Anda di halaman 1dari 111

BAB 2

Metabolisme
Peta Konsep
Metabolisme

Katabolisme Anabolisme Enzim

Respirasi Fotosintesis Protein Nonprotein

Aerob Anaerob Reaksi Reaksi Kofaktor Koenzim


Terang Gelap
Glikolisis

Siklus Krebs

Transpor
elektron
A. Metabolisme

Apa itu metabolisme?


Metabolisme merupakan seluruh rangkaian
reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel
makhluk hidup.

Metabolisme terdiri atas dua proses, yaitu:


1. Anabolisme dan
2. Katabolisme
Anabolisme merupakan serangkaian reaksi
kimia berupa proses penyusunan zat
kompleks dari zat yang lebih sederhana.

Katabolisme merupakan serangkaian reaksi


kimia berupa proses pemecahan zat
kompleks menjadi zat lebih sederhana yang
disertai dengan pelepasan energi berupa
adenosin triphosphate (ATP)
ATP merupakan senyawa kimia berenergi
tinggi tetapi mempunyai ikatan yang bersifat
stabil.
ATP mudah dihidrolisis menjadi ADP.
Perubahan ATP menjadi ADP akan
menghabiskan energi sebanyak 7.3 k.kal/mol
ATP.
Proses metabolisme, baik anabolisme maupun
katabolisme seringkali dipengaruhi oleh
senyawa lain, yaitu enzim.
Apa itu enzim?
B. Enzim
• Enzim merupakan
senyawa organik yang
Energi aktivasi
berfungsi sebagai tanpa enzim

katalis. Energi aktivasi


dengan enzim

• Artinya, enzim dapat


mempercepat Energi yang

berlangsungnya suatu
dibebaskan
oleh reaksi

reaksi kimia tetapi


enzim itu sendiri tidak Reaksi Produk
Enzim mampu mempercepat reaksi karena
ikut bereaksi enzim dapat menurunkan energi aktivitas.

(berubah).
1. Struktur enzim
• Komponen protein/tak aktif (apoenzim)
• Komponen non protein (gugus
prostetik/kofaktor/koenzim)
• apoenzim+koenzim =holoenzim (aktif).
2. Sifat enzim
3. Merupakan protein.
4. Tidak tahan panas.
5. Sebagai biokatalisator
6. Bekerja secara spesifik (khusus)
7. Bekerja secara bolak-balik.
8. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit
3. Mekanisme kerja Enzim
1. Reaksi enzimatis
akan berlangsung enzim substrat
Kompleks
produk
enzim-substrat
apabila substrat
tersedia dan bagian substrat
sisi aktif enzim Sisi aktif
dalam keadaan enzim
produk
kosong.

Animasi enzim
2. Bagian sisi aktif enzim
akan mengalami
perubahan bentuk
Kompleks
enzim substrat produk
enzim-substrat

dengan mengelilingi
substrat kemudian substrat
membentuk ikatan
lemah berupa kompleks Sisi aktif
enzim-substrat. enzim
produk

3. Di dalam sisi aktif,


substrat akan diubah
menjadi suatu bentuk
akhir yang dikenal
sebagai produk.
4. Selanjutnya
produk tersebut enzim substrat
Kompleks
enzim-substrat
produk

dilepas dari
ikatan enzim dan substrat
enzim itu sendiri
kembali bebas Sisi aktif

untuk berikatan produk


enzim

dengan substrat
yang lain.
Ada dua hipotesis yang menjelaskan tentang mekanisme kerja enzim.

a. Hipotesis gembok dan anak


substrat
kunci (lock and key). substrat
produk
produk

Menurut hepotesis ini,


bagian sisi aktif enzim Sisi aktif
Sisi aktif
mempunyai bentuk spesifik
dan tidak fleksibel. enzim enzim Komplek enzim enzim
enzim Komplek enzim substrat
substrat
Suatu enzim hanya dapat
ditempati oleh substrat Sisi aktif substrat
tertentu saja Hepotesis ini
dikemukakan oleh Emil
Fischer.

Animasi enzim
b. Hipotesis kecocokan substrat
substrat produk
yang terinduksi produk

(induced fit)
Sisi aktif
Apabila ada substrat Sisi aktif

yang masuk kebagian enzim enzim Komplek enzim enzim


substrat
sisi aktif, maka bagian
enzim Komplek enzim
substrat

ini akan mengalami


perubahan bentuk Sisi aktif substrat

mengikuti bentuk
substrat.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi aktifitas enzim
Suhu optimalenzim Suhu optimalenzim

a. Suhu manusia bakteri termofilik

b. pH (derajat keasaman)
c. Inhibitor Suhu

pH optimal pH optimal
d. Konsentrasi enzim pepsin tripsin

e. Produk akhir.

substrat
Inhibitor
Sisi aktif kompetitif Inhibitor non
kompetitif
enzim

Animasi enzim
5. Nomenklatur dan Klasifikasi Enzim

Nomenklatur
Enzim diberi nama dengan menambah akhiran –ase
pada nama substrat yang diubah oleh enzim
tersebut.

Enzim maltase
Maltosa Glukosa
Klasifikasi enzim
 Berdasarkan tempat kerjanya, enzim dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Endoenzim (enzim yang bekerja di dalam
sel/enzim intraseluler)
2. Eksoenzim (enzim yang bekerja di luar
sel/enzim ekstraseluler).
 Berdasarkan cara kerjanya enzim dikelompokkan
menjadi enam, yaitu:
1. Oksidoreduktase, enzim yang mengkatalis reaksi
oksidasi dan reduksi.
2. Transferase, enzim yang bereaksi memindahkan
gugus senyawa tertentu.
3. Hidrolase, enzim yang berperan dalam reaksi-
reaksi hidrolisis.
4. Liase, enzim yang melakukan adisi atau
penambahan dari gugus pada suatu ikatan rangkap
atau sebaliknya.
5. Ligase, enzim yang melakukan pembentukan ikatan
kimia dengan pemecahan ATP.
6. Isomerase.
C. Katabolisme Glukosa
 Katabolisme merupakan
proses pemecahan Sitoplasma
piruvat
senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih tanpa
Mitokondria
sederhana dengan tujuan Etanol/ Asetil-KoA
untuk mendapatkan l aktat Siklus
Krebs
sejumlah energi.
 Contoh respirasi sel,
merupakan suatu proses
Katabolisme piruvat. (a) jalus respirasi
pembebasan energi melalui anaerob dan (b) jalur respirasi aerob
reaksi kimia dengan atau
tidak menggunakan
oksigen.
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen bebas,
respirasi dibedakan atas:
1. Respirasi aerob
2. Respirasi anaerob
1. Respirasi Aerob
 Respirasi aerob merupakan
proses respirasi yang
membutuhkan oksigen bebas
dari udara.
 Repirasi aerob berlangsung
melalui tiga tahap:
a. Glikolisis berlangsung di
sitoplasma
mitokondria
b. Dekarboksilasi oksidatif
berlangsung di matriks Sitoplasma

mitokandria
c. Siklus Krebs berlangsung di
matriks mitokandria
Fosforilasi tingkat
d. Transport Elektron di Fosforilasi tingkat
substrat
Fosforilasi tingkat
substrat
substrat

membran dalam mitokondria.


Tiga tahap respirasi selular, yaitu glikolisis, siklus
krebs dan transpor elektron.
a. Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa
sehingga menghasilkan 2 molekul asam piruvat.
Glyceraldehid-3-fosfat
NAD+P gliseraldehid-3-fosfat
Glukosa NADH+H dehidrogenase
ATP
heksokinase 1,3-bifosfogliserat
ADP glukokinase ADP fosfogliserat
kinase
Glukosa-6-fosfat ATP
fosfoglukoisomerase 3-fosfogliserat
fosfogliserat
Fruktosa -6-fosfat mutase
ATP fosfo- 2-fosfogliserat
ADP fruktokinase-1
enolase
Fruktosa-1,6-bifosfat
Fosfoenolpiruvat
aldolase ADP piruvat
Glyceraldehid-3-fosfat Dihidroksiaseton ATP kinase
triosefosfat
isomerase fosfat Piruvat
Proses glikolisis berlangsung dalam beberapa tahap:
Tahap 1 Glukosa yang masuk Glukosa
kedalam sel mengalami ATP
heksokinase
fosforilasi dengan bantuan ADP glukokinase

enzim heksokinase dan Glukosa-6-fosfat


menghasilkan glukosa 6 fosfoglukoisomerase

fosfat. Reaksi ini Fruktosa -6-fosfat


ATP
memerlukan energi yang ADP
fosfo-fruktokinase-1

diperoleh dari perubahan Fruktosa-1,6-bifosfat


ATP menjadi ADP. aldolase
Glyceraldehid-3-fosfat Dihidroksiaseton
triosefosfat
Tahap 2 Glukosa 6-fosfat diubah isomerase fosfat
oleh enzim
fosfoglukoisomerase
menjadi bentuk isomernya
berupa fruktosa 6-fosfat.
Tahap 3 dengan menggunakan
Glukosa
energi dari hasil ATP
perubahan ATP menjadi ADP
heksokinase
glukokinase
ADP, fruktosa 6-fosfat Glukosa-6-fosfat
diubah oleh enzim fosfoglukoisomerase
fosfofruktokinase menjadi Fruktosa -6-fosfat
fruktosa 1,6 bifosfat. ATP
fosfo-fruktokinase-1
ADP
Fruktosa-1,6-bifosfat
Tahap 4 Fruktosa 1,6-bifosfat
aldolase
(molekul berkarbon 6) Glyceraldehid-3-fosfat Dihidroksiaseton
pecah membentuk 2 triosefosfat
isomerase fosfat
molekul berkarbon 3 yaitu
gliseraldehid-3-fosfat
(G3P atau PGAL).
Tahap 5 Masing-masing gliseraldehid-3- Glyceraldehid-3-fosfat

fosfat berubah menjadi 1,3-


NAD+P gliseraldehid-3-fosfat
dehidrogenase
NADH+H
bifosfogliserat (PGAP) melalui 1,3-bifosfogliserat
bantuan enzim ADP fosfogliserat kinase

ATP

Tahap 6Terjadi perubahan 1,3- 3-fosfogliserat


fosfogliserat
bifosfogliserat (PGA) dengan mutase

2-fosfogliserat
bantuan enzim
enolase
fosfosgliserokinase. Pada Fosfoenolpiruvat
tahap ini juga terjadi ADP piruvat
pembentukan 2 molekul ATP ATP kinase

dengan menggunakan gugus Piruvat

fosfat yang sudah ada pada


reaksi sebelumnya.
Tahap 7 Terjadi perubahan3-fosfogliserat Glyceraldehid-3-fosfat
menjadi 2-fosfogliserat karena NAD+P gliseraldehid-3-fosfat

enzim fosfogliseromutase
dehidrogenase
NADH+H
1,3-bifosfogliserat
memindahkan gugus fosfatnya.
ADP fosfogliserat kinase

Tahap 8Terjadi perubahan 2-fosfogliserat ATP


3-fosfogliserat
menjadi 2-fosfoenol-piruvat (PEP) fosfogliserat
mutase
dengan bentuk enzim enolase dan 2-fosfogliserat
pembebasan 2 molekul air. enolase

Tahap 9 2-fosfoenol piruvat berubah menjadi Fosfoenolpiruvat


ADP
asam piruvat melalui bantuan enzim ATP
piruvat
kinase

piruvatkinase dan menghasilkan 2 Piruvat


molekul ATP.
Masukan (input) dan Pengeluaran (output) pada glikolisis

Inputs Outputs

Glukosa 2 Asam piruvat

2 NAD+ 2 NADH

2 ATP 4 ATP (bersih 2 ATP)

2 ADP + 2 P
b. Siklus Krebs atau Siklus Asam Sitrat

Siklus krebs diawali dengan adanya 2 molekul


asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis yang
meninggalkan sitoplasma masuk ke mitokondria.

Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut:


a) Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk kesiklus krebs setelah bereaksi
dengan NAD+ (Nikotinamidaadenine dinukleotida) dan ko-enzim A atau Ko-A,
membentuk asetil Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan NADH dibebaskan. Perubahan
kandungan C dari 3C (asam piruvat) menjadi 2C (asetil ko-A).

Siklus krebs enzim:


(1) Sitrat sintase
(2) Akonitase
(3) Akonitase
(4) Isositrat dehidrogenase
(5) Ketoglutarat
dehidrogenase
(6) Suksinat tiokinase
(7) Suksinat dehidrogenase
(8) Fumarase
(9) Malat dehidrogenase
B). Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo
asetat(4C) dan terbentuk asam sitrat (6C). Dalam
peristiwa ini,Ko-A dibebaskan kembali.
Siklus krebs enzim:
(1) Sitrat sintase
(2) Akonitase
(3) Akonitase
(4) Isositrat dehidrogenase
(5) Ketoglutarat
dehidrogenase
(6) Suksinat tiokinase
(7) Suksinat dehidrogenase
(8) Fumarase
(9) Malat dehidrogenase
c). Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam
alfaketoglutarat (5C) dengan membebaskan CO2.

Siklus krebs enzim:


(1) Sitrat sintase
(2) Akonitase
(3) Akonitase
(4) Isositrat dehidrogenase
(5) Ketoglutarat
dehidrogenase
(6) Suksinat tiokinase
(7) Suksinat dehidrogenase
(8) Fumarase
(9) Malat dehidrogenase
d. Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat
(4C) setelah bereaksi dengan NAD+ dengan membebaskan NADH,
CO2 dan menghasilkan ATP setelah bereaksi dengan ADP dan
asam fosfat anorganik.
Siklus krebs enzim:
(1) Sitrat sintase
(2) Akonitase
(3) Akonitase
(4) Isositrat dehidrogenase
(5) Ketoglutarat
dehidrogenase
(6) Suksinat tiokinase
(7) Suksinat dehidrogenase
(8) Fumarase
(9) Malat dehidrogenase
e. Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan
FAD (Flarine Adenine Dinucleotida) dan membentuk asam
malat (4C) dengan membebaskan FADH2.
Siklus krebs enzim:
(1) Sitrat sintase
(2) Akonitase
(3) Akonitase
(4) Isositrat dehidrogenase
(5) Ketoglutarat
dehidrogenase
(6) Suksinat tiokinase
(7) Suksinat dehidrogenase
(8) Fumarase
(9) Malat dehidrogenase
f. Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk
asam oksaloasetat (4C) dengan membebaskanNADH, karena asam
oksalo asetat akan kembali dengan asetil ko-A seperti langkah ke 2 di
atas.
Siklus krebs enzim:
(1) Sitrat sintase
(2) Akonitase
(3) Akonitase
(4) Isositrat dehidrogenase
(5) Ketoglutarat
dehidrogenase
(6) Suksinat tiokinase
(7) Suksinat dehidrogenase
(8) Fumarase
(9) Malat dehidrogenase
Siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi aerob yang
mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP serta
membentuk kembali oksaloasetat.

Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus krebs selanjutnya.


Dalam siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2,dan 2 ATP.

Inputs Outputs

2 acetyl group 4 CO2

2 ADP + 2 P 2 ATP

6NAD+ 6 NADH

2 FAD 2 FADH2
C.Rantai transpor elektron
• Sebelum masuk rantai tanspor elektron yang berada dalam mitokondria, 8 pasang
atom H yang dibebaskan selama berlangsungnya siklus Krebs akan ditangkap oleh
NAD dan FAD menjadi NADH dan FADH.
• Pada saat masuk ke rantai transpor elektron, molekul tersebut
mengalami rangkaian reaksi oksidasi-reduksi (Redoks) yang
terjadi secara berantai dengan melibatkan beberapa zat
perantara untuk menghasilkan ATP dan H2O.
• Beberapa zat perantara dalam reaksi redoks, antara lain
flavoprotein, koenzim A dan Qserta sitokrom yaitu sitokrom
a, a3, b, c, dan c1.
• Semua zat perantara itu berfungsi sebagai pembawa
hidrogen/pembawa elektron (electron carriers).
Jumlah ATP yang dihasilkan pada respirasi sel
Glikolisis glukosa → glyceraldehide 3 phosphat -2
2 glyceraldehide 3 phosphat → 2 piruvat +4
Siklus +2
Kreb
Sistem 2 NADH (dari glikolisis) +6
Transpor 2 x 1 NADH (pada pembentukan Acetyl co-A +6
Elektron
2 x 3 NADH (dari siklus Kreb) + 18
2 x 1 FADH2 (dari siklus Kreb) +4
Transportasi 2 NADH ke mitokondria -2
Total ATP yang dihasilkan 36
2. Respirasi anaerob

• Respirasi anaerobik tidak membutuhkan oksigen


bebas.
• Ini dikenal dengan fermentasi.

• Fermentasi di mulai dengan proses glikolisis


dimana glukosa diubah menjadi dua asam piruvat
dan 2 molekul NADH dan 2 ATP, setiap molekul
asam piruvat siap memasuki proses fermentasi.
Fermentasi alkohol
• Prosesnya selalu menggunakan sel-sel ragi atau
jamur sel tunggal untuk memproduksi sebuah
produk.
• Mikroorganisme mengubah gula menjadi asam
piruvat dan melalui jalur glikolisis.
• Asam piruvat kemudian diubah menjadi etanol
(etil alkohol, 2 ikatan karbon) dan CO2.
Langkah fermentasi alkohol:
1. Langkah pertama adalah pembebasan CO2 dari asam piruvat yang kemudian
diubah menjadi asetaldehida.
2. Langkah kedua adalah reaksi reduksi asetaldehida oleh NADH menjadi etanol.
NAD yang terbentuk akan digunakan untuk glikolisis.
ATP ADP
g ADP ADP
l
ATP ADP
i
k
o
l
i
s NADH 2 piruvat
glukosa NAD+ P
i ADP ATP
s ATP ATP
NAD+ P NADH
ADP
f ATP
e
r
m
e
n laktat
t Otot CO2
a
s
etanol acetaldehid
i
ragi
Fermentasi Asam Laktat
• Fermentasi asam laktat adalah fermentasi
glukosa yang menghasilkan asam laktat.
• Proses menggunakan fungi dan bakteri tertentu
di gunakan dalam industri susu untuk membuat
keju dan yoghurt.
• Fermentasi asam laktat dimulai dengan glikolisis yang menghasilkan
asam piruvat, kemudian berlanjut dengan perubahan asam piruvat
menjadi asam laktat.
• Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat bereaksi secara langsung
dengan NADH membentuk asam laktat.
ATP ADP
g ADP ADP
l
ATP ADP
i
k
o
l
i
s glukosa NADH 2 piruvat
ADP NAD+ P ATP
i
s ATP ATP
NAD+ P NADH
ADP
f ATP
e
r
m
e
n laktat
t Otot CO2
a
s
etanol acetaldehid
i
ragi
• Pada sel otot manusia yang bersifat fakultatif anaerob,
terbentuk ATP dari fermentasi asam laktat jika kondisi
kandungan oksigen sangat sedikit.
• Pada pembentukan ATP yang berlangsung secara aerob,
oksigennya berasal dari darah.
• Sel mengadakan perubahan dari respirasi aerob menjadi
fermentasi.
• Hasil fermentasi berupa asam laktat akan terakumulasi dalam
otot sehingga otot menjadi kejang.
• Asam laktat dari darah akan diangkut ke dalam hati yang
kemudian diubah kembali menjadi asam piruvat secara aerob.
• Fermentasi pada sel otot terjadi jika kandungan O2 rendah
dan kondisi dapat pulih kembali setelah berhenti melakukan
olahraga.
THE INPUT AND OUTPUT OF FERMENTATION PROCESS

Inputs Outputs

glucose 2 lactate

2 ATP 2 alcohol and 2 CO2

6 ADP + 2 P 4 ATP (net 2 ATP)


D. Anabolisme

 Merupakan proses penyususnan senyawa


kompleks dari molekul-molekul yang lebih
sederhana.

Anabolisme memerlukan energi:


 Energi cahaya matahari untuk fotosintesis dan

 Energi kimia untuk kemosintesis.


1. Fotosintesis
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik
(gula) dari zat anorganik (air dan karbondioksida) dengan
pertolongan energi cahaya.
Fotosintesis terjadi di kloroplas.

Daun pada tanaman merupakan tempat utama


terjadinya fotosintesis.

cahaya
6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2
klorofil
Komponen fotosintesis:
1. Cahaya matahari

2. Pigmen fotosintesis dan kloroplas

3. Fotosistem
Cahaya matahari (energi elektromagnetik)

Cahaya tampak

Panjang gelombang tertinggi


Energi terendah

• Energi elektromagnetik bergerak dalam bentuk gelombang.


• Panjang gelombang berkisar antara kurang dari satu nanometer (untuk
sinar gamma) hingga lebih dari satu kilometer (untuk gelombang radio)
Cahaya tampak

Panjang gelombang tertinggi


Energi terendah

• Kisaran antara kira-kira 380nm hingga 750 nm di kenal sebagai


cahaya tampak, karena terdeteksi oleh mata manusia sebagai
bermacam-macam warna. Dan merupakan cahaya radiasi untuk
menggerakkan fotosintesis.
• Biru dan merah adalah panjang geombang yang paling efektif
diserap oleh klorofil dan merupakan warna yang paling bermanfaat
sebagai energi untuk reaksi terang.
• Terdapat hubungan yang berbalik antara panjang gelombang dengan
energi, panjang gelombang tinggi maka energi rendah.
Pigmen fotosintesis

a. Klorofil, merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu


menyerap energi cahaya matahari.

Klorofil ada 2 macam:


1. Klorofil a, paling banyak menyerap warna merah dan unggu
(lembayung)
2. Klorofil b, paling banyak menyerap warna oranye dan biru.
Kedua jenis klorofil tersebut paling sedikit menyerap warna hijau.
Itulah sebabnya daun tampak berwarna hijau.
b. Karotenoid, merupakan pigmen warna antara merah dan
kuning.
Cahaya yang paling kuat diserap karotenoid adalah biru.

Begitu cahaya bertemu atau mengenai materi, cahaya itu dapat di pantulkan, di
teruskan (transmisi), atau di serap (diabsorbsi).
Kloroplas
Daun
Struktur kloroplas
• Tilakoid adalah sistem Mesophyll

membran dalam kloroplas Chloroplast


(tempat terjadinya reaksi
terang). Memisahkan 5 µm

kloroplas menjadi ruang


tilakoid dan stroma Outer
membrane
• Grana kumpulan tilakoid Thylakoid Thylakoid Intermembrane

dalam kloroplas Stroma Granum space space


Inner
membrane

• Stroma: daerah cair antara


tilakoid dan membran
dalam tempat terjadi siklus 1 µm

Calvin
stroma grana
Membran luar
Membran dalam
tilakoid

Kloroplas
Fotosistem
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya
matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor
(penerima) elektron.
Transfer elektron
Klorofil pusat
foton
reaksi Akseptor elektron
primer
Pusat
reaksi

Transfer Kompleks
energi antena
Struktur
fotosistem pada
membran tilakoid
Komponen penyusun membran Tilakoid adalah

1. Klorofil

2. Protein dan

3. Molekul organik.

Kesatuan komponen disebut dengan fotosistem.


• Kompleks antena, merupakan beberapa ratus klorofil a,
klorofil b, dan karotenoid membentuk suatu kumpulan
sebagai “pengumpul cahaya”.

• Pusat reaksi, merupakan molekul klorofil pada fotosistem,


yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimiawi
(reaksi cahaya) fotosintesis pertama kalinya.

• Foton, (partikel-partikel cahaya).


Membran tilakoid dipenuhi oleh 2 jenis fotosistem
yaitu:
fotosistem I dan II.
1. Klorofil pusat reaksi fotosistem I di kenal sebagai
P700 karena pigmen ini paling baik dalam
menyerap cahaya yang memiliki panjang
gelombang 700 nm (bagian spektrum yang sangat
merah.
2. Klorofil pada pusat reaksi pada fotosistem II di sebut
P680 karena spektrum absorbsinya memiliki puncak
pada 680 nm (juga bagian spektrum merah).
• Kedua pigmen P700 dan P680 sebenarnya
merupakan molekul klorofil a yang identik.
• Akan tetapi, keterkaitanya dengan protein
yang berbeda dalam membran tilakoid
memengaruhi distribusi elektron dalam
molekul-molekul klorofil dan menjadi penyebab
adanya sedikit perbedaan pada sifat
penyerapan cahayanya.
Proses fotosintesis
a. Reaksi terang fotosintesis

Reaksi yang membutuhkan cahaya matahari.

Reaksi terang terjadi di dalam membran tilakoid, kloroplas.

Unit pengumpul cahaya pada membran tilakoid disebut


fotosistem.

Reaksi terang terjadi ketika fotosistem I dan fotosistem II


terkena cahaya matahari.
Reaksi terang dibagi menjadi 2 tahapan yaitu:

1) Fotofosforilasi nonsiklik

2) Fotofosforilasi siklik
Fotofosforilasi non siklis.
1. Langkah awal dari reaksi terang adalah transfer elektron
tereksitasi dari klorofil pusat reaksi menuju molekul khusus
yang disebut akseptor elektron primer.

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
2. Air (H2O) diuraikan menjadi 2 ion hidrogen dan 1 atom
oksigen kemudian melepaskan O2.

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
3. Elektron yang berasal dari air (H2O) menggantikan
elektron yang hilang pada P680.

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
4. Sebagaimana sistem transportasi elektron pada respirasi
aerobik, transport elektron pada reaksi terang ini melalui
rantai transport elektron menuju fotosistem I (P700).

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
5. Secara berturut-turut, rantai elektron tersebut yaitu:
plastokuinon (Pq), merupakan pembawa elektron;
kompleks sitokrom; dan plastosianin (Pc), merupakan
protein yang mengandung tembaga.
Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
6. Adanya aliran elektron ini akan menghasilkan energi- energi
yang kemudian tersimpan sebagai ATP.

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
7. Pembentukan ATP yang menggunakan energi cahaya
melalui aliran elektron non siklis pada reaksi terang ini
disebut fotofosforilasi non siklis.

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
8. Setelah elektron mencapai fotosistem I (P700), elektron
ditangkap oleh akseptor primer fotosistem I.

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
9. Elektron melalui rantai transport elektron ke-dua, yaitu
melalui protein yang mengandung besi atau feredoksin
(Fd).

Akseptor
Akseptor primer primer

P700

P680
9. Selanjutnya, enzim NADP+ reduktase mentransfer elektron ke
NADP+ sehingga membentuk NADPH yang menyimpan elektron
berenergi tinggi dan berfungsi dalam sintesis gula dalam siklus
berikutnya yaitu siklus Calvin. Dengan demikian, reaksi terang
menghasilkan ATP dan NADPH.
Akseptor
Akseptor primer primer

P700)

P680)
Fotofosforilasi siklis.
1. Pada aliran elektron siklis ini, elektron dari akseptor
primer fotosistem I dikembalikan ke fotosistem I (P700)
melalui feredoksin,kompleks sitokrom, dan plastosianin.
2. Oleh karena itu, pada aliran siklis ini menyebabkan
produksi ATP bertambah tetapi tidak terbentuk NADPH
serta tidak terjadi pelepasan molekul O2. Proses
pembentukan ATP melalui aliran siklis ini disebut
fotofosforilasi siklis.
b. Reaksi gelap (siklus Calvin-Benson)
3 CO2 fase 1 : fiksasi
karbon

6 ---P
6 ATP
3 P-------P 3-fosfogliserat
ribulose bi-fosfat
(RuBP)
6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)
6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi akseptor (G3P)
fase 2 : reduksi
CO2 (RuBP)
1 ---P
senyawa organik G3P
Bahan-bahan yang dihasilkan dari reaksi terang
akan digunakan dalam siklus Calvin, antara lain:
1. ATP digunakan sebagai sumber energi dan
2. NADPH sebagai tenaga pereduksi untuk
penambahan elektron berenergi tinggi.
Siklus Calvin terjadi pada bagian kloroplas yaitu
stroma.
Pada reaksi gelap ini, bahan untuk fotosintesis
(CO2) nantinya akan dibentuk menjadi molekul
gula setelah melalui 3 tahapan, antara lain:
1. Fiksasi Karbon
2. Reduksi
3. Regenerasi akseptor CO2 (RuBP)
Fiksasi Karbon
Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut ribulosa 1,5 bisfosfat (RuBP) mengikat CO2
membentuk senyawa intermediate yang tidak stabil, sehingga terbentuk 3-fosfogliserat.
3 CO2 fase 1 : fiksasi karbon

6 ---P
3 P-------P 3-fosfogliserat 6 ATP
ribulose bi-fosfat
(RuBP) 6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)

6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi (G3P)
akseptor CO2 (RuBP) fase 2 : reduksi
1 ---P
senyawa organik G3P
Pembentukan tersebut dikatalisis oleh enzim RuBP
karboksilase atau rubisko.
3 CO2 fase 1 : fiksasi karbon

6 ---P
3 P-------P 3-fosfogliserat 6 ATP
ribulose bi-fosfat
(RuBP) 6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)

6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi (G3P)
akseptor CO2 (RuBP) fase 2 : reduksi
1 ---P
senyawa organik G3P
Reduksi
1. Setiap molekul 3-PGA menerima gugus fosfat dari ATP sehingga
terbentuk 1,3 bisfosfogliserat.
3  CO2 fase 1 : fiksasi karbon

6 ---P
3 P-------P 3-fosfogliserat 6 ATP
ribulose bi-fosfat
(RuBP) 6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)

6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi (G3P)
akseptor CO2 (RuBP) fase 2 : reduksi
1 ---P
senyawa organik G3P
2. Elektron dari NADPH mereduksi 1,3 bisfosfogliserat dan terbentuk 6
molekul gliseraldehid 3-fosfat (G3P), yang dikatalisis oleh G3P
dehidrogenase.
3  CO2 fase 1 : fiksasi karbon

6 ---P
3 P-------P 3-fosfogliserat 6 ATP
ribulose bi-fosfat
(RuBP) 6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)

6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi (G3P)
akseptor CO2 (RuBP) fase 2 : reduksi
1 ---P
senyawa organik G3P
3. Satu molekul G3P akan keluar sebagai molekul gula atau glukosa dan
senyawa organik lain yang diperlukan tumbuhan, sedangkan 5
molekul G3P yang lain akan masuk ke tahapan regenerasi.
3 CO2 fase 1 : fiksasi karbon

6 ---P
3 P-------P 3-fosfogliserat 6 ATP
ribulose bi-fosfat
(RuBP) 6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)

6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi (G3P)
akseptor CO2 (RuBP) fase 2 : reduksi
1 ---P
senyawa organik G3P
Regenerasi akseptor CO2 (RuBP)
Pada tahapan terakhir siklus Calvin, RuBP sebagai pengikat CO2 dibentuk
kembali oleh 5 molekul G3P.
3  CO2 fase 1 : fiksasi karbon

6 ---P
3 P-------P 3-fosfogliserat 6 ATP
ribulose bi-fosfat
(RuBP) 6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)

6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi (G3P)
akseptor CO2 (RuBP) fase 2 : reduksi
1 ---P
senyawa organik G3P
RuBP siap untuk mengikat CO2 kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut
kembali.
3 CO2 fase 1 : fiksasi karbon

6 ---P
3 P-------P 3-fosfogliserat 6 ATP
ribulose bi-fosfat
(RuBP) 6 ADP

3 ADP
siklus 6 P----P
3 ATP Calvin 1,3-bifosfogliserat 6 NADPH
(DPGA)

6 NADP+
6 Pi

5 ---P 6 ---P
G3P
gliseraldehid 3-fosfat
fase 3 : regenerasi (G3P)
akseptor CO2 (RuBP) fase 2 : reduksi
1 ---P
senyawa organik G3P
Tumbuhan C3

• Tumbuhan yang dapat melakukan fiksasi karbon


dan menghasilkan senyawa (produk) pertama
berkarbon 3, yaitu 3-fosfogliserat.
• Contohnya adalah tanaman padi, gandum, dan
kedelai.
Tumbuhan C4

• Tumbuhan yang memfiksasi karbon


mendahului siklus Calvin dengan cara
membentuk senyawa berkarbon 4 sebagai
produk pertamanya.

• Contohnya adalah tebu, jagung, dan anggota


rumput-rumputan.
Jalur Hatch-Slack (C4)
Tumbuhan CAM
• Contohnya tumbuhan kaktus dan nanas.
• Tumbuhan CAM membuka stomatanya pada malam
hari dan menutupnya pada siang hari.
• Pada saat stomata terbuka, tumbuhan mengikatkan
CO2 pada berbagai asam organik.
• Cara fiksasi karbon ini pertama kali ditiemukan pada
tumbuhan famili Crassulaceae (tumbuhan penyimpan
air) dan disebut metabolisme asam krasulase
(Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuhannya
disebut tumbuhan CAM.
• Asam organik (senyawa intermediate) yang dibuat
pada malam hari disimpan dalam vakuola sel mesofil
sampai pagi hari.
• Pada siang hari (stomata tertutup), reaksi terang
dapat memasok ATP dan NADPH untuk siklus Calvin.
• Pada saat itu, asam organik melepaskan CO2 dan
memasuki molekul gula (RuBP) dalam kloroplas.
• Dengan demikian, baik tumbuhan C3, C4, maupun
CAM akan menggunakan siklus Calvin setelah fiksasi
CO2, untuk membentuk molekul gula dari
karbondioksida.

Jalur CAM pada tumbuhan Crassulaceae


Dengan demikian, molekul gula tidak akan
terbentuk hanya dengan reaksi terang atau
siklus Calvin saja.

Oleh karena itu, kedua proses tersebut


merupakan gabungan proses untuk terjadinya
fotosintesis.
• Fotosintesis menghasilkan molekul gula.
• Gula yang dibuat dalam kloroplas tersebut akan
digunakan untuk proses respirasi tumbuhan atau
menyusun senyawa organik lainnya dalam sel
tumbuhan.
• Gula tersebut akan diedarkan ke seluruh bagian
tumbuhan, dalam bentuk gula sederhana seperti
glukosa.
• Molekul-molekul gula berlebih yang terbentuk selama
fotosintesis dan tidak diedarkan, akan menumpuk atau
disimpan didalam plastida sebagai sumber cadangan
energi dalam bentuk amilum atau pati (polisakarida).
Faktor-faktor yang Memengaruhi Katabolisme dan Anabolisme
Faktor Pengaruh pada Laju Pengaruh pada Laju
Katabolisme Anabolisme
a. Luar
1. Cahaya Mempercepat Mempercepat
2. Suhu Mempercepat (pada rentang Di atas suhu optimum menurunkan
0° - 45°C) karena merusak enzim
3. CO2 Menurunkan laju respirasi Meningkatkan, pada kadar optimal
4. O2 Mempercepat Menghambat
5. H2O Menurunkan Berpengaruh tidak langsung
6. Unsur/senyawa kimia Dalam jumlah sedikit Kekurangan unsur N menghambar
meningkatkan dan dalam sintesis klorofil sehingga
jumlah banyak menurunkan menurunkan laju anabolisme
b. Dalam 1. Substrat respirasi Laju anabolisme dipengaruhi oleh:
mempercepat laju 1. Klorofil
katabolisme 2. Membuka menutupnya stomata
2. Laju katabolisme 3. Anatomi daun
dipengaruhi oleh kuantitas 4. Morfologi daun
dan kualitas protoplasma 5. Hambatan pada transportasi
hasil fotosintesis
2. Kemosintesis

• Proses pembentukan bahan makanan


dengan menggunakan energi dari
bahan-bahan kimia.
• Terjadi pada beberapa bakteri.
Kemosintesis oleh bakteri sulfur
• Bakteri sufur menggunakan energi dari senyawa kimia yaitu
hidrogen sulfida (H2S) dan juga CO2 untuk membentuk
karbohidrat.
• Bakteri tersebut menguraikan H2S menjadi atom hidrogen dan
sulfur.
• Kemudian pada reaksi gelap, atom-atom hidrogen digunakan untuk
mereduksi CO2 dalam membentuk gula atau karbohidrat.
• Proses tersebut tidak melepaskan oksigen, tetapi menghasilkan
sulfur. Dengan persamaan reaksi

CO2 + 2H2S (CH2O) + H2O + 2S


Kemosintesis oleh bakteri besi

• Beberapa bakteri besi pada umumnya, misalnya


Leptothrix, Crenothrix, Cladothrix, Galionella,
Spiruphyllum,dan Ferrobacillus mengoksidasi ion ferro
menjadi ion ferri.

• 2Fe (HCO3)2 + H2O + O 2Fe (OH)3 + 4CO2 + energi (29 kkal)

• 4FeCO3 + O2 + 6H2O 4Fe (OH)3 + 4 CO2 + energi (81 kkal)


Kemosintesis oleh Bakteri Nitrifikasi
• Beberapa bakteri nitrifikasi antara lain: bakteri Nitrosomonas,
Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Bactoderma.
• Nitrosococcus dan Nitrosomonas (bakteri nitrat) mengoksidasi
amonia menjadi nitrit.
• Bactoderma dan Nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi nitrit
menjadi nitrat dalam keadaan aerob.
Nitrosomonas
2NH2 + 3O2 HNO2 + 2H2O + energi (158 kkal)

Nitrobacter
2HNO2 + O2 2HNO3 + energi (43 kkal)
Perbandingan antara Fotosintesis dan Kemosintesis
Faktor Pembanding Fotosintesis Kemosintesis

Bahan Dasar CO2 dan H2O CO2 dan H2O


Sumber Energi Sinar matahari Zat-zat kimia
Pelaku Tumbuhan berklorofil Tumbuhan tidak berklorofil,
misalnya bakteri

Hasil Karbohidrat/glukosa Glukosa

Ferrobacillus
Beggiatoa
Nitrobacter
Hubungan antara metabolisme Karbohidrat, Lemak,
dan Protein
Makanan

Karbohidrat Lemak Protein

Gula Gliserol Asam lemak Asam amino


NH3

Asetil Daur Transfer elektron


Glukosa G3P Piruvat asam dan fosforilasi
KoA
sitrat oksidatif

ATP
Metabolisme protein

• Protein dapat digunakan sebagai energi, tetapi harus


dicerna terlebih dahulu menjadi asam amino.
• Enzim akan mengubah asam amino menjadi asam
piruvat, asetil-KoA, atau masuk ke dalam daur asam sitrat
bergantung pada jenis asam aminonya.
• Pembentukan NH3 dari jalur protein disebabkan oleh
proses deaminasi asam amino.
• Gugus amino dibuang dalam bentuk senyawa nitrogen,
seperti NH3 dan urea.
• Setiap satu gram protein menghasilkan 4 kkal energi.
Metabolisme karbohidrat dan lemak
• Lemak merupakan sumber energi utama karena
mengandung banyak atom hidrogen.
• Sel akan menghidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam
lemak. Kemudian, gliserol diubah menjadi gliseraldehid–3–
fosfat (G3P) dalam proses glikolisis.
• Adapun asam amino akan dipecah menjadi dua bagian
karbon yang akan masuk ke daur asam sitrat sebagai
asetil–KoA.
• Lemak menghasilkan energi ATP dua kali lebih banyak
daripada karbohidrat pada jumlah berat yang sama.
• Oleh karena itu, makhluk hidup terutama hewan menyimpan
makanan cadangan dalam bentuk lemak tubuh.
• Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan 9 kkal
energi.
• Beberapa senyawa yang dibentuk pada proses
respirasi sel dapat di gunakan untuk membentuk
senyawa lain, seperti asam lemak dan gliserol.
• Asam lemak dan gliserol memiliki keterkaitan dengan
sistem respirasi karena dapat digunakan sebagai
sumber energi.
• Begitu pula protein yang diserap tubuh, dapat juga
digunakan untuk daur Krebs.
1. Pembentukan gliserol
Gliserol dapat dibentuk dari senyawa antara fosfogliseraldehid
pada glikolisis.
NAD
Fosfogliseraldehid (PGAL) Gliserol
Dehidrogen α gliserofospat

2. Pembentukan asam lemak


Asam lemak disintesis dari senyawa antara asetil-KoA, yakni
hasil dari reaksi dekarboksilasi oksidatif asam piruvat.

Asetil-KoA Kofaktor Mg 2+
Malonil KoA Asam lemak
3. Pembentukan protein
Protein dalam tubuh diperlukan sebagai pembangun
sel (memperbaiki sel-sel yang rusak).

Protein bagi tubuh dapat dipenuhi oleh sintesis dalam


tubuh atau diambil dari sumber makanan.

Protein yang terbentuk dari asam amino non-esensial


dapat dibentuk oleh tubuh melalui sintesis protein,
sedangkan protein yang terbentuk dari asam amino
esensial tidak dapat dibentuk tubuh dan harus didapat
dari makanan.

Anda mungkin juga menyukai