Anda di halaman 1dari 29

SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

Standar SKP.VI.
• Rumah sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
mengurangi risiko
pasien dari cedera
karena jatuh.
PENGERTIAN :
Pasien jatuh adalah kejadian yang tiba-
tiba tidak terkontrol akibat
penempatan, pemindahan &
kegelisahan/keadaan pasien yang
tidak semestinya

RSWS PATIENT SAFETY TEAM


RUANG LINGKUP MASALAH
• Jatuh merupakan penyebab cedera meninggal
pada usia > 65 thn
• 20,4% in perawatan home care
• 14,8% acute care unit
Incidence of falls
• 38% in Australian hospital in 1998
• 16-52% may experience more than one in
hospitalization
• Indonesia : Laporan insiden ke KKP RS PERSI (sept
06-Agst 07) : 15,2%
Maksud dan Tujuan SKP VI.
• Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab
cedera pasien rawat inap.
• Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan
mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera
bila sampai jatuh.

• Evaluasi :
– riwayat jatuh,
– obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
– gaya jalan dan keseimbangan
– serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.

• Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.


Lokasi Pasien Jatuh :
Penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas lokasi pasien jatuh adalah :
• Sebelah tempat tidur pasien (50 %)
• Koridor Rumah Sakit
• Kamar Mandi / Toilet Ruang Rawat

RSWS PATIENT SAFETY TEAM


PENYEBAB UTAMA PASIEN JATUH
• Gangguan status mental (bingung, disorientasi,
gangguan memori)
• Gangguan mobilitas ( gangguang keseimbangan,
kelemahan mobilitas pinggul bagian bawah)
• Ada riwayat jatuh sebelumnya
• Mendapat obat (sedative, tranguilizer)
• Perlu bantuan khusus saat ke toilet (inkontinensia diare)
• Usia Lanjut atau anak-anak

RSWS PATIENT SAFETY TEAM


Apa yan dapat dilakukan untuk mengurangi
insidens dan dampak pasien jatuh dalam
praktek sehari-hari ?
Isu sistem :
Interaksi fc intrinsik dan ekstrinsik

• Pendidikan & pelatihan untuk semua petugas


• Tingkatkan surveilance pasien cenderung
jatuh
• Intervensi dengan checklist
• Bantuan mekanik dan elektronik
Risk factors assessment - Intrinsic
1. Diagnosis dan / perubahan fisik
• Kelainan mental
• Penyakit akut
• Kondisi muskuloskeltal dan neuromusculer
• Postur tubuh normal, fatigue. arthritis., osteoartritis,
parkinson
• Masalah kaki/kondisi keterbatasan mobilitas
• Kejang
• Stroke dan pasca stroke
• Penyakit cerebral
• Hipotensi ortostatik
Risk factors assessment - Intrinsic
2. Obat dan interaksinya
• Polifarmasi
• Diuretik dan laksatif
• Antihipertensi
• Sedatif, tranquilizer
• Obat psikotropik
• Antidepresan
• Obat yang mengakibatkan gangguan atau meningkatkan
resiko injury termasuk antiaritmia dan antikoagulan
Risk factors assessment - Intrinsic
3. Kondisi mental / penggunaan alkohol
• Gangguan memori / kognitif
• Gangguan mental
• Impulsif
• Anxietas
• Delirium
• Keracunan
Risk factors assessment - Intrinsic
4. Karakteristik pasien
• Usia
• Jenis kelamin (pertimbangan risiko dikaitkan dengan osteoporosis
• Levek aktivitas fisik/cacat/immobilitas
• Lemah mobilitas
• Gangguan keseimbangan
• Defisit motorik
• Keterbatasan aktifitas fisik
• Penggunaan alat bantu (kursi roda, tongkat)
• Riwayat jatuh, khususnya dengan injury
• Perubahan sensorik
• Waktu reaksi lemah
• Halangan komunikasi
Risk factors assessment - Intrinsic
5. Karakteristik lingkungan
• Pencahayaan yang menyebabkan penglihatan kurang jelas
• Permukaan lantai yang dapat mengakibatkan terpleset
• Perabotan (lokasi, ukuran, stabilitas )
• Posisi tempat tidur naik
• Tempat tidur terkunci/tidak terkunci
• Rel terbuka
• Tidak ada alas kaki anti slip
• Sarana pendukung (bel, pembatas TT)
• Waktu pergantian shift
• Kursi roda/alat bantu lain
Elemen Penilaian SKP.VI.

1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko


pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang bila
diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan
dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko
jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap
berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan
pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari
kejadian tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien
cedera akibat jatuh di rumah sakit  
SKALA PENGKAJIAN RESIKO JATUH
MENURUT MORSE
SCORE
FAKTOR RESIKO SKALA
HASIL STANDAR
RIWAYAT JATUH YES     25
  NO     0
DIAGNOSIS SEKUNDER YES     15
  NO     0
FURNITUR     30
MENGGUNAKAN ALAT-ALAT MENYOKONG TONGKAT / ALAT
    15
BANTU PENOPANG / WALKER
BED REST     0
HEPARIN YES     20
  NO     0
GAYA BERJALAN TERGANGGU     20
  LEMAH     10
KESADARAN LUPA/PELUPA     15
  BAIK     0
JUMLAH SCORE        
Keterangan :
- Resiko Tinggi = ≥ 45
- Resiko Sedang = 25 - 44
- Resiko Rendah = 0 - 24 RSWS PATIENT SAFETY TEAM
• Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment
FOTO PENERAPAN PENCEGAHAN
JATUH
FOTO PENERAPAN PENCEGAHAN
JATUH
FOTO PENERAPAN PENCEGAHAN
JATUH
FOTO PENERAPAN PENCEGAHAN
JATUH
Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh

1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan


2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat tidur
pasien
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan dan
terang
5. Pastikan lorong bebas hambatan
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan pasien
7. Pasang Bedside rel
8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
Contoh Langkah Pencegahan Pasien Risiko Jatuh

9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yang


mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait
10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan
segera laporkan untuk perbaikan
11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di
daerah diagnostik atau terapi
12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur,
posisi bedside rel dalam keadaan terpasang
13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga
mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh
14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan
bantuan yang dibutuhkan dengan  
CHECKLIST ALAT PENGAMAN

 tempat tidur
pegangan sisi ______
tempat tidur mudah dinaikkan dan diturunkan _
______
terkunci dengan aman saat dinaikkan _
______
hanya digunakan untuk mobilitas _
______
Roda mudah berputar/diarahkan, tidak melekat _
______
Rem mengamankan tempat tidur saat dioperasikan _
______
Mekanik pengaturan ketinggian tempat tidur mudah dilakukan _
meja samping ______
tempat tidur roda terkunci dengan baik _
______
letaknya di samping tempat tidur, menempel di dinding _
CHECKLIST ALAT PENGAMAN

 tiang infus
______
Tiang mudah dinaikkan dan diturunkan _
______
stabil, tidak mudah goyang _
______
Roda mudah berputar/diarahkan, tidak melekat _

 tumpuan kaki (footstools)


______
kaki kursi proteksi karet anti-selip di kesemua kaki _
______
stabil, tidak goyang _
______
bagian atas kursi permukaan tidak licin _
CHECKLIST ALAT PENGAMAN

 bel panggilan / pencahayaan


______
Operasional lampu di luar kamar _
______
alarm berbunyi di pos perawat _
______
nomor kamar muncul di monitor _
______
interkom _
______
sinyal panel kamar _
______
akses mudah diraih saat di kamar mandi _
______
dalam jangkauan saat pasien di tempat tidur _
CHECKLIST ALAT PENGAMAN

 walker/cane
______
Keamanan ujung karet pada alat berfungsi dengan baik _
______
stabil _

 toilet berjalan
______
Roda mudah berputar/ diarahkan, tidak melekat _
______
stabil saat pasien duduk di atasnya _
______
rem mengamankan toilet saat dioperasikan _
CHECKLIST ALAT PENGAMAN

 kusi beroda (mobility chair)


tingginya disesuaikan dengan pasien, untuk meminimalisir ______
kursi terjatuh/terjungkal _
______
roda mudah berputar/diarahkan, tidak melekat _
______
rem dioperasikan saat kursi dalam posisi diam _
______
pengaman kursi _
______
tumpuan kaki dapat dilipat/dilepas dengan mudah _
diposisikan dengan derajat kemiringan yang sesuai untuk ______
posisi mencegah terjungkal ke depan / merosot _
______
nampan dalam posisi aman _
     

Anda mungkin juga menyukai