Anda di halaman 1dari 23

ASKEP

ASKEP COPD
COPD
(CHRONIC
(CHRONIC OBSTRUCTIVE
OBSTRUCTIVE
PULMONARY
PULMONARY DISEASE)
DISEASE)
By: Yulis Hati, S.Kep, Ns
ASMA BRONKHIAL

Asma ad suatu gangguan pd sal bronkhial


dgn ciri kontraksi spasme pd sal nafas.
Penyebabnya adalah faktor biokimia,
endokrin, infeksi, otonomik dan
psikologi.
Tipe Asma
1. Asma Alergik/ekstrinsik
merupakan suatu bentuk asthma dengan penyebab allergen (missal : bulu binatang,
debu, ketombe, tepung sari, makanan dll). Allergen terbanyak adalah airborne dan
seasonal (musiman). Pasien dengan asthma alergik, biasanya mempunyai riwayat
penyakit alergi pada keluarga dan riwayat pengobatan exzema atau rhinitis alergik.
Paparan terhadap alergi akan mencetuskan serangan asthma. Bentuk asthma ini
biasanya dimulai saat kanak-kanak.
2. Idiopatik atau non alerik/intrinsik
• tidak berhubungan secara langsung
• dengan allergen spesifik. Faktor-faktor seperti common cold, infeksi saluran nafas
• atas, kegiatan, emosi dan polusi lingkungan akan mencetuskan serangan. Beberapa
• agent pharmakologi, beta-adrenergic antagonist dan agent sulfite (penyedap
• makanan) juga dapat sebagai faktor. Serangan dari asthma idiopatik atau
nonalergik
• menjadi lebih berat dan seringkali dengan berjalannya waktu dan dapat
berkembang
• menjadi bronchitis dan emfisema. Beberapa pasien berkembang menjadi asthma
• campuran. Bentuk asthma ini biasanya dimulai pada saat dewasa (> 35 tahun)
3. Campuran
paling sering ditemukan. Gabungan 2 jenis
2. Idiopatik atau non alerik/intrinsik
Tidak berhubungan secara langsung dengan allergen spesifik.
Faktor-faktor seperti common cold, infeksi saluran nafas atas,
kegiatan, emosi dan polusi lingkungan akan mencetuskan serangan.
Beberapa agent pharmakologi, beta-adrenergic antagonist dan
agent sulfite (penyedap makanan) juga dapat sebagai faktor.
Serangan dari asthma idiopatik atau nonalergik menjadi lebih
berat dan seringkali dengan berjalannya waktu dan dapat
berkembang menjadi bronchitis dan emfisema. Beberapa pasien
berkembang menjadi asthma campuran. Bentuk asthma ini
biasanya dimulai pada saat dewasa (> 35 tahun)
3. Campuran
Merupakan bentuk asthma yang paling sering. Dikarakteristikkan
dengan bentuk kedua jenis asthma alergi dan idiopatik atau
nonalergi.
Etiologi
faktor predisposisi:
• Alergen utama debu rumah, spora jamur dan
tepung sari rerumputan
• Iritan : asap, bau-bauan, pollutan
• Infeksi sal nafas ex: virus
• Perubahan cuaca yg ekstrim
• Aktivitas fisik >>>
• Lingkungan kerja
• Obat-obatan
• Emosi
• Lain2: seperti refluks gastro eosofagus
Gambaran Klinis
Triase Asma : Dispnea, Batuk dan Mengi
GAMBARAN KLINIS:
1. Objektif
• Sesak nafas parah disertai wheezing
• Batuk bersputum kental
• Bernafas menggunakan otot nafas tambahan
• Sianosis, takikardi, gelisah, pulsus paradoksus
• Fase ekspirasi memanjang disertai wheezing
2. Gambaran Subjektif
keluhan sukar bernafas, sesak dan
anoreksia
3. Gambaran Psikososial
kurang pengetahuan pasien ttg kondisi
P Pencetus serangan

a
(alergen, emosi/stress, obat-obatan dan infeksi)

t Reaksi antigen dan antibodi

o
f
Dikeluarkannya substansi vasoaktif (histamin, bradikinin, dan
anafilaktosin)

i
s
Kontraksi otot polos ↑ Permeabilitas kapiler Sekresi mukus ↑

i
o
Kontraksi otot polos Produksi mukus + +
Edema mukosa
Hipersekresi
Bronchospasme

l
o Obstruksi sal nafas Ketidak seimbangan nutrisi,
kurang dr kebutuhan tubuh

g Bersihan jalan nafas


inefektif

i Hipoventilasi

Kerusakan pertukaran
gas

Hipoksemia
Hiperkapnia
Penatalaksanaan
Prinsip:
1. Diagnosis status asmatikus (waktu,
obat2an)
2. Pemberian bronkodilator
3. Perbaikan serangan
4. Pemberian kortikosteroid
5. Setelah mereda cari faktor penyebab
dan modif pengobatan penunjang
selanjutnya
Obat-obatan
1. Beta Agonists
2. Bronkodilator
3. Kortikosteroid
4. Pemberian O2
Pengkajian untuk melihat asma
Manifestasi Klinis Skor 0 Skor 1

a. Penurunan toleransi berakti fitas Ya Tidak


b. Penggunaan otot nafas tambahan, adanya Tidak ada Ada
retraksi interkostal. Ada
Tidak ada > 25
c. Wheezing
< 25 > 120
d. Respirasi rate permenit < 120 ada
e. Pulse rate permenit Tidak ada < 100
f. Teraba pulsus paradoksus > 100
g. Puncak Expiratory Flow Rate (L/menit)

Keterangan : Skor 4/lebih disangkakan asthma berat, klien harus


diobservasi untuk menentukan adakah respon dari terapi atau
segera dikirim ke rumah sakit.
BRONKHITIS KRONIS
Bronkitis akut ad radang pd bronkus yg
biasa mengenai trakhe dan laring, shhga
sering dinamai jg dgn
laringotracheobronchitis.
Bronkitis dpt timbul sbgai kelainan jalan
nafas tersendiri atau sebagai bagian dari
penyakit misalnya pada morbili, pertusis,
difteri dan tipus abdominalis.
ETIOLOGI
1. Infeksi (Staphylococcus, streptococcus,
pneumococcus, hemofilus influenzae)
2. Alergi
3. Rangsangan lingkungan (asap rokok,
pabrik, kendaraan, dll)

Komplikasi dr peny lain:


1. Peny. Jantung menahun
2. Peny. THT
3. Dilatasi Bronkus
4. Rokok
PATOFISIOLOGI
Virus + terpapar
agen infeksius

Infeksi sal nafas atas Vasodilatasi Bronkospasme


kongesti

Edema mukosa Peningkatan


jumlah mukus Obstruksi
Jalan Nafas

Hipertropi
Hiperplasia
Mukus kental
Hipoksia

Dinding bronkus
menebal
Gg. pertukaran gas

Gg. Integritas
jaringan
MANIFESTASI KLINIS
a. PU: cenderung overweight, sianosis,
edema, barrel chest
b. Usia 45 – 65 tahun
c. Pengkajian: batuk persisten, produksi
sputum seperti kopi, dispnes, wheezing,
seringnya infeksi pd sistem respirasi
serta gejala biasanya timbul pd waktu
yg lama
d. Pembesaran jantung, cor pulmonal,
ht>60%
e. Riwayat merokok +
MANAJEMEN MEDIS
1. Antimicrobial
2. Postural Drainase
3. Bronchodilator
4. Aerosolized Nebulizer
5. Surgical Intervention
EMFISEMA
Merupakan gangguan pengembangan
paru2 yg ditandai pelebaran ruang udara
di dalam paru2disertai destruksi jar.
Terdapat 4 perubahan pd pas
emfisema
1.Hilangnya elastisitas paru2
2.Hiperinflasi paru2
3.Terbentuknya bullae
4.Kolaps jalan nafas kecil dan udara
terperangkap
TIPE EMFISEMA
1. Emfisema Sentriolobular
2. Emfisema Panlobular (panacinar)
3. Emfisema Paraseptal
MANIFESTASI KLINIS
1. PU
• Kurus, warna kulit pucat
• Tidak ada tanda CHF kanan dgn elemeb dependen pd stad
akhir
2. Usia 65 – 75 tahun
3. Pengkajian fisik
• Nafas pendek persisten dgn peningkatan dipsnea
• Infeksi sist respirasi
• Auskultasi:penurunan suara nafas
• Sputum dan batuk jarang
4. Pemeriksaan Jantung
• Tdk tjd pembesaran jantung. Cor pulmonal timbul pd stad
akhir
• Ht<60%
5. Riwayat merokok
MANAJEMEN MEDIS
1. Pemberian terapi u meningkatkan ventilasi & menurunkan
kerja nafas
2. Mencegah dan mengobati infeksi
3. Teknik terapi fisik
4. Memelihara kondisi lingkungan
5. Dukungan psikologis
6. Penkes

Jenis obat
1. Bronkodilator
2. Terapi aerosol
3. Pengobatan infeksi
4. Kortikosteroid
5. O2
PEM. DIAGNOSTIK COPD
1. Chest X-Ray
2. Pem. Fungsi Paru
3. Kapasitas inspirasi
4. FEV1/FVC
5. ABGs
6. Bronkogram
7. Darah Komplit
8. Kimia darah
9. Sputum Kultur
10. ECG
11. ECG setelah exercise
KOMPLIKASI
1. Hipoksemia
2. Asidosis respiratory
3. Infeksi Saluran Pernafasan
4. Gagal Jantung
5. Disritmia Jantung
6. Status Asmatikus
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai