DI SUSUN OLEH :
1.ISTIANA AYU S.R ( P1337430218006 )
2.AMALINA NUR YULISA ( P13374302180 )
3.WAHYUNING AJENG ( P13374302180 )
Dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang . kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah patofisiologi tentang
“Terminologi dan Patofisiologi penyakit”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah patofisiologi tentang “Terminologi dan
Patofisiologi penyakit” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan konsep tentang sebab dan kondisi alamiah penyakit pada manusia, telah
melahirkan ide ide mutakhir yang menerangkan tentang keseluruhan kejadian dan teknologi baru
yang tersedia untuk penemuannya. Jadi pada permulaan dominasi paham animisme dala filosofi
plato dan pithagoras, telah dihasilkan antribut penyakit yang berakaitan erat dengan kekuatan gaib
atau supranatural. Kondisi demikian telah melahirkan asumsi bahwa tidak ada gunannya
mempelajari sesuatu dari mayat atau hasil penyeriksaan penderita yang mau mati. Walaupun ketika
itu beberapa keadaan klinik pemderita yang berkaitan erat dengan berbagai tanda tanda fisik yang
abnornal telah di ketahui sejak zaman permulaan kelahiran kedokteran, tepai pemahaman tentang
penyebab terjadinya penyakit tetap di anggap karena kurang atu lebihnya berbagai cairan atau
humors, konsep pemahaman tersebut nyata tetap ada samapi saat ini, yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari keantikan ilmu kedokteran
Kesempatan pertama para ilmuan mempelajari penyakit secara ilmiah ketika di mungkinkan
dilakukan pemariksaan dalam setelah seseorang meninggal dunia. Autopsi yang dilaksanakan
secara sistematis dan ilmiah dimulai sekitar tahun 300 BC, telah memberikan informasi berharga
yang membantu untuk menjelaskan berbagai penyakit. Karena pemeriksaan ini berdasarkan
terutama pada pemeriksaan makroskopik organ, periode ini dinyatakan sebagai era morbid
anatomy. Pada abad 19 Jerman, Rokitansy, dan Aschoff memberikan sumbangan banyak dengan
melakukan dokumentasi beratus ratus hasil autopsi, dan menghubungkan hasil autopsinya dengan
tanda dan gejala klinik penderita, serta riwayat dari berbagai jenis penyakit.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana terjadinya patofisiologi penyakit ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum mahasiswa dapat mengetahui terjadinya patofisiologi penyakit.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah mahasiswa mampu :
1. Mengetahui pengertian terminologi,patofisiologi penyakit.
2. Mengetahui jenis-jenis patofisiologi penyakit.
3. Mengetahui penyebab terjadinya patofisiologi penyakit
4. Mengetahui pengertian patofisiologi penyakit dan macam-macamnya.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Terminologi
a) Terminologi adalah upaya untuk menjelaskan pengertian dari suatu istilah kemudian
meperjelasnya sehingga tidak melenceng dari pengertian yang sebenarnya
b) Terminologi medis adalah ilmu tentang bahasa medis yang di gunakan orang-orang
yang berperan secara langsung ataupun tidak langsung dibidang pelayanan kesehatan
atau pelayanan medis yang bertujuansebagai sarana komunikasi bagi para
penggunanya. Terminologi medis tersebut haruslah sesuai dengan istilah yang sedang
digunakan dalam sistem klasifikasi penyakit.
A. Definisi penyakit
Penyakit ialah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal, yang
menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Setiap nama penyakit yang terpisah
ditandai secara spesifik oleh seperangkat gambaran yang jelas (sebab, tanda dan gejala,
perubahan morfologi dan fungsi, dan sebagainya). Penyakit merupakan manifestasi klinis,
melalui tanda-tanda dan gejala-gejala, yang berhubungan dengan abnormalitas yang
mendasarinya. Abnormalitas dapat bentuknya dan fungsinya atau keduanya. Pada beberapa
keadaan, ketidaknormalannya sangat jelas dan sangat khas (misalnya tumor). Pada keadaa lain
kadang-kadang penderutaa terlihat sangat tidak sehat tetapi abnormalitasnya relatif sulit
ditentukan (misalnya penyakit depresif).
B. Karakteristik penyakit
a. Etiologi
Etiologi adalah sebab dari suatu penyakit. Penyakit disebabkan oleh berbagai interaksi
antara host (misalnya genetik ) dengan faktor lingkungan. Lingkungan yang menyebabkan
terjadinya penyakit disebut patogen, walaupun terminologi ini biasa digunakan terhadap
kelainan yang disebabkan bakteri. Bakteri yang mempunyai kemampuan menyebabkan sakit
adalah bakteri yang patogen. Sedang yang tidak adalah non-patogen. Secara umum agen
penyebab sakit adalah:
Kelainan genetik
Agen infeksi, misalnya bakteri, virus, parasit, jamur
Bahan kimia
Radiasi
Trauma mekanik
Beberapa penyakit dapat disebabkan oleh campuran beberapa faktor, misalnya faktor genetik
dan agen infeksi. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang mempunyai sebab multifaktor.
Beberapa agen dapat menyebabkan lebih dari satu jenis penyakit, tergantung keadaanya.
Misalnya radiasi dapat merusak denganhebat dan cepat dan berakhir dengan kematian, atau
terjadinya jaringan parut atau terjadinya tumor.
Identifikasi sebab-sebab penyakit
Dalam terminologi penyebab, penyakit dapat disebabkan oleh:
Faktor genetik
Multifaktor (kerjasama genetik dan lingkungan)
Faktor lingkungan
Sebagian besar penyakit disebabkan karena lingkungan, tetapi keikutsertaan genetik pada
kerentanan penyakit banyak ditemukan, dan banyak penyakit yang sebelumnya tidak diketahui
akibat abnormalitas genetik. Ini sebagai hasil dari penggunaan prinsip-prinsip genetik klinikal
dan teknik baru dari biologi molekuler yang mempelajari penyakit pada manusia. Keadaan
dimana penyakit disebabkan genetik atau lingkungan sering dapat disimpulkan dari beberapa
gambaran utama atau hubungannya dengan faktor host.
b. Patogenesis
Patogenesis penyakit ialah suatu mekanisme dimana melalui proses ini penyebab sakit
bekerja, yang kemudian menghasilkan tanda dan gejala klinis maupun patologis. Bermacam-
macam kelompok agen penyebab seringkali menghasilkan sakit melalui jalan yang sama
yang biasa digunakan. Termasuk dalam patogenesis penyakit, misalnya:
Proses radang: suatu respon terhadap berbagai mikroorganisme dan berbagai jenis bahan
yang merugikan menyebabakan kerusakan jaringan.
Degenerasi: kemunduran sel atau jaringan yang merupakan respons atau kegagalan dari
penyesuaian terhadap berbagai gen.
Karsinogenesis: mekanisme dimana bahan karsinogen menyebabkan terjadinya kanker.
Reaksi imun: suatu efek/ reaksi sistem imun tubuh yang tidak diinginkan.
Kelainan bentuk
Kelainan bentuk umum yang sering menyebabkan sakit adalah:
Lesi-lesi yang mengisi ruang (misalnya tumor) menghancurkan, memindah atau menekan
jaringan sehat didekatnya.
Penimbunan yang berlebihan atau materi abnormal dalam organ (misalnya amiloid).
Letak jaringan yang abnormal (misalnya tumor heteropi) akibat invasi, metastasis atau
pertumbuhan yang abnormal.
Hilangnya jaringan sehat dari permukaan ( misalnya ulserasi) atau dari dalam organ solid
(misalnya infark).
Obsturksi aliran normal dalam saluran (misalnya asma, oklusi vaskuler)
Ruptur dari ruang viskus (misalnya aneurisma , perforasi usu).
Abnormalitas bentuk yang lain, dapat dilihat hanya dengan mikroskop cahaya atau elektron,
sangat sering dan, walaupun demikian mereka tidak secara langsung menyebabkan tanda dan
gejala klinis, paling tidak mereka bermanfaat untuk diagnostik dan sering merupakan
manifestasi spesifik dari penyakit. Untuk alasan ini, studi morfologi jaringan yang sakit sangat
berguna untuk manajemen keperawatan penderita serta peneitian klinis. Dengan mikroskop
cahaya, abnormalitas dalam bentuk seluler atau arsitektur jarugan dapat dibedakan. Dengan
mata telanjang, perubahan ukuran, bentuk atau lekuk keseluruhan organ dapat dibedakan, baik
dengan pemeriksaan langsung maupun tidak langsung dengan alat-alat seperti radiologi.
