▪ Definisi:
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi.
▪ Etiologi:
Penyebab infeksi tersering adalah kuman Staphylococcus aureus.
Anatomi Kelopak Mata
Klasifikasi
▪ Hordeolum Internum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi pada
kelenjar Meibom.
▪ Hordeolum Eksternum
Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata akibat infeksi pada
kelenjar Zeis atau Moll.
Stadium
Gejala Objektif:
Tampak benjolan pada kelopak mata, berwarna merah, dan nyeri bila
ditekan di dekat pangkal bulu mata.
Pemeriksaan Fisik
Segmen Anterior
▪ Visus
Tidak didapatkan penurunan visus.
Pemeriksaan Fisik
▪ Pengukuran TIO
Tekanan Intra Orbita Normal.
Pemeriksaan Fisik
Funduskopi
Fundus reflex +/+
Papil N.II batas tegas +/+
Diagnosis Banding
1. Chalazion
2. Blepharitis
3. Acute Dacryocystitis
Blepharitis
Acute Dacryocystitis
Tata Laksana
Fase Infiltratif:
▪ Kompres Hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit.
▪ Antibiotik Topikal selama 7-10 hari, pada fase inflamasi.
▪ Antibiotik sistemik apabila terjadi selulitis.
Jika tidak membaik dalam 48 jam atau sudah fase abses, dilakukan
insisi dan drainase bahan purulen.
Tata Laksana
▪ Definisi:
Peradangan granulomatosa kronik yang steril dan idiopatik pada
kelenjar meibom.
▪ Etiologi : idiopatik
Diduga disebabkan oleh gangguan sekresi kelenjar Meibom sehingga
menyebabkan penyumbatan dan menimbulkan reaksi jaringan sekitarnya
terhadap bahan-bahan yang tertahan.
Gejala Klinis
Gejala Objektif:
▪ Kelopak mata tampak tebal dan edema.
▪ Teraba benjolan pada kelopak mata dengan konsistensi agak keras
dan tidak disertai tanda radang akut.
▪ Pada ujung kelenjar Meibom terdapat masa kuning dari sekresi
kelenjar yang tertahan.
▪ Benjolan mengarah ke konjungtiva, sedikit memerah atau meninggi
Pemeriksaan Fisik
Segmen Anterior
▪ Visus
Tidak didapatkan penurunan visus.
Pemeriksaan Fisik
▪ Pengukuran TIO
Tekanan Intra Orbita Normal.
Pemeriksaan Fisik
Funduskopi
Fundus reflex +/+
Papil N.II batas tegas +/+
Diagnosis Banding
1. Chalazion
2. Blepharitis
3. Dacryocystitis
Tata Laksana
Cara Insisi :
▪ Berikan anestesi local (pantocain 2 % dan procain 2% secara
infiltratif)
▪ GA pada anak-anak atau orang yang sangat takut.
▪ Insisi sebaiknya dilakukan pada konjungtiva, ke arah muka dan tegak
lurus (vertical) untuk menghindari banyak kelenjar meibom yang
terpotong.
Daftar Pustaka
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Mata edisi 3. Surabaya : Bagian Ilmu
Penyakit Mata RSUD DR Soetomo, 2006.
Hoesin, Rowena G, et al: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Surabaya : Airlangga
University Press, 2013.
Vaughan D, Asbury T : General Ophtalmology, 17th ed, Lange Medical Publication,
Maruzen Asia, 2016, pp. 78-79.