PENGERTIAN PASAR

• PASAR ADALAH TEMPAT BERTEMUNYA ANTARA

PEMBELI DAN PENJUAL . SANGAT PASAR SANGAT
PENTING ARTINYA BAGI PARA PELAKU –PELAKU
EKONOMI . PEMILIK FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI
DAPAT MENJUAL FAKTOR – FAKTOR PRODUKSINYA
YANG DIMILIKINYA KEPADA PERUSAHAAN .
DEMIKIAN JUGA BARANG – BARANG YANG
DIHASILKAN OLEH PERUSAHAAN DAPAT DIJUAL
KEPADA KONSUMEN MELALUI PASAR.
• DENGAN DEMIKIAN PASAR ADALAH TEMPAT
BERINTERAKSI PARA PEMBELI DAN PENJUAL
BARANG. BERDASARKAN ANALISA
EKONOMI , PASAR DAPAT DIBAGI DALAM
EMPAT BENTUK ANTARA LAIN : PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA, PASAR
MONOPOLI, PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK, DAN PASAR OLIGOPOLI.
 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ( PERFECT
COMPETITION MARKET )
• ADALAH, BENTUK PASAR DIMANA TERDAPAT
BANYAK PENJUAL DAN PEMBELI , SETIAP
PENJUAL DAN PEMBELI TIDAK DAPAT
MEMPENGARUHI KEADAAN PASAR.
• CIRI – CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.
• 1. TERDAPAT BANYAK PENJUAL
( PERUSAHAAN ) DAN PEMBELI ( KONSUMEN ),
SEHINGGA BAIK PENJUAL MAUPUN PEMBELI
TIDAK DAPAT MEMPENGARUHI PASAR.
• 2. HARGA DITETAPKAN OLEH HASIL INTERAKSI
ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI ATAU DISEBUT
HARGA PASAR. DALAM HAL INI BAIK PENJUAL
MAUPUN PEMBELI ADALAH SEBAGAI PENGAMBIL
HARGA ( PRICE TAKER ).
• 3. PERUSAHAAN ( PENJUAL ) BEBAS MASUK DAN
KELUAR PASAR. APABILA BARANG YANG DIJUAL DI
PASAR DAPAT MENGHASILKAN KEUNTUNGAN
MAKSIMAL, PERUSAHAAN SEMAKIN BANYAK
MASUK KE PASAR.
• SEBALIKNYA, APABILA DALAM KEADAAN RUGI,
MAKA PERUSAHAAN AKAN MENINGGALKAN
PASAR ATAU MENCARI PASAR YANG LAIN. KARENA
PERUSAHAAN TIDAK ADA TEKANAN DARI
SIAPAPUN DALAM MASUK DAN KELUAR PASAR.
• 4. SETIAP PERUSAHAAN MENGHASILKAN BARANG
YANG SAMA DI PASAR, SEHINGGA PARA PEMBELI
BEBAS MEMILIH BARANG YANG DIBUTUHKANNYA.
• 5. PARA PEMBELI MENGETAHUI KEADAAN DI
PASAR , SEHINGGA PARA PEMBELI
MENGETAHUI HARGA DAN
PERKEMBANGANNYA DI PASAR. AKIBATNYA
PARA PRODUSEN TIDAK DAPAT MENJUAL
BARANGNNYA DENGAN HARGA YANG LEBIH
TINGGI DARI HARGA PASAR.
 KURVE PERMINTAAN PADA PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
• KURVE PERMINTAAN PADA PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA BERBENTUK GARIS
LURUS ( HORIZONTAL ). PADA TINGKAT HARGA
TERTENTU. HAL INI MENUNJUKKAN BAHWA,
SETIAP PERUSAHAAN YAKIN MENJUAL
SELURUH BARANGNYA PADA TINGKAT HARGA
TERTENTU. MISALNYA PADA TINGKAT HARGA
P0 DAPAT MENJUAL BARANGNYA PADA
BERBAGAI TINGKAT KUANTITAS BARANG.
PENERIMAAN TOTAL, PENERIMAAN RATA-
RATA, DAN REVENUE MARJINAL.
• A. PENERIMAAN TOTAL ( TOTAL REVENUE )
ADALAH SELURUH PENDAPATAN YANG
DITERIMA OLEH PERUSAHAAN ATAU
PRODUSEN ATAS PENJUALAN BARANG HASIL
PRODUKSINYA. DENGAN KATA LAIN
PENERIMAAN TOTAL MERUPAKAN HASIL
PERKALIAN ANTARA HARGA DENGAN JUMLAH
BARANG.
• SECARA MATEMATIS, PENERIMAAN TOTAL
DAPAT DIKETAHUI MELALUI RUMUS BERIKUT
INI : TR = P x Q
• TR ( TOTAL REVENUE ) ADALAH PENERIMAAN
TOTAL.
• P ( PRICE ) ADALAH HARGA.
• Q ( QUANTITY ) ADALAH JUMLAH BARANG.
• PENERIMAAN TOTAL DAPAT MENINGKAT
APABILA :
• 1. HARGA NAIK DAN JUMLAH PENJUALAN
BERTAMBAH. ATAU
• 2. JUMLAH PENJUALAN MENINGKAT PADA
SAAT HARGA MENINGKAT.
 PENERIMAAN RATA-RATA
( AVERAGE REVENUE ) ATAU AR.
• ADALAH PENERIMAAN DARI HASIL
PENJUALAN SETIAP UNIT BARANG. DENGAN
KATA LAIN, PENERIMAAN RATA-RATA ADALAH,
HASIL BAGI ANTARA PENERIMAAN TOTAL
DENGAN JUMLAH PENJUALAN. SECARA
MATEMATIS , PENERIMAAN RATA-RATA DAPAT
DIHITUNG MELALUI RUMUS BERIKUT INI :
• AR = TR / Q
 PENERIMAAN MARJINAL ( MR )
( MARGINAL REVENUE )
• ADALAH TAMBAHAN PENERIMAAN DENGAN
MENJUAL SATU UNIT LAGI HASIL
PRODUKSINYA. DENGAN KATA LAIN,
PENERIMAAN MARJINAL MERUPAKAN HASIL
BAGI ANTARA PERUBAHAN PENERIMAAN
TOTAL DENGAN PERUBAHAN JUMLAH
PENJUALAN. SECARA MATEMATIS,
PENERIMAAN MARJINAL DAPAT DIHITUNG
DENGAN RUMUS : MR = ^TR / ^Q
• PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, KURVE
PERMINTAAN BERHIMPITAN DENGAN
PENERIMAAN RATA-RATA DAN PENERIMAAN
MARJINAL ( D = AR = MR ) SEPERTI YANG
TERLIHAT PADA GAMBAR 9.2. YANG
MENUNJUKKAN BAHWA, PADA TINGKAT
HARGA Po, KUEVE PERMINTAAN ADALAH
• DoDo, PENERIMAAN RATA-RATA ADALAH ( AR )
• SEDANGKAN PENERIMAAN TOTAL SEBESAR
Tro. APABILA HARGA NAIK MENJADI P1,
MAKA KURVE PERMINTAAN BERGESER KE
D1D1, DAN PENERIMAAN RATA – RATA
ADALAH ( AR1, SEDANGKAN PENERIMAAN
TOTAL MENINGKAT MENJADI TR1.