Anda di halaman 1dari 19

Etnografi dan PAR

Oleh : Sofa Marwah


ETNOGRAFI
Secara epistemology : Etnografi dalam paradigma
konstruktivisme.
Sedangkan Analisis wacana,dan PAR dalam paradigma kritis.
(Crotty, 1998)
Etnografi adalah gambaran sebuah kebudayaan dr sebuah
masyarakat sbg hasil konstruksi peneliti dari penelitian dalam
masyarakat.
Etnografi adalah pendekatan utk pendeskripsian dan
penginterprestasian budaya serta struktur sosial suatu kelompok
(Suparlan, 1997).
Syarat utama etnografi : peneliti di antara subjek yg ditelitinya
dlm wkt relatif cukup utk hidup terintegrasi dengan masyarakat
yg diteliti.---mengembangkan kepekaan menggunakan konsep
dlm pemikiran atau nilai-nilai masyarakat yg diteliti.
Etnografi merupakan deskripsi mengenai cara
berpikir, hidup dan berperilaku. Etnografi menyajika n
pandangan hidup subjek penelitian.
Pedoman melakukan etnografi ( Spindler, 1982) :
 Pengamatan harus kontekstual
 Dugaan dan pertanyaan penelitian berlangsung dlm
setting yg utk diamati.
 Pengalaman berlangsung lama/berulang
 Natiev view diungkap melalui pengamatan,
wawancara
 Pengetahuan sosial budaya masyarakat membuat
komunikasi yg berlaku masuk akal bagi mereka.
 Perspektif kebudayaan dr luar selalu ada.
 Membuat sesuatu yg bersifat eksplisit dari
pengetahuan sosial budaya yg berpengaruh namun
tampak implisit.
 Inquiry dan pengamatan tidak mengganggu jalannya
inetraksi dan komunikasi
 Peneliti tidak menentukan respon-respon yg
diharapkan dr masyarakat yg punya pandangan
kebudayaan sendiri.
Beberapa contoh penelitian etnografi : The religion of
Java (Cllifford Geertz), Kelurga Jawa (Hildred Geertz).
Metode utama dlm etnografi adalah : pengamatan
partisipatif –peneliti memiliki hubungan (emosional)
dg yg diamati. –melibatkan diri dlm kehidupan
masyarakat—wawancara, mendengarkan dan
memahami.
Pengamatan partisipatif didasari oleh metode
verstehen Max Weber–cara memandang dan
memperlakukan gejala dr sudut pandang yg diteliti –
selain butuh ketrampilan informasi, jg pengetahun
konseptual, teori, metodologi—identifikasi fakta sosial
dan di uji kebenaranya di lapangan.
Tugas pengamatan partisipatif : mencerahkan dan
membangkitkan masyarakat biasa sbg aktor-aktor yg
mengambil keputusan atas dirinya sendiri.
Praktek etnografi : (James Spradley, 1997)
a. Langkah umum, penetapan lokasi penelitian.
b. Direct observation; ---hidup secara intim utk waktu
lama dlm komunitas pribumi, mencatat dan merekam.
c. Alur maju bertahap (developmental researh sequences)
:
-- Menetapkan informan , yaitu org yg mengerti dg baik
kebudayaannya, terlibat dlm kebudayaannya, mau
meluangkan waktu yg lama, menyampaikn kebudayaanya
dg apa adanya.
--Wawancara etnografis: tujuan eksplisit, peneliti dan
informan mengerti arah pembicaraan, contoh; apakah
berbeda antara nyumbang dan hadiah?
--Membuat catatan etnografis, pentingnya penggunaan
bahasa, antara bahasa periset dan pribumi, menjaga
orisinalitas istilah/ungkapan utama.
--Mengajukan pertanyaan deskriptif, yaitu memperluas
pertanyaan yg cenderung memperluas jawaban,
misalnya bagaimanakh mnrt ibu/bpk penggambaran
dlm tradisi sekaten?
--Menganalisis hasil wawancara (analisis domain,
analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis
tema)
--Menemukan tema-tema budaya; prinsip kognitif yg
tersirat atau tersurat, berulang, dan berperan sbg suatu
hubungan. Tersirat dlm aktivistas atau simbol, misalnya
patriarkhal, matriarkhal, kepasrahan masyarakat Jawa
(nrima ing pandum), dsb.
--Menulis laporan etnografi; laporan menggambarkan
budaya apa adanya, menunjukkan hal-hal khusus,
detail, pembaca dapat melihat secara nyata.
Analisis dlm Etnografi :
a. Analisis domain, mencari puncak tertinggi dr
tindakan dan makna unit kebudayaan (analog=
pohon)
b. Analisis taksonomi, mencari unit-unit yg lebih kecil
dalam domain dlm suatu kebudayaan (daun, ranting,
akar)
c. Analisis komponen, mencari atribut yg membedakan
simbol-simbol dlm domain (beda antara daun,
ranting, akar)
d. Analisis tema, mencari hubungan di antara domain
dan bagaimana domain dihubungkan dengan budaya
secara keseluruhan. (hubungan fungsi antara daun,
ranting, akar serta hubungan pohon dg lingkungan)
Contoh :
Analisis domain----upacara merupakan domain dlm
kebudayaan.
Analisis taksonomi----upacara kematian, upacara
kelahiran, dll.
Analisis komponen----beda antara upacara-upacara tsb.
Analisis tema---keterkaitan antara masing-masing
upacara, dan hubungan fungsinya secara keseluruhan
dlm suatu kebudayaan.
 Participatory Action Research, yaitu peneliti
memahami dan menuliskan proses sosial atau
peneliti melakukan penelitian kemudian
melakukan tindakan intervensi yang dibutuhkan.
Peran peneliti adalah mengenali, mempelajari
permasalahan kemudian mencari penyelesaiannya
yang biasanya bekerja sama dengan pihak
pemerintah. Peneliti juga melakukan pemantauan
terhadap perwujudan hasil penelitiannya.
Mengapa diperlukan PAR : (French Bell dlm Islamy,
2002)
 Kebutuhan memperoleh pengetahuan lengkap ttg
masalah sosial.
 Kebutuhan utk memahami hukum perubahan.
 Kebutuhan menemukan solusi perubahan.
 Kebutuhan menemukan hukum perubahan sosial.
PAR selain untuk mengembangkan keahlian baru ttg
masyarakat juga pemecahan masalah.
Variasi penelitian tindakan :
a. Ilmuwan masuk, melakukan diagnosis, rekomendasi, tetapi
tidakpernah diuji, belum tentu tepat (diagnostic action research).
b. Masyarakat yg melaksanakan tindakan keterlibatan sejak awal dan
menjaga agar tindakan terssebut tetap layak dilaksanakan
(participant action research)
c. Aktor atau pelaku yg menjaga melalui catatan sistematis ttg yg
sdh dilakukan dan dampaknya, utk diperbaiki (empirical action
research).
d. Penelitian mengontrol efektivitas beberapa variasi tindakan, sulit
memilih tindakan yg paling tepat. (experiment action research)
e. Yg terakhir ini memberi kontribusi terbesar tp paling sulit
dilaksanakan.
Kekhasan penelitin tindakan---upaya mengarahkan
setiap tahapannya pd perubahan. Namun setiap
perubahan tersebut direkomendasikan melalui proses
penelitian, dan hasil peneltiannya dilaksanakan dalam
bentuk tindakan yg lebih baik.
Action should follow-research and research –should
follow action.
Salah satu model penelitian tindakan (Irfan Islamy,
2002)

