Anda di halaman 1dari 16

TERAPI KOMPLEMENTER

OLEH : Ns. RITANTI., MKep. Sp.Kep. Kom


TERAPI
Usaha Untuk Memulihkan Kesehatan Orang Yang Sedang Sakit
Pengobatan Atau Perawatan Penyakit Dan Apa Yang Dapat Memberikan
Kesenangan Baik Fisik Maupun Mental Pada Seseorang Yang Sedang Sakit
Terapi Komplementer Telah Didukung Berbagai Teori,seperti Teori
Nightingale, Roger, Leininger, Dan Teori Lainnya. Terapi Komplementer
Dapat Digunakan Di Berbagai Level Pencegahan.
Terapi Komplementer Meningk At Kan Ke Sempatan Perawat Dalam
Menunjukkan Caring Pada Klien
Perawat Dapat Berperan Sesuai Kebutuhan Klien,kelompok Ataupun
Masyarakat
Pengertian Terapi Komplementer
>> Cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan
lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.
Menurut WHO, pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada
yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi
keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, danspiritual.
EX. Terapi Bermain, Terapi Musik
Terapi komplementer  adalah terapi  yang
digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain
dan bukan untuk menggantikan terapi medis.

* Cara pengobatan itu dilakukan bersama atau


sebagai tambahan terhadap pengobatan
konvensional >> pengobatan komplementer karena
kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu
sama lainnya
Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi
komplementer adalah untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan/wellness.
Wellness mencakup kesehatan optimum seseorang,
baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual. 
Fokus  terapi komplementer adalah  kesejahteraan
yang berhubungan dengan tubuh, pikiran dan spirit.
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
Complementary & Alternative Medicine
1. Yoga
2. Akupunktur
3. Diet Therapy
4. Reiki
5. Massage Therapy
6. Chromo Therapy
7. Meditation
8. Herbal Medicine
9. Homeopathy
10. Hypnosis
11. Aromatherapy
12. Ayurweda
TUJUAN TERAPI
KOMPLEMENTER

untuk mengurangi stres, meningkatkan


kesehatan, mencegah penyakit, menghindari
atau meminimalkan efek samping, gejala-
gejala, dan atau mengontrol serta
menyembuhkan penyakit.
Jenis Terapi komplementer yang dapat diintegrasikan
ke dalam pelayanan konvensional :

1. AKUPUNTUR
 Berasal dari Cina. Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul
signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul
tersebut adalah pelepasan endorphin.
Akupunktur adalah tindakan yang melibatkan masuknya jarum kecil dan halus ke kulit.
 Akupunktur juga dikenal sebagai terapi penunjang yang mampu mengurangi berbagai
gejala kondisi kesehatan. 
>> Berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun tubuh, dan
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat dari pengobatan
kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue (kelelahan) dan neuropati.
Manfaat : stress. Migrain, Insomnia, nyeri haid , Irritable Bowel Syndrome (IBS),
Fibromyalgia dan kecantikan
2. Terapi hiperbarik (ruang udara
bertekanan tinggi (RUBT) /
Hyperbaric Chamber)

Suatu metode terapi dimana pasien


dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang
memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih
besar daripada tekanan udara atmosfer
normal, lalu diberi pernapasan oksigen
murni (100%). Selama terapi, pasien boleh
membaca, minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat
tingginya tekanan udara.
Terapi Hiperbarik
Salah satu terapi yang dilakukan pada pasien dddengan metode pengobatan melalui proses
oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi.
Prinsip terapi pengobatan adalah membantu kinerja organ tubuh guna memperbaiki jaringan
yang rusak dengan meningkatkan kapasitas aliran oksigen murni ke jaringan tubuh
Oksigen bertekanan tinggi efektif memicu sel dan jaringan rusak memperbaiki diri sendiri
sehingga kerap digunakan untuk memperhalus kulit dan kebugaran tubuh.
Membantu penyembuhan bagi pasien yang terpapar virus Korona termasuk penyakit lainnya,
yaitu decompression sickness, infeksi, diabetes, luka terbakar. Penyakit pendengaran,
migrain, Neuro, cancer dan lainnya.
Kontra Indikasi ; Misalnya jika pasien fobia ruangan tertutup, demam, paru kronis, kelainan
sel darah merah, gangguan pada tuba eustachius dan pneumothorax yang belum terobati.
3. Terapi herbal medik
Terapi dengan menggunakan obat bahan alam yang telah melalui uji preklinik
pada hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya.
>> Berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh
Bedah
PERMENKES NOMOR. 1109/MENKES/PER/IX/2007
>> Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
SESUAI KOMPETENSI
ADA TENAGA AHLI
ATURAN BAGI TENAGA ASING
ALAT YANG AMAN
MENULISKAN EFEK SAMPING
DLL
Daftar Bacaan
Hadibroto, I & Syamsir, A.(2006). Pengobatan Alternatif dan
Komplementer. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Teten, W. (2011). Terapi Modalitas, Terapi Komplementer dan Konseling
Keluarga. UNSOED: Jurusan Keperawatan.
Cushman & Hoffman. (2004). Complementary and Alternative Medicine
(CAM).
PERMENKES NOMOR. 1109/MENKES/PER/IX/2007 TENTANG
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tugas Kelompok
Tuliskan apa saja pengobatan konvensional/ medis, terapi komplementer, dan
pengobatan tradisional dari penyakit di bawah ini.
1. Diabetes Mellitus
2. Rematik
3. Asma
4. Diare
5. Stroke
6. Patah tulang
7. MCI
8. CA Mamae

Anda mungkin juga menyukai