Anda di halaman 1dari 19

KONSEP LANSIA

Ns. Ni Ketut Elmiyanti, M.Kep


Defenisi Lansia
Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah seseorang
yang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai


suatu kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan itu
akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir
dengan kematian (Hutapea, 2005).
Batasan Lansia
WHO (1999) menjelaskan batasan lansia adalah sebagai
berikut :
• Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun,
• Usia tua (old) :75-90 tahun, dan
• Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.

Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi


menjadi tiga katagori, yaitu:
• Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun,
• Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas,
• Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia
60 tahun ke atas dengan masalah kesehatan.
Proses Menua

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya


secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Constantinides 1994).
Perubahan secara biologis yg mempengaruhi status
Gizi Lansia
1. Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang
bertambah.
2. Penurunan indera penglihatan
3. Gangguan pada indera pengecap
4. Gangguan fungsi mengunyah
5. Penurunan mobilitas usus
6. Kemampuan motorik menurun
Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang
menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek,
melambatnya proses informasi, kesulitan berbahasa,
kesulitan mengenal benda-benda, kegagalan melakukan
aktivitas yang mempunyai tujuan (apraksia) dan gangguan
dalam menyususn rencana, mengatur sesuatu,
mengurutkan, daya abstraksi, yang dapat mengakibatkan
kesulitan dalam emlakukan aktivitas sehari-hari yang
disebut dimensia atau pikun.
Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk mengeluarkan
air dalam jumlah besar juga bekurang. Sering terjadi
Incontinentia urine (IU)
Ciri–ciri lansia
• Lansia merupakan periode kemunduran
• Lansia memiliki status kelompok minoritas
• Menua membutuhkan perubahan peran
Tipe - Tipe Lansia
• Tipe Arif Bijaksana: Yaitu tipe kaya pengalaman,
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, ramah,
rendah hati, menjadi panutan.
• Tipe Mandiri: Yaitu tipe bersifat selektif terhadap pekerjaan,
mempunyai kegiatan.
• Tipe Tidak Puas: Yaitu tipe konflik lahir batin, menentang
proses penuaan yang menyebabkan hilangnya kecantikan,
daya tarik jasmani, kehilangan kekuasaan, jabatan, teman.
• Tipe Pasrah: Yaitu lansia yang menerima dan menunggu
nasib baik.
• Tipe Bingung: Yaitu lansia yang kehilangan kepribadian,
mengasingkan diri, minder, pasif, dan kaget
Menurut Kemampuan Lansia
1. Lanjut usia mandiri sepenuhnya
2. Lanjut usia mandiri dengan bantuan langsung
keluarganya
3. Lanjut usia mandiri dengan bantuan tidak langsung
4. Lanjut usia dibantu oleh Badan sosial
5. Lanjut usia panti Sosial Tresna Werda
6. Lanjut usia yg diraswat dirumah sakit
7. Lanjut usia dg ggn mental
Keperawatan Gerontik
Adalah suatu bentuk pelayanan profesional yg didasarkan
ilmu dan kiat keperawatan gerontik yg berbentuk bio-psiko-
sosial-kultural dan spiritual yg komprehensif, ditujukan
pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat
individu, keluarga, kelompok / panti atau masyarakat
TUJUAN ASKEP GERONTOLOGY (Lansia)
1. Meningkatkan kemandirian dalam ADL dengan upaya
promotif, preventif dan rehabilitatif
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan
kemampuan dalam melakukan tindakan pencegahan
dan perawatan
3. Mempertahankan serta memiliki semangat hidup yang
tinggi
4. Menolong dan merawat gerontik yang menderita sakit
sesuai dengan kemampuan gerontik
5. Menegakkan diagnosa dini pagi petugas kesehatan
6. Mempertahankan kebebasan yang maksimal dengan
meningkatkan kemandirian
PRINSIP PELAYANAN GERIATRI
1. Pendekatan yang menyeluruh
2. Orientasi terhadap kebutuhan klien
3. Diagnosis secara terpadu
4. Team work
5. Melibatkan keluarga dalam pelaksanaan
FOKUS ASKEP GERONTOLOGY
1. Peningkatn Kesehatan (Health
Promotion)
2. Pencegahan penyakit (Preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Menganalisa gangguan umum
LINGKUP PERAN DAN TANGGUNGJAWAB

1. Fenomena yang menjadi bidang garap keperawatan


gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia (KDM) lanjut usia sebagai akibat proses
penuaan.
2. Lingkup askep gerontik meliputi: a. Pencegahan
terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan b.
Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
akibat proses penuaan c. Pemulihan ditujukan untuk
upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan
3. Tanggung Jawab Perawat Gerontik
• Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara
optimal
• Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya
• Membantu klien lansia menerima kondisinya
• Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan
diperlakukan secara manusiawi sampai dengan
meninggal
4. Sifat pelayanan Gerontik
• Independent (layanan tidak tergantung pada profesi
lain/mandiri)
• Interdependent
• Humanistik (secara manusiawi)
• Holistik (secara keseluruhan)
• Dalam prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran
dan fungsinya sebagai berikut:
1. Sebagai Care Giver /pemberi asuhan langsung
2. Sebagai Pendidik klien lansia
3. Sebagai Motivator
4. Sebagai Advokasi
5. Sebagai Konselor
• Selesai..........

Anda mungkin juga menyukai