Pengertian Patofisiologi • Patologi → ilmu atau studi yang mempelajari tentang penyakit Secara harafiah patologi adalah biologi abnormal (studi mengenai proses-proses biologi yang tidak sesuai • Patologi anatomi: ilmu yang mempelajari tentang perubahan morfologi sel dan jaringan → patologi bedah, sitopatologi, patologi otopsi • Patologi klinis: ilmu yang mempelajari tentang perubahan kimia klinis (reaksi biokimia) sel atau jaringan, mikrobiologi, hematologi, imunologi, imunohematologi • Patofisiologi: ilmu yang mempelajari tentang perubahan fisiologik akibat penyakit • Patofisiologi merupakan integratif ilmu: anatomi, fisiologi, biologi sel dan molekuler, genetika, farmakologi dan patologi. Patofisiologi fokus pada mekanisme penyakit, atau proses dinamik yang menampakan tanda (sign) dan gejala (symptom) Apa yang dimaksud dengan Sehat? • Sehat atau keadaan normal bisa didefenisikan sebagai tidak adanya gangguan suatu individu dalam melakukan kegiatan sehari-hari atau semua parameter dalam batas normal. • Parameter pengukuran yang dipakai pada individu atau kelompok individu memiliki nilai rata-rata yang dianggap normal. • Variasi nilai-nilai normal terjadi karena beberapa alasan 1. Susunan genetic 2. Interaksi lingkungan 3. Mekanisme kontrol Apakah itu Penyakit? • Penyakit adalah perubahan pada individu yang menyebabkan parameter kesehatan mereka di bawah atau di atas kisaran normal. Penyakit juga dapat didefenisikan sebagai kegagalan organisme untuk beradaptasi atau mempertahankan homeostasis • Penyakit merupakan proses fisiologik yang mengalami penyimpangan • Penyimpangan fisiologik dapat disebabkan oleh banyak faktor: agent, hipersensitivitas (alergi), genetik Benih Penyakit • Agent: bakteri, virus, protozoa, jamur • Mekanisme adaptif tubuh sendiri: • Lekosit: fungsi fagositosis untuk agent, juga untuk cedera jaringan • Imunitas penting untuk pertahanan, juga dapat menyebabkan alergi (hipersensitivitas) • Proliferasi sel penting untuk penyembuhan sel, juga menyebabkan penyakit kanker Perkembangan Penyakit • Etiologi: studi mengenai penyebab atau alasan suatu fenomena (penyakit) Etiologi → konsep yang komplek karena sebagian besar penyakit causanya multifaktorial dan akibat interaksi faktor instrinsik (genetik) dan lingkungan Tanpa mengetahui etiologi , pencegahan dan pengobatan menjadi sulit • Patogenesis: rangkaian kejadian (proses) perkembangan penyakit dari permulaan yang paling awal serta faktor yang mempengaruhi • Riwayat penyakit alamiah: perjalanan penyakit dari awal sampai akhir tanpa pengobatan (campur tangan medis) Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit 1. Tahap Prepatogenesis 2. Tahap Patogenesis 3. Tahap Pasca Patogenesis • Sembuh • Kronik/ Karier • Cacat • Mati TAHAP PREPATOGENESIS • Kondisi Host masih normal/sehat • Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi Agent masih diluar Host • Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah → Host jadi lebih rentan atau Agent jadi lebih virulen → masuk tahap patogenesis TAHAP PATOGENESIS • Tahap Inkubasi → tahap masuknya Agent kedalam Host, sampai timbul gejala sakit • Tahap penyakit dini → tahap mulainya timbul gejala penyakit dalam keadaan awal (ringan) • Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit telah berkembang pesat dan menimbulkan kelainan patologis (timbul tanda dan gejala) TAHAP PASCAPATOGENESIS Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya perjalanan penyakit, dapat dalam bentuk; • Sembuh sempurna → Agent hilang, Host pulih dan sehat kembali • Sembuh