Anda di halaman 1dari 7

JOURNAL READING

“A MULTISYSTEM COMPOSITE BIOMARKER AS A PRELIMINARY


DIAGNOSTIC TEST IN BIPOLAR DISORDER”

Pembimbing :

dr. Fitta Deskawaty, Sp.KJ

Disusun Oleh :

Febby Dwi Mulia 102123022

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RUMAH SAKIT HJ. BUNDA HALIMAH
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan jurnal reading ini dengan judul: “A multisystem
composite biomarker as a preliminary diagnostic test in bipolar disorder ”. Penulisan
jurnal reading ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti dan
menyelesaikan kepaniteraan klinik senior Ilmu Kesehatan Jiwa.

Penyelesaian jurnal reading ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. dr. Fitta Deskawaty, Sp.KJ selaku dokter pembimbing, atas kesabarannya dan
kesediaannya untuk meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran, kritik dan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat dalam proses penyelesaian referat ini.

2. Teman – teman sejawat dokter muda di lingkungan RS Hj. Bunda Halimah, yang telah
memberikan dukungan dalam terselesaikannya referat ini.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa penulisan jurnal reading ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Penulis berharap Tuhan YME membalas segala kebaikan semua pihak yang telah terlibat.
Semoga referat ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan bidang kedokteran lain pada umumnya.

Batam, 20 May 2023

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik pembaca dalam menilai secara rasional karya seorang penulis


merupakan pengertian dari proses membaca jurnal. Pembaca harus mengandalkan
teknik analisa yang tepat. Mahasiswa dalam mengkritisi jurnal harus mampu memilih
jurnal yang sesuai dengan topik pembahasaan yang diinginkan atau yang disarankan
oleh pengajar. Dalam makalah ini jurnal yang dipilih dengan judul “A multisystem
composite biomarker as a preliminary diagnostic test in bipolar disorder”.

Jurnal ini dilakukan untuk menentukan potensi biomarker komposit


multisistem sebagai tes untuk membedakan antara pasien dengan gangguan bipolar
dari individu kontrol yang sehat dan antara keadaan afektif dalam pasien dengan
gangguan bipolar dikarenakan diagnosis dan penggelolaan gangguan bipolar dibatasi
oleh tidak adanya tes laboratorium yang tersedia sehingga untuk mecari kompositnya
dilakukan dengan cara mengabungkan data tersebut.

Makalah ini akan berisikan dari sisi kualitas jurnal, ringkasan jurnal setiap
bagian jurnal mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan dan saran,kemudian pada
bagian akhir ada penutup.

BAB II
RINGKASAN JURNAL

A. Identitas Jurnal
Jurnal “A multisystem composite biomarker as a preliminary diagnostic test in
bipolar disorder” merupakan jurnal volume 10 halaman 1111 yang disusun pada tahun
2018 oleh John Wiley dan Sons AS. Mereka adalah para peneliti yang ahli di
bidangnya sehingga mereka mampu untuk menulis karya ini yang sesuai dengan
pekerjaan mereka. Jurnal ini dipublikasikan pada bulan Oktober tahun 2018 yang
merupakan terbitan dari Acta Psychiatrica Scandinavica
B. Ringkasan Jurnal
1. Pendahuluan

﹢ Untuk menentukan potensi biomarker atau factor resiko genetic komposit


multisistem sebagai tes untuk membedakan antara pasien dengan gangguan bipolar
dari individu kontrol yang sehat dan antara keadaan pasien afektif(perasaan emosi)
dengan gangguan bipolar dikarenakan diagnosis dan penggelolaan gangguan bipolar
dibatasi oleh tidak adanya tes laboratorium yang tersedia sehingga untuk mecari
kompositnya dilakukan dengan cara cek darah dan mengabungkan data tersebut.

Identifikasi biomarker memiliki potensi untuk memajukan pemahaman proses


patofisiologis dan untuk meningkatkan pengobatan klinis gangguan bipolar.
Meskipun pemahaman kita tentang latar belakang biologisnya tidak memadai, bukti
yang berkembang menunjukkan bahwa gangguan inflamasi, perubahan
neuroplastisitas, stres oksidatif, dan gangguan terkait fungsi mitokondria berhubungan
dengan gangguan bipolar. Oleh karena itu, biomarker dalam gangguan bipolar
berpotensi diidentifikasi dalam proses biologis yang saling terkait ini. Dengan
demikian, gangguan pada sistem imunoinflamasi telah berimplikasi pada etiologi,
patofisiologi, dan fenomenologi gangguan bipolar dan perubahan penanda inflamasi
dalam darah telah ditemukan di seluruh keadaan afektif dan euthymia pada gangguan
bipolar. Temuan termasuk perubahan sitokin tumor necrosis factor- alpha, antara lain.
Penurunan neuroplastisitas juga dapat terlibat dalam patofisiologi gangguan bipolar
dan berpotensi berkontribusi terhadap perubahan neuroprogresif selama perjalanan
penyakit. Disfungsi mitokondria dan stres oksidatif semakin berspekulasi untuk
terlibat dalam patofisiologi gangguan bipolar didukung oleh temuan perubahan
tingkat penanda stres oksidatif dalam darah perifer, terutama yang melibatkan stres
oksidatif pada DNA dan RNA. Kerusakan oksidatif pada RNA telah diusulkan
sebagai mekanisme penyakit baru yang berkontribusi pada penyakit medi, dan kadar
urin penanda kerusakan RNA dan DNA, yang dianggap lebih andal daripada kadar
plasma, telah ditemukan diubah pada pasien dengan gangguan bipolar. Garis bukti
lain melibatkan gangguan dalam kaskade asam arakidonat pada gangguan bipolar,
didukung oleh temuan ekspresi gen yang berubah dalam darah.

Meskipun ada potensi untuk identifikasi biomarker yang terkait dengan jalur
ini, satu biomarker tunggal tidak mungkin memberikan tes laboratorium diagnostik
yang berguna mengingat kemungkinan sifat biologis gangguan bipolar yang
kompleks. Upaya sebelumnya untuk menggabungkan biomarker individu telah
menggunakan pendekatan terfokus yang terkait dengan jalur tertentu atau jaringan
biologis tertentu. Dengan demikian, penelitian telah menyelidiki panel gen yang
terkait dengan jalur spesifik, gen kandidat terpilih, atau panel protein dan
melakukannya secara eksklusif dalam darah tepi.

2. Metode

Menggunakan metode laboratorium yaitu pengambilan dan persiapan sampel


darah dan urin. Sampel darah dan urin puasa dikumpulkan antara pukul 08.30 dan
10.30, setelah periode istirahat minimal 15 menit. Untuk analisis RNA, sembilan
mililiter darah diambil dengan venipuncture ke dalam tabung vakum yang
mengandung sitrat fosfat dekstrosa adenin (Vacuette), yang disimpan pada suhu
kamar sebelum dan sesudah pengambilan darah. Darah tepi sel mononuklear (PBMC)
dikumpulkan dengan menerapkan prosedur isolasi standar Ficoll-Paque PLUS (GE
Healthcare Life Sciences), dalam waktu 1 jam setelah pengambilan darah. PBMC
dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf 1,5 ml dan dibekukan pada suhu -80°C
sampai diuji. Untuk analisis protein, lima mililiter darah ditarik ke dalam tabung
vakum yang berisi EDTA (Vacuette-), yang disimpan di atas es sebelum dan sesudah
pengambilan darah, dan dalam waktu 30 menit disentrifugasi pada 15909g dan 4°C
selama 15 menit. Plasma dialirkan ke Eppendorf-tabung dan terus beku di
- 80°C sampai diuji. Untuk analisis oksidasi nukleosida, sampel urin yang baru
dikeluarkan diperoleh dengan menggunakan kit pengambilan sampel standar tanpa
aditif (In Vitro as, Fredensborg, Denmark). Sampel disimpan di atas es dan
disentrifugasi pada suhu 4°C dan 1590 g selama 15 menit, setelah itu alikuot 1,5 ml
dipindahkan ke tabung Eppendorf dan disimpan pada suhu 80°C sampai analisis.
Selain itu, parameter kimia klinis standar dianalisis, termasuk jumlah leukosit yang
dimasukkan dalam model selanjutnya. Personel laboratorium yang melakukan semua
analisis yang dijelaskan tidak mengetahui kategori dan keadaan klinis peserta.

3. Hasil

Mendapatkan hasil yang signifikan dengan melihat data dari karakteristik


pertama yaitu pasien dengan gangguan bipolar dan indivdu control yang sehat dan
karakteristik kedua yaitu dengan kriteria bipolar (episode depresif,manik,hipomanik
dan campuran) dengan total sampel 140 sampel. Sehingga hasilnya yaitu 71 pasien
control yang sehat,44 pasien episode depresif,78 pasien episode eutimik,78 pasien
episode depresif,11 pasien episode manik/hipomanik dan 7 pasien episode
campuran.

4. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, biomarker komposit multisistem sebagai penanda


diagnostik dan keadaan dalam gangguan bipolar yang dikembangkan menggunakan
pendekatan berbasis data dengan hasil yang signifikan baik atau terdapat
perbandingan melalui pengecekan tes darah dan urin.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jurnal “A multisystem composite biomarker as a preliminary
diagnostic test in bipolar disorder” membahas tentang cara penggabungan
data dari berbagai tingkat molekuler dan jaringan menjadi biomarker
diagnostik dan keadaan komposit untuk menilai ada atau tidaknya tes
laboratorium dalam gangguan bipolar(bipolar disorder). Penulis jurnal sudah
ahli dibidangnya, sehingga mereka mampu untuk melakukan riset ini dan
dapat berpartisipasi dalam pengumpulan data riset. Penulis juga membahas
argumen-argumen mereka pada bagian pendahuluan.

B. Saran
Saran untuk penulis, dapat mengembangkan penelitian ini agar dapat
dibaca oleh semua pembaca.

Anda mungkin juga menyukai