Tindakan Tindakan
Tujuan Tahap I Tahap II

Menemukan
Perencanaan Fakta Perencanaan
Contoh merumuskan research question:
Bagaimanakah si A menjalankan otoritasnya dalam
memimpin sebuah organisasi?
Bagaimanakah si A membuat keputusan yang
menyangkut kegiatan-kegiatan organisasi?
----perumusan di atas utk melihat perilaku
kepemimpinan apakh yg perlu dikembangkan oleh
pemimpin organisasi utk meningkatkn mutu organisasi.
Pengumpulan data dalam PAR; focus group
discussion (FGD), wawancara mendalam,
observasi.
Perlu disampaikan bahwa rekaman dalam proses
penelitian yg sedang berjalan (ongoing process)
serta hasil tindakan (pd tiap tahap) menjadi data
yg penting untuk menentukan berikutnya yg
terbaik.
 Analisis kerja dalam PAR----Analisis interaktif Milles Huberman
a. Reduksi data, adalah proses memilih, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstrakkan, dan menstranformasikan
data mentah yang muncul dari catatan lapangan, reduksi data
terjadi terus menerus selama proses penelitian terlaksana.
b. Penyajian data, adalah suatu rangkaian informasi yang
terorganisasikan yang memungkinkannya ditarik kesimpulan
dan langkah berikutnya.
c. Penarikan kesimpulan, sejak awal pengumpulan data, analisis
mulai memutuskan tentang makna segala sesuatu, mencatat
regularitas, pola-pola, eksplanasi, konfigurasi, alur sebab akibat
dan proposisi.

Anda mungkin juga menyukai