ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
2 Ds : kebutuhan Masalah
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan nutrisi kebutuhan
Do : Mual, muntah nutrisi,
- Porsi makan tidak dihabiskan perubahan
- BB : 52 kg nutrisikurang
- TB : 165 cm dari kebutuhan
tubuh
3 Ds : Masalah Sering
- Pasien mengatakan gangguan berkeringat
sering terbangun malam istirahat dan tidur dimalam hari
karena berkeringat
Do :
- Pasien nampak
berkeringat
- HB : 11,5
- Bapak S susah tidur
•Diagnosa Keperawatan
Problem Etiologi Simptom
Ketidak efektifan bersihan jalan Allergen (cuaca dingin) Data Subjektif :
napas berhubungan dengan Bat - ny. Y mengatakan sesak
uk berdahak napas dan batuk berdahak
Antigen yang terikat - ny. Y mengatakan Waktu
timbulnya serangan sesak
Bersihkan jalan nafas tidak sering terjadi tiba -tiba dan
efektif berhubungan dengan Pemiabilitas kapiler meningkat
terjadi
adanya penumpukan sekret
- dimalam hari
Edema mukosa, sekresi - ny. Y juga mengatakan
produktif, kontriksi otot ketika batuk sulit untuk
meningkat mengeluarkan dahak
Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan proses Data Objektif :
peradangan. - Nampak sesak
Batuk berdahak berwarna
- Terdapat bunyi suara napas
kehijauan dan Sesak nafas
Ronchi
- Irama napas, cepat
Ketidak efektifan jalan napas - Nampak batuk berdahak
dengan konsistensi kental
dan berwarna kehijauan
- Pernapasan 24 x/menit
- TD : 120/mmHg
- RR : 24 x/menit
- Nadi : 76 x/menit
- Suhu : 38
Dari pengkajian di atas didapatkan diagnosa
keperawatan :
Ketidak efektifan jalan napas berhubungan dengan
adanya penumpukan sekret
Gangguan nafsu makan berhubungan dengan batuk
yang terjadi secara terus menerus
Gangguan pola tidur berhubungan dengan sering
berkeringat dimalam hari
Batuk yang tidak berhenti secara terus - menerus
INTERVENSI (PERENCANAAN)
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
1 Tidak efektifnya bersihan Tujuan : Memonitor frekuensi, Tanda- tanda viital
jalan nafas - bersihan jalan nafas irama kedalaman merupakan acuhan
efektif dan upaya napas mengetahui kadar
Kriteria Hasil : Posisi Semi Fowler umum pasien
- Mempertahankan jalan Auskultasi suara Dengan posisi semi
nafas dengan bunyi napas fowler dapat
nafas bersih Kaji pasien untuk meningkatkan upaya
posisi yang nyaman napas lebih dalam dan
misal, duduk pada lebih kuat
sandaran tempat Batuk efektif diberikan
tidur dapat menghemat
Berikan obat sesuai energi segingga tidak
indikasi mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak
secara maksimal
Hasil :
Pasien lebih nyaman
dengan posisi Semi Fowler
Jam 6.Mengkolaborasikan
09: 55 Pemberian obat Nebulizer
sesuai program terapi
Hasil :
Ranitidine inj. 25 ml 2x1
(amp)
1 ampul obat Combivent
dosis yang diberi 2,5 ML, 3
sampai 4x/hari
Jam 7.Melatih ny. Y batuk efektif
10 :05 Hasil :
ny. Y tampak bisa melakukan
batuk efektif namun masih
dibantu oleh perawat melatih
batuk efektif hari ke 2
dilakukan 3 x dalam sehari
Senin,15 Ketidak efektifan 1.Mengidentifikas S:
Maret/jam 09:30 jalan nafas i kemampuan ny. Y mengatakan
berhubungan batuk sudah tidak sesak,
dengan adanya 2.jelaskan tujuan ny. Y mengatakan
penumpukkan dan prosedur sudah tidak batuk
dan batuk yang batuk efektif dan dahak sudah
terusmenerus 3.Posisikan Semi tidak ada
Fowler O:
4.Memonitor TTV Keadaan umum,
Hasil : nampak baik
TD : 100/70 TD : 100/70 mmHg
mmHg RR : 16 x/menit
RR : 16 x/menit Nadi : 80 x/menit
Nadi : 80 x/menit Suhu : 36
Suhu : 36 Nampak tidak
sesak, nampak
tidak batuk, tidak
terdapat bunyi
tambahan napas
A:
Masalah ny. Y
teratasi
P:
Intervensi
dihentikan
Jam 2.memberikan ny. Y posisi
09 : 45 senyaman mungkin
Hasil :
ny. Y lebih nyaman
dengan posisi Semi
Fowler
Jam 3.mengkolaborasikan
09 : 55 pemberian obat Nebulizer
sesuai program terapi
Hasil :
Ranitidine inj. 25 ml 2x1
(amp)
1 ampul obat Combivent
dosis yang diberi 2.5 ML, 3
sampai 4x/hari diberikan