SISTEM PERNAPASAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa
diharapkan dapat:
• Mengidentifikasi struktur, fungsi dan
proses sistem pernafasan pada manusia.
• Menjelaskan struktur, fungsi, dan
proses sistem pernafasan manusia.
• Membandingkan struktur, fungsi, dan
proses repirasi pada manusia dan
hewan.
• Mengidentifikasi kelainan yang terjadi
pada sistem pernafasan.
• Memberi contoh teknologi yang
berhubungan dengan kelainan yang
terjadi pada sisitem pernafasan.
• Menjelaskan bahaya rokok bagi
kesehatan .
PENDAHULUAN
Rongga
Faring
hidung Laring
Trakea
Bronkus
Sel-sel Paru-paru
tubuh Alveolus
Organ Pernapasan Manusia
Rongga Hidung
Rongga hidung yang
dilengkapi dengan silia
dan selaput lendir yang
berguna untuk menyaring
debu, melekatkan kotoran
pada rambut hidung,
mengatur suhu udara
pernapasan, dan
menyelidiki adanya bau
udara.
Organ Pernapasan Manusia
Faring
Faring (rongga tekak) merupakan
rongga pertigaan ke arah saluran
pencernaan (esofagus), saluran
pernapasan (batang tenggorok), dan
saluran ke rongga hidung.
Laring
Dalam laring terdapat selaput suara
yang ketegangannya diatur oleh
serabut-serabut otot sehingga dapat
mengatur tinggi rendah nada suara
yang diperlukan. Diatas laring terdapat
katup (epiglotis), berfungsi mencegah
makanan atau air masuk ke saluran
pernapasan. Saat udara dari hidung
melewati laring menuju tenggorok,
anak tekak akan melipat dan bertemu
dengan epiglotis sehingga jalan ke
tenggorok terbuka.
Organ Pernapasan Manusia
Trakea
Trakea terletak di daerah
leher di depan kerongkongan
(esofagus). Trakea
merupakan pipa yang terdiri
dari gelang-gelang tulang
rawan. Bagian pangkal selalu
dalam keadaan terbuka. Di
daerah dada, trakea
bercabang dua; satu ke kiri
dan satu ke kanan, yang
disebut bronkus (cabang
batang tenggorok). Tempat
percabangan ini disebut
bifurkasi.
Organ Pernapasan Manusia
Animasi pernapasan
manusia
Organ Pernapasan Manusia
Proses Pernapasan
Inspirasi
Udara
Tulang rusuk terangkat masuk
Inspirasi terjadi jika otot-otot karena kontraksi otot
antar tulang rusuk
antarrusuk melakukan
kontraksi sehingga tulang-
tulang rusuk dan tulang dada
terangkat ke atas. Otot
diafragma berkontraksi
akibatnya, rongga dada
membesar. menyebabkan
paru-paru ikut membesar, Diaphragma berkontraksi
(turun)
akibatnya tekanan udara
dalam paru-paru berkurang
sehingga udara luar masuk. Inspirasi
Proses Pernapasan
Ekspirasi
Terjadi jika otot-otot antarrusuk Udara
keluar
relaksasi, yaitu tulang rusuk
dan tulang dada turun kembali
pada kedudukan semula
sehingga rongga dada mengecil
paru-paru ikut mengecil. Oleh Tulang rusuk
turun karena
karena volume paru-paru otot interkostal
berelaksasi
berkurang maka tekanan udara
dalam paru-paru bertambah, Diaphragma berelaksasi
akibatnya udara keluar (naik)
Ekspirasi
Proses Pernapasan
Udara
Tulang rusuk terangkat masuk
Udara
karena kontraksi otot keluar
antar tulang rusuk
Tulang rusuk
turun karena
otot interkostal
berelaksasi
Inspirasi Ekspirasi
Mekanisme Pernapasan
Udara
Udara
Keluar
masuk
Tulang rusuk Tulang rusuk
terangkat karena turun karena
kontraksi otot Otot interkostal
antar tulang rusuk berelaksasi
INSPIRASI EKSPIRASI
Mekanisme Pernapasan
Udara
Udara Keluar
masuk
Otot Diafragma Otot Diafragma
Kontraksi, diafragma Relaksasi, Otot
mendatar Perut Kontraksi,
Volume Rongga Dada Diafragma
Membesar melengkung ke
rongga dada.
Volume rongga
dada mengecil
INSPIRASI EKSPIRASI
Udara Pernapasan
Volume Udara Pernapasan dalam Paru-paru
Dalam keadaan normal, volume udara
inspirasi dan udara ekspirasi 500 ml dan
disebut udara pernapasan atau volume tidal.
Pada saat kita menarik nafas sedalam-
dalamnya, masuk udara tambahan di sebut
udara cadangan inspirasi (udara 1500 ml
komplementer) sebanyak 1.500 ml. demikian
juga, saat kita menghembuskan napas sekuat-
kuatnya, keluar udara tambahan di sebut
udara cadangan ekspirasi (udara 3500 ml
1. Asfiksia
Merupakan gangguan yang menyebabkan terhambatnya
proses pengangkutan oksigen ke sel-sel atau jaringan tubuh.
2. Kanker paru-paru
Dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang
mengandung hidrokarbon termasuk benzopiren.
3. Emfisema
Penyebab:
• Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.
Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat
dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru
lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini.
Gejala:
• Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan
dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga
biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi:
• Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM
PERNAPASAN
4. Asma
Penyebab:
• Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada
saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya
merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi pada
pembuluh tenggorokan. Penyempitan saluran pernapasan
dapat disebabkan oleh hal berikut:
a. sumbatan jalan napas yang sebagian reversibel
b. radang jalan napas sehingga merusak sel epitel saluran
napas
c. reaksi yang berlebihan pada jalan napas terhadap berbagai
rangsang, misalnya reaksi alergi.
Gejala:
• Sesak napas disertai suara mengi (wheezing), batuk, dan rasa
sesak dada secara berkala atau kronis.
Pencegahan dan solusi:
• Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada
penderita sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan
membersihkan debu pada kasur, bantal atau selimut. Hindari
suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau
makanan yang dapat menimbulkan alergi.
Pengobatan:
• Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan
menggunakan obat pelega (bronchodilator) dengan cara
dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang
akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur
napas apabila terjadi serangan asma.
5. Pneumonia
Penyebab:
• Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru
(parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus
(Streptococcus) , bakteri Diplococcus pneumoniae dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala:
• Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning,
sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pengobatan:
• Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan
dengan meminum antibiotik.
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM
PERNAPASAN
6. TBC (tuberkulosis)
Penyebab:
• Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah
saat penderita batuk.
Gejala:
• Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai
batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami
demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada
malam hari. Nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan
badan menjadi kurus.
Pengobatan:
• Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini
sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan
karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila
diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat
khusus agar tidak menularkan penyakitnya.
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM
PERNAPASAN
7. Flu
Influenza disebabkan oleh virus influenza. Sars yang
disebabkan oleh virus sars, serta flu burung (avian influenza)
yang di sebabkan oleh virus flu burung.
KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM
PERNAPASAN
7. Radang
Radang pada bronkus disebut bronkitis, radang pada
hidung disebut rinitis radang di sebelah atas rongga hidung
disebut sinusitis, radang pada laring disebut laringitis,
radang pleura disebut pleuritis.
Bronkitis
Penyebab:
• Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus
(saluran yang membawa udara menuju paru-paru).
Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau
virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau
polutan udara.
Gejala:
• Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning
bila disebabkan oleh infeksi kuman. Sedangkan bila
bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas
selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Pengobatan:
• Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau
kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik
sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus,
biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan
gejala.
8. Tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil
adalah kelompok jaringan limfoid yang terdapat di rongga
mulut.
Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan,
tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran
pernapasan.
9. Keracunan gas CN (sianida) dan atau CO (karbon monoksida)
Nikotin
Dalam jumlah yang besar nikotin sangat berbahaya; 20-50 mg
nikotin dapat menyebabkan pernapasan terhenti.
Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut
jantung, sehingga pekerjaan jantung lebih berat. Nikotin juga
menyebabkan ketagihan.
Kandungan rokok
Amoeba melakukan respirasi secara difusi langsung Paramecium melakukan respirasi secara difusi langsung