Anda di halaman 1dari 10

DISCUSSION

Prinsip PMI didasarkan dari ekstrapolasi dan perhitungan pada saat


terjadi perubahan post mortem. Ekstrapolasi waktu sejak kematian
dapat mengungkapkan selang waktu yang tepat. Usia kasus otopsi
dalam penelitian ini antara 15 sampai 65 tahun. Hal ini mengacu pada
tingkat kalium vitreous yang dapat memperkirakan selang postmortem
pada anak-anak.
Dalam penelitian ini, sampel humor vitreous diambil dari mata
kanan untuk menghindari perbedaan yang signifikan konsentrasi K+
antara dua mata. Cedera mata, penyakit mata, trauma craniocerebral
dikeluarkan dalam penelitian ini untuk menjaga integritas nilai vitreous.
Selain itu, penyakit kronis seperti gagal ginjal juga dieksklusikan. Hal ini
berkaitan dengan proses autolytic dan metabolisme, seperti
peningkatan kalium dan hipoksantin tingkat di humor vitreous pada
postmortem yang dipengaruhi oleh penyakit kronis.
Hypostasis postmortem adalah salah satu perubahan post mortem
yang paling jelas. Prahlow, Houck, dan Siegel menyatakan bahwa
hypostasis postmortem dapat dilihat 20 menit setelah kematian,
puncaknya pada 3-4 jam.
Opacity kornea adalah salah satu perubahan postmortem penting.
Peningkatan jumlah air di stroma kornea adalah penyebab utama yang
menyebabkan pembengkakan dan kekeruhan setelah kematian. Hasil
dari perbandingan tiga hal perubahan postmortem dijelaskan bahwa
kekeruhan kornea paling berkorelasi dengan PMI.
Penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar
K+ di VH dan PMI. Perubahan kadar K+ ditemukan di PMI kurang dari 12
jam, dan meningkat secara bertahap antara 12 dan 24 jam untuk
mencapai tingkat tertinggi antara 24 sampai 60 jam. Penelitian ini
menyatakan bahwa setelah kematian terdapat kebocoran kalium.
Penelitian ini menjelaskan tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat Hx di VH dan usia tetapi ada hubungan yang nyata antara
tingkat Hx di VH dan jenis kelamin. Sebuah hubungan yang signifikan
diamati antara tingkat Hx di VH dan PMI. Tingkat hx mulai meningkat
pada kelompok PMI kurang dari 12 jam, terus meningkat dalam antara
12 dan 24 jam, dan untuk mencapai tingkat tertinggi antara antara 24
dan 60 jam.
Peningkatan Hx dianggap karena peningkatan konsentrasi dari AMP,
penurunan transformasi Hx menjadi asam urat, dan penghambatan
xantin oksidase.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kosentrasi K+ dalam VH lebih
berkorelasi dengan PMI daripada tingkat Hx. Oleh karena itu, estimasi
waktu kematian lebih tepat menggunakan kalium vitreous daripada
dengan vitreous Hx. Peningkatan kadar vitreous K+ terutama terjadi
karena difusi dari retina, sedangkan kenaikan tingkat Hx adalah produk
degradasi dari metabolisme nukleotida adenin post mortem.

Anda mungkin juga menyukai