Anda di halaman 1dari 19

PENGUMPULAN URINE

UNTUK PEMERIKSAAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu


Prodi D3 Keperawatan
Tahun 2019
Manzahri,S.Kep
Hasil pemeriksaan urine tidak hanya dapat
memberikan informasi tentang ginjal dan
saluran kemih, tetapi juga mengenai faal
berbagai organ tubuh seperti hati, saluran
empedu, pancreas, dsb.
Jenis sampel urine

1. Urine sewaktu/urine acak (random)


2. Urine pagi
3. Urine tampung 24 jam
Urine sewaktu/urine acak (random)

Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan


setiap saat dan tidak ditentukan secara khusus.
Mungkin sampel encer, isotonik, atau
hipertonik dan mungkin mengandung sel darah
putih, bakteri, dan epitel skuamosa sebagai
kontaminan.
Jenis sampel ini cukup baik untuk pemeriksaan
rutin tanpa pendapat khusus.
Urine pagi
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah
bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau
menelan cairan apapun.
Urine satu malam mencerminkan periode tanpa
asupan cairan yang lama, sehingga unsur-unsur
yang terbentuk mengalami pemekatan.
Urine pagi baik untuk pemeriksaan sedimen dan
pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan
adanya HCG (human chorionic gonadothropin)
dalam urine.
Urine tampung 24 jam
Urine tampung 24 jam adalah urine yang
dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus dan
dikumpulkan dalam satu wadah.
Urine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa
kuantitatif suatu zat dalam urine, misalnya
ureum, kreatinin, natrium, dsb.
Urine dikumpulkan dalam suatu botol besar
bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi
bahan pengawet, misalnya toluene.
Wadah Spesimen

Wadah untuk menampung spesimen urine


sebaiknya terbuat dari bahan plastik, tidak mudah
pecah, bermulut lebar, dapat menampung 10-15
ml urine dan dapat ditutup dengan rapat.
Selain itu juga harus bersih, kering, tidak
mengandung bahan yang dapat mengubah
komposisi zat-zat yang terdapat dalam urine.
ProsedurPengumpulan

Pengambilan spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiri


(kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan). Sebelum
pengambilan spesimen, penderita harus diberi penjelasan
tentang tata cara pengambilan yang benar.

Spesimen urine yang ideal adalah urine pancaran tengah


(midstream), di mana aliran pertama urin dibuang dan aliran
urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah
disediakan.
Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis. Aliran
pertama urine berfungsi untuk menyiram sel-sel dan mikroba
dari luar uretra agar tidak mencemari spesimen urine.
Sebelum dan sesudah pengumpulan urine,
pasien harus mencuci tangan dengan sabun
sampai bersih dan mengeringkannya dengan
handuk, kain yang bersih atau tissue.
Pasien juga perlu membersihkan daerah
genital sebelum berkemih.
Wanita yang sedang haid harus memasukkan
tampon yang bersih sebelum menampung
spesimen.
Pasien yang tidak bisa berkemih sendiri perlu dibantu
orang lain (mis. keluarga atau perawat).
Orang-orang tersebut harus diberitahu dulu mengenai
cara pengumpulan sampel urine; mereka harus
mencuci tangannya sebelum dan sesudah
pengumpulan sampel; menampung urine midstream
dengan baik.
Untuk pasien anak-anak mungkin perlu
dipengaruhi/dimaotivasi untuk mengeluarkan urine.
Pada pasien bayi dipasang kantung penampung urine
pada genitalia.
Pada kondisi tertentu, urine kateter juga dapat
digunakan. Dalam keadaan khusus, misalnya
pasien dalam keadaan koma atau pasien
gelisah, diperlukan kateterisasi kandung kemih
melalui uretra.
Prosedur ini menyebabkan 1 - 2 % risiko infeksi
dan menimbulkan trauma uretra dan kandung
kemih.
Untuk menampung urine dari kateter, lakukan
desinfeksi pada bagian selang kateter dengan
menggunakan alkohol 70%.
Aspirasi urine dengan menggunakan spuit
sebanyak 10 – 12 ml.
Masukkan urine ke dalam wadah dan tutup
rapat. Segera kirim sampel urine ke
laboratorium.
Untuk mendapatkan informasi mengenai kadar
analit dalam urine biasanya diperlukan sampel
urine 24 jam. Cara pengumpulan urine 24 jam
adalah :
• Pada hari pengumpulan, pasien harus membuang urin pagi
pertama. Catat tanggal dan waktunya. Semua urine yang
dikeluarkan pada periode selanjutnya ditampung.
• Jika pasien ingin buang air besar, kandung kemih harus
dikosongkan terlebih dahulu untuk menghindari kehilangan air
seni dan kontaminasi feses pada sampel urin wanita.
• Keesokan paginya tepat 24 jam setelah waktu yang tercatat pada
wadah, pengumpulan urin dihentikan.
• Spesimen urine sebaiknya didinginkan selama periode
pengumpulan.
Biakan Urine

Spesimen urine apabila ditampung secara benar


mempunyai nilai diagnostic yang besar, tetapi bila
tercemar oleh kuman yang bersal dari urethra atau
peritoneum dapat menyebabkan salah penafsiran.
Sampel urine acak cukup baik untuk biakan kuman.
Namun, bila specimen urine acak tidak
menunjukkan pertumbuhan, urine pekat atau urine
pagi dapat digunakan.
Sampel urine yang dikumpulkan adalah urine midstream clean-
catch.
biakan kuman dengan sampel ini dapat menentukan diagnosis
secara teliti pada 80% penderita wanita dan hampir 100%
penderita pria, apabila lubang uretra dibersihkan sesuai
persyaratan.
Urine clean-catch adalah spesimen urin midstream yang
dikumpulkan setelah membersihkan meatus uretra eksternal. Urine
jenis ini biasanya digunakan untuk tes biakan kuman (kultur).
Sebelum mengumpulkan urine, pasien harus membersihkan daerah
genital dengan air bersih atau steril. Jangan gunakan deterjen atau
desinfektan.
Tampung urine bagian tengah ke dalam wadah yang steril.
Kumpulkan urin menurut volume direkomendasikan, yaitu 20 ml
untuk orang dewasa dan 5-10 ml untuk anak-anak.
Pada keadaan yang mengharuskan kateter tetap dibiarkan
dalam saluran kemih dengan sistem drainase tertutup, urine
untuk biakan dapat diperoleh dengan cara melepaskan
hubungan antara kateter dengan tabung drainase atau
mengambil sampel dari kantung drainase.

Bila tidak memungkinkan memperoleh urine yang dikemihkan


atau bila diduga terjadi infeksi dengan kuman anaerob, aspirasi
suprapubik merupakan cara penampungan yang paling baik.

Spesimen yang menunjukkan pertumbuhan lebih dari satu


jenis kuman, dianggap sebagai tercemar, kecuali pada
penderita dengan kateter yang menetap.
Cara pengambilan sampel urine clean-
catch pada pasien wanita :
• Pasien harus mencuci tangannya dengan memakai sabun lalu
mengeringkannya dengan handuk, kain yang bersih atau tissue.
• Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia dengan satu tangan
• Bersihkan labia dan vulva menggunakan kasa steril dengan arah dari
depan ke belakang
• Bilas dengan air bersih dan keringkan dengan kasa steril yang lain.
• Selama proses ini berlangsung, labia harus tetap terbuka dan jari tangan
jangan menyentuh daerah yang telah dibersihkan.
• Keluarkan urine, aliran urine yang pertama dibuang. Aliran urine
selanjutnya ditampung dalam wadah steril yang telah disediakan.
Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis. Diusahakan agar
urine tidak membasahi bagian luar wadah.
• Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke laboratorium.
Cara pengambilan urine clean-catch
pada pasien pria :
• Pasien harus mencuci tangannya dengan memakai sabun
lalu mengeringkannya dengan handuk, kain yang bersih
atau tissue.
• Jika tidak disunat, tarik preputium ke belakang. Keluarkan
urine, aliran urine yang pertama dibuang. Aliran urine
selanjutnya ditampung dalam wadah steril yang telah
disediakan.
• Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis.
• Diusahakan agar urine tidak membasahi bagian luar wadah.
• Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke laboratorium
Aspirasi jarum suprapubik transabdominal
kandung kemih
• Aspirasi jarum suprapubik transabdominal kandung kemih merupakan
cara mendapatkan sampel urine yang paling murni. Pengumpulan
urine aspirasi suprapubik harus dilakukan pada kandung kemih yang
penuh.
• Lakukan desinfeksi kulit di daerah suprapubik dengan Povidone iodine
10% kemudian bersihkan sisa Povidone iodine dengan alkohol 70%
• Aspirasi urine tepat di titik suprapubik dengan menggunakan spuit
• Diambil urine sebanyak ± 20 ml dengan cara aseptik/suci hama
(dilakukan oleh petugas yang berkompenten)
• Masukkan urine ke dalam wadah yang steril dan tutup rapat.
• Segera dikirim ke laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai