Anda di halaman 1dari 3

TUGAS EVIDENCE BASED

Nama kelompok :

I Kadek Ferly Ediana PK 115018011

Ignatius Arselino PK 115018012

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDONESIA JAYA PALU
2021
Tugas meriview jurnal tentang penunjang intervensi pada pasien Infrak Miokard

Judul : Terapi akupresur sebagai evidence based nursing untuk mengurangi nyeri dada pada
pasien sindrom koroner akut

Tujuan : Tujuan terapi akupresur sebagai evidence based nursing untuk mengurangi nyeri dada
pada pasien sindrom koroner akut

Masalah penelitian : Ketakutan akan terjadi ketergantungan dan efek samping dari analgetik
(terapi farmakologis) sehingga diperlukan penatalaksanaan non
farmakologis sebagai pengganti intervensi dalam menurunkan intensitas
nyeri
Target sampel : Sebanyak 12 populasi dengan jumlah sampel sebanyak 8 sample pasien
sindrom koroner akut

Cara pengambilan data : Menggunakan desain teknik pemilihan purposive sampling

Hasil :
 Responden paling banyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 responden dan
laki-laki sebanyak 3 responden
 Karakteristik umur paling banyak ≥ 65 tahun sebanyak 7 responden dan ≤ 45 tahun
sebanyak 1 responden
 Diagnosa medis paling banyak yaitu NSTEMI dengan 5 kasus, STEMI dengan 2
kasus, dan UAP 1 kasus
 Dari intervensi yang dilakukan kepada pasien yang menjadi responden yaitu pasien
sindrom koroner akut, rata-rata intervensi terapi akupresur pada saat pre test yaitu
skala 4 (0-10 skala) dan pada saat post test menjadi skala 2 (0-10 skala) dengan
menggunakan skala penilaian nyeri visual analog scale (VAS). jadi ini menunjukan
bahwa dengan melakukan intervensi terapi akupresur mampu menurunkan skala
nyeri dada pada pasien dengan kasus sindrom koroner akut.

Bukti internal dalam komponen EBP:


1. Alasan klinis :
untuk mengurangi ketergantungan serta dampak efek samping pengobatan/penggunaan
analgetik (terapi farmakologis) sehingga diperlukan penatalaksanaan non farmakologis
sebagai pengganti intervensi dalam menurunkan intensitas nyeri

2. Hasil dari pengkajian dan evaluasi pasien :


Terdapat penurunan skala nyeri pada dada dengan rata-rata pada saat post test yaitu skala 4
(0-10) dan pada saat post test menjadi skala 2 (0-10) dengan menggunakan skala
pengukuran VAS (viasual analog scale). Identifikasi sampel yang terlibat dalam penerapan
Evidence Based Nursing menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu tidak ada riwayat
penggunaan akupresur untuk tujuan apa pun, tidak adanya bekas luka, goresan, cacat pada
titik akupresur, kemampuan berbicara dan memahami bahasa baik, keluhanyan nyeri dalam
rentan nyeri sedang (0-5), indeks masa tubuh (IMT) dalam batas normal, tidak ada riwayat
operasi jantung, penyakit psikologis dan kecanduan alkohol atau obat-obatan. Berikutnya
kriteria ekslusi yaitu pasien menolak dijadikan sampel, rasa panas, kemerahan,
pembengkakan serta mati rasa pada titik akupresur, pasien yang mengalami fraktur tulang
rusuk atau vertebra, luka bakar dan pasien terpasang peralatan invasive pada titik
akupresure.

3. Mencapai hasil yang diharapkan :


Penerapan terapi akupresur yang dilakukan pada pasien Acute Coronary Syndrome/ACS
dengan keluhan nyeri dada mampu memberikan manfaat mengurangi nyeri, sehingga dapat
menurunkan peluang terjadinya ketergantungan serta dampak efek samping pengobatan dan
berdampak menurunkan hari perawatan pasien.

4. Hasil dari proyek peningkatan kualitas dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
klinik :
Kelebihan teknik akupresur yaitu aman, mudah, praktis, tidak memerlukan biaya besar, tidak
menimbulkan efek samping dan bisa dilakukan siapa saja (Widyaningrum, 2013).
5. Evaluasi dan penggunaan sumber daya tenaga kesehatan yang diperlukan untuk melakukan
treatment yang dipilih :
Penatalaksanaan pada pasien yang dirawat di ruang ICCU RSST Klaten terdiri dari
management farmakologi tahap awal seperti penggunaan obat-obat morfin, nitrat, aspirin
kemudian untuk kasus ST Elevation Myocard Infarct/STEMI menggunakan jenis
pengobatan fibrinolysis/referfus. Selain itu juga perawat melakukan terapi nonfarmakologi
mandiri perawat seperti teknik distraksi dan relaksasi.
Dengan adanya terapi ini diharapkan tentunya menurunkan tenaga yang akan digunakan.

Bukti Eksternal :
Dengan memberikan tekanan fisik pada titik L14 pada permukaaan tubuh yang merupakan
tempat sirkulasi energi dan keseimbangan pada kasus gejala nyeri dapat meningkatkan kadar
endofrin dalam darah maupun sistemik, tetapi memiliki daerah tangkap yang berbeda, sehingga
penggunanan titik akupresur berbeda sesuai dengan organ yang akan dituju dan sesuai indikasi.
Endofrin merupakan opiat tubuh secara alami dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang berguna
untuk mengurangi nyeri, mempengaruhi memori dan mood yang kemudian akan memberikan
perasaan relaks (Yam et al, 2018). Dalam penerapan teknik akupresur ini terjadi pelaporan skala
penurunan nyeri dada pada 7 responden dengan skor ratarata penurunan nyeri 2, ini menunjukan
bahwa akupresur mampu menurunkan skala nyeri dada pada pasien dengan dengan kasus Acute
Coronary Syndrome/ACS.

Anda mungkin juga menyukai