Kelompok 4 : Ignatius arselino I kadek ferly ediana Silva susanti Definisi Bronkomalasia
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul
dari dukungan tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun (Children’s National Health System,2016). Etiologi
Bronkomalasia paling sering terjadi pada saat lahir
(kongenital) dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik Klarifikasi
a) Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago.
b) Diklasifikasikan sebagai kongenital.
2. Bronkomalasia sekunder
a) Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
b) Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari pelebaran
pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik. Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam
hidung dan mulut, melalui kontak suara(Laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang terbagi menjadi dua cabang (bronkus kanan dan kiri) yang masing-masing paru-paru. Trakea dan bronkus terbuat dari cincin tidak lengkap dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat mendukung jalan nafas Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari Bronkomalasia antara lain:
1. Batuk dengan suara brassy (seperti alat musik tiup) atau barking (sesak napas) 2. Sesak napas. 3. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang, 4. Ditemukan suara wheezing (mengi). 5. Kelelahan. 6. Apnea. Pemeriksaan Penunjang
1. Time Invasisf minimal, bersamaan dengan pemebrian tekanan udara positif yang kontinu. 2. Tekanan udara positif kontinu Metode menggunakan respiratory ventilation. 3. Trakheotomi Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/membuat saluran udara langsung melalui sebuah insisi di trakhe (the windpipe). Diagnosa keperawatan
Diagnosa pada pasien dengan Bronkomalasia berupa:
a) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas tulang rawan. b) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispneu, anoreksia, mual muntah. c) Resiko tinggi terhadap infeksi d) Intoleran aktifitas berhubungan dengan insufisiensi ventilasi dan oksigenasi. e) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. f) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit