Anda di halaman 1dari 26

Pengantar Patofisiologi

dr. Andre Budi, M.Biomed, AIFO-K


Pengertian Patofisiologi
• Patologi → ilmu atau studi yang mempelajari tentang penyakit
Secara harafiah patologi adalah biologi abnormal (studi mengenai proses-proses biologi yang tidak sesuai
• Patologi anatomi: ilmu yang mempelajari tentang perubahan morfologi sel dan jaringan → patologi
bedah, sitopatologi, patologi otopsi
• Patologi klinis: ilmu yang mempelajari tentang perubahan kimia klinis (reaksi biokimia) sel atau
jaringan, mikrobiologi, hematologi, imunologi, imunohematologi
• Patofisiologi: ilmu yang mempelajari tentang perubahan fisiologik akibat penyakit
• Patofisiologi merupakan integratif ilmu: anatomi, fisiologi, biologi sel dan molekuler, genetika,
farmakologi dan patologi. Patofisiologi fokus pada mekanisme penyakit, atau proses dinamik yang
menampakan tanda (sign) dan gejala (symptom)
Apa yang dimaksud dengan Sehat?
• Sehat atau keadaan normal bisa didefenisikan sebagai tidak adanya gangguan suatu
individu dalam melakukan kegiatan sehari-hari atau semua parameter dalam batas
normal.
• Parameter pengukuran yang dipakai pada individu atau kelompok individu memiliki
nilai rata-rata yang dianggap normal.
• Variasi nilai-nilai normal terjadi karena beberapa alasan
1. Susunan genetic
2. Interaksi lingkungan
3. Mekanisme kontrol
Apakah itu Penyakit?
• Penyakit adalah perubahan pada individu yang menyebabkan parameter
kesehatan mereka di bawah atau di atas kisaran normal. Penyakit juga
dapat didefenisikan sebagai kegagalan organisme untuk beradaptasi atau
mempertahankan homeostasis
• Penyakit merupakan proses fisiologik yang mengalami penyimpangan
• Penyimpangan fisiologik dapat disebabkan oleh banyak faktor: agent,
hipersensitivitas (alergi), genetik
Benih Penyakit
• Agent: bakteri, virus, protozoa, jamur
• Mekanisme adaptif tubuh sendiri:
• Lekosit: fungsi fagositosis untuk agent, juga untuk cedera jaringan
• Imunitas penting untuk pertahanan, juga dapat menyebabkan alergi
(hipersensitivitas)
• Proliferasi sel penting untuk penyembuhan sel, juga menyebabkan penyakit kanker
Perkembangan Penyakit
• Etiologi: studi mengenai penyebab atau alasan suatu fenomena (penyakit)
Etiologi → konsep yang komplek karena sebagian besar penyakit causanya
multifaktorial dan akibat interaksi faktor instrinsik (genetik) dan lingkungan
Tanpa mengetahui etiologi , pencegahan dan pengobatan menjadi sulit
• Patogenesis: rangkaian kejadian (proses) perkembangan penyakit dari permulaan
yang paling awal serta faktor yang mempengaruhi
• Riwayat penyakit alamiah: perjalanan penyakit dari awal sampai akhir tanpa
pengobatan (campur tangan medis)
Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit
1. Tahap Prepatogenesis
2. Tahap Patogenesis
3. Tahap Pasca Patogenesis
• Sembuh
• Kronik/ Karier
• Cacat
• Mati
TAHAP PREPATOGENESIS
• Kondisi Host masih normal/sehat
• Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi Agent masih diluar Host
• Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah → Host jadi lebih
rentan atau Agent jadi lebih virulen → masuk tahap patogenesis
TAHAP PATOGENESIS
• Tahap Inkubasi → tahap masuknya Agent kedalam Host, sampai timbul
gejala sakit
• Tahap penyakit dini → tahap mulainya timbul gejala penyakit dalam
keadaan awal (ringan)
• Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit telah berkembang pesat dan
menimbulkan kelainan patologis (timbul tanda dan gejala)
TAHAP PASCAPATOGENESIS
Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya perjalanan penyakit, dapat dalam
bentuk;
• Sembuh sempurna → Agent hilang, Host pulih dan sehat kembali
• Sembuh dengan cacat → Agent hilang, penyakit tidak ada → Host tidak pulih
sempurna (ada cacat)
• Karier → Agent masih ada, Host pulih →gangguan Agent masih ada (minimal)
Perkembangan Penyakit (cont’)
• Manifestasi: pada awal perkembangan penyakit, agent sudah membuat
perubahan fisiologik tetapi belum menunjukan gejala → disebut stadium
subklinis
• Gejala: perasaan subyektif adanya sesuatu yang salah dan hanya dapat
dilaporkan oleh pasien kepada pengamat.
