Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Patologi berasal dari bahasa yunani, pathos ( penyakit atau kelainan ) dan
logos ( ilmu ). Ilmu patologi dan kedokteran pada umumnya mengalami kemajuan
pesat dengan digunakannya mikroskop cahaya untuk mempelajari jaringan yang sakit
yang dimulai sekitar tahun 1800. Dengan mikroskop dapat memperlihatkan adanya
mikroorganisme disekitar manusia, dimana hal ini memberi kontribusi yang besar
terhadap asumsi sebelumnya sehingga menyangkal teori penyakit yang timbul secara
spontan melainkan beberapa disebabkan oleh mikroorganisme patologis berupa
bakteri, parasit, dan jamur.
Rudolf Virchow ( 1821-1902 ), seorang ahli patologi jerman mengungkapkan
bahwa sel merupakan unsur terkecil yang membentuk tubuh manusia. Vichrow juga
mempelajari perubahan-perubahan morfologi mikroskopis sel-sel pada jaringan yang
sakit dan dikaitkan dengan keadaan klinik penderita, karenanya era mikroskop cahaya
ini juga dikenal dengan era patologi seluler.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dari Patologi dan patofisiologi ?
2. Apa pengertian dari Pengertian dari Patologi dan Patofisiologi ?
3. Apa sejarah dari Patologi ?
4. Apa saja pembagian dari Patologi
5. Apa saja manfaat dari Patologi dan Patofisiologi bagi perawat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan konsep dan pengertian dari Patologi dan Patofisiologi
2. Menjelaskan sejarah dari Patologi
3. Menjelaskan beberapa pembagian dari Patologi
4. Menjelaskan manfaat dari Patologi dan Patofisiologi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Patologi dan Konsep Patofisiologi


Patologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penyakit,
dimana meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur
pada penyakit dari tingkat molekuler sampai dengan pengaruhnya pada setiap
individu. Patologi membahas penyatikit dari segala segi meliputi ; sebab penyakit,
sifat, perjalanan penyakit, anatomi dan fungsional yang disebabkan penyakit tersebut.
Patologi mempunyai tujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, yang
akhirnya akan memberikan petunjuk dasar pada program pengelolaan dan pencegahan
penyakit tersebut. Selain patologi juga dikenal istilah patofisiologi, yaitu bagian dari
ilmu patologi yang mempelajari gangguan fungsi yang terjadi pada organisme yang
sakit, yaitu meliputi asal penyakit, permulaan, dan perjalanan penyakit serta akibat
yang ditimbulkannya.
B. Sejarah Patologi
Ilmu patologi, dan kedokteran pada umumnya mengalami kemajuan pesat
dengan digunakannya mikroskop cahaya untuk mempelajari jaringan yang sakit yang
dimulai sekitar tahun 1800. Dengan mikroskop dapat memperlihatkan adanya
mikroorganisme disekitar manusia, dimana hal ini memberi kontribusi yang besar
terhadap asumsi sebelumnya sehingga menyangkal teori penyakit yang timbul secara
spontan melainkan beberapa disebabkan oleh mikroorganisme patologis berupa
bakteri, parasit, dan jamur.
Rudolf Virchow (1821-1902), seorang ahli patologi jerman mengungkapkan
bahwa sel merupakan unsur terkecil yang membentuk tubuh manusia. Virchow juga
mempelajari perubahan-perubahan morfologi mikroskopis sel-sel pada jaringan yang
sakit dan dikaitkan dengan keadaan klinik penderita, karenanya era mikroskop cahaya
ini juga dikenal dengan era patologi seluler.
Perkembangan teknologi mikroskop berkembang lagi dengan ditemukannya
mikroskop elektron, dimana dengan alat ini tidak hanya bisa melihat sel sebagai
bagian terkecil dari unsur yang membentuk tubuh manusia, namun alat ini bisa
melihat sampai dengan tingkat molekuler, yang dapat menjelaskan proses-proses
secara terperinci dari fenomena perubahan molekul-molekul penyusun masa tubuh
secara morfologi dan kimiawi. Era ini dikenal dengan era patologi molekuler.
C. Pembagian Patologi
Sebagai sebuah imu, maka patologi dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sebagai berikut:
1. Patalogi anatomi
Ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit berdasarka
hasil pemeriksaan sel, organ atau jaringan tubuh. Sebagai contoh dalam
mendiagnosa penyakit tumor yang diderita pasien, maka dilakukan
pemeriksaan patologi anatomi terhadap sel tumor sehingga diketahui
apakah tumor tersebut jinak atau tumor ganas.
Adapun jenis pemeriksaan yang dilakukan dalam patologi anatomi
terdiri pemeriksaan:
a. Histopatologi
Bagian dari ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa
penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan jaringan tubuh. Sebagai
contoh yaitu pemeriksaan jaringan dengan cara biopsi sehingga di
peroleh diagnosa definitif. Biopsi adalah prosedur medis berupa
pengambilan sempel kecil dari jaringan untuk di periksa di bawah
mikroskop. Biopsi dapat di lakukan dari hampir di seluruh tubuh ,
termasuk hati , sum–sum tulang , kulit dan ginjal serta paru. Biopsi
di lakukan untuk mengidentifikasi sel-sel abnormal dan untuk
membantu mendiagnosa serta untuk mengukur tingkat keparahan
penyakit melalui beberapa jenis biopsi
b. Sitopatologi
Ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan sel tubuh yang dapat atau diambil.
Sebagai contoh adalah pemeriksaan sel neoplasma untuk
mengetahui tipe sel tersebut termasuk ganas atau jinak
2. Patologi klinik
Ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia tubuh sehingga bahan
pemeriksaannya berupa urine, darah, dan cairan tubuh lainnya
Kegunaan patologi klinik adalah sebagai berikut
a. Membantu dalam menegakkan diagnosa penyakit
b. Menetapkan diagnosa penyakit
c. Memberi terapi yang adekuat pada pasien
d. Memonitor perjalanan penyakit
e. Membuat prognosa penyakit yang diderita pasien
3. Patologi forensik
Ilmu patologi yang mempelajari dan menemukan sebab kematian pada
kondisi tertentu. Sebagai contoh menentukan penyebab kematian
korban yang diduga bunuh diri.
4. Patologi molekuler
Pengembangan ilmu patologi yang mempelajari dan mendignosa
penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan struktur kimiawi molekul.
Sebagai contoh dalam mendiagnosa penyakit sickle cell yaitu penyakit
dimana kondisi molekul hemoglobin dalam keadaan abnormal.
D. Manfaat Bagi Perawat
Patologi dan patofisiologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang sangat
penting manfaatnya bagi perawat dalam menjalankan tugasnya. Peran dan fungsi
perawat pada hakekatnya adalah membantu klien dalam pemenuhi kebutuhan dasar
yang terganggu akibat ketidakmampuan, ketidakmauan atau ketidaktahuan.
Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar sering kali terjadi karena
ketidakmampuan secara fisik, misalnya seorang klien yang mengalami fraktur cruris
tidak dapat memenuhi kebutuhan mobilisasi dan ambulisasi. Perawat profesional akan
dapat menganalisa dampak fraktur crusis terhadap pemenuhan kebutuhan dasar klien
sehingga dapat memberikan intervensi keperawatan sesuai dengan masalah klien.
Analisis dampak penyakit terhadap pemenuhan kebutuhan dasar yang
dipelajari dalam patofisiologi keperawatan menjadi sangat penting dalam menganalisa
masalah keperwatan yang muncul sebagai akibat penyakit dan mengidentifikasi
penyebabnya sehingga dapat memberikan intervensi perawatan yang tepat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa patologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang penyakit yang ada dalam tubuh manusia sedangkan patofisiologi
ilmu yang mempelajari aspek dinamik dari proses penyakit. Patofisiologi juga disebut
ilmu yang mempelajari proses terjadinya perubahan atau gangguan fungsi tubuh
akibat suatu penyakit.

B. Saran
Supaya mahasiswa dapat lebih paham tentang materi mata kuliah tentang patologi dan
patofisiologi
Daftar Pustaka

http://fitriaulfah015.blogspot.com/2017/10/konsep-dasar-patologi-tubuh-manusia.html?m=1

https://abhique.blogspot.com/2009/10/konsep-dasar-patofisiologi-keperawatan.html?m=1

http://tedy-physio96.blogspot.com/2016/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=1

http://novalandawisda.blogspot.com/2016/04/latar-belakang-patologi-berasal-dari.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai