Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN APPENDICITIS

DISUSUN OLEH:
AMIR ICHSAN
ANGGI NAINGGOLAN
ANNISA
ANTONIA
A.DEFENISI
• Apendisitis adalah peradangan dari apendiks
vermivormis, dan merupakan penyebab abdomen akut
yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua
umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering
menyerang laki-laki berusia antara 10 sampai 30 tahun
(Mansjoer, Arief,dkk, 2007).
B.ETIOLOGI

• Faktor yang tersering adalah obstruksi lumen.


• Hiperplasia dari folikel limfoid
• Adanya faekolit dalam lumen appendiks

• Infeksi kuman dari colon adalah E. Coli dan


Streptococcus
• Laki-laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak
pada umur 15-30 tahun (remaja dewasa). Ini
disebabkan oleh karena peningkatan jaringan limpoid
pada masa tersebut.
• Tergantung pada bentuk apendiks:
• Appendik yang terlalu panjang
• Massa appendiks yang pendek
• Penonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks
C.TANDA DAN GEJALA

Gejala utama pada penyakit usus buntu adalah nyeri pada


perut. Nyeri ini disebut kolik abdomen. Rasa nyeri tersebut
dapat berawal dari pusar, lalu bergerak ke bagian kanan
bawah perut. Namun, posisi nyeri dapat berbeda-beda,
tergantung usia dan posisi dari usus buntu itu sendiri.
Dalam waktu beberapa jam, rasa nyeri dapat bertambah
parah, terutama saat kita bergerak, menarik napas dalam,
batuk, atau bersin.
 
D.PATOFISIOLOGI
• Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan
lumen apendiks oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit,
benda asing, striktur karena fibrosis akibat peradangan
sebelumnya, atau neoplasma.
• Obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi
mukosa mengalami bendungan. Makin lama mukus
tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding
apendiks mempunyai keterbatasan sehingga
menyebabkan penekanan tekanan intralumen.
E.PENATALAKSANAAN
A.Penanggulangan konservatif
Penanggulangan konservatif diberikan berupa pemberian
antibiotik..
B.Operasi
Bila diagnosa sudah tepat dan jelas ditemukan Apendisitis maka
tindakan yang dilakukan adalah operasi membuang appendiks
(appendektomi).
C. Pencegahan Tersier
Tujuan utama dari pencegahan tersier yaitu mencegah terjadinya
komplikasi yang lebih berat seperti komplikasi intra-abdomen.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
 
1.Pengkajian Keperawatan
• Keluhan utama klien akan mendapatkan nyeri di sekitar epigastrium menjalar ke
perut kanan bawah. Timbul keluhan Nyeri perut kanan bawah mungkin beberapa
jam kemudian setelah nyeri di pusat atau di epigastrium dirasakan dalam
beberapa waktu lalu.Sifat keluhan nyeri dirasakan terus-menerus, dapat hilang
atau timbul nyeri dalam waktu yang lama. Keluhan yang menyertai biasanya klien
mengeluh rasa mual dan muntah, panas.
• Riwayat kesehatan masa lalu biasanya berhubungan dengan masalah. kesehatan
klien sekarang.
• Diet,kebiasaan makan makanan rendah serat.
• Kebiasaan eliminasi.
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan fisik keadaan umum klien tampak sakit ringan/sedang/berat.
• Sirkulasi : Takikardia.
• Respirasi : Takipnoe, pernapasan dangkal.
• Aktivitas/istirahat : Malaise.
• Eliminasi : Konstipasi pada awitan awal, diare kadang-kadang.

• 
2.Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
PRE 0PERASI
1)Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi (distensi jaringan intestinal oleh inflamasi)

2)Perubahan pola eliminasi (konstipasi) berhubungan dengan penurunan peritaltik.

3)Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah.

4)Cemas  berhubungan dengan akan dilaksanakan operasi.

POST OPERASI
5)Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik (luka insisi post operasi appenditomi).

6)Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif (insisi post pembedahan).

7)Defisit self care berhubungan dengan nyeri.

8)Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d kurang informasi.

• 

• 

• 
• RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL


KEPERAWAT
AN
1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan -Kaji tingkat nyeri, lokasi -Untuk
luka setelah asuhan keperawatan dan karasteristik nyeri. mengetahui
operasi d/d diharapkan nyeri klien -Jelaskan pada pasien sejauh mana
pasien berkurang: penyebab nyeri tingkat nyeri
-Klien mampu -Ajarkan tehnik -Informasi yang
mengeluh sakit
mengontrol nyeri pernafasan tepat dapat
saat bergerak -Melaporkan bahwa
dan pasien diafragmatik menurunkan
nyeri berkurang -Berikan aktivitas tingkat
tampak meringis -Tanda vital dalam hiburan (ngobrol dengan kecemasan
meringis nyeri rentang normal anggota keluarga) -Dapat
-Klien tampak rileks -Observasi TTV menghirup O2
mampu tidur/istirahat -Kolaborasi dengan tim secara adekuat
medis dalam pemberian -meningkatkan
analgetik kemampuan
kooping.
-Deteksi dini
perkembangan
kesehatan
2 Ansietas b/d Setelah dilakukan asuhan -Evaluasi tingkat -Ketakutan
penyakit yang keperawatan, diharapkan ansietas dapat terjadi
dideritanya kecemasan klien berkurang -Jelaskan dan karena nyeri
d/d klien dengan kriteria hasil : persiapkan untuk hebat
mengatakan Melaporkan ansietas tindakan -Dapat
takut tentang menurun sampai tingkat prosedur meringankan
kondisinya teratasi -Jadwalkan ansietas
dan sesekali Tampak rileks istirahat adekuat terutama ketika
tampak dan periode pemeriksaan
melamun dan menghentikan tersebut
muka tegang tidur. melibatkan
- Anjurkan pembedahan.
keluarga untuk  
menemani -Membatasi
disamping klien kelemahan,
menghemat
energi dan
meningkatkan
kemampuan
koping.
 
-Mengurangi
kecemasan
klien

Anda mungkin juga menyukai