Anda di halaman 1dari 52

BAB I

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Autoanamnesis dan Alloanamnesis tanggal 07 Januari
2016 di Ruang Bougenville RST dr. Soedjono Magelang.
Nama : Ny. Y
Tanggal Lahir : 11 April 1963
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Perumahan Pondok Asri II, Secang
Ruang Rawat : Bougenville
Masuk Bangsal : 04 Januari 2016
ANAMNESA

Keluhan Utama
Merasa lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit.
ANAMNESA
Keluhan Tambahan
Nyeri kepala pada bagian dahi sejak 3 hari sebelum

masuk rumah sakit. Nyeri kepala yang dirasakannya


seperti ditekan dan muncul hilang timbul.
Pasien juga mengeluhkan terdapat mual, dan nyeri perut

sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual dan nyeri


perut yang dirasakannya sering timbul pada siang
maupun malam hari.
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RST dr. Soedjono dengan keluhan

badan terasa lemas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.


Kemudian terdapat nyeri kepala pada bagian depan sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala yang
dirasakan seperti ditekan dan muncul hilang timbul.
Pasien juga mengeluhkan terdapat mual dan nyeri perut

sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri perut yang


dirasakannya sering timbul pada siang maupun malam hari.
ANAMNESA

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien pernah dirawat di RST dr. Soedjono sebanyak 3 kali

selama tahun 2014 – 2015. Ia dirawat karena penyakit


diabetes mellitus yang dialaminya. Pasien menyangkal
memiliki hipertensi. Pasien rutin kontrol ke dokter
penyakit dalam untuk mengobati sakit diabetes mellitus
yang dialaminya.
ANAMNESA

Riwayat Penyakit Keluarga


Berdasarkan keterangan dari anak pasien di keluarga ada

yang memiliki riwayat hipertensi yaitu ayah dari pasien


dan sudah meninggal.
ANAMNESA

Riwayat Kebiasaan
Pasien pada saat berusia muda sering mengkonsumsi

makanan yang manis dan berlemak. Kini pasien


menghIndari makan tersebut, dan banyak mengkonsumsi
sayur dan buah.
Pasien saat masih muda jarang berolahraga.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 07 Januari 2016 pukul
13.30.
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4 M6 V5 | Mood Disforik |
Afek : Sesuai
Tanda vital :
TD : 160/100 mmHg
Suhu axilla : 36,30C
Nadi : 87 x/menit
RR : 24 x/menit
TB : 60 kg
BB : 160 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Mesosefal, rambut warna keputihan,
Rambut tidak mudah dicabut
Wajah : Simetris, tidak terdapat edem
Mata : Eksoftalmus (-/-) Enoftalmus (-/-) Edema (-/-)
Conjunctiva Anemis (+/+) Sclera Ikterik (-/-)
Pupil Isokhor, RCL (+/+), RCTL (+/+)
Hidung : Trauma (-), lesi (-), edema (-)
Deviasi septum (-)
Mukosa hiperemis (-/-)
Sekret (-/-)
Konka hipertrofi (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Mulut : Mukosa normal
Gigi - geligi (+) Karies dentis (+)
Tonsil T1-T1, Uvula ditengah
Faring hiperemis (-)
Leher: Kelenjar Getah Bening (-)
JVP 5 + 3 cm mmHg
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax :
Cor
Inspeksi : Simetris dada kanan dan kiri, ictus cordis (-) teraba
Palpasi : Ictus cordis teraba di linea axillaris anterior ICS 5,
Perkusi : Batas kanan atas jantung linea midclavicula dextra
ICS II
Batas kanan bawah jantung linea midclavicula dex
ICS IV
Apex jantung kiri di linea axillaris anterior sinistra ICS V
Pinggang Jantung di linea midclavicula sinistra ICS II
Auskultasi : S1=S2, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pulmo
Inspeksi : Simetris, gerakan statis-dinamis kanan=kiri
Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru (+/+)
Redup (-/-)
Auskultasi : Vesikular (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
Inspeksi : Flat, hematom (-), spider naevi (-)
Caput medusa (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Redup di bagian hepar
Palpasi : Supel, (-) nyeri tekan di epigastrium (+)
Hepar 3 cm bawah arcus costa tepi tajam
Tidak berlobul
Splenomegaly (-)
PEMERIKSAN FISIK

Extremitas :
Akral hangat ext. superior (+/+) ext. inferior (+/+)
Sianosis ext. superior (-/-) ext. inferior (-/-)
Edema ext. superior (-/-) ext. inferior (-/-)
CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dilakukan pada 04 Januari 2016
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dilakukan 06 Januari 2016
DIAGNOSA

 Hipertensi grade 2

 Kolik abdomen
TATALAKSANA

Ringer Laktat 12 tpm.

