Pertemuan5 Skala Pengukuran Akun

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 49

SKALA PENGUKURAN DAN

INSTRUMEN PENELITIAN

Edited by:

Piet de Rozari/FEB Undana

1
Skala Pengukuran dan Instrumen
Penelitian
Contruct : abstraksi dari fenomena atau realitas yang
harus dioperasionalisasikan dalam bentuk variabel
yang diukur dengan berbagai macam nilai
Variabel: Segala sesuatu yg menjadi obyek
pengamatan penelitian
Definisi Operasional : penjelasan mengenai cara-cara
yang digunakan untuk mengukur (mengoperasio-
nalisasi) construct menjadi variabel yang dapat diuji
Indikator : Wakil/cerminan dari variabel yang akan diuji.
Skala: Pengorganisasian data yg dpt memberikan ciri
tertentu dari variabel yg diamati

2
Jenis Skala Pengukuran
1. Skala Nominal
Adalah skala yang hanya digunakan untuk
memberikan kategori saja, saling meniadakan
(muttually exclusive). Antara kategori “tdk” diketahui
tingkat perbedaannya
Ex:
Jenis Kelamin : 1) Laki-laki 2) perempuan
Agama : 1) Islam, 2) Kristen, 3) Katholik,
4) Hindu, 5) Budha
Status Perkawinan: 1) Menikah 2) Belum
Menikah
3
Jenis Skala Pengukuran
2. Skala Ordinal
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi
jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
CIRI2
Antara kategori “Dpt” diketahui “tingkat” perbedaannya
Antara kategori “tdk” diketahui “besar” perbedaannya
Dapat Diurutkan
Ex:
 Dosen memberikan kuliah sangat membosankan :
1) Sangat Tidak Setuju; 2) Tidak setuju; 3) Netral; 4)
Setuju; 5) Sangat Setuju

4
Jenis Skala
3. Skala Interval
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan
untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak
atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
CIRI2
“Dpt” diketahui “tingkat” perbedaannya
“Dpt” diketahui “besar” perbedaannya
Dapat Diurutkan dan “Tidak” diketahui besar kelipatannya
Perbandingan jarak interval memiliki arti kuantitatif

Ex:
 Tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, PT
 Tingkat pendapatan masyarakat (0 - < 1jt), (1 jt – 5 jt), ( > 5 jt)

5
Jenis Skala
4. Skala Rasio
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat
digunakan untuk menyatakan peringkat antar
tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah
jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
CIRI2
“Dpt” diketahui “tingkat” perbedaannya; “Dpt” diketahui “besar”
perbedaannya; Dapat Diurutkan dan “Dapat” diketahui besar
kelipatannya; Memiliki nilai 0(nol) mutlak(absolut)
Perbandingan nilai rasio memiliki arti kuantitatif
Ex:
Berapa Tingkat Pendapatan Saudara? Rp. …………
Beapa IPK saudara? IPK ………………………
Berat 100 Kg = 2 X Berat 50 kg

6
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran

Kategori Peringkat Jarak Perbandingan

Nominal Ya Tidak Tidak Tidak

Ordinal Ya Ya Tidak Tidak

Interval Ya Ya Ya Tidak

Rasio Ya Ya Ya Ya

7
Skala Pengukuran Sikap

Menggunakan tiga dimensi/tingkatan :


1.Afektif: merefleksikan perasaan atau emosi
seseorang
2.Kognitif: menunjukan kesadaran terhadap
atau pengetahuan mengenai obyek tertentu
3.Perilaku: Menggambarkan keinginan atau
kecenderungan seseorang melakukan
tindakan

8
Desain Pengukuran Sikap

1. Skala Sederhana/Skala Gutman


2. Skala Kategori
3. Skala Likert
4. Skala Guttman
5. Skala Semantic Deferensial
6. Skala Rating

9
Skala Sederhana/Skala Guttman

 Metode pengukuran sikap yang sangat sederhana


 Menggunakan skala nominal (Ya/Tidak)
 Digunakan jika butir pertanyaan kuesioner banyak
 Tingkat pendidikan responden rendah
 Ex:
Beri tanggapan saudara terhadap perkuliahan di FEB:
1. Menarik a) Ya b) Tidak c) Tdk tahu
2. Memuaskan a) Ya b) Tidak c) Tdk tahu
3. Menantang a) Ya b) Tidak c) Tdk tahu
4. Bermanfaat a) Ya b) Tidak c) Tdk tahu

