Anda di halaman 1dari 35

Journal Reading

Oleh :
Hana Nisrina Almas -30101206636
Pembimbing Klinik : Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG

KEPANITERAAN ILMU OBSETRI DAN GINEKOLOGI


RST MAGELANG
FK UNISSULA SEMARANG
Identitas Jurnal
• Serological screening of TORCH agents as an etiology of
JUDUL spontaneous abortion in Dhulikhel hospital, Nepal

• Dhruba Acharya,, Abha Shrestha, Bikash Bogati, Kishor


PENULIS Khanal, Shrinkhala Shrestha, Prabin Gyawali

• American Journal of Biomedical and Life Sciences


PENERBIT

• 10 April 2014
WAKTU
Pendahuluan

Infeksi maternal : ditransmisikan secara transplasenta disebabkan oleh


berbagai organisme, termasuk TORCH
Penelitian sebelumnya  infeksi dari TORCH menyebabkan pengeluaran
janin yang tidak diinginkan seperti abortus multiple, sterilitas, intra
uterine fetal death, still birth, malformasi kongenital, dan kegagalan
reproduktif lainnya
Penyebab dari pengeluaran janin yang tidak diinginkan : genetic,
hormonal, respon imun maternal yang abnormal, atau infeksi maternal.
Kemungkinan pengaruh dari infeksi TORCH sebagai penyebab abortus
spontan.
Abortus spontan : terminasi kehamilan tanpa adanya intervensi dari luar
pada usia kehamilan < 20 minggu (20% kehamilan)  Penyebab belum
jelas
Nepal memberlakukan program evaluasi skrining nasional  tidak ada
data.
Beberapa RS yang menjadi pusat pembelajaran di Asia Selatan
menunjukkan adanya insiden infeksi akut TORCH (penyebab
terjadinya abortus spontan dan hasil obstetric lain yang merugikan).
Metode pilihan di negara berkembang untuk memprediksi abortus
spontan  serokonversi in vitro.
Di seluruh dunia tidak menggunakan serologi TORCH untuk mendeteksi
infeksi dengan riwayat obstetric buruk, karena hasil dari antibodi
spesifik masih diragukan
Tes TORCH belum digunakan secara optimal di lingkungan rumah sakit
di Nepal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status imun
TORCH pada wanita yang pernah mengalami abortus spontan di
Dhulikel Hospital, Kathmandu University Hospital (DH-KUH),
Nepal.
Material dan Metode

Tempat Penelitian
Penelitian deskriptif dengan desain case control
Dilaksanakan dari Januari - Desember 2012 di klinik antenatal Departemen
Obstetri dan Ginekologi dan Departemen Mikrobiologi Rumah Sakit Dhulikel,
Kathmandu University Hospital, yang berlokasi 30 kilometer dari ibukota
Kathmandu. RS ini sudah bertransformasi menjadi Rumah Sakit pendidikan dari
Kathmandu University School of Medical Science (KUSMS), dan melayani
masyarakat di 4 distrik (Kavrepalanchowk, Sindhupalchowk, Ramechhap, dan
Dolakha) dari seluruh bagian. Dengan lebih dari 15 pusat yang tersebar di seluruh
negeri. DH-KUH merupakan salah satu rumah sakit di wilayah Asia Selatan.
Subjek Penelitian
Kelompok penelitian : 151 wanita antenatal dalam usia reproduktif yang
pernah mengalami abortus spontan selama masa penelitian.
Kelompok kontrol : wanita antenatal yang dimatchkan usianya dengan
kelompok penelitian dengan persalinan normal yang datang ke departemen
klinik yang sama (rata-rata usia kelompok penelitian : 24,8 ± 6,4 dan
kelompok kontrol : 23,8 ± 3,8 tahun).
Investigator mendatangi klinik antenatal setiap hari

Memilih subjek penelitian dan


melakukan skrining menggunakan daftar pertanyaan pretest yang sebelumnya telah
didesain sebagai kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria Eksklusi :
Kriteria Inklusi :
 abortus spontan yang disertai
 wanita dengan abortus spontan
dengan hipertensi, diabetes
yang penyebabnya tidak diketahui
mellitus, sifilis, inkompatibilitas
Rh, atau penyebab fisik dari abortus
Analisis Serologis
3 ml darah vena diambil dari masing-masing subjek penelitian  disimpan dalam
wadah dengan tutup merah.