• Tanda: manifestasi penyakit yang dapat diobservasi (Obyektif) oleh pengamat.
• Lesi: perubahan struktural didalam jaringan akibat penyakit (yang jelas terlihat
secara makroskopis maupun mikroskopis)
• Sekuele: perubahan akibat /pengaruh setelah terjadi penyakit atau cedera
(dapat berupa parut atau kelainan lain)
• Komplikasi: keadaan yang tidak diduga atau penyakit skunder yang terjadi
dalam proses perjalanan penyakit primer, misal peritonitis akibat
apendisitis
Klasifikasi Penyakit
1. Penyakit Herediter: penyakit akibat kelainan kromosom atau gen dalam herediter
2. Penyakit Kongenital: penyakit yg terjadi sejak lahir (penyebab diketahui atau tidak)
3. Penyakit Toksik: penyakit akibat racun
4. Penyakit Infeksi: penyakit akibat agent biologis masuk kedalam tubuh
5. Penyakit Traumatik: penyakit disebabkan cedera fisik
6. Penyakit Degeneratif: disebabkan degenerasi berbagai bagian tubuh → osteoporosis,
arteriosclerosis
7. Penyakit Imunologik: disebabkan hipersensitivitas, autoimune, imunodefisiensi
8. Penyakit Neoplastik: disebabkan pertumbuhan sel abnormal → tumor atau kanker
9. Penyakit Gizi: disebabkan defisiensi gizi (protein, kalori, vitamin, mineral)
10. Penyakit Metabolik: disebabkan gangguan proses metabolik/ hormonal
11. Penyakit Molekuler: disebabkan kelainan molekul tunggal yang menyebabkan abnormalitas →
anemia bulan sabit, akibat kesalahan urutan asam amino dalam Hb –nya
12. Penyakit Psikogenik: disebabkan gangguan mental → Neurosa, skizofrenia
13. Penyakit Iatrogenik: disebabkan tidak sengaja akibat pengobatan tenaga kesehatan → efek
diuretik tiazid → hipokalemia → aritmia
14. Penyakit Idiopatik: penyakit yang penyebabnya tidak diketahui
Interaksi Hereditas dan Lingkungan
• Penyakit merupakan interaksi antara hereditas (faktor intrinsik) dan
lingkungan (faktor ekstrinsik)
• Penyakit genetik diklasifikasikan tiga:
1. Penyakit gen tunggal (hemofilia)
2. Penyakit multifaktor (hipertensi)
3. Kelainan kromosom (trisomi)
Prilaku Sakit
• Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara
seseorang memantau tubuhnya, mendefinisikan dan menginterpretasikan
gejala yang dialami, melakukan upaya penyembuhan, dan penggunaan
system pelayanan kesehatan.
• Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit, perilaku sakit bisa
berfungsi sebagai mekanisme koping.
Prilaku Orang Sakit (Sri Kusmiati dan
Desmaniarti)
1. Fearfullness (merasa ketakutan)
2. Regresi (menarik diri)
3. Egosentris, (individu yang sakit banyak mempersoalkan tentang dirinya
sendiri)
4. Terlalu memperhatikan persoalan kecil, yaitu perilaku individu yang sakit
dengan melebih – lebihkan persoalan kecil. Akibatnya pasien menjadi
cerewet, banyak menuntut, dan banyak mengeluh tentang masalah sepele.
5. Reaksi emosional tinggi, yaitu perilaku individu yang sakit ditandai
dengan sangat sensitive terhadap hal – hal remeh sehingga menyebabkan
reaksi emosional tinggi.