Ranitidin iv 1 x 300 mg.

Frazon iv 2 x 2 mg.

Bisoprolol oral 1 x 2,5 mg.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi

Hipertensi merupakan “silent killer” (pembunuh diam-


diam) yang secara luas dikenal sebagai penyakit
kardiovaskular yang sangat umum. Dengan meningkatnya
tekanan darah dan gaya hidup yang tidak seimbang dapat
meningkatkan faktor risiko munculnya berbagai penyakit
seperti arteri koroner, gagal jantung, stroke, dan gagal
ginjal.
Definisi

Adalah tekanan darah sistolik >139 mm/Hg dan/atau

tekanan darah diastolik >89 mm/Hg, berdasarkan


rerata dua atau tiga kali pengukuran yang cermat
sewaktu duduk dalam satu atau dua kali kunjungan
ETIOLOGI
Hipertensi primer (essensial)

Lebih dari 90% pasien dengan hipertensi merupakan

hipertensi essensial (hipertensi primer).


Faktor genetik memegang peranan penting pada
patogenesis hipertensi primer.
Hipertensi sekunder

Kurang dari 10% penderita hipertensi merupakan sekunder

dari penyakit komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat


meningkatkan tekanan darah
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
FAKTOR RESIKO

Faktor yang tidak dapat diubah/dikontrol

Umur

Jenis Kelamin

Riwayat Keluarga

Genetik
FAKTOR RESIKO
Umur

Arteri kehilangan elastisitasnya atau kelenturannya dan


tekanan darah seiring bertambahnya usia.

Jenis Kelamin

Di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6,0% untuk pria


dan 11,6% untuk wanita.
FAKTOR RESIKO
Keluarga

Keluarga yang memiliki hipertensi dan penyakit jantung


meningkatkan risiko hipertensi 2-5 kali lipat.

Genetik

Seorang penderita yang mempunyai sifat genetik


hipertensi primer (esensial) apabila dibiarkan akan
menyebabkan hipertensinya berkembang.
FAKTOR RESIKO
Faktor yang dapat diubah atau dikontrol
Kebiasaan merokok
Konsumsi asin/garam
Konsumsi lemak jenuh
Penggunaan minyak jelantah
Konsumsi minuman beralkohol
Obesitas
Olahraga
Stress
FAKTOR RESIKO

Merokok

Zat - zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon


monoksida yang diisap melalui rokok, dapat merusak
lapisan endotel pembuluh darah arteri dan
mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi
FAKTOR RESIKO

Konsumsi asin/garam

Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh,


karena menarik cairan diluar sel agar tidak keluar,
sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan
darah.
FAKTOR RESIKO
Konsumsi lemak jenuh

Konsumsi lemak jenuh juga meningkatkan risiko


aterosklerosis yang berkaitan dengan kenaikan tekanan
darah.

Minuman beralkohol

Mekanisme timbulnya hipertensi belum diketahui secara


pasti.
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS

Nyeri kepala saat terjaga, kadang disertai mual

dan muntah.
Penglihatan kabur akibat kerusakkan retina

karena hipertensi.
Ayunan langkah tidak tetap karena kerusakkan

syaraf.
DIAGNOSA
Anamnesa
Lama hipertensi dan derajat tekanan darah.
Indikasi hipertensi sekunder
Faktor resiko
Gejala kerusakkan organ
Pengobatan antihipertensi sebelumnya
Faktor keluarga, pribadi dan lingkungan
DIAGNOSA

Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah

Dilakukan 2 kali sela diantara 1 – 5 menit. Jika ada


perbedaan mencolok, lakukan pengukuran lengan
kontralateral dan dilakukan pengukuran nadi selama
30 detik setelah pemeriksaan tekanan darah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DPL
Gula darah
Kolesterol total serum
LDL dan HDL
Trigliserida
Asam urat
EKG
Foto thoraks
Ekokardiografi
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi

Hindari faktor resiko hipertensi

Kurangi BB

Kurangi asupan garam (< 5 gram/1 sendok teh per

hari)
Olahraga teratur

Berhenti merokok
TATALAKSANA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai