Anda di halaman 1dari 7

Sosiologi satra

Oleh:
Noviza hesty amalina
Syafiatul lutfiana
Definisi Ideologi Marxisme

Marxisme adalah aliran pemikiran


yang dikembangkan oleh Karl Marx
dan Frederick Engels, dalam buku
mereka yang berjudul The German
Ideology (1845-6) (Eagleton, 2002:4;
Magnis-Suseno, 1999:5).
Marxisme sebenarnya merupakan teori tentang
ekonomi, sejarah, masyarakat, dan revolusi sosial.
Dalam perkembangannya, marxisme sering kali
digunakan sebagai dasar analisis sastra, sehingga
muncullah istilah sosiologi sastra marxis.
Dibandingkan dengan teori sosial lainnya, teori
sosial marxis menduduki posisi yang dominan
dalam segala diskusi mengenai sosiologi sastra
(Hall, via Faruk, 2003:5)
Definisi Sosiologi Sastra Marxis
Sosiologi sastra marxis merupakan salah satu pendekatan

sosiologi sastra yang mendasarkan pada teori marxis

(marxisme). Sosiologi sastra marxis sering disebut sebagai

Kritik Marxis (Eagleton, 2002). Kritik marxis tidak hanya

mengkaji bagaimana novel dipublikasikan dan apakah

mereka menyebut kelas pekerja. Namun, tujuannya adalah

untuk menjelaskan karya sastra dengan lengkap, dengan

memberi perhatian terhadap bentuk, gaya, dan maknanya

sebagai produk sejarah tertentu (Eagleton, 2002:3).


Infrastruktur - superstruktur

Infrastruktur mengacu pada


kekuatankekuatan produktif atau basis
meterial menjadi dasar dalam proses
kehidupan sosial, politik, dan intelektual.

superstruktur mengacu pada bentukbentuk


kesadaran sosial yang riil: politik, agama,
etika, estetika (seni dan sastra). Dalam
pandangan marxisme, superstruktur
dipandang sebagai ideologi, yang
keberadaannya tidak terlepas dari
infrastruktur yang melahirkannya (Eagleton,
2006).
Beberapa Pandangan Pemikir Marxis
Mengenai Sastra

2. Frederick
1. Karl Marx Engels

3. Georgy
Plekanov

4. Leo Tolstoy
5. Vladimir
Ilyich Lenin

6. Georg
7. Bertold Lukacks
Brecht

Anda mungkin juga menyukai