TEKANAN DARAH
Persiapan pasien
1. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan
dan prosedur yang akan dilaksanakan,
2. Lakukan kontrak kerja
Alat Pemeriksaan
Sfigmomanometer
berasal dari kata Yunani sphygmós (pulsa), dan kata
manometer (pengukur tekanan). Alat ukur ini dibuat
pertama kali oleh Samuel Siegfried Karl Ritter von Basch
pada tahun 1881, dan dikembangkan lebih lanjut oleh
Scipione Riva-Rocci (1896), dan Harvey Cushing (1901).
Alat ini memiliki 2 versi, yaitu digital dan
analog.Sfigmomanometer digital menggunakan layar
untuk menunjukkan tekanan darah seseorang,
sedangkan versi analognya menggunakan air raksa atau
jarum untuk menunjukkan tekanan darah.
Cara kerja
1. Dekatkan alat
2. Cuci tangan
3. Gulung lengan baju klien
4. Pasang manset 2,5 cm diatas FOSSA KUBITI, (jgn
terll kencang/longgar)
5. Hubungkan pipa tensimeter dgn pipa manset
6. Tutup sekrup balon karet
7. Buka kunci reservoir
8. Letak tensi meter harus datar
9. Raba arteri brakialis dgn tiga jari tengah
10. Letakkan bagian diafrahma stateskop
tepat diatasnya, bagian corong tertutup.
11. Pompa balon samapi udara masuk
kedalam manset smap detak arteri tidak
terdengar lagi, atau 30 mmHg diatas
nilai sistolik
12. Buka sekrup balon dgn kecepatan 2-3
mmHg/dtk, sambil melihat skala dan
mendengarkan bunyi detak pertama
(SISTOLIK), detak hilang (DIASTOLIK) mata
setinggi skala tsb
13. Bila hasil meragukan pengukuran dapat
diulang kemabli (istirahatkan klien
selama 30 dtk)
14. Turunkan air raksa sampai nol, kunci
reservoir.
15. Buka pipa penghubung
16. Lepaskan manset dan keluarkan udara
yg masih tertinggal didalamnya
17. Gulung manset dan masukkan kedalam
tensi meter
18. Bereskan alat dan bantu pasien merapikan diri
19. Cuci tangan
20. Catat hasil pd lembar yg ada
21. Buat grafik/kurva pd lembar status
pasien, dengantepat dan benar
Sikap
1. Sopan
2. Bekerja hati-hati
3. Jgn ragu dan tergesa
4. Dengarkan bunyi sistol dan diastol dgn cermat catat
dgn baik dan benar