753 92.761 86.541 81.948 81.948 81.948 70.197 60.385

Kebutuhan Air Jul Jul $Aug Aug Sept Sept Okt Okt Nop Nop Des Des
Area 47044 Ha 1-15 16-31 1-15 16-31 1-15 16-30 1-15 16-31 1-15 16-30 1-15 16-31
Irigasi (l/sec) 10022.25 17003.70 17003.70 15293.64 0.00 16123.66 34887.91 58915.94 52695.34 48102.56 48102.56 48102.56
Irigasi (m3/sec)- 47044 Ha 10.02 17.00 17.00 15.29 0.00 16.12 34.89 58.92 52.70 48.10 48.10 48.10
Kebutuhan Hilir 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Kebutuhan (47044 Ha) 45.022 52.004 52.004 50.294 35.000 51.124 69.888 93.916 87.695 83.103 83.103 83.103
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Air Air Air
Bulan 47044 Ha 54148 Ha 67648 Ha
Jan 83.10 95.65 119.50
Jan 83.10 95.65 119.50
Feb 69.97 80.54 100.62
Feb 72.17 83.07 103.78
Mar 68.75 79.13 98.86
Mar 92.76 106.77 133.39
Apr 86.54 99.61 124.44
Apr 81.95 94.32 117.84
May 81.95 94.32 117.84
May 81.95 94.32 117.84
Jun 70.20 80.80 100.94
Jun 60.38 69.50 86.83
Jul 45.02 51.82 64.74
Jul 52.00 59.86 74.78
Aug 52.00 59.86 74.78
Aug 50.29 57.89 72.32
Sept 35.00 40.29 50.33
Sept 51.12 58.84 73.51
Oct 69.89 80.44 100.50
Oct 93.92 108.10 135.05
Nov 87.70 100.94 126.10
Nov 83.10 95.65 119.50
Dec 83.10 95.65 119.50
Dec 83.10 95.65 119.50
KEBUTUHAN AIR UNTUK BERBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN LAHAN IRIGASI
 BULAN
No Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
01-15 16-31 01-15 16-29 01-15 16-30 01-15 16-31 01-15 16-31 01-15 16-30 01-15 16-31 01-15 16-31 01-15 16-30 01-15 16-31 01-15 16-30 01-15 16-31
1 1998 144.31 236.36 326.00 390.16 407.12 428.10 422.03 400.63 330.49 267.09 268.37 155.96 118.26 144.31 236.36 187.66 177.57 228.65 218.87 226.21 151.71 117.86 166.12
2 1999 240.98 484.48 43.06 236.09 197.24 111.87 102.04 192.87 208.16 145.60 125.65 117.17 107.79 75.40 67.97 67.34 95.97 277.24 173.06 311.82 215.27 201.47
3 2000 295.36 235.44 183.32 169.77 121.99 145.68 196.01 222.89 202.13 149.32 163.92 181.50 124.65 180.54 248.93 118.35 80.00 77.08 100.14 101.50 281.76 212.94 212.22 294.10
4 2001 183.80 232.64 204.86 151.85 251.72 179.90 312.96 219.96 207.69 335.37 262.38 204.24 127.20 155.46 130.13 102.31 116.90 93.88 179.58 258.32 235.16 325.34 269.49 186.57
5 2002 323.73 396.87 225.46 354.47 147.99 199.09 145.15 232.33 86.42 105.64 86.44 70.74 57.74 57.07 61.08 82.55 193.66 246.92
6 2003 169.81 294.54 364.88 415.17 267.73 367.69 259.49 229.88 358.93 192.86 155.57 102.97 87.17 99.52 65.79 170.04 125.66 134.24 200.13 107.73 294.14 528.85 107.76 509.77
7 2004 246.58 280.87 324.54 351.26 337.09 186.46 247.45 382.44 647.09 205.70 164.71 152.70 168.57 146.26 69.07 117.82 86.95 89.87 85.51 74.01 70.86 168.54 393.26 218.17
8 2005 550.66 471.04 296.79 512.48 487.51 654.49 376.42 349.47 382.08 234.20 413.41 365.79 203.32 144.97 222.45 180.61 118.00 145.07 210.35 74.01 349.48 346.81 227.78 157.74
9 2006 251.83 403.37 298.36 517.21 221.66 158.10 171.57 330.62 223.46 189.33 166.91 132.32 114.73 163.39 102.61 79.99 82.22 56.50 80.14 64.13 109.51 96.18 132.48 303.45
10 2007 142.18 447.38 205.85 293.35 162.38 186.90 285.04 468.81 247.40 266.62 171.25 193.32 91.36 77.42 85.05 52.39 124.69 106.89 88.26 122.79 143.78 146.61 177.42 362.88
11 2008 126.41 229.96 134.07 134.07 236.99 260.42 294.03 376.42 154.79 134.43 153.64 151.41 105.21 107.04 101.61 135.85 214.12 125.46 198.74 158.62 423.08 230.84 148.96 336.23
12 2009 246.14 247.43 303.61 254.56 200.04 214.66 247.74 332.84 167.13 228.18 135.48 126.01 93.12 136.71 130.4 80.46 62.77 41.66 86.39 98.09 105.49 128.37 297.19 317.00
13 2010 241.99 168.1 97.57 49.20 121.6664 172.4413 311.634 410.2947 532.2727 499.400625 237.688 238.648667 234.544667 254.1863 416.4 490.9
Januari
Data (1998 - 2010)
01-15 16-31 Jan 1-15 Jan 16-31 Debit Debit Kebutuhan Debit Debit
144.31 236.36 1 7.69 550.66 484.48 Andalan Andalan Hilir Andalan Andalan
(m3/sec) (m3/sec) (m3/sec) (m3/sec) (m3/sec)
240.98 484.48 2 15.38 295.36 471.04
Bulan Probability Jan-15 16-30 Jan-15 16-30
295.36 235.44 3 23.08 251.83 447.38 Jan 80% 143.46 231.57 35 108.46 196.57
183.80 232.64 4 30.77 246.58 403.37 Feb 80% 153.77 83.15 35 118.77 48.15
169.81 294.54 5 38.46 246.14 294.54 Mar 80% 146.22 166.70 35 111.22 131.70
Apr 80% 191.12 222.30 35 156.12 187.30
246.58 280.87 6 46.15 241.99 280.87
May 80% 187.72 181.33 35 152.72 146.33
550.66 471.04 7 53.85 240.98 247.43 Jun 80% 147.51 125.94 35 112.51 90.94
251.83 403.37 8 61.54 183.80 236.36 Jul 80% 92.20 105.89 35 57.20 70.89
142.18 447.38 9 69.23 169.81 235.44 Aug 80% 74.13 80.27 35 39.13 45.27
Sep 80% 75.19 63.00 35 40.19 28.00
126.41 229.96 10 76.92 144.31 232.64
Oct 80% 83.36 70.06 35 48.36 35.06
246.14 247.43 11 84.62 142.18 229.96 Nov 80% 91.64 115.49 35 56.64 80.49
241.99 168.1 12 92.31 126.41 168.1 Dec 80% 126.63 178.39 35 91.63 143.39
 Keseimbangan Tata Air di Perjaya
Waktu Perioda Kebutuhan Air Debit Kebutuhan Air Kebutuhan Air
Irigasi + D/S Andalan Surplus/Defisit Irigasi + D/S Surplus/Defisit Irigasi + D/S Surplus/Defisit
47044 Ha (m3/s) (m3/s) 54148 Ha (m3/s) 67648 Ha (m3/s)
Jan 1-15 83.10 143.46 60.36 95.65 47.81 119.50 23.96
Jan 16-31 83.10 231.57 148.47 95.65 135.92 119.50 112.07
Feb 1-15 69.97 153.77 83.80 80.54 73.23 100.62 53.15
Feb 16-28 72.17 83.15 10.98 83.07 0.08 103.78 -20.63
Mar 1-15 68.75 146.22 77.47 79.13 67.09 98.86 47.36
Mar 16-31 92.76 166.70 73.94 106.77 59.94 133.39 33.32
Apr 1-15 86.54 191.12 104.58 99.61 91.51 124.44 66.68
Apr 16-30 81.95 222.30 140.36 94.32 127.98 117.84 104.46
May 1-15 81.95 187.72 105.77 94.32 93.40 117.84 69.88
May 16-31 81.95 181.33 99.38 94.32 87.01 117.84 63.49
Jun 1-15 70.20 147.51 77.31 80.80 66.71 100.94 46.57
Jun 16-30 60.38 125.94 65.55 69.50 56.43 86.83 39.11
Jul 1-15 45.02 92.20 47.18 51.82 40.38 64.74 27.46
Jul 16-31 52.00 105.89 53.88 59.86 46.03 74.78 31.11
Aug 1-15 52.00 74.13 22.13 59.86 14.28 74.78 -0.65
Aug 16-31 50.29 80.27 29.98 57.89 22.38 72.32 7.95
Sept 1-15 35.00 75.19 40.19 40.29 34.90 50.33 24.86
Sept 16-30 51.12 63.00 11.88 58.84 4.16 73.51 -10.51
Okt 1-15 69.89 83.36 13.47 80.44 2.92 100.50 -17.13
Okt 16-31 93.92 70.06 -23.86 108.10 -38.04 135.05 -64.99
Nov 1-15 87.70 91.64 3.94 100.94 -9.30 126.10 -34.47
Nov 16-30 83.10 115.49 32.39 95.65 19.84 119.50 -4.01
Dec 1-15 83.10 126.63 43.53 95.65 30.98 119.50 7.13
Des 16-31 83.10 178.39 95.29 95.65 82.74 119.50 58.89
 Surplus

Defisit

Dibutuhkan Waduk

Kapasitas Waduk ?

