Anda di halaman 1dari 28

Journal Reading

Kematian Mendadak Karena Varises


Esofagus yang Ruptur – Laporan
Kasus Berdasarkan Otopsi

Oleh:
Habib El Binampiy Busnia 1810313039
Atifah Rahman 1810311042
Jella Wisesa 1810311051
Jonas Hansel 2140312143
Maria Nurlita 1710311019
Angelly Wulan Suci 1810313013
Hifzhillah Fajriati 1710311043

Preseptor: Dr. dr. Rika Susanti, Sp,FM (K)


ABSTRAK
ABSTRAK
• Perdarahan akut dari varises esofagus yang pecah merupakan
konsekuensi serius dari hipertensi portal pada pasien sirosis. Ini
mewakili keadaan darurat medis dengan tingkat morbiditas dan
mortalitas yang tinggi.
• Studi selama bertahun-tahun telah menunjukkan hubungan
langsung dengan alkoholisme kronis dalam pengembangan
komplikasi tersebut. Meskipun sistem pencernaan menyumbang
beberapa angka dalam penyebab kematian mendadak,
perdarahan karena varises yang pecah merupakan kondisi yang
mengancam jiwa.
ABSTRAK
• Peran ahli patologi forensik sangat penting dalam menangani
kematian mendadak. Di sini, kami melaporkan kasus seorang pria
berusia 46 tahun yang meninggal mendadak setelah pecahnya
varises esofagus.
• Kata Kunci: Kematian mendadak, kematian mendadak yang tak
terduga, penyebab gastrointestinal, otopsi.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• WHO: kematian mendadak adalah kematian dalam waktu 24 jam
sejak timbulnya gejala.
• Dokter dan ahli patologi lain: kematian mendadak adalah
kematian yang terjadi dalam waktu 1 jam sejak timbulnya
penyakit.
• Penyebab utama: jantung
• Kondisi Gastrointestinal primer (GI) mengakibatkan lebih sedikit
kematian mendadak.
• Kondisi esofagus yang menyebabkan kematian mendadak lebih
jarang terjadi.
PENDAHULUAN
Kematian akibat patologi esofagus biasanya disebabkan oleh:
• obstruksi saluran napas atas akut dari benda asing atau tumor,
• perdarahan esofagus dari berbagai kelainan vaskular,
• perforasi
• sepsis.
PENDAHULUAN
• Perdarahan varises esofagus pada kasus sirosis hati adalah
komplikasi dari hipertensi portal yang mengancam jiwa.
• Varises esofagus merupakan penyebab utama perdarahan GI atas
pada pasien sirosis, (70% kasus). Dengan tingkat mortalitas tinggi
mulai 5%-50%
• Laporan kasus perdarahan varises esofagus pada pria yang
meninggal karena sirosis, yang menyebabkan kematian mendadak
sebagaimana ditentukan oleh otopsi.
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Seorang pria berusia 46 tahun tiba-tiba mengalami muntah
darah dalam jumlah besar. Dia dibawa ke unit gawat darurat rumah
sakit perawatan tersier dengan keadaan kurang oksigen, tetapi
selama perawatan, dia dinyatakan meninggal. Jenazah dibawa ke
kamar mayat untuk otopsi medikolegal.
Berdasarkan informasi yang diambil dari laporan medis
sebelumnya dan pemeriksaan polisi, terungkap bahwa jenazah
memiliki riwayat konsumsi alkohol kronis. Dia telah sering
mengalami hal serupa sebelumnya dan tidak mengikuti rencana
perawatannya secara teratur.
LAPORAN KASUS
Saat otopsi, didapatkan beratnya 69,0 kg dengan panjang 175 cm.
Pemeriksaan luar:
• Terdapat noda darah di permukaan tubuh akibat haematemesis.
• Pada tempat kejadian, noda darah juga ditemukan di jalan.
• Kaku mayat ditemukan di seluruh tubuh.
• Lebam mayat terdapat di bagian belakang dan telah menetap.
LAPORAN KASUS
• Perut buncit karena cairan bebas.
• Terlihat perubahan warna kekuningan dari kedua konjungtiva.
• Ditemukan adanya gumpalan darah yang sudah kering di lubang
hidung dan rongga mulut.
• Tidak ada bukti cedera eksternal yang terlihat di mana pun di
tubuh.
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan dalam
• Perubahan morfologis organ-organ dalam terlihat signifikan pada
pengamatan patologi pada sistem hepatobilier, GI dan sistem
limforetikular.
• Tidak ada temuan abnormal yang ditemukan di tempat lain
seperti sistem saraf, kardiovaskular dan sistem pernapasan.
LAPORAN KASUS
Sistem Gastrointestinal ditemukan:
• Dua varises di dinding posterior sepertiga tengah esofagus.
Varises yang pecah berwarna kebiruan, membuat benjolan ke
dalam lumen dengan gumpalan darah.
• Vena berliku-liku, menonjol, vena submukosa melebar pada
dinding bagian tengah-bawah esofagus (Gambar 1).
• Di perut ditemukan darah yang menggumpal dengan berat 370 g
Gambar 1. Dua varises yang ruptur (panah) dan vena submukosa yang melebar dan
berliku-liku di dinding esofagus (kepala panah).
LAPORAN KASUS
Sistem hepatobilier ditemukan
• Berat hati memiliki 2365 g.
• Seluruh permukaan luar hati tedapat makro dan mikronodularitas.
• Pada permukaan luar dan potongan hati menunjukkan perubahan
warna kuning yang tegas (Gambar 2).
Gambar 2. Permukaan hati yang nodular.
LAPORAN KASUS
• Sistem limforetikular: limpa membesar, dengan berat 395 g.
• Laporan analisis kimiawi menunjukkan hasil negatif untuk
toksin/racun.

Penyebab kematian dikemukakan sebagai perdarahan setelah


pecahnya varises osophageal.
DISKUSI
DISKUSI
• Perdarahan akut di saluran cerna bagian atas umumnya karena
varises esofagus pecah.
• Varises esofagus adalah komplikasi yang paling penting terkait
dengan hipertensi portal dalam berbagai patologi hati seperti
sirosis bilier alkoholik dan primer.
• Penyakit varises esofagus pada sirosis hati akibat konsumsi alkohol
yang berlebihan menimbulkan risiko perdarahan yang signifikan
melalui varises.
DISKUSI
• Studi menunjukkan bahwa di antara penyebab perdarahan GI,
perdarahan varises oesophageal adalah komplikasi hipertensi
portal yang mengancam jiwa.
• Ini juga merupakan penyebab utama perdarahan GI atas,
terhitung 70% dari kasus.
• Perdarahan varises akut pada pasien sirosis menunjukkan
dekompensasi karena patologi hati dengan risiko mortalitas tinggi
berkisar antara 5% hingga 50% pada pasien sirosis.
DISKUSI
• Ruptur varises (hukum Laplace)
Peningkatan tekanan intravarix  peningkatan tegangan
dinding, peningkatan diameter dan penipisan dinding varises.
• Pecahnya seperti itu lebih sering terjadi di persimpangan gastro
esofagus di mana varisesnya relatif dangkal dan memiliki dinding
yang lebih tipis.
• Varises sebagian besar melibatkan sepertiga bagian bawah dari
oesofagus, tetapi dalam kasus ini, dua varises pecah terlihat di
sepertiga tengah esofagus.
DISKUSI
• Korban dari kondisi ini biasanya datang dengan riwayat ditemukan
tewas dengan muntah darah yang banyak. Berbagai tingkat noda
darah mungkin ada di dalam dan di sekitar hidung dan mulut serta
di bagian tubuh lainnya.
• Riwayat konsumsi alkohol kronis dengan gambaran klinis yang
menunjukkan ikterik, asites, dll. adalah prediktor yang kuat untuk
memprediksi adanya varises esofagus dan komplikasi tingkat
lanjutnya.
DISKUSI
Tsokos dan Turk melakukan studi lima tahun pada 45 kasus kematian
mendadak karena perdarahan varises.
Hasil :
• insidensi kematian karena varises esofagus 0,75%.
• angka kejadian lebih tinggi pada laki-laki
• usia rata-rata sekitar 50 tahun.
• Semua kematian terjadi di luar rumah sakit
• 93% kasus menunjukkan riwayat positif konsumsi alkohol.
Hasil sejalan dengan laporan kasus.
DISKUSI
• Temuan TKP juga membantu menyingkirkan kemungkinan
kematian tidak wajar.
• Laporan kasus ini menyimpulkan bahwa pentingnya melakukan
pemeriksaan postmortem dalam kasus perdarahan varises
esofagus yang fatal yang mengarah ke kematian mendadak.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Penyalahgunaan alkohol memiliki efek yang menghancurkan pada
kehidupan manusia di seluruh dunia.
Jenazah meninggal karena syok hemoragik akibat pecahnya varises
esofagus yang dimulai dengan sirosis hati yang diinduksi alkohol.
Dari sudut pandang medikolegal, kematian mendadak yang terjadi
dalam pengaturan rawat jalan memerlukan penyelidikan rinci untuk
mengetahui patologi yang mendasari kematian korban.
Pada sebagian besar waktu, kematian tersebut memiliki informasi
yang terbatas pada pemeriksaan klinis.
Pemeriksaan postmortem memainkan peran penting dalam
menentukan penyebab kematian ini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai