Disusun oleh:
DOSEN PEMBIMBING:
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Untuk mengetahuai, apa pengertian dari patofisiologi.farmakologi dan terapi diet
1.2.2 Untuk mengetahui, patofisiologi farmakologi dan trapi diet pada gangguan sistem
pernafasan. pada penyakit TB PARU
1.2.3 Untuk mengetahui, patofisiologi farmakologi dan trapi diet pada gangguan sistem
pernafansan. Pada penyakit KANKER PARU
BAB II
PEMBAHASAN
Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar
seseorang tetap sehat, dan bagi orang sakit bertujuan meningkatkan status gizi dan
membantu kesembuhan, serta mencegah permasalahan lain mis diare atau intolerasni thd
jenis makanan tertentu
Tujuan lain diet rumah sakit adl utk meningkatkan atau mempertahankan daya tahan tubuh
dlm menghadapi penyakit/cedera, khususnya infeksi, dan membantu kesembuhan pasien
dari penyakit/cederanya dg memperbaiki jaringan yg aus atau rusak serta memulihkan
keseimbangan dlm tubuh (homeostatis)
Menurut Hutapea (1993), diet merupakan program terpadu antara pengaturan
makanan dan kebiasaan makan serta peningkatan kegiatan olahraga.
Menurut Dariyo (2003), diet adalah cara membentuk atau mencapai proporsi
berat badan dan taraf kesehatan yang seimbang (normal) melalui pengaturan
pola aktivitas, seperti makan, minum, dan aktivitas fisik seperti kerja, istirahat,
dan olahraga.
Menurut Yuliatin (2011), diet adalah jumlah makanan dan asupan nutrisi yang
dikonsumsi seseorang atau organisme tertentu dengan tujuan menurunkan
berat badan dan menjaga keseimbangan postur tubuh.
Menurut Sutriandewi (2003), diet merupakan perilaku pengaturan asupan
(intake) makanan yang masuk ke tubuh dengan tujuan yang beraneka macam,
salah satunya untuk menurunkan berat badan
Protein
Protein sangat penting dalam mencegah pemborosan jaringan otot dan asupannya dari
15% kebutuhan energi atau 1,2 sampai 1,5 g / kg BBI, dianjurkan asupan protein
sekitar 75 sampai 100 g per hari.
1. Operasi
Operasi dilakukan jika kanker masih berada di satu sisi paru-paru dan belum
menyebar ke sisi lain paru atau organ lain (stadium I dan II). Prosedur ini dilakukan
dengan mengangkat tumor dan sebagian jaringan sehat di sekitarnya. Tujuannya
adalah untuk untuk menghambat penyebaran sel kanker.
Berdasarkan penyebarannya, ada beberapa operasi yang dapat dilakukan, yaitu:
Segmentektomi
Jenis operasi ini dilakukan untuk mengangkat sebagian kecil dari salah satu paru-paru
yang terkena kanker. Prosedur ini hanya dilakukan pada kanker yang belum
menyebar atau berukuran sangat kecil.
Lobektomi
Lobektomi dilakukan untuk mengangkat setengah bagian dari salah satu paru-paru
yang terkena kanker. Prosedur ini dilakukan pada kanker yang belum menyebar,
tetapi berukuran cukup besar.
Pneumonektomi
Pneumonektomi dilakukan untuk mengangkat salah satu paru-paru secara
keseluruhan, bisa paru kanan atau paru kiri. Operasi ini dilakukan ketika kanker
berada di tengah rongga dada atau telah menyebar ke seluruh paru-paru.
Perlu diingat bahwa meskipun sebagian paru-paru telah diangkat, penderita kanker
paru-paru tetap dapat bernapas normal hanya dengan satu paru-paru.
2. Kemoterapi
Pada kanker paru stadium lanjut, kemoterapi dilakukan selama beberapa minggu atau
beberapa bulan untuk membunuh sel kanker, serta menghambat pertumbuhan dan
penyebaran sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.
Kemoterapi juga dapat dilakukan sebelum operasi, untuk menyusutkan kanker
sehingga lebih mudah diangkat. Selain itu, kemoterapi juga berfungsi untuk
meredakan gejala kanker yang dialami pasien.
3. Radioterapi
Radioterapi dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa.
Ketika operasi tidak mungkin lagi dilakukan pada kanker paru stadium lanjut, maka
terapi radiasi bertujuan untuk meredakan gejala dan menghambat penyebaran kanker.
4. Terapi target
Terapi target adalah pemberian obat yang menyerang protein pertumbuhan dari sel-sel
kanker. Obat ini diberikan pada pasien kanker stadium lanjut, jika operasi dan
radioterapi sudah tidak efektif. Jenis obat terapi target untuk kanker paru-paru antara
lain erlotinib dan gefitinib.
5. Krioterapi
Krioterapi menggunakan gas bersuhu sangat dingin untuk menyusutkan tumor atau
membunuh sel kanker. Krioterapi dilakukan jika kanker telah menyumbat saluran
pernapasan sehingga menyebabkan pasien sulit bernapas.
6. Terapi ablasi
Terapi ini ditujukan pada penderita kanker paru-paru stadium awal. Terapi ablasi
menggunakan gelombang radio yang dapat menghasilkan panas untuk membunuh sel
kanker.
7. Terapi fotodinamik
Pengobatan ini ditujukan pada pasien kanker paru-paru stadium awal yang menolak
untuk menjalani operasi. Terapi fotodinamik menggunakan sinar laser untuk
menghancurkan sel kanker.