10
Skala Kategori
 Berisi beberapa alternatif kategori pendapat yang
memungkinkan responden untuk memberikan
alternatif penilaian
 Ex:
1. Menurut penilaian saudara cara memberikan kuliah dosen di FEB
a) Sangat bagus b) Bagus c) Sedang d) Jelek e) Sangat jelek

2. Menurut saudara bekerja dengan menggunakan komputer


a) Sangat menarik b) Menarik c) Sedang d) Kurang menarik e)
Tidak menarik

11
Skala Likert
 Mengukur sikap dengan menyatakan persetujuan terhadap
subyek, obyek atau kejadian tertentu
 Umumnya menggunakan lima angka penilaian
 Ex:
1. Ditempat kuliah saya, lingkungan akademiknya sangat nyaman
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Pasti Setuju Sangat Setuju
(STS) (TS) (TP) (S) (SS)
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Teknologi sangat membantu dalam pelaksanaan pekerjaan
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Pasti Setuju Sangat Setuju
(STS) (TS) (TP) (S) (SS)
(1) (2) (3) (4) (5)

12
Skala Semantik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak
dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi
tersusun dari sebuah garis kontinum dimana nilai yang
sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai
yang sangat positif terletak disebelah kanan.
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap
pelayanan dirumah sakit ini ?
1. 5.
Sangat Buruk Sangat Baik

13
Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah
data kuantitatif kemudian peneliti baru
mentranformasikan data kuantitatif tersebut
menjadi data kualitatif.

 Contoh:
Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :


5 4 3 2 1

14
CARA MENYUSUN INSTRUMEN

15
Transformasi Data Menjadi
Informasi

Data
Data Informasi/
Informasi/
Diolah
Diolah Kesimpulan
Kesimpulan

16
Syarat-syarat data yang baik
adalah:
 Data harus akurat.
 Data harus relevan
 Data harus up to date

17
Data Sources
Primer Sekunder
Data Collection Data Compilation

Print or Electronic
Observasi Survei

Eksperimentasi
Pembagian data menurut cara
memperolehnya:

1. Data Primer
Data primer adalah data yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang
diterbitkan atau digunakan oleh
organisasi yang bukan pengolahnya

19
Pembagian data menurut sumbernya

1. Data Internal
Data internal adalah data yang berasal
dari dalam instansi mengenai kegiatan
lembaga dan untuk kepentingan
instansi itu sendiri.
2. Data Ekternal
Data eksternal adalah data yang
berasal dari luar instansi.

20
Pembagian data menurut waktu
pengumpulannya
1. Data Time Series
Data time series adalah data yang dikumpulkan dari
waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan
untuk menggambarkan perkembangan.
2. Data Cross Section
Data cross section adalah data yang di kumpulkan
pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek
dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan

21
Data menurut sifatnya, yaitu:
1. Data Kualitatif
Adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga tidak
berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat.
Contoh:
 Pelayanan Rumah Sakit Sangat Baik
 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kota Kupang Tinggi
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau
bilangan
Contoh:
 Tingkat kepuasan pasien di RS mencapai 92%
 Tingkat pendapatan masyarakat Kota Kupang mencapai Rp.
800.000/bulan

22
Teknik2 yang dapat digunakan dalam penelitian:

1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data
yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu
membedakan antara kondisi awal dengan
kondisi sesudahnya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan
data dimana peneliti langsung berdialog dengan
responden untuk menggali informasi dari
responden.

23
Teknik2 yang dapat digunakan dalam penelitian:

3. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan
data dengan menggunakan indra jadi tidak
hanya dengan pengamatan menggunakan
mata saja. Medengarkan, mencium,
mengecap meraba termasuk salah satu bentuk
dari observasi. Instrumen yang digunakan
dalam observasi adalah panduan pengamatan
dan lembar pengamatan.

24
4. Teknik Angket ( Kuesioner)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar
pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya.
 Kuesioner terbuka
Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab
sesuai dengan kalimatnya sendiri.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini
?……………………………………………………
 Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga
responden tinggal memilih saja.
Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket
ini ?
 Sangat mahal  Murah
 Mahal  Sangat murah
 Cukup

25
Keuntungan penelitian dengan
menggunakan kuesioner

1. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti


2. Dapat dibagikan serentak
3. Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan
waktu yang ada
4. Dapat dibuat anomin
5. Kuesioner dapat dibuat standar

26
Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner
agar kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu :

1. Menentukan variabel yang diteliti


2. Menentukan Indikator
3. Menentukan sub-indikator
4. Mentransformasi sub-indikator menjadi
kuesioner

27
FORMAT KISI-KISI INSTRUMEN

28
29
Pedoman Metode Pengumpulan Data

1. Angket Digunakan bila responden jumlahnya besar,


dapat membaca dengan baik, dan dan
mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia
2. Observasi Digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku
manusia, proses kerja, gejala alam, responden
kecil
3. Wawancar Digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari
a respondn secara lebih mendalam serta jumlah
respondennya kecil
4. Gabungan Digunakan bila ingin mendapatkan data yang
ketiganya lengkap, akurat dan konsiten.

30
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER
 Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari
kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa
yang seharusnya diukur.
 Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud
 Validitas Internal
Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan
instrumen secara keseluruhan.
 Melalui Analisis Faktor
 Melalui Analisis Butir
Kriteria:
 Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992.
Soegiyono, 1999 )
 Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (  ; n-2 ) n = jumlah
sampel.
 Nilai Sig.  

31
Pengujian Validitas Instrumen

a) Pengujian Validitas Konstruksi (Construct Validity)


Instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan
diukur dengan berlandasrkan teori tertentu, setelah itu
dapat menggunakan pendapat ahli (judgement experts).
b) Pengujian Validitas isi (Content Validity)
Dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang diajarkan (bentuk test)
c) Pengujian Validitas Eksternal.
Dengan membandingkan antara kriteria yang ada pada
instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di
lapangan.

32
Uji Coba Instrumen

 Uji coba dilakukan pada sampel dari mana populasi


diambil
 Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30
orang
 Setelah data ditabulasi, pengujian dilakukan dengan
analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara
skor item instrumen dengan suatu faktor, dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total
 Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,30 ke
atas, maka faktor tsb merupakan contrust yang kuat
(valid)

33
Contoh Data Prestasi Kerja
(5 Pegawai, 2 Faktor, 7 butir pertanyaan)
No. Skor Faktor 1 Jmlh 1 Skor Faktor 2 Jmlh Jmlh
Resp. Butir No: Butir No: 2 Total
1 2 3 (X1) 1 2 3 4 (X2) (Y)

1. 3 4 3 10 3 3 2 4 12 22
2. 4 3 2 9 4 3 4 4 15 24
3. 1 2 1 4 3 2 1 2 8 12
4. 3 3 3 9 4 4 3 3 14 23
5. 2 2 4 8 3 1 2 1 7 15

Korelasi antara Jumlah faktor 1 (X1) dengan skor total (Y) = 0,85
Korelasi antara Jumlah faktor 2 (X2) dengan skor total (Y) = 0,94

Karena koefisien kedua faktor (X1 dan X2) diatas 0,30 maka VALID

34
Uji butir Instrumen

No. r hitung R kritis Keputusan


r1y 0,95 0,30 Valid
r2y 0,79 0,30 Valid
r3y 0.22 0,30 Tidak valid
r4y 0,73 0,30 Valid
r5y 0,79 0,30 Valid
r6y 0,84 0,30 Valid
r7y 0,83 0,30 valid

Hanya satu butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu


pertanyaan ke 3 dari Faktor 1

35
Uji Reliabilitas Instrumen
 Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
 Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis
reliabilitas, yaitu :
 Teknik Paralel (parallel form)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama
akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda:
Misalnya:

Apakah menurut saudara harga tiket di pesawat ini tidak mahal ?

Apakah harga di pesawat ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara
terima ?
 Teknik Ulang (double test / test pretest)
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda.
Misalnya:

Pada minggu I ditanyakan:

Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Undana?

Pada minggu III ditanyakan:

Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.

36
Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)

 Uji reliabilitas internal digunakan untuk


menghilangkan kelemahan-kelemahan pada
uji reliabilitas eksternal.
1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach

37
Teknik Wawancara (Interview)

 Dilakukan jika peneliti ingin mengetahui hal-hal dari


responedn yang lebih mendalam
 Jumlah respondennya kecil/sedikit
 Wawancara dilakukan secara terstruktur atau tidak
terstruktur; dapat dilakukan secara tatap muka (face to
face) atau menggunakan media komunikasi (telepon,
email, blog, dll)

