Anda di halaman 1dari 26

Masalah-masalah khusus pada gerontik

OLEH: Manzahri. S.Kep.M.Kes


PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU
TAHUN 2020/2021
• Secara umum menjadi tua atau menua ditandai oleh
kemunduran-kemunduran biologis yang terlihat
sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain :
1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai timbul
keriput serta garis-garis yang menetap
2. Rambut pada kepala mulai memutih atau beruban
3. Gigi mulai lepas
4. Penglihatan dan pendengaran mulai berkuran
5. Mudah lelah serta mudah jatu
6. Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah
MASALAH KEPERAWATAN GERONTIK

1. Immmobility ( kurang bergerak)


2. Instability ( berjalan dan berdiri tidak stabil /
mudah jatuh.
3. Inkontinensia
4. Intellectual impairment ( gangguan
intelektual)
5. Infeksi
masalah-masalah khusus yang terjadi pada
gerontik

• 1. Nutrisi
• 2. Gizi
• 3. Aktivitas istirahat dan keluarga
• 4. Gangguan tidur atau pola tidur yang
memendek
• 5. Rasa aman
• 6. Seksual.
Nutrisi
Perut kembung dan perasaan tidak enak diperut
seringkali terjadi.hal ini disebabkan oleh makanan yang
kurang bisa dicernakaan akibat menurunnya fungsi
kelenjar pencernaan.
Selain itu juga disebabkan oleh berkurangnya toleransi
terhadap makanan terutama yang mengandung lemak.
Konstipasi dan kurangnya nafsu makan. Dengan proses
menua bisa terjadi gangguan motilitas otot polos
esophagus, juga bisa terjadi refluks disease. Insidensi
ini mencapai puncaknya pada usia 60 tahun sampai
dengan 70 tahun.
Penyebab gangguan nutrisi pada
lanjut usia
a. Penurunan alat penciuman dan pengecap
b. Penguyahan yang kurang sempurna
c. Gigi yang tidak lengkap
d. Rasa penuh pada perut dan susah buang air
besar
e. Melemah otot-otot lambung dan usus
Gizi
Masalah-masalah gizi yang sering timbul pada
lanjut usia adalah
1. gizi berlebihan,
2. gizi kurang,
3. kurang vitamin,
4. kelebihan vitamin.
Kalori yang dibutuhkan oleh tiap individu
berbeda. Tergantung dari keadaan lanjut usia,
gemuk atau kurus, serta disertai dengan
adanya demam atau tidak.
• laki-laki dibutuhkan sebanyak 2100 kalori/hari
• perempuan adalah 1700 kalori/hari
• Karbohidrat 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan.
• Pada lanjut usia, lemak tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan hambatan pencernaan dan terjadi penyakit.
• Namun, lemak juga tetap dibutuhkan hanya dalam jumlah 15%
sampai dengan 20% dari total kebutuhan kalori.
• Protein sebanyak 20% sampai dengan 25% dari total kalori yang
dibutuhkan.
• Vitamin dan mineral sama dengan usia muda kebutuhannya.
• Air dibutuhkan sebanyak 6-8 gelas/hari.
Perencanaan makanan perlu dilakukan pada lansia guna
mencegah terjadinya permasalah gizi atau penyakit pada
lambung seperti gastritis, ulkus peptikum, dan diabetes mellitus.
perencanaan makanan yang dapat dibuat
a. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu
kenyang. Porsi makanan hendaknya diatur merata
dalam satu hari.
b. Banyak minum dan hindari konsumsi garam. Dengan
banyak minum dapat memperlancar pengeluaran
sisa makanan, dan menghindari makanan yang
terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta
mencegah kemungkinan terjadinya tekanan darah
tinggi
c. Membatasi penggunaan kalori hingga berat dalam
batas normal, terutama makanan yang manis-
manis.
d. Bagi para klien lanjut usia yang proses penuaannya
sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Makanlah makanan yang mudah dicerna
Hindari makanan yang terlalu manis, asin, gurih, dan
goreng-gorengan
Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi
palsu kurang baik, makanan harus lunak dan lembek
Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari
buah sebaiknya diberikan
e. Batasi minum teh dan kopi
• Menu seimbang bagi lanjut usia
a. Mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan
yang terdiri dari zat tenaga,, zat pembangun, dan zat pengatur
b. Jumlah kalori yang baik dikonsumsi oleh lanjut usia adalah
hidrat arang kompleks seperti sayuran, kacang-kacangan, dan
biji-bijian
c. Dianjurkan mengandung tinggi serat yang bersumber pada
buah, dan sayur
d. Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium dan zat
besi
e. Membatasi penggunaan garam dan penggunaan alcohol
f. Bahan makanan sumber gizi sebaiknya dari bahan makanan
yang segar dan mudah dicerna
• Syarat menu untuk lanjut usia dengan berat badan yang
kurang
a. Jika lanjut usia mengalami kekurangan berat badan,
makanan yang diberikan adalah makanan yang
mengandung tinggi kalori dan tinggi protein.
b. Diit TKTP terdiri dari TKTP I dan TKTP II
c. Bahan makanan yang baik diberikan adalah ayam, telur,
hati, susu, keju, dan ikan. Sebagai sumber protein nabati
maka baik diberikan kacang-kacangan, tahu, oncom, dan
tempe.
d. Cara pemberian makanan lanjut usia dengan berat badan
yang rendah adalah makanan biasa dengan diberi makanan
tambahan.
• Syarat menu lanjut usia dengan berat badan lebih
a. Jika berat badan lebih, maka harus mengurangi
konsumsi energy sampai menapai berat badan normal.
b. Diit rendah kalori unuk lanjut usia harus memenuhi
syarat sebagai berikut kalori dikurangi 500 sampai 100
kalori dari kebutuhan normalnya, pengurangan kalori
sebaiknya dari pengurangan karbohidrat dan lemak.
c. Protein diberikan dalam jumlah yang normal dapat juga
diatas kebutuhan normal yaitu 1-1.5 gram per kg berat
badan.
d. d. Serat dan vitamin tetap diberikan dalam jumlah
seperti biasa.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan
kepada lansia adalah :
a. Apakah makanan yang disajikan cukup memenuhi kebutuhan
gizi
b. Sajikan makanan tersebut pada waktunya secara teratur serta
dalam prsi yang kecil saja
c. Jangan menunjukkan rasa bosan dalam melayani klien lanjut
usia, tetapi tunjukkanlah wajah yang cerah dan gembira
d. Berikan makan bertahap dan bervariasi terutama apabila nafsu
makannya berkurang
e. Perhatikan makanan apa saja yang disukai ataupun yang tidak
disukai
f. Jika mendapat diit tertentu perhatikan diit tersebut
g. Beri makanan yang lunak untuk menghindari konstipasi
Aktivitas istirahat dan keluarga
• Pada lanjut usia, penyakit pada sendi adalah akibat
degenerasi atau kerusakan pada permukaan sendi-sendi
tulang yang banyak dijumpai pada lanjut usia, terutama
yang gemuk.
• Hampir 8% orang-orang berusia 50 tahun keatas mepunyai
keluhan pada sendi-sendinya, misalnya linu-linu, pegal, dan
kadang terasa nyeri.
• Biasanya yang terkena adalah jari-jari, tulang punggung,
sendi penahan berat tubuh. Nyeri pada sendi disebabkan
oleh gout.
• disebabkan gangguan metabolisme asam urat dalam
tubuh.
• Osteoporosis menyebabkan tulang-tulang lanjut usia
mudah patah sehingga akan sulit sembuhnya.
Biasanya patah tulang terjadi karena lanjut usia jatuh.
• Menurut Ruben, 1996 (Dalam Buku Ajar Geriatri, Prof.
Dr. Boedhi Darmojo, 1999) jatuh adalah suatu
kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata
yang melihat kejadian yang mengakibatkan sesorang
mendadak terbaring, terduduk di lantai,atau tempat
yang lebih rendah, dengan atau tanpa kehilangan
kesadaran atau luka.
• Factor yang sangat berperan besar terjadinya jatuh
pada lanjut usia adalah muskuloskeletal.
• Gangguan musculoskeletal menyebabkan gangguan
gaya berjalan dan ini berhubungan dengan proses
menua yang fisiologis, misalnya :
a. Kekakuan jaringan penghubung
b. Berkurangnya massa otot
c. Perlambatan konduksi saraf
d. Penurunan visus atau lapang pandang

• Semua perubahan tersebut menyebabkan kelambanan


bergerak, langkah yang pendek-pendek, penurunan
irama, kaki yang tidak dapat menapak dengan kuat
dan cenderung gampang goyah, susah terlambat
mengantisipasi bila terjadi gangguan.
Gangguan tidur atau pola tidur yang
memendek
• Irwin Feinberg mengungkapkan bahwa sejak meninggalkan
masa remaja kebutuhan tidur seseorang menjadi relative tetap.
• Factor usia merupakan factor terpenting yang berpengaruh
terhadap kualitas tidur.
• Pada kelompok lanjut usia 60 tahun hanya dijumpai 7% kasus
yang mengeluh mengenai masalah tidur.
• Hal yang sama dijumpai pada 22% kasus pada kelompok usia 70
tahun.
• Gangguan tidur tidak hanya menunjukkan adanya indikasi
kelainan jiwa dini tetapi merupakan keluhan dari hampir 30%
penderita yang berobat ke dokter.
Rasa aman
Adanya penurunan dari system organ dan
kekuatan otot yang menurun meyebabkan
lansia mudah untuk jatuh.
Jatuh sering kali dialami oleh lanjut usia dan
penyebabnya bias multifactor. Banyak factor
yang berperan di dalamnya, baik factor
intrinsic maupun factor ekstrinsik.
• Dalam penelitian (Kane et al, 1994) di Amerika Serikat, lanjut usia
yang mengalami patah tulang pangkal paha dan 5% akan
mengalami perlukaan jaingan lunak. Perlukaan jaringan lunak yang
sering yaitu subdural hematoma, memar, keseleo otot.
• Dinyatakan pula 5% lanjut usia yang jatuh akan mengalami patah
tulang iga, humerus, dan pelvis.
Sistem sensorik beperan didalammya adalah penglihatan atau
visus dan pendengaran.
• Semua gangguan atau perubahan pada mata akan menimbulkan
gangguan pengihatan.
• gangguan pada telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran.
• Penyakit system saraf pusat seperti stroke dan Parkinson
hidrosefalus tekanan normal sering diderita oleh lanjut usia dan
menyebabkan gangguan fungsi system saraf pusat sehingga
berespon tidak baik terhadap inut sensori. (Tinneti, 1992)
Disfungsi seksual
• Mereka memerlukan penanganan khusus untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka sebagai
manusia.
Salah satu masalah yang dialami oleh banyak orang
pada lanjut usia ialah masalah seksual. Disfungsi
seksual merupakan masalah yang umum dialami
oeh kelompok usia lanjut, baik pria maupun wanita.
• Banyak kelompok usia lanjut yang merasa
terganggu dengan disfungsi seksual yang dialaminya
• Hambatan psikis antara lain muncul karena sikap
masyarakat yang menganggap tidak layak lagi pada
usia lanjut mempermasalahkan fungsi seksual.
• Padahal sebagai manusia seksual walaupun
berusia lanjut,wajar saja jika mereka
mempermasalahkan fungsi seksual yang mereka
rasakan menganggu.
• Dalam buku “Seks yang Membanggakan”, Prof. Dr.
dr Wimpie Pangkahila SpAnd FAACS menjelaskan,
masalah seksual pada lanjut usia disebabkan oleh
factor fisik dan factor psikis yng bergabung
menjadi satu.
• Factor fisik berupa kemunduran fisik karena usia
yang terjadi pada semua bagian tubuh, khususnya
yang berkaitan dengan fungsi hormone seks,
pembuluh darah, dan saraf.
• Factor fisik yang menghambat fungsi seksual kerap
muncul pada usia lanjut, seperti perasaan jemu
dengan situasi sehari-hari khususnya dalam
hubungan dengan pasangan, perasaan kehilangan
kemampuan seksual dan daya tarik, perasaan
kesepian, dan perasaan takut dianggap tidak wajar
bila masih aktif dalam melakukan hubungan
seksual.
• Tiga penyebab mengapa kehidupan seksual
para lansia tidak harmonis.
1.Komunikasi seksual diantara pasangan yang
tidak baik.
2.Pengetahuan seksual yang tidak benar.
3.Gangguan fungsi seksual salah satu maupun
kedua pihak dikarenakan terjadi perubahan
fisiologis maupun patologis.
• Gejala-gejala yang sering timbul pada menopause meliputi :
1. Gangguan pada haid, haid menjadi tidak teratur, kadang-kadang
terjadi perdarahan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
2. Gelombang rasa panas, kadang-kadang timbul rasa panas pada
muka, leher, dan dada bagian atas, disusul dengan keluarnya
keringat yang banyak. Perasaan panas ini berlangsung beberapa
detik saja, namun bias juga berlangsung hingga 1 jam.
3. Gejala-gejala psikologik berupa rasa takut, tegang, depresi,
mudah sedih, cepat marah, mudah tersinggung, gugup, dan
mental yang kurang mantap.
4. Fatigue, yaitu ras lelah yng diakibatkan berhenrinya fungsi
ovarium. Tetapi tidak semua rasa lelah dapat diartikan sebagai
tanda menopause.
5. Keadaan artrofi
6. Rasa gatal-gatal pada genitalia.
7. Sakit-sakit yang bias dirasakan seluruh badan.
8. Pusing atau sakit kepla.
9. Keluhan sulit tidur.
10. Perubahan pada gairah seksual, yang ini disebabkan oleh
pengaruh hormonal dan pengaruh psikis. Adanya wanita
yang mengalami menopause menafsirkan sebaai kehilangan
fungsinya sebagai wanita karena ia tidak dapat lagi
memberikan anak.
11. Berubahnya libido
Dengan demikian dapat dilihat bahwa kerisauan menghadapi
masa tua sering kali juga menyangkut kehidupan seksualnya.

Anda mungkin juga menyukai