Anda di halaman 1dari 41

Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan

Medan, April 2014



H
ra
u
V s
aksi esrt
n d
ia
•m K
er el
u b
p i
•ak
n Sh
a
u
ke h
K n
b u
u
alitsu 
t se
h
aru u B
h iao
•u
r
K
sa serto
tean d s
• iK
p a
p n u
to ar
ik arn
o n
n g
gik ait
p ksiva
elaks
n n G
•a gal
n erP
n
i an c
ma
u n
n
isa. et
p
t.a
Vaksin -- Vaccinia

• Produk biologik
• Kuman, komponen kuman (bakteri,
virus), atau racun kuman (toxoid)
• Dilemahkan atau dimatikan
• Merangsang kekebalan spesifik
• Aktif
• Penyakit tertentu.
BCG strain
Paris
Beku-kering.
Suhu
+ 2 s/d + 8 OC, pelarut pada suhu kamar
Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
Kekebalan aktip terhadap tuberkulosa
1 box 10 Amp, pelarut 4 ml NaCl 0,9 % untuk setiap ampul
 0,05 ml / dosis intrakutan
Pelarut :suhu + 2 s/d + 8 OC minimal 12 jam sebelum
dipakai
3 jam

02/22/2022 4
Danish Strain
 Beku-kering.
 Suhu + 2 s/d + 8 OC, pelarut pada suhu kamar
 Kadaluarsa 12 bulan, pelarut 60 bulan.
 Kekebalan aktip tuberkulosa
 1 box isi 10 vial, pelarut 1 ml NaCl 0,9 %
 0,05 ml / dosis pada intrakutan
 Pelarut : + 2 s/d + 8 OC min 12 jam sebelum
dipakai
 4 jam

02/22/2022 5
• Bolehkah pelarut vaksin BCG
strain Paris digunakan pada
vaksin BCG strain Danish ?
• Bolehkan pelarut vaksin campak
digunakan pada vaksin BCG ?
Atau sebaliknya ?

02/22/2022 6
DPT-HB-Hib
Diskripsi
• Suspensi difteri murni, toxoid tetanus, bakteri pertussis inaktif, HBsAg murni yang
tidak infeksius, dan komponen Hib berupa kapsul polisakarida Haemophylus
Influenzae type b tidak infeksius dkonjugasikan kepada protein toksoid tetanus
• 5 dosis.

Indikasi
• Pencegahan difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi
Haemophilus influenzae tipe b secara simultan.
Efek simpang
• Reaksi lokal dapat terjadi 24 jam : nyeri ringan, sementara, sembuh sendiri dua
atau tiga hari,
• Demam, jarang terjadi
• Hubungan kausalitas reaksi berat Epidan vaksin belum pernah ditegakkan.
cold chain
D T.

• Bentuk Cairan.
• Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
• Kadaluarsa 24 bulan
• Indikasi  kekebalan aktip Difteri dan tetanus .
• Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
• Setiap vial ditempelkan VVM.
• Dosis  0,5 ml / dosis pada intra muskuler atau Subkutan dalam
• Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling
lama 4 minggu.dengan ketentuan :
– Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak
terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
• Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

02/22/2022 8
Td
• Bentuk Cairan.
• Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC,
• Kadaluarsa 24 bulan
• Indikasi  kekebalan aktip Difteri dan tetanus .
• Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
• Setiap vial ditempelkan VVM.
• Dosis  0,5 ml / dosis pada intra muskuler atau Subkutan dalam
• Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling
lama 4 minggu.dengan ketentuan :
– Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak
terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B
• Vaksin dapat rusak pada suhu dibawah 0 OC

02/22/2022 9
TT
 Cairan.
 Suhu + 2 s/d + 8 OC,
 Kadaluarsa 24 bulan
 Kekebalan aktip tetanus .
 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
 VVM.
0,5 ml / dosis IM
 Statis paling lama 4 minggu.dengan ketentuan :
Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak
hilang, Tidak terendam air, Sterilitas terjaga, VVM A / B
 Rusak pada suhu dibawah 0 OC
02/22/2022 10
Polio.

 Cairan + pipet (dropper).


 + 2 s/d + 8 OC  6 bln, - 15 s/d – 25 OC  2 thn
 Kekebalan aktip terhadap polomyelitis.
 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml)
 1 box isi 10 pipet.
 VVM.
 0,5 ml / perOral
 Statis :2 minggu

02/22/2022 11
Campak
 Beku-kering.
 + 2 s/d + 8 OC, pelarut suhu kamar
 Kadaluarsa 24 bulan, pelarut 60 bulan.
 Kekebalan aktip penyakit Campak
 1 box isi 10 Amp, pelarut 5 ml aquabidest steril
 0,5 ml / dosis pada subkutan
 Pelarut + 2 s/d + 8 OC min 12 jam sebelum
 6 jam atau 8 jam

02/22/2022 12
Hepatitis B
 Cairan.
 + 2 s/d + 8 OC,
 Kadaluarsa 26 bulan
 Kekebalan aktip Hept B.
 1 box isi 100 pough, @ 1 dosis
 VVM.
 0,5 ml / dosis IM
 Rusak : 0 OC (- 0,5 dalam 30 menit)

02/22/2022 13
Inactive Polio Vaccine
(IPV)

 Cairan.
 + 2 s/d + 8 OC,
Kadaluarsa 26 bulan
 Kekebalan aktip Poliomyelitis
 1 box isi 10 vial, @ 5 dosis
 VVM.
 0,5 ml / dosis IM
 Rusak : dibawah 0 OC
Epi cold chain
Penggolongan berdasarkan sensitivitas
terhadap suhu
Gol. vaksin yang Hepatitis B
FS akan rusak
terhadap suhu
Td

DPT-HB-Hib
(Freeze dingin <00C DT
Sensitive) (beku)
tidak tahan beku IPV

Gol. vaksin yang

HS akan rusak
terhadap
BCG

POLIO
(Heat Sensitive) paparan panas CAMPAK
tidak tahan panas yang0 berlebih
(>34 C)

Epi cold chain


Pengenalan vaksin Program Imunisasi
• BCG. 0,05 ml.
• DT. 0,5 ml
• Td 0,5 ml
• POLIO.
– bOPV (2 x 0,1 ml) 2 tetes
– IPV 0,5 ml
• CAMPAK. 0,5 ml
• DPT - Hep-B -Hib 0,5 ml
• HEPATITIS-B. PID. 0,5 ml

Epi cold chain


Penyimpanan vaksin

1 bulan + 1
Bulan cad.

17
Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan

VAKSIN MASA PEMAKAIAN


HEP. B (Uniject) N/a
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
Td 4 minggu
DPT-HB-Hib 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu

Epi cold chain


Kriteria vial vaksin yang telah dibuka, harus
memenuhi ketentuan ;

Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa;


Vaksin disimpan pada suhu +2 OC s/d +8OC
Sterilitas vaksin dapat terjamin;
Vial vaksin tidak terendam dalam air;
VVM masih dalam kondisi A atau B.

Epi cold chain


Kerusakan vaksin
Terhadap panas / sinar matahari
 Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
 Ultra violet dapat merusak vaksin BCG.
Terhadap pembekuan
Pelarut tidak boleh dibekukan.

Epi cold chain


Rantai Vaksin

Epi cold chain


UPS

Epi cold chain


System penyimpanan vaksin
Province

Districs
3+1

Health center
2+1

1 + 1 mg
Epi cold chain
PERALATAN RANTAI VAKSIN
(a) Alat tempat menyimpan vaksin,
• Cold room / freezer room

Lemari es / freezer

Domestic refrigerator (unmodified & modified)


RCW 50 EK, RCW 50 EG

Epi cold chain


Bentuk pintu tempat penyimpanan
vaksin

Buka depan Buka atas

Epi cold chain


Hasil test lemari es buka depan

Data suhu lemari es Rumah Tangga.


16,0
Minimun area
Medium area
Maximun area

12,0
1
Temperature °C

8,0
3

4,0
1 TTM diletakan diatas

2 TTM diletakan ditengah


0
3 TTM diletakan dibawah

21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr


Time (starting 20/02/2003)

Epi cold chain


Hasil test lemari es buka atas

Epi cold chain


Model lemari es standar WHO / UNICEF
LEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS YANG SUDAH TERDAFTAR DI WHO / UNICEF (PIS 2000)

RC W 42 EK FC W 20 EK RC W 50 EK TC W 2000
(PIS E3/ 22 -M) (PIS E3/ 73-M) (PIS E3/ 91-M) (PIS E3/ 111-M)

Ve stfro st MK 144 (PIS E3/ 57-M) Ve stfro st MK 204 (PIS E3/ 81-M) Do vlin e (PIS E3/ 110 -M)

Epi cold chain


b. Alat pembawa vaksin.
• Cold / cool box disposable

• Cold / cool box reusable

Epi cold chain


Cold / cool pack
• Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari 24 jam pada
suhu dibawah - 5O C … - 25O atau dalam freezer

• Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 24 jam pada
suhu + 2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es (dekat evaforator).

Epi cold chain


• Vaksin carrier

• Thermos

Epi cold chain


PERALATAN PEMANTAU SUHU
VAKSIN
(1) Pemantau suhu.

Muller Dial Bulb.


Epi cold chain
(2) Pencatat suhu

Thermograph TTM Multilog

a g
d g et
Fr i
Epi cold chain
(3) Pemantau suhu dingin

Epi cold chain


(4) Pemantau suhu panas dengan VCCM

Epi cold chain


(4) Pemantau suhu panas denganVVM
A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan

Epi cold chain


Epi cold chain
Epi cold chain
Penyimpanan di Lemari ES

Thermostat. Thermometer

Atau.

DPT BCG BCG


TT
DPT BCG Polio
TT
Hept B Polio
Campak DT

Hept. B Campak Polio DT


Volume untuk
vaksin = 24 Lt.

Grapik kartu suhu.

Vaksin Heat Sensitive. Vaksin freeze Sensitive.


Harus selalu berdekatan Cool pack. Cold pack. Harus selalu berjauhan
dengan evaporator. dengan evaporator.
Epi cold chain Okt 2003

41

Anda mungkin juga menyukai