38
Wawancara Terstruktur

 Jika peneliti sudah mengetahui dengan pasti tentang


informasi apa yang akan diperoleh
 Peneliti dapat menggunakan beberapa orang sebagai
pengumpul data, yang perlu ditraining lebih dahulu.
 Pengumpul data telah menyiapkan pedoman
wawancara atau instrumen berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya sudah
diketahui yang tersusun secara sistematis
 Pengumpul data dapat menggunakan alat bantu
seperti alat rekam, gambar, brosur atau material lain
untuk memperlancar wawancara

39
Wawancara Terstruktur

Benar
Bagaimana tanggapan teman terhadap pelaksanaan
perkuliahan di FEB Undana
 Sangat baik, Baik, Kurang Baik, Tidak Baik

Salah
Bagaimana tanggapan teman terhadap teknik mengajar
para dosen dan pelayanan pegawai di FEB Undana ini?
 Sangat memuaskan, memuaskan, tidak memuaskan, sangat
tidak memuaskan

40
Wawancara tidak terstruktur

 Wawancara yang terbuka dan bebas dimana peneliti


tidak menggunakan pedoman wawancara yang
sistematis.
 Pedoman wawancara yang digunakan peneliti hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan
 Biasanya berupa pendalaman terhadap sesuatu
masalah
 Disiapkan alat rekam

41
Wawancara tidak terstruktur

 Bagaimana tanggapan teman terhadap kinerja dosen-


dosen tetap di FEB Undana? Bagaimana dengan
persiapan kuliah?, Bagaimana dengan teknik
mengajar?, Bagaimana dengan teknik menguji?,
Bagaimana dengan pemberian nilai? Dst
 Bagaimana tanggapan teman terhadap suasana
perkuliahan di FEB Undana? Bagaimana dengan
dosennya? Bagiaman dengan pegawainya?
Bagaimana dengan sarana perkuliahannya?
Bagaimana dengan lingkungannya? Dst

42
Hal yang harus diperhatikan dalam
Wawancara

 Pewawancara
 Yang diwawancarai (responden)
 Situasi dan kondisi pada saat wawancara

43
Prinsip2 Penyusunan Kuesioner (Angket)

 Isi dan tujuan pertanyaan


 Bahasa yang digunakan
 Tipe dan bentuk pertanyaan
 Pertanyaan tidak mendua
 Tidak menanyakan yang sudah lupa
 Pertanyaan yang tidak menggiring
 Panjang pertanyaan
 Urutan pertanyaan
 Prinsip pengukuran
 Penampilan fisik

44
Observasi (Pengamatan)

 Observasi dilakukan tidak hanya kepada orang, tetapi


juga obyek-obyek alam atau kebendaan yang ada
kaitannya dengan masalah yang diteliti.
 Digunakan pada penelitian yang berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
 Observasi dapat dilakukan dengan turut berperan
serta (partisipant observation) dan tidak turut berperan
serta (non-partisipant observation)
 Instrumen observasi dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan observasi tidak terstruktur.

45
Observasi Partisipan

 Peneliti terlibat secara langsung pada aktivitas orang


atau obyek yang sedang diamati atau digunakan
sebagai sumber data penelitian
 Selain mengamati, peneliti juga turut melakukan apa
yang dikerjakan oleh sumber data
 Data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan
sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang tampak.

46
Observasi Nonpartisipan

 Peneliti tidak terlibat secara langsung pada obyek


yang diteliti, tetapi hanya sebagai pengamat
independen
 Peneliti mengamati, mencatat, menganalisa,
selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang
perilaku orang atau obyek yang diamati
 Data yang diperoleh tidak mendalam, dan tidak
sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai di
balik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang
tertulis.

47
Dokumentasi

 Dilakukan dengan mengambil data-data sekunder


yang telah dihasilkan oleh pihak lain sesuai dengan
masalah yang akan diteliti
 Memperhatikan sumber datanya sebagai rujukan
resmi (kutipan oleh peneliti)
 Kebenaran data tergantung pada sumber data; bukan
peneliti

48
Tugas anda (Lanjutan)
 Gambarkan Metode Penelitian dari rencana
topik/judul saudara:
 Jenis Penelitian
 Pendekatan Penelitian

 Operasionalisasi Variabel

 Populasi dan Sampel

 Jenis dan Sumber Data

 Teknik Pengumpulan Data

 Teknik Analisis Data

Buat dalam minimal lima halaman folio, discan pdf dan dikirim ke
alamat email: rozaripeter@gmail.com pada hari Senin tanggal
01 Maret 2021 jam 18.00

Anda mungkin juga menyukai