Kelainan fungsi.
Contoh kelainan fungsi yang mengakibatkan sakit-sehat adalah:
Sekresi berlebihan dari produksi sel (misalnya mukus hidung pada influenza, hormon
dengan efek yang jauh).
Sekresi yang tidak mencukupi dari produk sel ( misalnya tidak adanya insulin pada diabetes
melitus)
Gangguan konduksi saraf
Gangguan kontraktilitas struktu otot.
Catatan:
Lesi merupakan kelainan struktur ataupun fungsi yang bertanggung jawab terhadap kondisi
sakit-sehat.
Kelainan bentuk yang patognomonik mempunyai arti hanya dipunyai untuk satu jenis penyakit
atau katagori suatu penyakit. Tanpa bentuk patognomonik ini, diagnosis tidak mungkin
ditegakkan atau menjadi ragu.
e. Prognosis
Prognosis merupakan perkiraan terhadap apa yang telah diketahui atau terhadap perjalanan
suatu penyakit, yang dapat disebut sebagai kemungkinan yang akan dihadapi oleh penderita.
Prognosis setiap penyakit merupakan perjalanan penyakit yang dipengaruhi oleh tindakan
medis atau bedah. Jadi harus diketahui dan dibedakan antara prognosis suatu penyakit yang
sesui dengan perjalanan alamiah penyakit dengan prognosis penyakit yang sama pada
sekelompok penderita, yang telah mendapat pengobatan yang tepat.
Dalam menilai prognosis yang mencakup kurun waktu lama dari suatu penyakit
kronis/menahun, sangat penting mem bandingkan keberhasilan hidup sekelompok penderita
dengan data aktua terhadap populasi yang bebas dari penyakit sebaiknya dikoreksi teradap
kematian yang disebabkan oleh penyakit yang lain.
Kemungkinan prognosis:
Remisi dan kambuh
Remisi merupakan proses perkembangan dari kondisi aktif menuju kondisi yang tenang.
Apabila tanda dan gejala timbul kembali, proses ini dikenal sebagai kambuh (relapse).
Morbiditas dan mortalitas
Kesakitan (morbiditas) dri suatu penyakit ialah jumlah semua pengaruh penyakit pada
penderita. Kesakitan pada suatu penyakit tidak selalu berakhir dengan berkurangnya
kemampuan (disability) penderita.
Mortalitas suatu penyakit merupakan suatu kemungkinan diaman kematian merupakan hasil
akhir dari suatu penyakit. Mortalitas biasanya diformulasikan sebagai presentase seluruh
penderita pada suatu penyakit.
Disabilitas dan penyakit
Disabilitas merupakan berkurangnya kemampuan yang berjalan sebentar.beberapa
pemeriksaan dan pengobatan memberikan sedikit risiko sakit, sering menetap dan risiko
disabilitas harus mempertimbangkan untuk kepentingan penderita.
Tambahan awalan
Tambahan awalan yang biasa dogunakan dan artinya ialah:
Tambahan akhiran
Tambahan akhiran yang sering digunkangan dan artinya ialah:
-itis, proses radang (misalnya apendiksitis)
-oma, tumor (misalnya karsinoma)
-osis, keadaan atau kondisi, yang tidak selalu patologis (misalnya osteoartosis)
-oid, kemiripan pada sesuatu ( misalnya penyakit rreumatoid)
-penia, tidak adanya (misalnya trombositopenia)
-sitosis, naiknya jumlah sel, biasanya dalam darah (misalnya leukositosis)
-ektasis, dilatasi (misalnya bronkhiektasi)
-plasia, kelainan pertumbuhan (misalnya hiperplasia)
-opati, bentuk abnormal yanng kehilangan karakteristiknya (misalnya limfadenopati)
Nama eponimosa
Penyakit atau lesi epinimous adlah pemberian nama yang berkaitan dengan seseorang atau
tempat. Sebagai contoh ialah:
Sindroma
Sindroma ialah kumpulan tanda dan gejala atau kombinasi suatu lesi. Sebagai contoh:
a. Kesimpulan
b. Daftar pustaka.