Anda di halaman 1dari 12

B AT U A N

INDUK
CEKUNGAN
K U TA I
Geologi Migas – Petroleum Systems of Indonesia

KELOMPOK 5
1904001 Giffari Sahid Maulana
1904014 Muhammad Alman Rakin Ar-
Rasyid
1904023 Vicky Sandy Hida Prayoga
1904024 Khrisko Suprastiwara
1904028 Angga Putra Pratama Wahyudi
Letak geografis
103 ° LU - 2° LS & 113 ° - 118 ° BT

Utara: Tinggian Mangkalihat


Sesar Sangkulirang
Cekungan Tarakan

Timur : Delta Mahakam


Selat Makasar

Barat : Tinggian Kuching

Tenggara : Paparan Paternoster


Pegunungan Meratus

Selatan : Cekungan Barito Gambar 1. Peta Geologi


Sesar Adang Cekungan Kutai
(Moss & Chambers, 1999)

Sumber: Biantoro dkk, 1992; Moss dkk, 1997; Moss dkk, 1999; Satyana dkk, 1999; Bachtiar, 2004.
Luas: ± 130.000 km2
Kedalaman: ± 1000 km (Kingston, 1988)

Sub Cekungan Kutai (Moss dkk, 1999)


1. Cekungan Kutai bagian atas
(Upper Kutai Basin)
2. Cekungan Kutai bagian bawah
(Lower Kutai Basin)

Produksi hidrokarbon
terkonsentrasi di
Lower Kutai Basin (Satyana, 1999)

Gambar 1. Peta Geologi Cekungan Kutai


Batuan induk (Moss & Chambers, 1999)
Cekungan Kutai (Bachtiar, 2004)
Gambar 1. Peta Geologi
Asal : serpihan Miosen Awal dan suksesi batubara di lingkungan delta-front Cekungan Kutai
Dominasi : bahan organik tipe III (Moss & Chambers, 1999)
Asosiasi : Lowstand System Tract (LST)
Formasi : Formasi Pamaluan Miosen Awal dan Formasi Balikpapan Miosen
Proses sedimentasi Cekungan Kutai
1. Fase pemekaran pada Eosen Tengah sampai Eosen Akhir
2. Fase pembebanan pada Eosen Akhir sampai Oligosen Akhir
3. Fase pemekaran kedua yang diikuti dengan aktifitas volkanik pada
Oligosen Akhir
4. Fase pembentukan delta secara progradasi-agradasi pada Miosen
Awal
5. Fase pembentukan delta berlanjut yang disertai dengan pembalikan
tektonik pada Miosen Tengah sampai sekarang

Gambar 2. Stratigrafi
Cekungan Kutai
(Satyana dkk, 1999)
(Sumber: Yuniardi, Yuyun. 2012. Petroleum System Cekungan Kutai Bagian
Bawah, Daerah Balikpapan Dan Sekitarnya, Propinsi Kalimantan Timur.
Teknik Geologi Universitas Padjajaran: Bulletin of Scientific Contribution,
Volume 10, Nomor 1)

Batuan induk di Cekungan Kutai secara general adalah batubara dan


batulempung serpih karbonan (interval N3, N4). Kuantitas
Material organik terdistribusi keseluruhan pada interval Oligosen- Batuan
Miosen.

Jika tanpa mempertimbangkan lingkungan pengendapannya,


Induk
kandungan TOC konstan sebesar 1%.
Jika mencermati setiap urutan sedimen dan spesifik lingkungan Cekungan
pengendapan dalam sistem delta, varian dari distribusi TOC-nya
adalah 0,5 % sampai 70 %. Kutai
Batubara (interval N8-N13)
TOC : ± 64,5%
PY : ± 103 mg/g
Batulempung serpih karbonan (interval N3-N4)
TOC : 0,64% - 5,73%
PY : 0,5 - 20 mg/g
(Sumber: Yuniardi, Yuyun. 2012. Petroleum System Cekungan Kutai Bagian
Bawah, Daerah Balikpapan Dan Sekitarnya, Propinsi Kalimantan Timur.
Teknik Geologi Universitas Padjajaran: Bulletin of Scientific Contribution,
Volume 10, Nomor 1)

Batulempung serpih pembentuk minyak berasal dari batubara pada


tingkat kematangan (Ro) 0,3% - 0,6%, tetapi tidak terjadi expulsion Kualitas
dari batuan induk sampai tahapan transformasi dari minyak-gas ke
gas pada nilai Ro > 0,6%. dan
Tipe minyak pada Cekungan Kutai
Tipe A : sifat asal darat yang kuat, komponen C-14 - C-27 Kematanga
muncul secara signifikan, minyak dapat terbentuk pada
0.45% - 0,55%.
nilai Ro
n
Tipe B : dihasilkan dari thermal craked, tingkat maturasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan minyak mentah tipe A
(nilai Ro lebih besar dari Tipe A), proses pemecahan (cracked) ini
Batuan
membentuk light crude oil.
Induk
Cekungan Kutai didominasi oleh gas provenance sebab diawali
dengan produksi minyak menjadi gas dengan nilai Ro > 0,6 % pada Cekungan
kedalaman 10.000 kaki. Minyak ditemukan pada kedalaman yang
lebih dangkal dari 10.000 kaki. Kutai
CONTOH ANALISIS BATUAN
INDUK
FORMASI BALIKPAPAN
Sumber: Permana, A.K., Sendjadja, Panggabean, Fauzely. 2018. Lingkungan Pengendapan
dan Potensi Batuan Induk Sedimen Kaya Bahan Organik Berumur Miosen, Formasi
Balikpapan, Sub Cekungan Kutai Timur Kalimantan. Bandung: Jurnal Geologi dan
Sumberdaya Mineral Vol.19. No.3
ROCK EVAL PYROLISIS

Tabel ini menunjukkan ringkasan data geokimia organik (Rock-Eval Pyrolisis) dari
sampel Formasi Balikpapan di 4 lokasi penelitian.
Tmax vs HI TOC vs S1+S2

Klasifikasi kerogen dari berbagai fasies Formasi Balikpapan Klasifikasi potensial generatif batuan induk dari fasies
menunjukkan sebagian besar kerogen adalah tipe-III dan yang berbeda di Formasi Balikpapan, menunjukkan
kematangan organik yang belum matang hingga awal. kategori sangat baik untuk potensi batuan induk.
LITOLOGI & LINGKUNGAN PENGENDAPAN

Sedimen kaya organik di Formasi Balikpapan diendapkan dalam sistem fluvial-delta campuran yang
berkisar dari fasies fluvial, delta atas, hingga fasies prodelta. Hal ini menunjukkan bahwa selama
Miosen, sistem pengendapan daerah penelitian berubah dengan sistem prograding dari delta laut
dan luas ke pengendapan fluvial.
KESIMPULAN POTENSI BATUAN INDUK
FORMASI BALIKPAPAN

Batuan induk memiliki kandungan bahan organik


sedang hingga sangat baik. Hasil ini ditinjau dari data
rock eval pyrolisis dan analisis maseral yang memiliki
kerogen tipe III, dan menunjukkan kontribusi yang cukup
besar bahwa berasal dari sumber terestrial dan
berpotensi menghasilkan gas. Sebagian besar batuan
induk memiliki potensi hasil hidrokarbon yang cukup
hingga sangat baik. Oleh karena itu dapat dianggap
sebagai batuan sumber potensial yang baik. Namun
demikian, hasil kematangan termal menunjukkan batuan
induk belum menghasilkan hingga puncak awal. Pada
tingkat ini, hidrokarbon belum terbentuk.
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai