VERTEPORFIN (PHOTODYNAMIC
THERAPY) FOR ACUTE CENTRAL
SEROUS CHORIORETINOPATHY
ONE-YEAR RESULTS OF A RANDOMIZED
CLINICAL TRIAL
Pembimbing :
dr. Djoko Heru S., Sp.M
■ Tittle
– A 50% vs 30% Dose of Verteporfin (Photodynamic Therapy) for Acute Central
Serous Chorioretinopathy
■ Authors
– Mingwei Zhao
■ Publisher
– JAMA Ophthalmology
■ Publication Year
– 2015
Introduction
■ Banyak protokol PDT yang dimodifikasi untuk CSC untuk mencapai hasil yang
maksimal yaitu salah satunya dengan menurunkan dosis Verteporfin
■ Banyak penelitian menunjukan 50% dosis verteporfin lebih baik dibandingkan dengan
dosis utuh dari verteporfin.
■ Penelitian ini menguji apakah 30% dosis verteporfin lebih baik dibandingkan dengan
50% dosis verteporfin pada pasien acute CSC
Methods
■ Design
– multisenter, noninferioritas, double-masked, acak, terkontrol, uji klinis dari 2 dosis
yang berbeda dari verteporfin (yaitu, 2 metode PDT yang berbeda) untuk
pengobatan CSC akut.
Methods
■ Inclusion Criteria
– (1) gejala-gejala yang muncul untuk pertama kalinya, sebagai durasi episode
kurang dari 6 bulan, atau ada rekam medis yang dapat membuktikan adanya
cairan subretinal (SRF) kurang dari 6 bulan jika pasien tidak menunjukkan gejala
– (2) pasien berusia antara 18 dan 50 tahun
– (3) Terdapat SRF yang melibatkan makula dan dideteksi dengan menggunakan
tomografi koherensi optik (OCT)
– (4) kebocoran fluoresens aktif selama fluorescein angiography (FA) dan pembuluh
darah koroidal yang dilatasi abnormal yang terdeteksi dengan menggunakan
indocyanine green angiography (ICGA).
Methods
■ Exclusion Criteria
1. PDT sebelumnya, fokal fotokoagulasi, suntikan intravitreal dari faktor
pertumbuhan endotel anti-vaskular, atau operasi okular;
2. Kelainan makula lainnya seperti vaskulopati koroidal polipoid atau CNV;
3. Koroidopati yang dapat mempengaruhi ketebalan koroid;
4. Penyakit vaskular retina yang mungkin mengalami kebocoran fluoresens
selama FA;
5. Riwayat porfiria atau fotosensitifitas;
6. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang parah dan/atau kondisi jantung
yang tidak stabil;
7. Khamilan;
8. Ketidakmampuan untuk mendapatkan foto atau untuk melakukan FA atau
ICGA
9. Penggunaan steroid secara sistemik atau topikal dalam 6 bulan terakhir
Methods
■ Outcome
– Primary Outcomes
■ OCT-based Improvement rate (didefinisikan sebagai proporsi
mata dengan lengkapnya penyerapan SRF pada gambaran OCT)
■ Outcomes
– Secondary Outcomes
■ Tingkat kekambuhan berdasarkan OCT didefinisikan sebagai jumlah mata dengan
kemunculan kembali SRF setelah absorpsi SRF lengkap yang sebelumnya dibagi
dengan jumlah mata dengan absorpsi lengkap dari SRF selama masa follow-up