Untuk Areal Irigasi 47044 Ha (Defisit Oct, 15 hari)

Untuk Areal Irigasi 54148 Ha (Defisit Oct, 30 hari)

Untuk Areal Irigasi 67648 Ha (Defisit Oct, Nov, Feb, Aug)

 ANALISIS
BESARNYA KAPASITAS TAMPUNG
UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR
 ANALISIS KAPASITAS VOLUME TAMPUNGAN YANG DIPERLUKAN
LUAS = 47044 HA
Bulan Jumlah St Inflow (It ) Inflow (It ) Outflow (Ot ) Outflow (Ot ) S t+1
Bd. Perjaya Bd. Perjaya Irigasi+D/S Irigasi+D/S S t+1 = St - It + Ot
Hari x106 (m3) (m3/s) x106 (m3) (m3/s) x106 (m3) x106 (m3)
Jan 15 0 143.46 185.92 83.10 107.70 0.00
Jan 16 0.00 231.57 320.12 83.10 114.88 0.00
Feb 15 0.00 153.77 199.29 69.97 90.68 0.00
Feb 13 0.00 83.15 93.39 72.17 81.06 0.00
Mar 15 0.00 146.22 189.51 68.75 89.10 0.00
Mar 16 0.00 166.70 230.45 92.76 128.23 0.00
Apr 15 0.00 191.12 247.69 86.54 112.16 0.00
Apr 15 0.00 222.30 288.11 81.95 106.20 0.00
May 15 0.00 187.72 243.29 81.95 106.20 0.00
May 16 0.00 181.33 250.67 81.95 113.29 0.00
Jun 15 0.00 147.51 191.18 70.20 90.98 0.00
Jun 15 0.00 125.94 163.22 60.38 78.26 0.00
Jul 15 0.00 92.20 119.49 45.02 58.35 0.00
Jul 16 0.00 105.89 146.38 52.00 71.89 0.00
Aug 15 0.00 74.13 96.08 52.00 67.40 0.00
Aug 16 0.00 80.27 110.97 50.29 69.53 0.00
Sep 15 0.00 75.19 97.44 35.00 45.36 0.00
Sep 15 0.00 63.00 81.65 51.12 66.26 0.00
Oct 15 0.00 83.36 108.04 69.89 90.57 0.00
Oct 16 0.00 70.06 96.85 93.92 129.83 32.98
Nov 15 32.98 91.64 118.76 87.70 113.65 27.87
Nov 15 27.87 115.49 149.68 83.10 107.70 0.00
DeC 15 0.00 126.63 164.12 83.10 107.70 0.00
Dec 16 0.00 178.39 246.61 83.10 114.88 0.00
Jan 15 0.00 143.46 185.92 83.10 107.70 0.00
Jan 16 0.00 231.57 320.12 83.10 114.88 0.00
Feb 15 0.00 153.77 199.29 69.97 90.68 0.00
Feb 13 0.00 83.15 93.39 72.17 81.06 0.00
Mar 15 0.00 146.22 189.51 68.75 89.10 0.00
Mar 16 0.00 166.70 230.45 92.76 128.23 0.00
Apr 15 0.00 191.12 247.69 86.54 112.16 0.00
Apr 15 0.00 222.30 288.11 81.95 106.20 0.00
May 15 0.00 187.72 243.29 81.95 106.20 0.00
May 16 0.00 181.33 250.67 81.95 113.29 0.00
Jun 15 0.00 147.51 191.18 70.20 90.98 0.00
Jun 15 0.00 125.94 163.22 60.38 78.26 0.00
Jul 15 0.00 92.20 119.49 45.02 58.35 0.00
Jul 16 0.00 105.89 146.38 52.00 71.89 0.00
Aug 15 0.00 74.13 96.08 52.00 67.40 0.00
Aug 16 0.00 80.27 110.97 50.29 69.53 0.00
Sep 15 0.00 75.19 97.44 35.00 45.36 0.00
Sep 15 0.00 63.00 81.65 51.12 66.26 0.00
Oct 15 0.00 83.36 108.04 69.89 90.57 0.00
Oct 16 0.00 70.06 96.85 93.92 129.83 32.98
Nov 15 32.98 91.64 118.76 87.70 113.65 27.87
Nov 15 27.87 115.49 149.68 83.10 107.70 0.00
DeC 15 0.00 126.63 164.12 83.10 107.70 0.00
Dec 16 0.00 178.39 246.61 83.10 114.88 0.00
 ANALISIS KAPASITAS VOLUME TAMPUNGAN YANG DIPERLUKAN
LUAS = 54148 HA
Bulan Jumlah St Inflow (It ) Inflow (It ) Outflow (Ot ) Outflow (Ot ) St+1
Bd. Perjaya Bd. Perjaya Irigasi+D/S Irigasi+D/S St+1 = St - It + Ot
Hari x106 (m3) (m3/s) x106 (m3) (m3/s) x106 (m3) x106 (m3)
Jan 15 0 143.46 185.92 95.65 123.96 0.00
Jan 16 0.00 231.57 320.12 95.65 132.23 0.00
Feb 15 0.00 153.77 199.29 80.54 104.38 0.00
Feb 13 0.00 83.15 93.39 83.07 93.30 0.00
Mar 15 0.00 146.22 189.51 79.13 102.56 0.00
Mar 16 0.00 166.70 230.45 106.77 147.60 0.00
Apr 15 0.00 191.12 247.69 99.61 129.09 0.00
Apr 15 0.00 222.30 288.11 94.32 122.24 0.00
May 15 0.00 187.72 243.29 94.32 122.24 0.00
May 16 0.00 181.33 250.67 94.32 130.39 0.00
Jun 15 0.00 147.51 191.18 80.80 104.71 0.00
Jun 15 0.00 125.94 163.22 69.50 90.08 0.00
Jul 15 0.00 92.20 119.49 51.82 67.16 0.00
Jul 16 0.00 105.89 146.38 59.86 82.75 0.00
Aug 15 0.00 74.13 96.08 59.86 77.57 0.00
Aug 16 0.00 80.27 110.97 57.89 80.02 0.00
Sep 15 0.00 75.19 97.44 40.29 52.21 0.00
Sep 15 0.00 63.00 81.65 58.84 76.26 0.00
Oct 15 0.00 83.36 108.04 80.44 104.25 0.00
Oct 16 0.00 70.06 96.85 108.10 149.43 52.59
Nov 15 52.59 91.64 118.76 100.94 130.82 64.64
Nov 15 64.64 115.49 149.68 95.65 123.96 38.92
DeC 15 38.92 126.63 164.12 95.65 123.96 0.00
Dec 16 0.00 178.39 246.61 95.65 132.23 0.00
Jan 15 0.00 143.46 185.92 95.65 123.96 0.00
Jan 16 0.00 231.57 320.12 95.65 132.23 0.00
Feb 15 0.00 153.77 199.29 80.54 104.38 0.00
Feb 13 0.00 83.15 93.39 83.07 93.30 0.00
Mar 15 0.00 146.22 189.51 79.13 102.56 0.00
Mar 16 0.00 166.70 230.45 106.77 147.60 0.00
Apr 15 0.00 191.12 247.69 99.61 129.09 0.00
Apr 15 0.00 222.30 288.11 94.32 122.24 0.00
May 15 0.00 187.72 243.29 94.32 122.24 0.00
May 16 0.00 181.33 250.67 94.32 130.39 0.00
Jun 15 0.00 147.51 191.18 80.80 104.71 0.00
Jun 15 0.00 125.94 163.22 69.50 90.08 0.00
Jul 15 0.00 92.20 119.49 51.82 67.16 0.00
Jul 16 0.00 105.89 146.38 59.86 82.75 0.00
Aug 15 0.00 74.13 96.08 59.86 77.57 0.00
Aug 16 0.00 80.27 110.97 57.89 80.02 0.00
Sep 15 0.00 75.19 97.44 40.29 52.21 0.00
Sep 15 0.00 63.00 81.65 58.84 76.26 0.00
Oct 15 0.00 83.36 108.04 80.44 104.25 0.00
Oct 16 0.00 70.06 96.85 108.10 149.43 52.59
Nov 15 52.59 91.64 118.76 100.94 130.82 64.64
Nov 15 64.64 115.49 149.68 95.65 123.96 38.92
DeC 15 38.92 126.63 164.12 95.65 123.96 0.00
Dec 16 0.00 178.39 246.61 95.65 132.23 0.00
 ANALISIS KAPASITAS VOLUME TAMPUNGAN YANG DIPERLUKAN
LUAS = 67648 HA
Bulan Jumlah St Inflow (It ) Inflow (It ) Outflow (Ot ) Outflow (Ot ) St+1
Bd. Perjaya Bd. Perjaya Irigasi+D/S Irigasi+D/S S t+1 = S t - It + Ot
Hari x106 (m3) (m3/s) x106 (m3) (m3/s) x106 (m3) x106 (m3)
Jan 15 0 143.46 185.92 119.50 154.87 0.00
Jan 16 0.00 231.57 320.12 119.50 165.20 0.00
Feb 15 0.00 153.77 199.29 100.62 130.40 0.00
Feb 13 0.00 83.15 93.39 103.78 116.56 23.17
Mar 15 23.17 146.22 189.51 98.86 128.13 0.00
Mar 16 0.00 166.70 230.45 133.39 184.40 0.00
Apr 15 0.00 191.12 247.69 124.44 161.28 0.00
Apr 15 0.00 222.30 288.11 117.84 152.72 0.00
May 15 0.00 187.72 243.29 117.84 152.72 0.00
May 16 0.00 181.33 250.67 117.84 162.90 0.00
Jun 15 0.00 147.51 191.18 100.94 130.82 0.00
Jun 15 0.00 125.94 163.22 86.83 112.53 0.00
Jul 15 0.00 92.20 119.49 64.74 83.90 0.00
Jul 16 0.00 105.89 146.38 74.78 103.38 0.00
Aug 15 0.00 74.13 96.08 74.78 96.91 0.84
Aug 16 0.84 80.27 110.97 72.32 99.98 0.00
Sep 15 0.00 75.19 97.44 50.33 65.23 0.00
Sep 15 0.00 63.00 81.65 73.51 95.27 13.62
Oct 15 13.62 83.36 108.04 100.50 130.24 35.83
Oct 16 35.83 70.06 96.85 135.05 186.69 125.67
Nov 15 125.67 91.64 118.76 126.10 163.43 170.34
Nov 15 170.34 115.49 149.68 119.50 154.87 175.53
DeC 15 175.53 126.63 164.12 119.50 154.87 166.29
Dec 16 166.29 178.39 246.61 119.50 165.20 84.87
Jan 15 84.87 143.46 185.92 119.50 154.87 53.82
Jan 16 53.82 231.57 320.12 119.50 165.20 0.00
Feb 15 0.00 153.77 199.29 100.62 130.40 0.00
Feb 13 0.00 83.15 93.39 103.78 116.56 23.17
Mar 15 23.17 146.22 189.51 98.86 128.13 0.00
Mar 16 0.00 166.70 230.45 133.39 184.40 0.00
Apr 15 0.00 191.12 247.69 124.44 161.28 0.00
Apr 15 0.00 222.30 288.11 117.84 152.72 0.00
May 15 0.00 187.72 243.29 117.84 152.72 0.00
May 16 0.00 181.33 250.67 117.84 162.90 0.00
Jun 15 0.00 147.51 191.18 100.94 130.82 0.00
Jun 15 0.00 125.94 163.22 86.83 112.53 0.00
Jul 15 0.00 92.20 119.49 64.74 83.90 0.00
Jul 16 0.00 105.89 146.38 74.78 103.38 0.00
Aug 15 0.00 74.13 96.08 74.78 96.91 0.84
Aug 16 0.84 80.27 110.97 72.32 99.98 0.00
Sep 15 0.00 75.19 97.44 50.33 65.23 0.00
Sep 15 0.00 63.00 81.65 73.51 95.27 13.62
Oct 15 13.62 83.36 108.04 100.50 130.24 35.83
Oct 16 35.83 70.06 96.85 135.05 186.69 125.67
Nov 15 125.67 91.64 118.76 126.10 163.43 170.34
Nov 15 170.34 115.49 149.68 119.50 154.87 175.53
DeC 15 175.53 126.63 164.12 119.50 154.87 166.29
Dec 16 166.29 178.39 246.61 119.50 165.20 84.87
PERHITUNGAN DEBIT BANJIR
UNTUK BERBAGAI KONDISI
KETERSEDIAAN DATA
 HUJAN HUJAN HUJAN HIDROGRAPH
(JAM, MENIT) (HARIAN) MAKSIMUM DEBIT BANJIR

TIDAK < 10 TAHUN  20 TAHUN

ANALISA DISTRIBUSI ANALISA
ADA PILIH HIDROGRAPH TENTUKAN
FREKWENSI HUJAN FREKWENSI
DATA DEBIT BANJIR PUNCAK TIAP THN
DEBIT TERBESAR

ANALISA
HUJAN HUJAN SYNTETIC ACTUAL FREKWENSI
RENCANA RENCANA UNIT UNIT
HYDROGRAPH HYDROGRAPH
UNIT
HYDROGRAPH BANJIR
INTENSITAS RENCANA
(M,T,I)

HYDROGRAPH HYDROGRAPH
BANJIR BANJIR
RENCANA RENCANA
IDF

DESIGN
HYDRAULIC
BANJIR RENCANA STRUCTURES - WADUK / BENDUNG
- PELIMPAH
- SALURAN
 PENDEKATAN DAN METODOLOGI DALAM PERHITUNGAN DEBIT BANJIR

Analisa Banjir
Rencana

Tersedia data debit Data Curah Hujan

Tidak Tidak Analisa Regional
sesaat > 10 tahun Harian max.tersedia

Ya Ya

Mempelajari Karakteristik Mempelajari Karakteristik

Distribusi hujan harian maximum Pemilihan Model R - R

Ya

Pemilihan Fungsi Dist. Pemilihan Fungsi Dist.

Kalibrasi Model Parameter

Hitung Parameter Statistik Hitung Parameter Statistik

dan Parameter Fungsi dan Parameter Dist.
Distribusi Hydrograph Debit
Rencana

Hitung Hujan Rencana

Hitung Besarnya
Banjir Rencana
Distribusi ke jam-jaman
 BANJIR RENCANA

HIDROGRAP BANJIR
DATA DEBIT BANJIR
HASIL SIMULASI DARI
SESAAT
HUJAN RENCANA

HUJAN RENCANA

HISTOGRAM
RANGE FREQ
TAHUN MAX HUJAN
0-25 0
25-50 3
1916 1 65
1917 2 112 50-75 13
1918 3 82 75-100 7
1919 4 71 100-125 1
1920 5 52
1921 6 50
1922 7 71
1923 8 63
1924 9 85
1925 10 82
1926 11 83
1927 12 60
1928 13 48
1929 14 72

F(x)
1930 15 75
1931 16 66
1932 17 39
1933 18 64
1934 19 83
1935 20 80
1936 21 74
1937 22 56
1938 23 68
1939 24 50

DISTRIBUSI : NORMAL, LOG NORMAL, PEARSON

LOGPEARSON, GUMBLE ?

3500.0
Flood H ydrograph
Hourly Rainfall Distribution (50-60 mm) UNIT HYDROGRAPH SNYDER-ALEXSEYEV H ietogra f H u ja n
3000.0
H idr ogr a f Ba n ji r

62
60 Parameters Value 2500.0
3
58 A 5771 km 2 Q Max 28 57. 50 m /s
56 n 0.3

/ s)
54 Ct 1.95 2000.0

3
52
50 L 143 km

Discharge (m
48 Lc 60 km S. Boh - PMF 1500.0
46 Cp 0.3 Bas e Flow 35
3
m /s
44
Rainfall Design R ainfall (m m ) Time Weighted (%)
42 Time UH Q Direct Q Net
Cummulatif Rainfall (mm)

1000.0
40 (mm) 3 5 0 .1 8 1 0
38 1 0.00 0.00 0.00 35.00 R a infall Loss (%) 2 12
36 2 0.05 21.01 0.00 35.00 50 3 54 500.0
34
3 0.45 94.55 1.05 36.05 4 24
32
30 4 1.35 42.02 14.18 49.18 5 6
0.0
28 5 2.60 10.51 73.21 108.21 6 3 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61
26 6 3.99 5.25 201.90 236.90 7 1 Tim e (ho ur)
24 7 5.39 1.75 390.95 425.95 8 0
22
20 8 6.73 0.00 615.83 650.83 9 0
18 9 7.98 0.00 853.82 888.82 10 0
16 10 9.11 0.00 1088.71 1123.71 11
14 11 10.12 0.00 1310.72 1345.72 12
12
12 11.02 0.00 1514.96 1549.96

DEBIT BANJIR
10
8 13 11.81 0.00 1699.65 1734.65 N ote :
6 14 12.51 0.00 1864.73 1899.73 In put dat a in whit e cell
4 15 13.12 0.00 2011.10 2046.10
2
16 13.65 0.00 2140.07 2175.07 A = Area
0

RENCANA
17 14.11 0.00 2253.11 2288.11 L = River Length
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 14.51 0.00 2351.72 2386.72 Lc = Length of centeroid cahtment area
Time (hour) 19 14.85 0.00 2437.32 2472.32 Cp = peak coeffition
20 15.14 0.00 2511.22 2546.22
PENGAMBILAN DATA UNTUK ANALISIS BANJIR
DISTRIBUSI FUNGSI DISTRIBUSI TRASFORMASI PARAMETER DESIGN
MAGNITUDE
f(x) = xb-1 exp (-x/a)(ab(b))-1 W = x/a a, b x = ab Tabel Standard Gamma
x2 = a2b Prob. Non b
GAMMA 2 xTR = aw Exceedance 0,1,0,5 1 2 3 …….>
x = 0.001
b1 / 2 0.010

f ( x) 
 ln x  exp  ln x / a 
b 1 y = ln x = log x
w1 = y/a
a,b x = ab
x2 = a2b
y = aw 0.020
0.020
LOG (a b (b) x 2 xTR = 10y 0.100
GAMMA x = 0.200
b1 / 2 0.600 w
  x  c 
b 1
   x  c  w
 x  c a x = ab + c 0.900
b x2 = a2b x = c + aw
 a  exp  a  a 0.950
f ( x)     
PEARSON c 2 0.990
1 x =
[( a)  (b)] b 1/ 2 0.999

  ln x  c      ln x  c  
b 1 y = ln x = log x a x = ab + c y = c + aw
LOG exp b
 a   
PEARSON
f ( x)     a 
w
 y  c c x2 = a2b x = 10y
1
[( a)  (b)] a 2
x = 1/ 2
b
NORMAL f ( x) 
1 
exp  12 
 x   2

 y
x   xTR =  + y Tabel Standard Normal
A 0,000 0,005 0,010 …..>0,095
 =x
2     0

-10
2 -20
1. exp  K  1  x  a 
2
1 x a a U = 1 + -30
LOG f (x)  y ln   c 2
 K ln  c  -40
NORMAL 2x K  x  a     K  c  K  = [u+(u2-1)1/2]1/3
.
+ [u-(u2-1)1/2]1/3 –1
. y
x = a +c .
K = ln  exp(Ky) .
 .
c
   1 3 / 2 -90
a =  - c1/2
 Perhitungan Parameter Statistik (Rata-Rata, Standar Deviasi, Skewness)
Dapat Dilakukan Dengan Excel atau Formula sbb

1 1n
M 1   X f ( x) dx   i m1  n  ( X 1 X )
n i 1
X m1  X
i 1

2 1n 2
n i 1
1n
n i1
2 1N 2
n i1
 
1N 2 2 n
M 2   X f ( x) dx   X 1 m2   ( X 1 X ) m2   X 1  2 X 1 X  X   X i  X  X 1  X
2

n i1 n i1
2

3 1n 3
n i 1
1n
M 3   X f ( x) dx   X 1 m3   ( X 1 X )3
n i 1
1N 3 2
  3 1
N
3 3
n
2 3 2
n
m3   Xi  3Xi X  3Xi X  X  Xi  XXi  X Xi  X  M3  3M1M22  2M1
n i1
2

n i1 n i1 n i1

3 3

4
1n 4 1n
M 4   X f ( x) dx   X 1 m4   ( X 1 X )
4

n i1 n i 1

X  m1 Rata-rata

  M 2  M 12  m2 Std. Deviasi

m3 Koefisien Kemiringan

3
ONTOH PERHITUNGAN DEBIT BANJIR DARI DATA SESAAT DEBIT BANJIR MAXIMUM
Tahun Debit Max (X) (X-Xrat)^2 (X-Xrat)^3 Normal Distribusi
1 1970 72.4 9936.9 -990546.0787
2 1971 134 1450.4 -55236.13154 T = 100
3 1972 157 227.5 -3431.930038 P = 1/100 = 0.01
4 1973 154 327.0 -5913.903025 NP = 1 - 0.01 = 0.99
5 1974 254 6710.3 549677.8847 Y = 2.33
6 1975 119 2817.9 -149584.8997
7 1976 166 37.0 -225.1852726 Q100 = Xrat + (Std. Dev) * Y = 172.08 + 64.86*2.33 = 323.20 m3/s
8 1977 119 2817.9 -149584.8997
9 1978 186 193.7 2694.978723
10 1979 96 5788.8 -440430.9205 Gamma Distribusi
11 1980 130 1771.1 -74532.73208
12 1981 148 580.0 -13969.43609 σ = Skewness = 2/(sqrt b)
13 1982 227 3015.8 165615.031
14 1983 226 2906.9 156731.4357 b = 4/(0.487)^2 = 16.86
15 1985 228 3126.6 174828.1231
16 1987 54.3 13873.0 -1634020.384 σ2 = a2b
17 1989 207 1219.1 42567.51221 a = sqrt(σ2/b) = 15.796
18 1990 279 11431.1 1222164.541
19 1991 285 12750.1 1439686.539 Q100 = aW = 15.796*27.84 = 439.76 m3/s
20 1992 154 327.0 -5913.903025
21 1993 254.6 6808.9 561845.0241
22 1994 125.8 2142.2 -99149.15619 Pearson Distribusi
23 1995 165.9 38.2 -236.4728345
24 1996 151.4 427.8 -8849.025764 σ = Skewness = 2/(sqrt b)
25 1997 125.1 2207.5 -103716.1496
26 1998 225.4 2842.6 151556.941 b = 4/(0.487)^2 = 16.8656
27 2005 113 3490.9 -206256.1102
28 2007 181 79.5 708.808692 σ2 = a2b
29 2008 143 845.9 -24601.21903 a = sqrt(σ2/b) = 15.793
30 2009 326.9 23968.0 3710638.215
31 2010 126.8 2050.6 -92860.41767 Xrata-rata = ab + c
5334.6 126210.222 4119656.079
m1 m2 m3 c = 172.08 - 15.793*16.8665 = -94.32
Average 172.083871 4207.0074 132892.1316
/n-1 Std. Dev sqrt(m2) 64.8614477 Q100 = aw + c = 15.793*28.43 - 94.32 = 354.675 m3/s
Skewness m3/(std. dev)^3 0.48701165
 Tahun Debit Max (X) Y = Log X (Y-Yrat)^2 (Y-Yrat)^3 Log Normal Distribusi
1 1970 72.4 1.859738566 0.119 -0.040851497
2 1971 134 2.127104798 0.006 -0.000457221 q100 = Yrata-rata + σy*Y =2.204 + 0.1737*2.33 = 2.608
3 1972 157 2.195899652 0.000 -5.60254E-07
4 1973 154 2.187520721 0.000 -4.59313E-06 Q100= 10^ (q100) = 405.5 m3/s
5 1974 254 2.404833717 0.040 0.008083116
6 1975 119 2.075546961 0.017 -0.002126608 Log Gamma Distribusi
7 1976 166 2.220108088 0.000 4.06889E-06
8 1977 119 2.075546961 0.017 -0.002126608 Skewness = 2/sqrt(b)
9 1978 186 2.269512944 0.004 0.000279335
10 1979 96 1.982271233 0.049 -0.010922169 (-0.4676) = 2 / sqrt(b) b = 18.3
11 1980 130 2.113943352 0.008 -0.000733874
12 1981 148 2.170261715 0.001 -3.88953E-05 σ = a2b
13 1982 227 2.356025857 0.023 0.003503662 a = sqrt(σ/b) = 0.0974
14 1983 226 2.354108439 0.022 0.003372636
15 1985 228 2.357934847 0.024 0.003637441 q100 = aW = 0.0974*27.84 = 2.712
16 1987 54.3 1.73479983 0.220 -0.103388638
17 1989 207 2.315970345 0.013 0.001398423 Q100= 10^ (q100) = 515.2 m3/s
18 1990 279 2.445604203 0.058 0.014077954
19 1991 285 2.45484486 0.063 0.01575688 Log Pearson Distribusi
20 1992 154 2.187520721 0.000 -4.59313E-06
21 1993 254.6 2.405858399 0.041 0.008207561 σ = Skewness = 2/(sqrt b)
22 1994 125.8 2.099680641 0.011 -0.001139949
23 1995 165.9 2.219846386 0.000 3.87205E-06 b = 4/(0.4676)^2 = 18.3 18.29387
24 1996 151.4 2.180125875 0.001 -1.38544E-05
25 1997 125.1 2.09725731 0.011 -0.001221137 σ2 = a2b
26 1998 225.4 2.352953912 0.022 0.00329534 a = sqrt(σ2/b) = 0.0974 0.040614
27 2005 113 2.053078443 0.023 -0.003447401
28 2007 181 2.257678575 0.003 0.000153432 Xrata-rata = ab + c
29 2008 143 2.155336037 0.002 -0.000116267
30 2009 326.9 2.514414921 0.096 0.029869328 c =2.204 - 0.0974*18.3 = 0.4216 1.461021
31 2010 126.8 2.103119254 0.010 -0.001031042
68.32844757 0.905250163 -0.075981859 q100 = aw + c = 0.0406*27.84 + 1.461= 2.5917
m1 m2 m3
Average 2.20414347 0.030175005 -0.002451028 Q100 390.8409 M3/S
/n-1 Std. Dev sqrt(m2) 0.173709543
Skewness m3/(std. dev)^3 -0.467602891
TABEL UNTUK STANDAR NORMAL DISTRIBUSI
Tabel Standard Gamma (W)

Kemungkinan
tidak terjadi b = 0,1 b = 0,3 b = 1 b=2 b=3 b=4 b=5 b=6 b=8 b = 10 b = 12 b = 14 b = 16 b = 18 b = 22
0.001 0.0000 0.0000 0.0010 0.0454 0.1905 0.4286 0.7394 1.1071 1.9708 2.9605 4.0424 5.1954 6.4053 7.6621 10.2881
0.010 0.0000 0.0001 0.0101 0.1486 0.4360 0.8232 1.2791 1.7853 2.9061 4.1302 5.4282 6.7824 8.1811 9.6163 12.4740
0.020 0.0000 0.0003 0.0202 0.2147 0.5672 1.0162 1.5292 2.0891 3.3071 4.6183 5.9959 7.7237 8.8914 10.3915 13.4693
0.050 0.0000 0.0006 0.0513 0.3554 0.8177 1.3663 1.9701 2.6130 3.9808 5.4254 6.9242 8.4635 10.0360 11.6343 14.6937
0.110 0.0000 0.0079 0.1054 0.5318 1.1021 1.7447 2.4326 2.1519 4.6561 6.2213 7.8293 9.4696 11.1353 12.8216 16.2436
0.200 0.0000 0.0321 0.3231 0.8244 1.5350 2.2968 3.0895 3.9037 5.5761 7.2092 9.0309 10.7940 12.5739 14.3675 17.9372
0.300 0.0000 0.0742 0.3567 1.0973 1.9138 2.7637 3.6336 4.5171 6.3122 8.1329 9.9716 11.8237 13.6864 15.5575 19.3204
0.400 0.0001 0.1375 0.3108 1.3764 2.2851 3.2113 4.1477 5.0910 6.9914 8.9044 10.8262 12.7546 14.6881 16.6258 20.4414
0.500 0.0006 0.2275 0.6931 1.6783 2.6741 3.6721 4.6709 5.6702 7.6692 9.6687 11.6684 13.6631 15.6679 17.6678 21.6575
0.600 0.0007 0.3542 0.9163 2.0223 3.1054 4.1753 5.2366 6.2919 8.3898 10.4757 12.5532 14.6243 16.6904 18.7525 22.8663
0.700 0.0174 0.5671 1.2040 2.4392 2.6156 4.7622 5.8904 7.0056 9.2089 11.3873 13.5480 15.6954 17.8325 19.9610 24.1978
0.800 0.0694 0.8212 1.6994 2.9943 4.2790 5.5150 6.7210 7.9060 10.2325 12.5188 14.7767 17.0133 19.2338 21.4394 25.8195
0.900 0.2662 1.3528 2.3026 3.8897 5.3223 6.6808 7.9936 9.2747 11.7709 14.2060 16.5981 18.9580 21.2924 23.6061 28.1841
0.950 0.5804 1.9207 2.9957 4.7439 6.2958 7.7537 9.1535 10.5130 13.1481 15.7052 18.2075 20.6686 23.0971 25.4992 30.2404
0.980 1.1190 2.7059 3.9120 5.8339 7.5166 9.0841 10.5804 12.0270 14.8166 17.5098 20.1352 22.7094 25.2434 27.7444 32.6683
0.990 1.5889 3.3174 4.6052 6.6384 8.4059 10.0451 11.6046 13.1085 16.0000 18.7831 21.4899 24.1391 26.7429 29.3096 34.3548
0.999 3.3637 5.7138 6.9078 9.2334 11.2289 13.0622 14.7941 16.4517 19.6262 22.6574 25.5893 28.4461 31.2436 33.9926 39.3748
MENGGUNAKAN MODEL SMADA UNTUK PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RENCANA
 PERBEDAAN PEMILIHAN FUNGSI DISTRIBUSI MEMBERIKAN PERBEDAAN
HASIL PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RENCANANYA
Pearson Type III 2 Parameter Log Normal
800 800

600 600
Actual Data Actual Data
Value 400 Value 400

200 200
Distribution Distribution

0 0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Weibull Probability Weibull Probability

Pearson III Log Normal

Exceedence Return Calculated Calculated
Probability Period Value Value
0.995 200 844.38 674.58
0.99 100 732.09 622.44
0.98 50 626.67 570.06
0.96 25 528.96 516.97
0.9 10 413.71 444.36
0.8 5 339.70 385.55
0.667 3 295.01 337.77
0.5 2 267.79 293.93

H1.5 H
1.5
Q = CLH 732.09 34.86 10.67
L = 10 m 622.44 29.64 9.58
C = 2.1
H1.5 L
1.5
Q = CLH 732.09 5.20 67.09
H= 3 m 622.44 5.20 57.04
C = 2.1
 Leuwidaun Maksimum
Tahun Sesaat Harian PERBEDAAN HASIL ANALISIS BANJIR RENCANA
1 1970 72.4 37.5
2 1971 134.0
BILA MENGAMBIL DATA PUNCAK BANJIR YANG BERBE
89.2
3 1972 157.0 (BANJIR MAXIMUM SESAAT DAN BANJIR MAKSIMUM HARIA
62.0
4 1973 154.0 98.0
5 1974 254.0 99.0
6 1975 119.0 66.5 Cimanuk - Leuwidaun Sesaat Max Harian
7 1976 166.0 55.0
Exc e e de nc e Return Calculated Calculated
8 1977 119.0 52.2
9 1978 186.0 37.0 Pr oba bi l i t y
Period Value Value
10 1979 96.0 57.9 0. 995 200 380.9 260.5
11 1980 130.0 54.3 100 354.9 228.4
12 1981 148.0 50.7
0. 99
13 1982 227.0 43.0 0. 98 50 327.9 197.2
14 1983 226.0 84.4 0. 96 25 299.3 166.7
15 1985 228.0 97.8 10 258.4 128.0
16 1987 54.3 43.7
0. 9
17 1989 207.0 74.4 0. 8 5 223.3 100.0
18 1990 279.0 65.9 0. 667 3 193.4 80.1
19 1991 285.0 115.0 2 164.8 64.9
20 1992 154.0 49.7 0. 5
21 1993 254.6 67.3
22 1994 125.8 21.5 H1.5 H
23 1995 165.9 76.2 1.5
24 1996 151.4 78.8 Q = CLH 354.9 16.90 6.59
25 1997 125.1 50.2 L = 10 m 228.4 10.88 4.91
26 1998 225.4 223.0
27 2005 113.0 111.1
C = 2.1
28 2007 181.0 104.4 H1.5 L
29 2008 143.0 73.9 1.5
30 2009 326.9 158.6
Q = CLH 354.9 5.20 32.52
31 2010 126.8 123.6 H = 3 m 228.4 5.20 20.93
ENDEKATAN PERHITUNGAN HIDROGRAP DEBIT BANJIR RENCANA DARI DATA HUJ

DA KONDISI DIMANA DATA PUNCAK BANJIR SESAAT TIDAK TERSEDIA MAKA

RLU DILAKUKAN :
PEMBUATAN UNIT HIDROGRAPH DARI DATA HUJAN LEBAT DAN DATA AKTUAL BAN
YANG DIAKIBATKAN OLEH HUJAN TERSEBUT
MENGHITUNG HUJAN RENCANA UNTUK BERBAGAI PERIODA ULANG DIGUNAKAN
SEBAGAI INPUT KE AKTUAL UNIT HIDROGRAPH YANG TELAH DIBUAT.
MENGHITUNG BESARNYA HIDROGRAPH BANJIR RENCANA UNTUK BERBAGAI PER
ULANG DARI HUJAN RENCANA

DA KONDISI DIMANA DATA HIDROGRAPH BANJIR TIDAK ADA, MAKA DAPAT DI GUN
NDEKATAN DARI SINTHETIC UNIT HYDROGRAPH DARI SNYDER.
Contoh Perhitungan Pembuatan Aktual Unit Hidrograp Satuan

Data di bawah ini adalah hasil pengukuran aliran darihujan lebat dengan durasi 6 jam,
luas daerah pengaliran sungai yang diukur ini = 316 km 2
Asumsikan aliran dasarnya konstan = 17.0 m3/det

Waktu Aliran Waktu Aliran Waktu Aliran

1 Juni 0.00 17.0 2 Juni 0.00 150.0 3 Juni 0.00 53.8
6.00 113.2 6.00 113.2 6.00 42.5
12.00 254.5 12.00 87.7 12.00 31.1
18.00 198.0 18.00 67.9 18.00 22.64
4 Juni 0.00 17.0

Pertanyaan :
- Hitung dan gambar unit hidrograp dengan durasi 6 jam
- Hitung tinggi hujan efektif yang diwakili oleh Flood Hydrograph

300
0
FLOOD HYDROGRAPH

Q(m3/det) 200

100

UNIT HYDROGRAPH

0 6 12 18 0 6 12 18 0 6 12 18 0 6

Waktu (jam)

Gambar. Hidrograph Banjir

 Contoh Perhitungan Unit Hydrograp Aktual

Waktu Debit Total Aliran dasar Ordinat limpasan langsung Ordinat hidrograp satuan
Tanggal Tanggal (m3/det) (m3/det) (m3/det) (m3/det)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Juni 0.00 17.00 17 0.00 0.000
6.00 113.20 17 96.20 14.846
12.00 264.60 17 287.60 86.651
18.00 198.00 17 181.00 27.932
2 Juni 0.00 150.00 17 133.00 20.526
6.00 113.20 17 96.20 14.846
12.00 87.70 17 70.70 10.910
18.00 67.90 17 50.90 7.855
3 Juni 0.00 53.80 17 36.80 5.679
6.00 42.50 17 25.50 3.935
12.00 81.10 17 14.10 2.176
18.00 22.64 17 5.640 0.870
4 Juni 0.00 17.00 17 0.00 0.000
Qnet = 947,54

947,54.6.60.60
heff = = 0.0648 m = 6,48 cm
316000000
Contoh perhitungan debit banjir dengan menggunakan aktual unit hydrograph

Hitung hujan efektif bila diketahui besarnya 2; 6,75 dan 3,75 cm dan dimulai selang 3 jam
Ordinat dari unit hidrograp diberikan dalam Tabel berikut :

Jam 03 06 09 12 15 18 21 24 03 06 09 12 15 18 21 24
Ordinat Unit Hidrologi (m 3/det) 0 110 365 500 390 310 250 235 175 130 95 65 40 22 10 0

Asumsikan aliran dasar (base flow) = 10 m/det

Jam Ordinat Ordinat Limpasan Langsung Base Ordinat

Unit Limpasan
Hidrograf Total
3
(m /det) U1 U2 U3 UTotal Flow 3
(m /det)
3 3 3 3 3
(m /det) (m /det) (m /det) (m /det) (m /det)
(2)xheff (2)xheff (2)xheff
1 2 3 4 5 (6)=(3)+(4) 7 (8)=(6)+(7)
+(5)
3 0 0
7000
6 110 220 0 0 220 10 230
9 365 730 742.5 0 1472.5 10 1482.5 6000
12 500 1000 2463.75 412.5 3876.25 10 3886.25
15 590 1180 3375 1368.75 5923.75 10 5933.75 5000 Unit Hydrograph
18 310 620 3982.5 1875 6477.5 10 6487.5 Akibat 2 cm Heff
21 250 500 2092.5 2212.5 4805 10 4815 4000 Akibat 6.75 cm Heff
24 235 470 1687.5 1162.5 3320 10 3330
Debit (m3/s)

Akibat 3.75 cm Heff

27 175 350 1586.25 937.5 2873.75 10 2883.75 3000
Total Limpasan Langsung
30 130 260 1181.25 881.25 2322.5 10 2332.5
2000 Baseflow
33 95 190 877.5 656.25 1723.75 10 1733.75
Total Hidrograph Banjir
36 65 130 641.25 487.5 1258.75 10 1268.75
1000
39 48 96 438.75 356.25 891 10 901
42 22 44 324 243.75 611.75 10 621.75 0
45 10 20 148.5 180 348.5 10 358.5 0 10 20 30 40 50 60
48 0 0 67.5 82.5 150 10 160 -1000
51 0 37.5 37.5 10 47.5 Waktu (Jam)
54 0 0 10 10
57 0 10 10
Contoh Perhitungan Unit hidrograp dari Snyder
Parameter pisik : L = 40,000 km A = 725 km2 Lc = 17,50 km
Parameter non pisik : Ct = 1,10 Cp = 0,69 n = 0,30

t p  1,1 x (17,5 x 40,0) 0.3  7,85

L
0,69
q p  275 x  24,17 l / dt / km
7,85 Lc
7,85
te   1,43 jam
5,5
te > tr (1 jam)
tp = 7,85 + 0,25 (1-1,43) = 7,74 jam
Tp = 7,74 +0,5 x 1 = 8,24 jam (t) x = (t/Tp) (1-x)^2 (1-x)^2/x a -a*(1-x)2/x Y Q 600.0
1 0.121 0.772 6.361 8.837 -56.217 0.000 0.000 Hidrograph Limpasan Langsung (Direct Runoff)
25,4 akibat hujan 25.4 mm (1 inch) hujan efektif
Q p  24,17 725  445,09 m3 / det 2 0.243 0.573 2.363 8.837 -20.880 0.000 0.000 500.0
1000 3 0.364 0.404 1.111 8.837 -9.816 0.000 0.000
4 0.485 0.265 0.545 8.837 -4.820 0.000 0.007
445,09 x 8,24 x 3600 400.0
  0,72 5 0.607 0.155 0.255 8.837 -2.252 0.006 2.493
1000 x 25,4 x 720 6 0.728 0.074 0.101 8.837 -0.897 0.127 56.437 300.0

ebit(m3/s)
7 0.850 0.023 0.027 8.837 -0.236 0.581 258.743
a = 1.32 2 +0.15 + 0.045

D
8 0.971 0.001 0.001 8.837 -0.008 0.982 437.246 200.0
a  f ( )  a  8,8373 8.24 1.000 0.000 0.000 8.837 0.000 1.000 445.090
9 1.092 0.009 0.008 8.837 -0.069 0.853 379.855 100.0
Q = f(t) dimana X = t/Tp dan Y = Q/Qp 10 1.214 0.046 0.038 9.837 -0.370 0.427 189.951
(1 x ) 2 11 1.335 0.112 0.084 10.837 -0.911 0.123 54.658 0.0
a
y  10 x 12 1.456 0.208 0.143 11.837 -1.692 0.020 9.036 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
13 1.578 0.334 0.212 12.837 -2.715 0.002 0.857 Waktu (jam)
Y  10 8.8373((1 x ) / x )^ 2 14 1.699 0.489 0.288 13.837 -3.980 0.000 0.047
ANALISA DEBIT BANJIR DENGAN METODA RASIONAL
Perhitungan banjir dengan metode Q = CxIxA
L
L = 35.791 Km = 35791 m

S = 0.02319 (m/m)

Waktu konsentrasi menurut metoda Kirpich

 L0,77 
t C  0,0195 *  0, 385  menit = 0.0195*(357910.77)/(0.002319)0.385 = 646.8 menit
S 
I100 untuk Jakarta dari kurva IDF untuk jakarta setelah diinterpolasi = 21.7 mm/jam

Waktu Besarnya Intensitas untuk Periode Ulang untuk Jakarta

(menit) 100 th 50 th 20 th 10 th 5 th
5 425.18 406.5 353.36 319.62 279.61
10 276.9 261.36 227.89 204.74 179.24
15 215.46 201.85 176.32 157.78 138.19
20 180.33 168.04 146.97 131.15 114.9
30 140.32 129.78 113.71 101.07 88.59
60 91.38 83.44 73.34 64.74 56.79
120 59.51 53.65 47.3 41.47 36.4
180 46.31 41.43 36.59 31.96 28.07
240 38.76 34.49 30.5 26.57 23.34
300 33.76 29.92 26.49 23.02 20.22
360 30.16 26.64 23.6 20.47 17.99
720 19.64 17.13 15.22 13.12 11.53

Dengan interpolasi pada perioda ulang 100 tahun dan waktu konsentrasi 646.8 menit (antara
360 dan 720 menit) didapatkan Intensitas untuk 100 tahun = 21.7 mm/jam

Dengan mengambil nilai koefisien runoff di DAS Cipinang = 0.52 dan luas DAS 54.08 Km 2
didapat besarnya debit banjir untuk perioda ulang 100 tahun (Q100)

Q100 = 0.00278*0.52*21.7*5408 = 170.25 m3/s

 PENELUSURAN BANJIR
DI SUNGAI DAN DI WADUK
 PENELUSURAN BANJIR DI SUNGAI

Persamaan Dasar Aliran di Sungai / Saluran

Persamaan dasar aliran di sungai / saluran terdiri dari persamaan kesinambungan dan
persamaan momentum seperti terlihat dibawah ini :

Diffusion Routing = 0

Kinematic Routing = 0

Dimana : Q = Debit Sungai

B = Lebar atas penampang melintang sungai
H = Muka Air
t = Waktu
X = Jarak antara 2 penampang memanjang sungai
q = Debit lateral per unit lebar sungai / saluran

Sf = (So – dy/dx – V/g dV/dx -1/g dV/dt

Sf = o : Storage Routing

Sf = So : Kinematic Routing

S = S – dy/dx
Perbandingan antara Metode -metode Penelusuran Banjir

Metode Keuntungan Kerugian

a. Penelusuran hidrolis,  Analisis hidrolik dari aliran  Membutuhkan
dengan persamaan enerji termasuk semua banyak waktu
dan kesinambungan St. komponen enerji (poten- komputer.
Venant. sial, tekanan, kinetik,  Bekerja dengan
inersia) ditambah integrasi data geometri
terhadap waktu dan ruang. yang rinci serta
 Memperhitungkan pe- nilai kekasaran
ngaruh tampungan sungai dan
terhadap debit dan waktu. dataran banjirnya.
 Tidak ada koefisien yang
dibutuhkan selain nilai
kekasaran hidro-lis.
 Memperhitungkan pe-
ngaruh perubahan
tampungan dataran banjir
yang dinyatakan dalam
bentuk debit debit aliran.

b. Penelusuran hidrologi  Dapat dihitung secara  Tidak memper-

dengan metode manual. timbangkan
penelusuran Tampungan
 Lebih cepat dari (a) secara langsung
persamaan enerji,
 Merupakan pendekatan
hanya di-
analisis tidak
singgung secara
membutuhkan lengkung
tidak langsung.
atau tabel dalam
pemecahannya.  Tidak mem-
pertimbangkan
gelombang
hidrolisnya.

c. Penelusuran hidrologi  membutuhkan

dengan Metode dua parameter
Muskingum empiris, yang
dapat dicari bila
hidrograf banjir
yang
bersangkutan
diketahui
 Hubungan antara
tampungan dan
debit aliran
bersifat linier.
Persamaan kontinuitas di dalam hydrologic river routing ditulis sebagai berikut :

S
I Q  .........................................................................................................................(1.2.1)
t
Jika diambil sesuatu jangka waktu yang singkat, maka persamaan akan menjadi :

I1  I 2 Q  Q2
t 1 t  S ...................................................................................................(1.2.2)
2 2

dimana :

I1 = aliran masuk pada permulaan waktu t

I2 = aliran masuk pada akhir waktu t

Q1 = aliran keluar pada permulaan waktu t

Q2 = aliran keluar pada akhir waktu t

Pada Muskingum Controversy District Flood Control Project dari U.S. Army Corp. of
Engineers pada tahun 1934 – 1935.

Metoda ini didasarkan pada konsep prisma storage dan wedge storage.
Mengingat debit dan besarnya penampungan dapat dinyatakan sebagai fungsi dari
dalamnya air, maka hubungan antara besarnya penampungan (S) dan debit (Q) dapat
dinyatakan sebagai berikut:

S = K . D ………………………………………………………………………………… (1.2.3)

K : adalah suatu harga dalam satuan waktu dan disebut koefisien penampungan yang
kira-kira sama dengan waktu perpindahan banjir dalam bagian sungai tersebut.

Umpama angka perbandingan aliran masuk dan aliran keluar yang mempengaruhi
besarnya penampungan itu berturut-turut X dan (1-X), maka:

D = X I + (1 – X) Q …………………………………………………………………...... (1.2.4)

Persamaan (1.2.3) S = K [ X I + (1 – X) Q] ………………………………….... (1.2.5)

Harga-harga K dan X dapat diperoleh dari harga debit I dan Q yang diukur.

Umpamanya permulaan dan akhir waktu itu adalah t dan besarnya penampungan itu
adalah S1 dan S2.

Maka : S1 = K [ X I1 + (1 – X) Q1]…………………………..…………………… (1.2.6)

S2 = K [ X I2 + (1 – X) Q2]
Eliminasi S1 dan S2 dengan men-substitusikan kedua persamaan ini dalam persamaan
(1.2.2), didapat :

 KX  0.St   KX  0.St   K  KX  0.St 

Q 2   I 2    I1   Q1
 K  KX  0 .St   K  KX  0.St   K  Kt  0 .St 

Q2 = C0 I2 + C1 I1 + C2 Q1…………………………………………………………….. (1.2.8)

Dimana :

KX  0.St
C0  ...................................................................................................(1.2.9)
K  KX  0.St
KX  0.5t
C1  ...................................................................................................(1.2.10)
K  KX  0.5t
K  KX  0.5t
C2  ...................................................................................................(1.2.11)
K  KX  0.5t

angka-angka C0, C1, C2 merupakan angka conventional Muskingum sebagai

parameter dalam persamaan (1.2.8).

Jadi Q2 dapat dihitung dengan persamaan (1.2.8) jika I1, I2 dan Q1 diketahui.

Interval waktu t yang dipergunakan harus kurang dari 1/5 lamanya banjir.
Untuk mendapatkan harga K, buat grafik-grafik S.v.s.D dengan menggunakan
persamaan (1.2.3) dan (1.2.4) untuk beberapa harga X, kemudian tarik garis lurus
melalui “pusat sumbu” yang merupakan “best fit”.

Harga X dicari dengan cara trial & error, dengan mencoba harga-harga X dalam
persamaan (1.2.9), (1.2.10) dan (1.2.11) sehingga C0 + C1 + C2 = 1.

STORAGE ROUTING:

Pada umumnya angka X pada persamaan Muskingum untuk sungai-sungai alam

terletak antara 0 < X < 0,50.

Untuk X = 0,5 keadaan puncak Inflow = puncak outflow.

waktu
Untuk kejadian X = 0 merupakan keadaan reservoir routing.

waktu

Untuk X = 0, maka persamaan (1.2.4) menjadi : D = 0.I + (1-0) Q

D=Q

Jadi persamaan (1.2.3) menjadi : S = + K . Q …………………………………….. (1.2.12)

Seandainya kita mempunyai 2 tempat pada suatu sungai yaitu A dan B

Diketahui pengukuran hydrograph selama banjir sebagai berikut:

BESARNYA DEBIT ALIRAN PADA BESARNYA DEBIT ALIRAN PADA

WAKTU (jam)
A (m 3/det) B (m 3/det)
0 10 10
6 60 16
12 210 80
18 357 140
24 280 150
30 165 185
36 130 188
42 80 140
48 48 85
54 25 50
60 15 30
66 12 20
72 10 15
80 9 12

Dengan memperkirakan parameter X dan K, carilah besar hydrograph disebelah hilir

(di B).

Kemudian pergunakan harga K dan X tadi untuk routing flood hydrograph keadaan lain
dari A ke B.

Waktu (jam) : 0 6 12 18 24 30 36 42 48

Debit (m3/det) : 15 32 68 190 150 130 260 390 460

Waktu (jam) : 54 60 66 72 78 84 90 96 102

Debit (m3/det) : 400 260 180 140 85 50 30 18 15

WAKTU INFLOW OUTFLOW Koreksi S S= ∑S
(Jam) I (m3/s) O (m3/s) Outflow (x106) (x106) D=X I + (1-X) Q
X=0.2 X=0.3 X=0.4 X = 0.25
0 10 10 13 -0.03 12 12 12 12
0.40
6 60 16 20 0.37 28 32 36 30
1.61
12 210 80 101 1.98 123 133 144 128
3.13
18 357 140 176 5.11 212 230 249 221
2.94
24 280 150 189 8.05 207 216 225 212
0.25
30 165 185 233 8.30 219 213 206 216
-1.88
36 130 188 237 6.42 215 205 194 210
-2.19
42 80 140 176 4.23 157 147 138 152
-1.68
48 48 85 107 2.55 95 89 83 92
-1.05
54 25 50 63 1.51 55 52 48 53
-0.66
60 15 30 38 0.85 33 31 29 32
-0.39
66 12 20 25 0.46 23 21 20 22
-0.24
72 10 15 19 0.22 17 16 15 17
-0.16
78 9 12 15 0.06 14 13 13 14
Pers. 1.2.2
1411 1121
Ratio = 1.258698
Kemudian harga storage kumulatif (S) di plot terhadap D untuk mendapatkan garis K,
hasil yang terbaik didapat X = 0,25.

Dengan persamaan parameter, dengan time-interval T = 6 jam,

S 5.2  10 6
K   7,22 jam dan X = 0.25
D 200

KX  0.5T
C0   0,143
K  KX  0.5T
KX  0.5T
C1   0,571
K  KX  0.5T
K  KX  0.5T
C2   0,286
K  KX  0.5T
5,2 X 106
Periksa : 0,43 + 0,57 + 0,286 = 1

∑S
Time Inflow Outflow Hydrograph
(Jam) (m3/s) 0.143 It + 0.571It-1 + 0.286Ot-1
0 15 15
6 32 17
12 68 33
18 190 75
24 150 152
30 130 148
36 260 154
42 390 248
48 460 359
54 400 423
60 260 386
66 180 285
72 140 204
78 85 151
84 50 99
90 30 61
96 18 37
102 15 23
PENELUSURAN BANJIR DI WADUK
Sedimentation
SUSPENDED LOAD (Tergantung Konsentrasi Sedimen dan Debit Air

BED LOAD (Tergantung Berat Jenis dan D50, D90

SEDIMENTASI DI WADUK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEDIMENTASI DI WADUK :

- DEBIT INFLOW YANG MASUK KE WADUK
- JUMLAH SEDIMENTASI YANG TERANGKUT KE WADUK
- UKURAN PARTIKEL SEDIMENTASI
- POLA OPERASI WADUK / FLUKTUASI MUKA AIR WADUK
- UKURAN DAN BENTUK WADUK

PENGURANGAN KAPASITAS TAMPUNG WADUK DAPAT DILAKUKAN SECARA

EMPIRIS
(BORLAND & Miller (1960)
EFISIENSI TANGKAPAN (TRAP EFFICIENCY) : PERBANDINGAN ANTARA
KAPASITAS WADUK DAN
RATA-RATA DEBIT ALIRAN TAHUNAN YANG MASUK (C/I)
 Jatigede Dam
No Elevasi(m) Perbedaan Luas (km) Kapasitas (x 106) DATA WADUK JATIGEDE DAM
1 265 95 43.75 1187.7
2 260 90 39.53 979.5
3 255 85 35.33 792.3
4 250 80 31.2 626
5 245 75 26.55 481.6
6 240 70 22.47 359.1
7 235 65 17.56 259.1
8 230 60 12.7 183.4
9 225 55 8.85 129.5
10 220 50 6.3 91.6
11 215 45 4.64 64.3
12 210 40 3.38 44.2
13 205 35 2.43 29.6
14 200 30 1.66 19.4
15 195 25 1.11 12.5
16 190 20 0.85 7.5
17 185 15 0.64 3.8
18 180 10 0.34 1.3
19 175 5 0.06 0.3
20 170 0 0.03 0.1
 TIPE WADUK DAN KLASIFIKASI (Borland & Miller, 1958)
Nilai M Nilai N = 1/M Tipe Waduk Klasifikasi Standar
1.0 - 1.5 1.0 - 0.667 Gorge IV
1.5 - 2.5 0.667 - 0.4 Hill III
2.5 - 3.5 0.4 - 0.286 Flood Plain II
3.5 - 4.5 0.286 - 0.222 Lake I

Operasi Waduk Bentuk Waduk

Kelas Tipe Kelas Tipe Weighted Type
Distribusi Persamaan
Sedimen Sumerged I Lake I I sedimen
Flood Plain II I/II
Hill and Gorge III II I a=5.074P1.05(1-P)0.35
Moderate Drawdown II Lake I I/II
Flood Plain II II
II a=2.487P0.07(1-P)0.41
Hill and Gorge III II/III
III a=1.967P1.15(1-P)2.32
Considerable Drawdown III Lake I II
Flood Plain II II/III IV a=1.486P0.25(1-P)1.34
Hill and Gorge III III
Normally IV Semua Bentuk IV P : Kedalaman relatif dihitung dari dasar waduk

Hubungan Kapasitas Vs Kedalaman Air

100
K e d a la m a n A ir (m )

Y = 5.4 Cm

10 X = 14.5 Cm

M = X/Y = 2.68

1
0.1 1 10 100 1000 10000
Kapasitas Waduk (m3)
 Pasir Silt Silt
No. Reservoir Operasional ρ bl B ρ bl B ρ bl B
1 Sediment Always Submerged 1500 0 1050 90 50 250
2 Normally Moderater Reservoir 1500 0 1185 45 750 170
3 Normally Considerable Reservoir 1500 0 1275 15 950 100
4 Reservoir Normally Emty 1500 0 1320 0 1250 0
Distribusi Sedimen Dasar Sand = 38% Silt = 32% Clay = 30%
Waduk Jatigede Waduk Tipe II
Sand ρ bl = 1500 B=0 ρ bt = ρ bl + B Log t
Silt ρ bl = 1185 B = 45 ρ bt = ρ bl + B Log t
Clay ρ bl = 750 B = 170 ρ bt = ρ bl + B Log t
Kerapatan Bongkahan ρ b50 0.38*1500+0.32*(1185+45*LOG(50))+0.3*(750+170*LOG(50)) = 1285.3126 Kg/m3
Kerapatan Bongkahan ρ b75 0.38*1500+0.32*(1185+45*LOG(75))+0.3*(750+170*LOG(75)) = 1296.829 Kg/m3
Kerapatan Bongkahan ρ b100 0.38*1500+0.32*(1185+45*LOG(100))+0.3*(750+170*LOG(100)) = 1305 Kg/m3
Sedimen Suspended Rata-Rata Per Tahun (Qs vs Qw) 1,630,828 ton/thn
Bed Load (10% dari Suspended load) 163,083 ton/thn
Total Sediment 1,793,911 ton/thn
Dibulatkan 1,800,000 ton/thn
Trap Efisiensi 0.96 1,728,000 ton/thn
Volume Sedimen Persentasi Thd
Perioda Ulang Volume Sedimen Satuan Elevasi 260 Satuan
50 Tahun 67,237,354 m3 6.86 %
(50*1.728*10^6)/1.285
75 Tahun 99,922,899 m3 10.20 %
(75*1.728*10^6)/1.297
100 Tahun 132,413,793 m3 13.52 %
(100*1.728*10^6)/1.305
200 Tahun 261,027,190 m3 26.65 %
(200*1.728*10^6)/1.324
Kapasitas Elevasi 265 m 1187.7 Juta m3
Kapasitas Elevasi 260 m 979.5 Juta m3
Berdasarkan cara pengangkutannya muatan sedimen di klasifikasikan menjadi 2
bagian, yaitu :
1) Muatan sedimen dasar (bed load);
2) Muatan sedimen suspensi (suspended load).

Berdasarkan ukuran partikel sedimen, maka muatan sedimen dapat dibedakan

menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Muatan material dasar (bed-material load);
2) Muatan material halus (fine-material load).

Lokasi pengukuran harus memenuhi syarat sebagai lokasi pengukuran debit dan
konsentrasi sedimen suspensi, antara lain :
1) Aliran tidak melimpah, bagian alur sungai yang lurus sepanjang lebih dari 3 x
lebar aliran saat banjir dan mudah dicapai;
2) Bebas dari arus balik, terjunan;
3) Konsentrasi sedimen tercampur merata pada lebar penampang pengukuran;
4) Aliran tampak turbulen sehingga sedimen tercampur meskipun turbulensinya
tidak tinggi, bila turbulensinya tinggi, maka tidak tepat sebagai lokasi
pengukuran debit;
5) Terdapat kereta gantung atau sarana pengukuran lainnya pada saat banjir;
6) Bentuk penampang sungai teratur, tidak berbatu-batu, tidak mempunyai
dataran banjir, tidak terdapat penyempitan alur atau pelebaran alur yang
berarti.
Pengukuran konsentrasi sedimen dapat dilaksanakan dengan salah satu dari dua
metode, yaitu :
1) Integrasi titik (point integration), dan atau
2) Integrasi kedalaman (depth integration).
INTEGRASI TITIK
n

C i Vi
C  i 1
n
................................................................................. (4.1)
V i 1
i

Keterangan :
C = konsentrasi rata-rata di suatu vertikal
Ci = konsentrasi pada titik pengukuran
Vi = kecepatan aliran pada titik pengukuran

INTEGRASI KEDALAMAN

W i
C  i 1
n
...................................................................................... (4.4)
U
i 1
i

Keterangan :
Wi = berat sampel pada vertikal ke-i
Ui = volume sampel pada vertikal ke-i
Metode EDI (Equal Discharge Increment)
SUSPENDED SOLID SAMPLER BED LOAD SAMPLER

KONSENTRASI SEDIMEN ANALISA BUTIR DAN BERAT JENIS

HUBUNGAN Qs vs Qw PETER MEYER / EINSTEIN

DEBIT SEDIMEN LAYANG BED LOAD SEDIMEN DASAR

TOTAL SEDIMEN
DEBIT SEDIMEN SUSPENSI PENGUKURAN

Pada suatu lokasi pos duga air dari suatu SWS atau DPS, bila suatu saat terukur
debit sebesar Q dengan konsentrasi sedimen suspensi rata-rata sebesar C (hasil
analisa laboratorium sampel sedimen suspensi), maka debit sedimen pada saat
pengukuran sebesar Qs, dapat dihitung dengan rumus :
Qs  k . C . Q ................................................................................. (6.1)

Nilai k adalah faktor yang sama besarnya, tergantung dari satuan setiap unsur.
Bila nilai Qs (ton/hari), C (mg/L) dan Q (m3/detik), dengan interval waktu 24 jam,
maka k = 0,0864 sehingga ;
Q s  0,0864 x C x Q .................................................................... (6.2)

Nilai k=1, bila Qs (kg/detik), C (kg/m3) dan Q (m3/detik), maka debit sedimen suspensi
saat pengukuran adalah :
Qs  C . Q ................................................................................................. (6.3)
 Rai Lebar Dalam Kecepatan (Vi) Luas Debit Kumulatif
No. Titik N Waktu
2
(bi) (li) (di) Titik Rata (ai) (qi) (qi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0 0.00 0.00 0.00

1 0.50 0.50 0.16 0.6 100 50 0.283 0.283 0.080 0.023 0.023

2 1.00 0.50 0.26 0.6 162 50 0.448 0.448 0.130 0.058 0.081

3 1.50 0.50 0.24 0.6 148 50 0.411 0.411 0.120 0.049 0.130
*)

4 2.00 0.50 0.21 0.6 147 50 0.408 0.408 0.105 0.043 0.173

5 2.50 0.50 0.41 0.2 182 50 0.500 0.422 0.25 0.087 0.260
0.8 123 50 0.344

6 3.00 0.50 0.34 0.6 208 50 0.560 0.560 0.170 0.097 0.357
*)

7 3.50 0.50 0.36 0.6 227 50 0.618 0.618 0.180 0.111 0.468

8 4.00 0.50 0.42 0.2 221 50 0.602 0.507 0.210 0.106 0.574
0.8 148 50 0.411

9 4.50 0.50 0.40 0.2 239 50 0.649 0.583 0.200 0.117 0.691
0.8 188 50 0.516
*)

10 5.00 0.50 0.40 0.2 261 50 0.707 0.573 0.200 0.114 0.805
0.8 158 50 0.437

11 5.50 0.50 0.40 0.2 258 50 0.699 0.611 0.200 0.122 0.927
0.8 191 50 0.523

12 6.00 0.00 0.00

Debit total Q = 0.927
Tanda *) = titik pengambilan sampel sedimen
1) Kolom 1, 2, 4, 5, 6 dan 7 diukur di lapangan
2) Debit dihitung dengan metode interval tengah
3) Debit total = 0,927 m3/detik, bila sampel sedimen diambil pada 1/6, 3/6 dan 5/6
debit, maka titik pengambilan sampel (tanda *)) :
a) 1/6 x 0,927 m3/det = 0,154 m3/det, diantara rai ke-3 dan ke-4;
b) 3/6 x 0,927 m3/det = 0,463 m3/det, tepat pada rai ke-7;
c) 5/6 x 0,927 m3/det = 0,772 m3/det, diantara rai ke-9 dan ke-10.
Konsentrasi sedimen suspensi rata-rata dari jumlah bagian penampang sebanyak i =
1, 2, 3, ......... n buah pada saat pengukuran debit dilaksanakan dapat dihitung
dengan rumus :
n

C x q i
C  i 1
n
................................................................................. (4.2)
qi 1
i

 bila debit setiap bagian penampang (q i) tidak sama besarnya.

n

C i
C  i 1
...................................................................................... (4.3)
n
 bila debit setiap bagian penampang (q i) sama besarnya.
Contoh :
Dari pengukuran debit sebesar 25 m3/detik, dilakukan pengambilan sampel sedimen
dengan cara integrasi kedalaman pada 3 jalur vertikal bagian debit : 1/6, 3/6 dan 5/6
debit. Hasil konsentrasinya untuk setiap bagian adalah :
Debit 8,5 m3/detik, konsentrasi 1200 mg/L;
Debit 8,2 m3/detik, konsentrasi 1500 mg/L;
Debit 8,3 m3/detik, konsentrasi 1100 mg/L;
Hitung konsentrasi dan debit sedimen !.
Jawaban dari contoh tersebut : Q s  k . C . Q

Dengan menggunakan rumus 6.1 diperoleh :

C = 1/25 [(8,5 x 1200) + (8,2 x 1500) + (8,3 x 1100)] = 1265 mg/L
Dengan menggunakan rumus 6.2 diperoleh debit sedimen saat pengukuran :
Qs = 0,0864 x 1265 mg/L x 25 m3/detik = 2732,4 ton/hari
METODA PETER MEYER
Contoh
Dari pengukuran lapangan diperoleh data :
Tinggi muka air (H) = 1,80 m
Debit (Q) = 152 m3/detik
Luas penampang (A) = 116 m
Lebar aliran (L) = 103 m
Lebar dasar (W) = 101 m
Kemiringan muka air (S) = 0,0007
eRadius hidraulis (R) = 1,07 m
Ukuran butir = D90 = 4,7 mm
D50 = 3,20 mm
Hitung sedimen dasar saat itu bila kerapatan (density) air dan sedimen dianggap =
specific gravity (BD) ari dan sedimen. BD air = 1,00 ton/m 3 dan sedimen = 2,65
ton/m3.
Jawab
Q
Kecepatan rata-rata = = V = 1,31 m/detik
A
1
Koefisien kekasaran Manning = V  R 2/3 S1/2  n  0,0212
n
Maka = n '  1/26 x  4,7 
1/ 6
 0,0157 D1/6
n  90
'

26
 
2650 - 1000
x
3,20 x 10 -3 s -  D 50
1000  0,0157 
3/ 2   x
1,07   x 7 x 10 - 4   n' 
3/ 2
 0,0212  R   S
  11,07 (tanpa satuan) n
1/2
b 1000 1 
0,072  x x 
2650  2650 - 1000
 9,81 x 3,20 x 10 -3   3 
 qb   1 
   x 3 
qb = 0,139 kg/detik/m s   s -  g D 50 
Qb = 0,139 kg/detik/m x 101 m = 14 kg/detik
 Φ
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10
0.072 0.09
100

11
10

ψ
1

0.1
Grafik Hubungan antara Φ dan ψ
METODA EINSTEIN
Contoh
Tentukan debit sedimen dasar dari contoh sebelumnya jika D 35 = 2,9 mm.
Jawab
Dari rumus 7.6 akan diperoleh :
s -  D 35
2650 - 1000 2,90 x 10 -3   x
  x   n' 
3/ 2

1000  0,0157 
3/ 2
R   S
1,07   x 7 x 10 - 4 n
 0,0212 
  10 (tanpa satuan)
qb   1 
Dari tabel khusus diperoleh  = 0,09 (tanpa satuan)    x 
 s   s -  g D 335 
Dengan rumus 7.5 diperoleh :
1/2
b  1000 1 
0,09  x x 
2650  2650 - 1000 
9,81 x 2,90 x 10 -3  3 

qb = 0,149 kg/detik/m
Debit sedimen dasar seluruh penampang :
Qb = 0,149 kg/detik/m x 101 m = 15,14 kg/detik
(hasil hampir = perhitungan rumus MEYER-PETER = 14,0 kg/detik)
Contoh
Dari DPS Waduk PLTA PB Sudirman dengan luas DPS = 1022 Km2, berdasarkan
data tahun 1956 – 1979 mempunyai angkutan sedimen melayang rata-rata 7,040
juta ton/tahun. Hitung hasil sedimen DPS itu jika berat jenis sedimen = 1,097 ton/m3.
Jawab
Qs = 7,040 juta ton/tahun
Qsu = 0,704 juta ton/tahun (dianggap 10% Qs)
Qsd = 0,704 juta ton/tahun (dianggap 10% Qs)
Dengan rumus 10.16 diperoleh Q stot = 8,448 juta ton/tahun Q stot  Q s  Q su  Q sd

Dengan rumus 10.17 diperoleh volume sedimen

Volume sedimen = Qstot (ton/tahun) : berat jenis
8,448 juta ton/tahun
volsed  3
 7,70 juta (ton/m
m 3 /tahun
3
)
1,907 ton/m
Dengan rumus 10.18, maka sediment yield DPS PLTA Waduk PB Sudirman adalah :
7,70 juta m 3 /tahun SED = Volumen sedimen : luas DPS
SED 
1022 km 2
SED = (7,70 x 106 x 103x3 mm3/tahun) : (1022 x 106x2 mm2)
7,70 x 1015 mm 3 /tahun
SED   7,53 mm/tahun
1,022 x 1015 mm 2
Jadi sediment yield yang masuk Waduk PLTA PB Sudirman diperkirakan setara dengan tebal
erosi 7,53 mm/tahun.
Suatu Waduk Mempunyai kapasitas tampung C= 1000 juta m3
Debit Masukannya Rata-Rata (I) =2500 juta m3 /Tahun

Tentukan Efisien Tampungan Rata-Ratanya?

a = 100
n = 1.5
X = C/I
= 1000/2500
EFISIENSI TAMPUNGAN RATA-RATA
 PERHITUNGAN UMUR LAYANAN
WADUK
DATA
Kapasitas Waduk C = 881 Juta m3
Kapasitas Mati Cm = 271,9 Juta m3
Debit Masukan I = 2224 Juta m 3/tahun
Sedimen Melayang Qs = 3,919 juta m3/tahun
(dibulatkan) Qs = 4,0 juta m3/tahun

ANALISIS SEDIMENTASI
 PERHITUNGAN UMUR LAYANAN WADUK
No Kapasitas Aliran Masuk X = C/I Efisiensi Tampungan Sedimen Volume ( C ) Lama Terisi
(Juta m3) (Juta m3) (2/3) Harga (Juta m3)
Y Rata-Rata X Kol 6 (Tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 880 2224
2 704 2224
3 528 2224
4 352 2224
5 176 2224
LAMA TERISI ENDAPAN

X = ratio antara kapasitas waduk thd inflow tahunan = C/I

2224
880
704
528
352

176
 No Kapasitas Aliran Masuk X = C/I Efisiensi Tampungan Sedimen Volume ( C ) Lama Terisi
(Juta m3) (Juta m3) (2/3) Harga Y Rata-Rata X Kol 6 (Juta m3) (Tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 880 2224 0.40
2 704 2224 0.32
3 528 2224 0.24
4 352 2224 0.16
5 176 2224 0.08
LAMA TERISI ENDAPAN

n
 1 
Y  100 1  
 1  aX 
(Kolom 5)

a = 100
n = 1.5

X=C/L
 No Kapasitas Aliran Masuk X = C/I Efisiensi Tampungan Sedimen Volume ( C ) Lama Terisi
(Juta m3) (Juta m3) (2/3) Harga Rata-Rata X Kol 6 (Juta m3) (Tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 880 2224 0.40 96.33
2 704 2224 0.32 95.44 95.88
3 528 2224 0.24 94.00 94.72
4 352 2224 0.16 91.22 92.61
5 176 2224 0.08 83.65 87.44
LAMA TERISI ENDAPAN

No Kapasitas Aliran Masuk X = C/I Efisiensi Tampungan Sedimen Volume ( C ) Lama Terisi
(Juta m3) (Juta m3) (2/3) Harga Rata-Rata X Kol 6 (Juta m3) (Tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 880 2224 0.40 96.33
2 704 2224 0.32 95.44 95.88 4.60
3 528 2224 0.24 94.00 94.72 4.55
4 352 2224 0.16 91.22 92.61 4.45
5 176 2224 0.08 83.65 87.44 4.20
LAMA TERISI ENDAPAN

Kolom 7 = kolom 6 * Total Sediment (Sus. L + Bed.L)

 No Kapasitas Aliran Masuk X = C/I Efisiensi Tampungan Sedimen Volume ( C ) Lama Terisi
(Juta m3) (Juta m3) (2/3) Harga Rata-Rata X Kol 6 (Juta m3) (Tahun)
1 2 3 4 5 (Y) 6 7 8 9
1 880 2224 0.40 96.33
2 704 2224 0.32 95.44 95.88 4.60 176 38.24
3 528 2224 0.24 94.00 94.72 4.55 176 38.71
4 352 2224 0.16 91.22 92.61 4.45 176 39.59
5 176 2224 0.08 83.65 87.44 4.20 176 41.94
LAMA TERISI ENDAPAN 158.48

Umur Layan Dari Waduk = 158.48 Tahun