6. Perubahan persepsi terhadap orang lain
7. Berkurangnya minat, individu yang menderita sakit di samping memiliki
rasa cemas juga kadang – kadang timbul stress. Faktor psikologis inilah
salah satu sebab berkurangnya minat sehingga ia tidak mempunyai
perhatian terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prilaku
Sakit
• Faktor Internal
• Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami
• Asal atau Jenis penyakit
• Faktor Eksternal
• Gejala yang Dapat Dilihat
• Kelompok Sosial
• Latar Belakang Budaya
• Ekonomi
• Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan
• Dukungan Sosial
Tahap-Tahap Prilaku Sakit
• Tahap I (Mengalami Gejala)
• Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit)
• Tahap III (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan)
• Tahap IV (Peran Klien Dependen)
• Tahap V (Pemulihan dan Rehabilitasi)
Dampak Sakit
1. Terhadap Perilaku dan Emosi Klien
• Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda tergantung pada asal penyakit, reaksi orang lain
terhadap penyakit yang dideritanya, dan lain-lain.
• Penyakit dengan jangka waktu yang singkat dan tidak mengancam kehidupannya akan
menimbulkan sedikit perubahan perilaku dalam fungsi klien dan keluarga. Misalnya seorang
Ayah yang mengalami demam, mungkin akan mengalami penurunan tenaga atau kesabaran untuk
menghabiskan waktunya dalam kegiatan keluarga dan mungkin akan menjadi mudah marah, dan
lebih memilih menyendiri.
• Sedangkan penyakit berat, apalagi jika mengancam kehidupannya.dapat menimbulkan perubahan
emosi dan perilaku yang lebih luas, seperti ansietas, syok, penolakan, marah, dan menarik diri.
2. Terhadap Peran Keluarga
• Setiap orang memiliki peran dalam kehidupannya, seperti pencari nafkah, pengambil
keputusan, seorang profesional, atau sebagai orang tua. Saat mengalami penyakit, peran-peran
klien tersebut dapat mengalami perubahan.
• Perubahan tersebut mungkin tidak terlihat dan berlangsung singkat atau terlihat secara drastis
dan berlangsung lama. Individu / keluarga lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang
berlangsung singkat dan tidak terlihat.
• Perubahan jangka pendek : klien tidak mengalami tahap penyesuaian yang berkepanjangan.
Akan tetapi pada perubahan jangka panjang : Klien memerlukan proses penyesuaian yang
sama dengan ’Tahap Berduka’.
3. Terhadap Citra Tubuh
• Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang terhadap penampilan fisiknya.
Beberapa penyakit dapat menimbulkan perubahan dalam penampilan fisiknya, dan
klien/keluarga akan bereaksi dengan cara yang berbeda-beda terhadap perubahan
tersebut. Reaksi klien/keluarga terhadap perubahan gambaran tubuh itu tergantung pada:
• Jenis Perubahan (mis: kehilangan tangan, alat indera tertentu, atau organ tertentu)
• Kapasitas adaptasi
• Kecepatan perubahan
• Dukungan yang tersedia.
4. Terhadap Konsep Diri
• Konsep Diri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka
melihat kekuatan dan kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.
• Konsep diri tidak hanya bergantung pada gambaran tubuh dan peran yang dimilikinya tetapi juga
bergantung pada aspek psikologis dan spiritual diri. Perubahan konsep diri akibat sakit mungkin
bersifat kompleks dan kurang bisa terobservasi dibandingkan perubahan peran.
• Konsep diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan anggota keluarganya yang lain.
Klien yang mengalami perubahan konsep diri karena sakitnya mungkin tidak mampu lagi
memenuhi harapan keluarganya, yang akhirnya menimbulkan ketegangan dan konflik.
Akibatnya anggota keluarga akan merubah interaksi mereka dengan klien.
5. Terhadap Dinamika Keluarga
• Dinamika Keluarga meruapakan proses dimana keluarga melakukan
fungsi, mengambil keputusan, memberi dukungan kepada anggota
keluarganya, dan melakukan koping terhadap perubahan dan tantangan
hidup sehari-hari.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai