Anda di halaman 1dari 11

ACARA 8

Analisis Sitotoksisitas Sel Menggunakan


MTT Assay

PRAKTIKUM KJH 2021


PENGERTIAN SITOTOKSISITAS
● Sitotoksisitas merupakan suatu uji yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui efek sitotoksik dari suatu ekstrak, senyawa, bahan serta
perlakuan terhadap sel.
● Pengujian sitotoksisitas dilakukan secara in vitro.
● Sitotoksik adalah senyawa yang bersifat toksik dan dapat merusak sel.
MTT ASSAY SEBAGAI METODE UJI
SITOTOKSISITAS
Pengujian sitotoksisitas dapat dilakukan dengan MTT Assay. MTT Assay [3-(4,5-
dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide] merupakan sistem
pengujian secara kolorimetri dengan mengukur jumlah reduksi garam MTT yang
berwarna kuning menjadi formazan yang berwarna ungu oleh reduktase suksinat
tetrazolium yang termasuk dalam rantai respirasi di mitokondria sel hidup.
Selanjutnya dilakukan pengukuran pada panjang gelombang 595 nm. Nilai
absorbansi yang diperoleh akan dikonversikan ke dalam persentase sel hidup.
PRINSIP MTT ASSAY
Prinsip dari metode MTT adalah terjadinya reduksi garam kuning tetrazolium
MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium-bromid) oleh sistem
reduktase. Suksinat tetrazolium yang termasuk dalam rantai respirasi dalam
mitokondria sel-sel yang hidup membentuk kristal formazan berwarna ungu dan
tidak larut air. Penambahan reagen stopper (bersifat detergenik) / DMSO akan
melarutkan kristal berwarna ini yang kemudian diukur absorbansinya
menggunakan ELISA reader.
Intensitas warna ungu yang terbentuk proporsional dengan jumlah sel hidup.
Sehingga jika intensitas warna ungu semakin besar, maka berarti jumlah sel
hidup semakin banyak.
MTT PLATE 96 WELL
TAHAP METODE MTT ASSAY
1. MTT reagent ditambahkan sebanyak 1/10 dari volume total media.
2. Media dan FBS ditambahkan sesuai volume yang dibutuhkan.
3. Dilakukan pipetting untuk proses homogenisasi.
4. Media yang terdapat di plate 96 well dibuang dengan menggunakan aspirator
atau mikropipet.
5. MTT reagent dan media pada nomor 1 dan 2 yang telah disiapkan,
dimasukkan kedalam 96 well plate sebanyak 100 mikrolit/well.
6. Sel diinkubasi selama 2-24 jam dalam inkubator CO2 pada suhu 37 C.
7. Setelah proses inkubasi, MTT reagent dan media dibuang.
8. Tambahkan DMSO sebanyak 200 mikrolit/well.
9. Dilakukan pengamatan perubahan warna yang terjadi.
10. Media berwarna keunguan karena adanya kristal formazan.
11. Selanjutnya dilakukan pembacaan nilai absorbansi nya dengan
menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 595 nm.
12. Didapatkan nilai absorbansi sampel.
REAKSI YANG
TERJADI
RUMUS PERHITUNGAN
VIABILITAS SEL

(Absorbansi perlakuan-Absorbansi
Viabilitas sel blanko) X 100%
(%)= (Absorbansi kontrol-Absorbansi
blanko)
RESULT INTERPRETATION
Berapa viabilitas selnya? 56,9%
Berapa viabilitas decreasement nya?
Jawab = 100%-56,9% = 43,1%

Kontrol 0.601 0.591 0.646 0.52

Media 0.056 0.057 0.06 0.065

Perlakuan 0.37 0.365 0.357 0.354


THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai