Anda di halaman 1dari 29

Hordeolum dan Kalazion

Rizqy Tafinna Lazuardi


011111047
Hordeolum

▪ Definisi:
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi.

▪ Etiologi:
Penyebab infeksi tersering adalah kuman Staphylococcus aureus.
Anatomi Kelopak Mata
Klasifikasi

▪ Hordeolum Internum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi pada
kelenjar Meibom.

▪ Hordeolum Eksternum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi pada
kelenjar Zeis atau Moll.
Stadium

▪ Infiltratif : Bengkak, Merah, Nyeri,


▪ Supuratif : Bengkak, Merah, Nyeri berkurang, Pus +

Stadium Infiltratif Stadium Supuratif


Gejala Klinis

Nyeri, Merah, dan Bengkak.


Gejala Subjektif :
Rasa mengganjal pada kelopak mata yang memberat saat menunduk
dan nyeri bila ditekan.

Gejala Objektif:
Tampak benjolan pada kelopak mata, berwarna merah, dan nyeri bila
ditekan di dekat pangkal bulu mata.
Pemeriksaan Fisik

Segmen Anterior

▪ Palpebra : edema +, hiperemi +, ▪ Kornea : jernih, dbn


pus +
▪ BMD : dalam

▪ Konjungtiva : ▪ Iris : radier


Pars Bulbar : Hiperemi – ▪ Pupil : Bulat Isokor,
Pars Palpebra : Nodul +, Hiperemi 3mm/3mm, Reflek cahaya +/+
+, Nyeri tekan +
▪ Lensa : jernih, dbn
Pemeriksaan Fisik

▪ Visus
Tidak didapatkan penurunan visus.
Pemeriksaan Fisik
▪ Pengukuran TIO
Tekanan Intra Orbita Normal.
Pemeriksaan Fisik

Funduskopi
Fundus reflex +/+
Papil N.II batas tegas +/+
Diagnosis Banding

1. Chalazion
2. Blepharitis
3. Acute Dacryocystitis
Blepharitis

Acute Dacryocystitis
Tata Laksana

Fase Infiltratif:
▪ Kompres Hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.
▪ Antibiotik Topikal selama 7-10 hari, pada fase inflamasi.
▪ Antibiotik sistemik apabila terjadi selulitis.
Jika tidak membaik dalam 48 jam atau sudah fase abses, dilakukan
insisi dan drainase bahan purulen.
Tata Laksana

Fase Supuratif: Insisi dan drainase bahan purulen.


Cara Insisi :
▪ Berikan anestesi local (pantocain 2 % dan procain 2% secara
infiltratif)
▪ GA pada anak-anak atau orang yang sangat takut.
▪ Hordeolum Internum : insisi di konjungtiva secara vertical.
▪ Hordeolum Externum : insisi di kulit luar secara horizontal.
▪ Sayatan di pencet untuk mengeluarkan sisa nanah.
KIE

▪ Perbaikan Hygiene untuk mencegah infeksi kembali.


▪ Tidak memanipulasi kelopak mata yang bengkak.
Kalazion

▪ Definisi:
Peradangan granulomatosa kronik yang steril dan idiopatik pada
kelenjar meibom.
▪ Etiologi : idiopatik
Diduga disebabkan oleh gangguan sekresi kelenjar Meibom sehingga
menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan reaksi jaringan sekitarnya
terhadap bahan-bahan yang tertahan.
Gejala Klinis

Bengkak, Tidak Nyeri.


Gejala Subjektif :
Gejala peradangan ringan disertai nyeri tekan (awal).
Apabila bengkak cukup besar dapat menekan bola mata dan
menimbulkan gangguan refraksi astigmatisma.
Gejala Klinis

Gejala Objektif:
▪ Kelopak mata tampak tebal dan edema.
▪ Teraba benjolan pada kelopak mata dengan konsistensi agak keras
dan tidak disertai tanda radang akut.
▪ Pada ujung kelenjar Meibom terdapat masa kuning dari sekresi
kelenjar yang tertahan.
▪ Benjolan mengarah ke konjungtiva, sedikit memerah atau meninggi
Pemeriksaan Fisik

Segmen Anterior

▪ Palpebra : edema +, hiperemi -, ▪ Kornea : jernih, dbn


pus -, nyeri -
▪ BMD : dalam

▪ Konjungtiva : ▪ Iris : radier


Pars Bulbar : Hiperemi – ▪ Pupil : Bulat Isokor,
Pars Palpebra : Nodul +, Hiperemi -, 3mm/3mm, Reflek cahaya +/+
Nyeri tekan -
▪ Lensa : jernih, dbn
Pemeriksaan Fisik

▪ Visus
Tidak didapatkan penurunan visus.
Pemeriksaan Fisik
▪ Pengukuran TIO
Tekanan Intra Orbita Normal.
Pemeriksaan Fisik

Funduskopi
Fundus reflex +/+
Papil N.II batas tegas +/+
Diagnosis Banding

1. Chalazion
2. Blepharitis
3. Dacryocystitis
Tata Laksana

▪ Kompres Hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.


▪ Pengurutan ke arah muara kelenjar Meibom.
▪ Insisi dan Kuretase untuk mengeluarkan isi kelenjar.
▪ Kalazion yang berulang sebaiknya dipikirkan kemungkinan
karsinoma. (Biopsi)
▪ Tampilan karsinoma kelenjar meibom mirip dengan tampilan
kalazion.
Tata Laksana

Cara Insisi :
▪ Berikan anestesi local (pantocain 2 % dan procain 2% secara
infiltratif)
▪ GA pada anak-anak atau orang yang sangat takut.
▪ Insisi sebaiknya dilakukan pada konjungtiva, ke arah muka dan tegak
lurus (vertical) untuk menghindari banyak kelenjar meibom yang
terpotong.
Daftar Pustaka

Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Mata edisi 3. Surabaya : Bagian Ilmu
Penyakit Mata RSUD DR Soetomo, 2006.
Hoesin, Rowena G, et al: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Surabaya : Airlangga
University Press, 2013.
Vaughan D, Asbury T : General Ophtalmology, 17th ed, Lange Medical Publication,
Maruzen Asia, 2016, pp. 78-79.

Anda mungkin juga menyukai