dengan cacat → Agent hilang, penyakit tidak ada → Host tidak pulih sempurna (ada cacat) • Karier → Agent masih ada, Host pulih →gangguan Agent masih ada (minimal) Perkembangan Penyakit (cont’) • Manifestasi: pada awal perkembangan penyakit, agent sudah membuat perubahan fisiologik tetapi belum menunjukan gejala → disebut stadium subklinis • Gejala: perasaan subyektif adanya sesuatu yang salah dan hanya dapat dilaporkan oleh pasien kepada pengamat. • Tanda: manifestasi penyakit yang dapat diobservasi (Obyektif) oleh pengamat. • Lesi: perubahan struktural didalam jaringan akibat penyakit (yang jelas terlihat secara makroskopis maupun mikroskopis) • Sekuele: perubahan akibat /pengaruh setelah terjadi penyakit atau cedera (dapat berupa parut atau kelainan lain) • Komplikasi: keadaan yang tidak diduga atau penyakit skunder yang terjadi dalam proses perjalanan penyakit primer, misal peritonitis akibat apendisitis Klasifikasi Penyakit 1. Penyakit Herediter: penyakit akibat kelainan kromosom atau gen dalam herediter 2. Penyakit Kongenital: penyakit yg terjadi sejak lahir (penyebab diketahui atau tidak) 3. Penyakit Toksik: penyakit akibat racun 4. Penyakit Infeksi: penyakit akibat agent biologis masuk kedalam tubuh 5. Penyakit Traumatik: penyakit disebabkan cedera fisik 6. Penyakit Degeneratif: disebabkan degenerasi berbagai bagian tubuh → osteoporosis, arteriosclerosis 7. Penyakit Imunologik: disebabkan hipersensitivitas, autoimune, imunodefisiensi 8. Penyakit Neoplastik: disebabkan pertumbuhan sel abnormal → tumor atau kanker 9. Penyakit Gizi: disebabkan defisiensi gizi (protein, kalori, vitamin, mineral) 10. Penyakit Metabolik: disebabkan gangguan proses metabolik/ hormonal 11. Penyakit Molekuler: disebabkan kelainan molekul tunggal yang menyebabkan abnormalitas → anemia bulan sabit, akibat kesalahan urutan asam amino dalam Hb –nya 12. Penyakit Psikogenik: disebabkan gangguan mental → Neurosa, skizofrenia 13. Penyakit Iatrogenik: disebabkan tidak sengaja akibat pengobatan tenaga kesehatan → efek diuretik tiazid → hipokalemia → aritmia 14. Penyakit Idiopatik: penyakit yang penyebabnya tidak diketahui Interaksi Hereditas dan Lingkungan • Penyakit merupakan interaksi antara hereditas (faktor intrinsik) dan lingkungan (faktor ekstrinsik) • Penyakit genetik diklasifikasikan tiga: 1. Penyakit gen tunggal (hemofilia) 2. Penyakit multifaktor (hipertensi) 3. Kelainan kromosom (trisomi) Prilaku Sakit • Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya, mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami, melakukan upaya penyembuhan, dan penggunaan system pelayanan kesehatan. • Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit, perilaku sakit bisa berfungsi sebagai mekanisme koping. Prilaku Orang Sakit (Sri Kusmiati dan Desmaniarti) 1. Fearfullness (merasa ketakutan) 2. Regresi (menarik diri) 3. Egosentris, (individu yang sakit banyak mempersoalkan tentang dirinya sendiri) 4. Terlalu memperhatikan persoalan kecil, yaitu perilaku individu yang sakit dengan melebih – lebihkan persoalan kecil. Akibatnya pasien menjadi cerewet, banyak menuntut, dan banyak mengeluh tentang masalah sepele. 5. Reaksi emosional tinggi, yaitu perilaku individu yang sakit ditandai dengan sangat sensitive terhadap hal – hal remeh sehingga menyebabkan reaksi emosional tinggi. 6. Perubahan persepsi terhadap orang lain 7. Berkurangnya minat, individu yang menderita sakit di samping memiliki rasa cemas juga kadang – kadang timbul stress. Faktor psikologis inilah salah satu sebab berkurangnya minat sehingga ia tidak mempunyai perhatian terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prilaku Sakit • Faktor Internal • Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami • Asal atau Jenis penyakit • Faktor Eksternal • Gejala yang Dapat Dilihat • Kelompok Sosial • Latar Belakang Budaya • Ekonomi • Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan • Dukungan Sosial Tahap-Tahap Prilaku Sakit • Tahap I (Mengalami Gejala) • Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit) • Tahap III (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan) • Tahap IV (Peran Klien Dependen) • Tahap V (Pemulihan dan Rehabilitasi) Dampak Sakit 1. Terhadap Perilaku dan Emosi Klien • Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda tergantung pada asal penyakit, reaksi orang lain terhadap penyakit yang dideritanya, dan lain-lain. • Penyakit dengan jangka waktu yang singkat dan tidak mengancam kehidupannya akan menimbulkan sedikit perubahan perilaku dalam fungsi klien dan keluarga. Misalnya seorang Ayah yang mengalami demam, mungkin akan mengalami penurunan tenaga atau kesabaran untuk menghabiskan waktunya dalam kegiatan keluarga dan mungkin akan menjadi mudah marah, dan lebih memilih menyendiri. • Sedangkan penyakit berat, apalagi jika mengancam kehidupannya.dapat menimbulkan perubahan emosi dan perilaku yang lebih luas, seperti ansietas, syok, penolakan, marah, dan menarik diri. 2. Terhadap Peran Keluarga • Setiap orang memiliki peran dalam kehidupannya, seperti pencari nafkah, pengambil keputusan, seorang profesional, atau sebagai orang tua. Saat mengalami penyakit, peran-peran klien tersebut dapat mengalami perubahan. • Perubahan tersebut mungkin tidak terlihat dan berlangsung singkat atau terlihat secara drastis dan berlangsung lama. Individu / keluarga lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang berlangsung singkat dan tidak terlihat. • Perubahan jangka pendek : klien tidak mengalami tahap penyesuaian yang berkepanjangan. Akan tetapi pada perubahan jangka panjang : Klien memerlukan proses penyesuaian yang sama dengan ’Tahap Berduka’. 3. Terhadap Citra Tubuh • Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang terhadap penampilan fisiknya. Beberapa penyakit dapat menimbulkan perubahan dalam penampilan fisiknya, dan klien/keluarga akan bereaksi dengan cara yang berbeda-beda terhadap perubahan tersebut. Reaksi klien/keluarga terhadap perubahan gambaran tubuh itu tergantung pada: • Jenis Perubahan (mis: kehilangan tangan, alat indera tertentu, atau organ tertentu) • Kapasitas adaptasi • Kecepatan perubahan • Dukungan yang tersedia. 4. Terhadap Konsep Diri • Konsep Diri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya. • Konsep diri tidak hanya bergantung pada gambaran tubuh dan peran yang dimilikinya tetapi juga bergantung pada aspek psikologis dan spiritual diri. Perubahan konsep diri akibat sakit mungkin bersifat kompleks dan kurang bisa terobservasi dibandingkan perubahan peran. • Konsep diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan anggota keluarganya yang lain. Klien yang mengalami perubahan konsep diri karena sakitnya mungkin tidak mampu lagi memenuhi harapan keluarganya, yang akhirnya menimbulkan ketegangan dan konflik. Akibatnya anggota keluarga akan merubah interaksi mereka dengan klien. 5. Terhadap Dinamika Keluarga • Dinamika Keluarga meruapakan proses dimana keluarga melakukan fungsi, mengambil keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping terhadap perubahan dan tantangan hidup sehari-hari. Terima Kasih