Serum dipisahkan dan disimpan dalam angka aliquots hingga -200C hingga dilakukan
pemeriksaan.

Tes terhadap antibodi Toxoplasma gondii, Rubella virus, CMV, HSV-I, HSV-II IgM
dan IgG menggunakan alat ELISA komersial yang bersertifikasi International
Organisation for Standardization (ISO) dan terdaftar di Food and Drug Administration
(FDA)

Hasilnya dikalkulasi menggunakan ELISA reader dan diintepretasikan dengan


menentukan kadar indeks immunoglobulin. Indeks IgG atau IgM yakni <0,9 (negatif) ,
0,9-0,99 (equivocal) , dan >1,0 (positif.).
Analisis Data

Data dimasukkan ke dalam Microsoft Excel

Dianalisis menggunakan SPSS versi 16

Hasilnya diintepretasikan berdasarkan frekuensi distribusi dan persentase.

Tes Chi Square  hubungan antar data kategorik.


Signifikansi secara statistik diatur sebagai p<0,05.
Persetujuan etik
Seluruh subjek penelitian telah dimintakan persetujuan mengenai
dilakukannya penelitian ini dan persetujuan secara verbal telah didapatkan
dari seluruh subjek penelitian.
Data didapatkan menggunakan nomor registrasi rumah sakit dan nama
pasien.
Ethical clearance didapatkan dari Institutional Review Committee DH-
KUH.
Hasil
Diskusi

Penelitian ini, mencari status imunitas terhadap agen TORCH pada


wanita hamil. Infeksi TORCH sebagai penyebab terjadinya pengeluaran
hasil konsepsi yang tidak baik.
Virus pathogen  viremia primer pada maternal  menginfeksi plasenta
dan fetus, kecuali HSV-I dan HSV-II yang dapat menyebabkan infeksi
ascendens melalui traktus genitalia ke selaput amnion kemudian ke bayi.
Skrining serologis infeksi TORCH pada
wanita dengan abortus spontan :
Hasil penelitian : seropositifitas
IgG dan IgM agen TORCH 1,3 Seropositifitas Kelompok Kelompok
% di DH-KUH  IgG Perlakuan Kontrol
mengidentifikasi infeksi Toxoplasma 21,2% 22,1%,
TORCH pada pasien yang gondii,
pernah mengalami abortus Rubella, 86,8% 88,3%,
spontan sangat rendah.
CMV 62,4% 48,1%,
Rasio perubahan serum selama
kehamilan diperkirakan hanya HSV-I 72,8% 63,3%,
pada1% kasus --> sangat rendah. HSV-II 6,6% 15,6%
Seropositif IgM pada wanita
abortus spontan rendah.
Angka positifitas IgG tinggi  wanita memiliki imunitas
yang kuat terhadap agen TORCH.
Imunitas agen
TORCH pada
penduduk Nepal
Rasio serum positif antibodi anti HSV pada masa
kanak-kanak awal (usia 1-4 tahun) sebesar 80%,
semakin meningkat dengan bertambahnya usia
(96,1% positif pada usia >15 tahun).
Antibodi anti CMV didapatkan positif pada seluruh
k o n v e rsi
subjek penelitian (terlihat dari penelitian pada orang Sero pada
t u n g
Nepal) bergan ensi
preval unitas
a ni s m e, im
org
a t e r nal pada
m g rafis
g e o
daerah tu.
terten
Penelitian di India 
Seroprevalensi dari Penelitian ini
infeksi TORCH = Terdapat > 1 strain Toxoplasma gondii dengan
indikator infeksi akut mekanisme virulensi dan hasil yang berbeda
Penelitian di Eropa dalam lingkungan isolasi di alam  penjelasan
dan USA  mengenai prevalensi.
prevalensi agen Penelitian genetic  mengidentifikasi strain
TORCH yang spesifik yang didapatkan dari agen TORCH di
signifikan pada wanita Nepal  untuk mengetahui infeksi TORCH
dengan riwayat yang dapat menyebabkan hasil obstetric yang
obstetric jelek. jelek bahkan terjadinya abortus spontan.

Tidak
sejalan
Jumlah seropositif HSV-I tinggi di antara penduduk dewasa di Nepal (namun
pada penelitian ini, jumlah di antara populasi masyarakat umum)
Riwayat kejadian infeksi Rubella tercatat pada seluruh jenis abortus diikuti
dengan infeksi HSV-I. Jumlah seropositif Rubella yang tinggi dilaporkan banyak
terdapat pada penduduk India (jadwal imunisasi rutin Rubella pada penduduk
Nepal dan India : jumlah seropositif IgG yang tinggi  menunjukkan resistensi
terhadap timbulnya infeksi)
Tidak terdapat hubungan antara agen TORCH sebagai penyebab infeksi
akut (IgM seropositif) terdapat penyebab abortus lain selain TORCH. Pada
kelompok kontrol, seropositif hampir sama  agen TORCH tidak ada peran
terhadap terjadinya abortus. spontan.
Kesimpulan

1. Infeksi akut dari agen TORCH mungkin bukan sebagai satu-satunya


penyebab yang memungkinkan terjadinya abortus spontan.
2. Skrining serologis TORCH mungkin tidak meyakinkan. Hasil dari penelitian
kami sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menyimpulkan
bahwa skrining TORCH tidak lagi direkomendasikan oleh karena
beberapa alasan, salah satunya yakni hasilnya yang tidak reliabel
Penelitian Kishor, et al  Tidak semua kasus abortus
Penelitian di Arab  hampir disertai dengan adanya agen TORCH dan Parvovirus
tidak ditemukan seropositif B19
terhadap agen TORCH pada
wanita dengan riwayat abortus
sebelumnya Penelitian Summer et. al  infeksi
merupakan penyebab sporadis terjadinya
abortus spontan dan hasilnya konsisten secara
statistik.
Penelitian Stirrat et al  abnormalitas
kromosom, kelainan kongenital dan defek
anatomis dapatan dari fundus uteri dan
Berdasarkan literatur medis  hubungan
cervix, tukar silang kromosom kedua
antara infeksi dengan terjadinya terminasi
orangtua, mutasi gen, antibodi cardiolipin,
kehamilan berulang sebelum waktunya
dan defek fase luteal masing-masing
pada manusia (masih banyak berupa cerita
memiliki sedikit kontribusi terhadap
dan tidak dapat diwujudkan dalam
terjadinya abortus spontan dimana infeksi
penelitian prospektif)
mungkin tidak relevan
Populasi masyarakat dengan ras yang berbeda memiliki perbedaan penyebab 
penelitian ini (tidak adanya hubungan secara langsung antara infeksi TORCH
dan abortus spontan) yang tidak sama seperti hasil penelitian yang dilakukan di
India, Cina, dan negara-negara lain di Eropa dan Asia
Beberapa penelitian  infeksi kongenital yang disebabkan agen TORCH merupakan
penyebab terbanyak dari mortalitas neonatus dan morbiditas pada anak-anak di
seluruh dunia.
Tidak ada manifestasi klinis yang spesifik dan pentingnya deteksi dini dari infeksi
uteroplacenta, skrining serologis dari patogen ini sebagai pemeriksan rutin di dunia.
Program skrining TORCH di dunia masih dipertanyakan karena beberapa
faktor, termasuk penyalahgunaan, metode serologis yang tidak konsisten dan tidak
reliabel, biaya yang mahal, dan intepretasi hasil yang salah.
Tes serologis atau interpretasi tidak akurat  berdampak pada keputusan
mengakhiri kehamilan pada ibu hamil
Pada penelitian ini, wanita dengan IgM negatif dapat terjadi abortus. Untuk
menentukan aviditas IgG untuk melakukan tes TORCH secara berpasangan,
metode molekuler dari identifikasi organisme. Pada penelitian ini, juga
meragukan skrining TORCH dengan menggunakan pemeriksaan serum tunggal
seperti yang dilakukan.
Critical Appraisal
Analisis PICO
• Infeksi akut dari agen
• Wanita antenatal •Tes terhadap TORCH mungkin
dalam usia antibodi Toxoplasma •- bukan sebagai satu-
reproduktif yang gondii, Rubella virus, satunya penyebab yang
pernah mengalami CMV, HSV-I, HSV-II memungkinkan
abortus spontan dan IgM dan IgG terjadinya abortus
persalinan normal spontan.
• Skrining serologis
TORCH mungkin
tidak meyakinkan.

Intervention
Patient Comparison

Outcome
Identitas Jurnal
No Kriteria Ya (+), Tidak (-)
1. Jumlah kata dalam judul, < 12 kata +
2. Deskripsi judul Menggambarkan isi utama
penelitian dan tanpa
singkatan

3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal +


4. Korespondensi penulis +
5. Tempat & waktu penelitian dalam judul Tempat (+), waktu (+)
Abstrak

No. Kriteria Ya (+), tidak (+)


1. Abstrak 1 paragraf +
2. Mencakup IMRC -
3. Secara keseluruhan informatif +
4. Tanpa singkatan selain yang baku +
5. Kurang dari 250 kata - (269 kata)
Pendahuluan

No. Kriteria Ya (+), Tidak (+)


1. Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf (-)
2. Paragraf pertama mengemukakan alasan (-)
dilakukan penelitian
3. Paragraf ke 2 menyatakan hipotesis atau tujuan (-)
penelitian
4. Didukung oleh pustaka yang relevan (+)
5. Kurang dari 1 halaman (+)
No. Kriteria Ya (+), tidak (-)
1. Jenis dan rancangan penelitian (+) M
2. Waktu dan tempat penelitian (+)
e
3. Populasi sumber (+)
4. Teknik sampling (+) t
5. Kriteria inklusi (+)
o
d
6. Kriteria Eksklusi (+)
7. Perkiraan dan perhitungan besar sampel (-)
8. Perincian cara penelitian (+) e
9. Blind (-)
10. Uji statistik (+)
11. Program komputer (+)
12. Persetujuan subjektif (+)
Hasil Penelitian

No. Kriteria Ya (+), Tidak (-)


1 Jumlah subjek (+)
2 Tabel Karakteristik (-)
3 Tabel Hasil Penelitian (+)
4 Komentar dan Pendapat Penulis ttg hasil (+)
5 Tabel Analisis data dengan Uji (+)
Kesimpulan dan Daftar Pustaka
No. Kriteria Ya (+), Tidak (-)
1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah (+)
2 Pembahasan dan kesimpulan di paparkan dengan jelas (+)
3 Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya (+)
4 Pembahasan sesuai dengan landasan teori (+)
5 Keterbatasan penelitian (+)
6 Simpulan berdasarkan penelitian (+)
7 Saran Penelitian (-)
8 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan (+)
Validitas

Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan secara acak? (-)
Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang dan (+)
lengkap?
Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, dianalisis? (-)
Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam melakukan penelitian (-)
Apakah ada kelompok kontrol? (+)
Aplikasi

Apakah pada pasien kita terdapat perbedaan bila dibandingkan +


dengan yang terdapat pada penelitian sebelumnya sehingga hasil
tersebut tidak dapat diterapkan pada pasien kita?
Apakah penelitian tersebut mungkin dapat diterapkan pada pasien +
kita?
Apakah pasien memiliki potensi yang menguntungkan apabila -
penelitian diterapkan?
Kesimpulan

Hasil penelitian tidak valid

Hasil penelitian tidak penting

Hasil penelitian dapat diterapkan


Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai