Anda di halaman 1dari 2

Sambil melakukan upaya mempertahankan stabilitas hemodinamik lengkapi anamnesis, pemeriksaan

fisis, dan pemeriksaan-pemeriksaan lain yang diperlukan.


Dalam anamnesis yang perlu ditekankan:
1). Sejak kapan terjadinya perdarahan dan berapa perkiraan darah yang keluar, 2). Riwayat perdarahan
sebelumnya, 3). Riwayat perdarahan dalam keluarga,
4). Ada tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain,
5). Penggunaan obat- obatan terutama anti inflammasi non-steroid dan anti koagulan,
6). Kebiasaan minum alkohol,
7). Mencari kemungkinan adanya penyakit hati kronik, demam berdarah, demam tifoid, gagal ginjal
kronik, diabetes melitus, hipertensi, alergi obat-obatan,
8). Riwayat transfusi sebelumnya.

Pemeriksaan fisis yang perlu diperhatikan:


1). Stigmata penyakit hati kronik,
2). Suhu badan dan perdarahan di tempat lain,
3). Tanda-tanda kulit dan mukosa penyakit sistematikyang bisa disertai perdarahan saluran makanan,
misalnya pigmentasi mukokutaneus pada sindrom Peutz- Jegher.
Kelengkapan pemeriksaan yang perlu diperhatikan:
1). Elektro kardiogram; terutama pasien berusia >40 tahun,
2).BUN, kreatinin serum; pada perdarahan SCBA pemecahan darah oleh kuman usus akan
mengakibatkan kenaikan BUN, sedangkan kreatinin serum tetap normal atau sedikit meningkat,
3). Elektrolit (Na, K, CI); perubahan elektrolit bisa terjadi karena perdarahan, transfusi, atau kumbah
lambung,
4). Pemeriksaan lainnya tergantung macam kasus yang dihadapi.

Penyebab perdarahan SCBA dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, perdarahan varises dan perdarahan
non- varises.
Pengelolaan perdarahan saluran makanan secara praktis meliputi: evaluasi status hemodinamik,
stabilisasi hemodinamik, melanjutkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan lain yang
diperlukan, memastikan perdarahan saluran makanan bagian atas atau bawah, menegakkan diagnosis
pasti penyebab perdarahan, terapi spesifik.
Prioritas utama dalam menghadapi kasus perdarahan SCBA iaIah penentuan status hemodinamik dan
upaya resusitasi sebelum menegakkan diagnosis atau pemberian terapi lainnya.
Pemeriksaan endoskopi SCBA merupakan cara terpilih untuk menegakkan diagnosis penyebab
perdarahan dan sekaligus berguna untuk melakukan hemostasis. Pada perdarahan tukak lambung dapat
dilakukan antara lain dengan penyuntikan adrenalin 1 : 10000, sedangkan pada perdarahan varises
esofagus dengan ligasi atau skleroterapi.
Manfaat terapi medik tergantung macam kelainan yang menjadi penyebab perdarahan. Somatostatin
dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan SCBA, terutama pada perdarahan varises. Pada
perdarahan karena tukak peptik pemberian PPI intra vena dosis tinggi bermanfaat untuk mencegah
perdarahan ulang.

Perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya didefinisikan sebagai perdarahan yang berasal dari
usus di sebelah bawah ligamentum Treitz. Pasien dengan
perdarahan saluran cerna bagian bawah datang dengan keluhan darah segar sewaktu buang air besar.
Hampir 80% dalam keadaan akut berhenti dengan sendirinya dan tidak berpengaruh pada tekanan
darah, seperti pada perdarahan hemoroid, polip kolon, kanker kolon atau kolitis. Hanya 15% pasien
dengan perdarahan berat dan berkelanjutan berdampak pada tekanan darah. Perdarahan berat
biasanya berasal dari bagian proksimal dan terminal ileum seperti. Sebelas persen pasien-pasien dengan
hematokezia sebenarnya berasal dari perdarahan saluran cerna bagian atas dan 9% berasal dari usus
halus.
Karakteristik Klinik dari Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah
Hematokezia. Hematokezia diartikan darah segar yang keluar melalui anus dan merupakan manifestasi
tersering dari perdarahan saluran cerna bagian bawah. Hematokezia lazimnya menunjukkan perdarahan
kolon sebelah kiri, namun demikian perdarahan seperti ini juga dapat berasal dari saluran cerna bagian
atas, usus halus, transit darah yang cepat.
Melena. Melena diartikan sebagai tinja yang berwarna hitam dengan bau yang khas. Melena timbul
bilamana hemoglobin dikonversi menjadi hematin atau hemokrom lainnya oleh bakteri setelah 14 jam.
Umumnya melena menunjukkan perdarahan di saluran cerna bagian atas atau usus halus, namun
demikian melena dapatjuga berasal dari perdarahan kolon sebelah kanan dengan perlambatan
mobilitas. Tidak semua kotoran hitam ini melena karena bismuth, sarcol. Lycorice, obat-obat yang
mengandung besi (obat tambah darah) dapat menyebabkan feses menjadi hitam. Oleh karena itu
dibutuhkan test guaiac untuk menentukan adanya hemoglobin.

Penyebab Lain dari Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah


Kolitis yang merupakan bagian dari IBD, infeksi (Campilobacter jejuni spp. Salmonella spp. Shigella spp,
E. coli) dan terapi radiasi, baik akut maupun kronik. Kolitis dapat menimbulkan perdarahan namun
biasanya sedikit sampai sedang. Divertikular Meckel merupakan kelainan kongenital di ileum dapat
berdarah dalam jumlah yang banyak akibat dari mukosa yang menghasilkan asam. Pasien biasanya anak-
anak dengan perdarahan segar maupun hitam yang tidak nyeri. Intususepsi menyebabkan kotoran
berwarna marun disertai rasa nyeri di tempat polip atau tumor ganas pada orang dewasa. Hipertensi
portal dapat menimbulkan varises di ileukolon dan di anorektal yang dapat menimbulkan perdarahan
dalam jumlah yang besar. Penyebab perdarahan saluran cerna bagian bawah yang lebih jarang seperti
fistula autoenterik, ulkus rektal soliter, dan ulkus di caecum.'

PENDEKATAN KLINIS
Anamnesis dan pemeriksaan fisis. Anamnesis yang teliti dan pemeriksaan jasmani yang akurat
merupakan data penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Riwayat hemoroid atau IBD sangat
penting untuk dicatat. Nyeri abdomen atau diare merupakan petunjuk kepada kolitis atau neoplasma.
Keganasan kadang ditandai dengan penurunan berat badan, anoreksia, limfadenopati atau massa yang
teraba.

Anda mungkin juga menyukai