Anda di halaman 1dari 22

JOURNAL READING

The Neuroactive Potential Of The


Human Gut Microbiota In Quality Of Life
And Depression

Allief Himamana
Mislisa Ersa M

Pembimbing :
Dr. Elly Noerhidajati, Sp.Kj
IDENTITAS JURNAL

Judul • The neuroactive potential of the human gut microbiota


in quality of life and depression

Penulis • Mireia Valles Colomer, MD etc

Penerbit • Department of Microbiology and Immunology Rega Institte


for Medical Research

Tahun • 2019
ABSTRAK

Hubungan antara metabolisme mikroba usus dan kesehatan


mental adalah topik menarik dan kontroversial dalam dunia
penelitian. Hubungan mikrobiota – usus – otak memiliki
komunikasi dua arah yang sebagian besar telah di eksplorasi
dalam penelitian pada hewan, sedangkan pada manusia masih
tertinggal.
Survei kohort pada populasi microbiota mempelajari
mengenai bagaimana microbiota berkorelasi dengan kualitas
hidup dan tingkat depresi. Bakteri faecalibacterium dan
coprococcus sebagai penghasil butirat dikaitkan dengan
indikator kualitas hidup yang lebih tinggi. Bakteri dialister dan
coprococcus jumlahnya menurun dalam depresi, meskipun
telah diberikan antidepresan.
Analisis pada usus-otak metagenom feses mengidentifikasi

potensi sintesis mikroba dalam metabolisme dopamin 3,4-

dihydroxyphenylacetic acid berkorelasi positif dengan kualitas

mental dan menunjukkan peran potensial mikroba dari produksi

asam alfa-aminobutyric dalam depresi.


PENDAHULUAN

Penelitian ini membahas mengenai neural endokrin dan


imun. Didapatkan bukti bahwa mikrobiota pada
gastrointestinal memiliki asosiasi dengan SSP. Penelitian
ini tujuan untuk mengetahui tentang bakteri apa yang ada
pada manusia dengan penurunan quality of life.
Peneliti mendapatkan data dari :
- Penelitian FGFP (Belgian Flemish Gut Flora Project)
- Penelitian LLD (Ducth LifeLines Deep)
- Data based dari orang orang yang dilaporkan mengalami
depresi dan resisten terhadap treatment.
Metode METODE
 Data dari FGFP Belgia (flemish gut flora project).
 Selanjutnya di eksklusi.
 80 pasien di diagnosis depresi dan 70 kontrol sehat tanpa ada
riwayat penyakit GIT / kanker di samakan dalam usia, BMI,
jenis kelamin, dan BSS.
 Selanjutnya kualitas hidup dIukur menggunakan RAND
sistem.
 Kemudian masing masing obat anti depresan diberi kode.
 Data LLD (Life Lines Deep) sejumlah 1063.
 Kemudian dikelompokkan apakah pasien
pernah menderita depresi.
 Kualitas hidup diukur dengan sistem
RAND.
 Data dari TR-MDD (treatment resisten major depressive
disorder).
 7 sampel dari pasien yang resisten dengan terapi anti
depressan yang didiagnosis berdasarkan DSM-IV.
 Dengan kriteria depresi sedang sampai depresi berat atau
bipolar tipe 2 dengan depresi sedang sampai berat.
 Pasien dari Sentral Kesehatan Jiwa KU leuven dengan
riwayat inadekuat terhadap 2 terapi anti depressan.
 Tidak ada riwayat penyakit GIT.
 Waktu transit pada saluran cerna dinilai berdasarkan BSS.
 Sample disesuaikan dengan sistem FGFP meliputi usia dan
gender.
- Prosedur FGFP disetujui oleh komite etika medis dari Rumah Sakit
Universitas Brussels (Persetujuan NO. 143201215505, 5 Desember
2012). Deklarasi mengenai kebijakan privasi FGFP telah disampaikan
kepada Komisi Belgia untuk Perlindungan Privasi.
- Studi LLD disetujui oleh dewan peninjau kelembagaan University
Medical Center Groningen, Referensi NO. M12. 113965.
- Studi TR-MDD disetujui oleh Komite Etika Medis KU Leuven (NO.
2016-001715-21). Informed consent tertulis diperoleh dari semua
peserta.
Penelitian membuktikan jika orang-orang yang memiliki penyakit GIT berkolerasi
dengan quality of life yang lebih turun. Ada 10 bakteri yg berasosiasi dengan
quality of life yaitu :

- Secrali dan coproccocus, memproduksi asam butirat untuk meningkatkan


pertahanan epitel dan menurunkan inflamasi di epitel. Secrali dan coproccocus
menurun pada orang dengan inflamatory bowel disease dan depression.

- Asosiasi negatif yaitu flavonifactor dengan faktor fisik yang terbukti meningkat
pada depresi.

HASIL
- Coproccocus dan dialister menurun pada depresi. Pada orang yang mengalami depresi,
menjalani pengobatan atau tidak, coproccocus dan dialicer tetap menurun, sehingga jumlah
mereka tidak dipengaruhi oleh obat-obatan yang dikonsumsi selama depresi.

- Lactobacillus terbukti menurun pada depresi. Lactobacillus pada orang dengan depresi yang
menjalani pengobatan terbukti tidak signifikan.

- Asosiasi signifikan terjadi pada orang depresi baik dengan pengobatan atau tidak, hanya
coproccocus dan dialicer. Obat - obatan yang dikonsumsi tsb diharapkan mampu meningkatkan
coproccocus dan dialicer.
- Terdapat bacteroides tipe 2 yang meningkat pada chrone disease dan depresi. Disinyalir
bacteroides ini memiliki sifat disbiotic yaitu keberadaannya menyebabkan penurunan
jumlah bakteri lain yang terdapat di abdomen.

- Ada 56 GBM (Gut Bacterial Modul) yaitu zat – zat yang diproduksi oleh bakteri tsb
berasosiasi dengan degradasi dari neuroaktif seperti dopamin, serotonin, NA denocil,
imoremin, vistonin, dll. Integrasi paling kuat dengan sintesis histamin adalah
fusobacterium.

- Pseudomonas aeruginosa dan yestenia enterotopica juga merespon terhadap degradasi


neuroaktif. Mereka tergolong patogen yang mempengaruhi neurotransmitter di abdomen.
NEUROTRANSMITTER - SEROTONIN

 Serotonin secara normal ditemukan di abdomen untuk proses sekresi, motilitas,

dan persepsi. Proses ini dibantu oleh organisme perut dengan 2 cara yaitu :

- Plant Like Pathway melalui dekarboksilasi – hidrokarboksilasi  2

- Animal Like Pathway melalui hidrokarboksilasi – dekarboksilasi  1


NEUROTRANSMITTER - GABA

 Bakteri kolon banyak memproduksi asetat dan glutamat melalui proses sintesis :

- Glutamat dekarboksilase diubah menjadi GABA. GABA ini diketahui

diproduksi oleh bakteri-bakteri di usus untuk keseimbangan pH. GABA menurun

pada depresi.
NEUROTRANSMITTER - DOPAMIN

Ternyata bakteri dapat mensintesis dopamin dan foleric acid.

Tetapi pada penelitian yg lain, hanya terbukti yang di sintesis

adalah dopamin, sehingga yang berhubungan dengan quality

of life adalah dopamin. DOPAC ini berguna untuk sintesis

dopamin, selain itu juga memiliki anti proliferasi pada ca

kolon dan biomarker pada parkinson disease. DOPAC disintesis

oleh bakteriode tipe 1 dan coproccocus.


KESIMPULAN
- Penelitian ini tidak membuktikan korelasi secara langsung, tetapi
penelitian ini membuktikan bahwa bakteri-bakteri tsb menghasilkan
zat tertentu yang mempengaruhi quality of life.
- Coproccocus dan dialicer berasosiasi positif dengan quality of life
dan menurun pada depresi tanpa pengobatan.
- Bacteroides tipe 2 menurunkan quality of life dan meningkatkan
prevalensi depresi, terbukti ada potensial neuroaktif mikrobiota di
kolon termasuk GABA dan triptofan.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai