Anda di halaman 1dari 21

ISOLASI METABOLIT SEKUNDER DAN UJI ANTIBAKTERI

EKSTRAK n-HEKSANA DARI DAUN BAKAU


Rhizophora apiculata (Rhizophoraceae)

SEMINAR KOMPREHENSIF
OLEH:
JANE HOTMAULI MANURUNG
NIM. 1603115554

Dosen Pembimbing : Drs. Yuharmen, M.Si

PROGRAM STUDI S1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020 1
Latar Belakang

Uji Angket

Indonesia adalah negara dengan garis pantai Indonesia memiliki hutan bakau mencapai 4,5 juta
mencapai 81.000 km dan 17.504 pulau sehingga hektar atau sejumlah 25% dari jumlah total luas
di sepanjang garis pantai banyak ditumbuhi hutan bakau yang ada di seluruh dunia
tanaman bakau (Lewis et al., 2016) (Wiarta et al., 2016) 2
Pengobatan tradisional

Tanaman bakau Tanaman bakau sudah lama


dikenal dan digunakan sebagai
Secara alami, mensintesis banyak tanaman obat untuk mengatasi
metabolit sekunder bioaktif. masalah kesehatan

3
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

01 01
Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada Mengisolasi senyawa metabolit sekunder dari
ekstrak n-heksana daun bakau Rhizophora ekstrak n-heksana daun bakau R. apiculata
apiculata?

02
Mengkarakterisasi senyawa murni yang diperoleh
02 dengan IR dan UV
Aktivitas antibakteri dari ekstrak
n-heksana daun bakau Rhizophora apiculata?

03
Menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak n-
heksana daun bakau R. apiculata

4
Tinjauan Pustaka
Rhizophora
apiculata H
Taksonomi
H H
Kingdom : Plantae HO
Divisio : Magnoliophyta H3C CH3
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malphigiiales CH3
Family : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora CH3 CH3
Species : R. apiculata
CH3
HO
H3C CH3
Tinggi mencapai 30 meter
OH
Mengandung tanin, steroid, triterpen
HO O
OH
Digunakan dalam pengobatan HO
OH
OH
O O
tradisonal
Memiliki potensi dalam bidang OH O
H3C
O

Daun Tumbuhan R. apiculata HO


O
kesehatan HO
OH

5
Metode Penelitian

Alat Bahan
yang digunakan
yang digunakan 1. Daun tanaman Rhizophora apiculata
1. Seperangkat alat destilasi 2. Akuades
2. Neraca analitik 3. Etil asetat
3. Seperangkat alat VLC 4. Heksana
4. Seperangkat alat kromatografi kolom gravitasi 5. Metanol
5. Rotavapor Heidolph 2000 6. DMSO
6. Lampu UV (254 dan 366 nm) 7. Reagen penampak noda cerium sulfat
7. Alat penentuan titik leleh Fisher Jons 8. Aqua DM
8. Spektrofotometer UV-Visibel merek Genesys 10 9. Plat KLT Silika gel GF254
9. Spektrofotometer IR (Shimadzu, IR Prestige-21)
10. Silika gel 60 Thin Layer
10. Lumpang
11. Silika gel 60 (70-230 mesh) Merck
11. Chamber
12. Aluminium foil
12. Hot plate
13. Isolat bakteri E. coli dan S. aureus
13. Waterbath
14. Nutrient Agar dan Nutrient Broth
14. Spatula
15. amoxsan®
15. Autoklaf
16. Kertas cakram
16. Inkubator
17. Peralatan gelas laboratorium lainnya
6
Prosedur Penelitian Metode Penelitian

Dikering anginkan Blender


Daun R. apiculata Daun R. apiculata kering Serbuk Daun R. apiculata

Maserat disaring
Diuapkan dengan RE
Ekstrak kasar
Ekstrak kasar etanol Maserat etanol
n-heksana
 Dipartisi dengan n-heksana
  Diuapkan dengan Rotari Evaporator
Fraksinasi dengan VLC
 Uji Hasil Fraksi dengan KLT  Rekristalisasi
 KLT
 Uji titik leleh
Kristal kotor Senyawa murni Karakterisasi
Fraksi I Fraksi II Fraksi III Fraksi IV

 KLT
 Fraksi yang sama di satukan

7
Uji Aktivitas Antibakteri Sampel
Metode Penelitian
30 µg/cakram
Amoxsan
30 µg/cakram
Sampel
Sampel DMSO
20 µg/cakram
Bakteri yang sudah 40 µg/cakram
dibiakkan
diteteskan
Disebar Cakram 3
Cakram 5
Cakram 1
Media NA Cakram 4
Cakram 2

Diletakkan
Media NA pada media
diinkubasi
Diukur diameter zona 3
1 4
hambat

8
Hasil dan Pembahasan
Hasil Pemisahan dan Uji KLT

Kromatogram fraksi hasil VLC ekstrak n-heksana


Kromatogram ekstrak kasar n-heksana dari
daun R. apiculata
daun R. apiculata
Proses VLC menghasilkan 6 fraksi

Persiapan

Pelaksanaan

Tindaklanjut
n-heksana : etil asetat
4:1
n-heksana : etil asetat
9:1

9
Hasil dan Pembahasan
Hasil Pemisahan
Kromatografi Kolom Gravitasi

Kromatogram kromatografi kolom gravitasi F4


H:K=6:4

Hasil kromatografi kolom gravitasi diperoleh sebanyak 42


vial. Hasil pemisahan yang mengandung kristal adalah pada
vial 2-3. Hasil uji KLT dapat dilihat bahwa terdapat satu
noda pada vial 2-3 sehingga kristal pada vial tersebut
digabungkan dan diberi kode RA-02.

V2 V3

n-heksana : kloroform
6:4
10
Hasil dan Pembahasan
Uji Kemurnian Spektrum UV Kristal RA-02

Uji KLT Uji Titik Leleh 3.5


203 nm
Kristal RA-02 meleleh pada 3

suhu 108-109ºC. 2.5

Absorbansi
2

1.5

Uji Fitokimia 1

0.5
Fitokimia Hasil 312 nm
0
Alkaloid - 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400
Panjang Gelombang (nm)
RA2 RA2 RA2 Terpenoid +
Steroid -
DCM DCM: DCM:
100 % heksana heksana Flavanoid -
Rf : 0,76 6:4 5:5
Rf : 0,42 Rf : 0,23 Fenolik -
Saponin -
Kromatogram RA-02
11
Spektrum FT-IR RA-02

120
%T
115

110

105
C-H alifatik
100

95

90

1 10 9 ,1 2

10 49 ,3 2
85

1 59 8 ,0 9

10 01 ,1 0
1 28 7 ,5 4

11 6 5 ,0 5
80

1 02 9 ,07
C=C

1 24 6 ,07
75

1 45 8,2 5
1 49 0 ,07
70

65

60

55

50 C-O
C-H metilen, metil
45 12
1950 1800 1650 1500 1350 1200 1050 975 900 825 750 675 600 525
R.Apiculata Jane
Uji Aktivitas Antibakteri Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.2. Zona hambat ekstrak n-heksana daun R. apiculata

Diameter Zona Hambat (mm)


Konsentrasi Sampel
(µg/disk) E. coli S. aureus

20 11,4 ± 4,22 0,00 ± 0,00


30 12,27 ± 4,04 0,00 ± 0,00
40 13,77 ± 4,25 0,00 ± 0,00

Amoxsan® (30 µg/cakram) 24,73 ± 1,92 24,67 ± 2,14

Kontrol negatif 0,00 ± 0,00 0,00 ± 0,00

Keterangan :
(+) : Kontrol positif, Amoxsan®
(-) : Kontrol negatif, DMSO
1 : Ekstrak sampel 40 µg/disk
2 : Ekstrak sampel 30 µg/disk
3 : Ekstrak sampel 20 µg/disk

13
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Hasil isolasi dari daun bakau Rhizophora apiculata
diperoleh senyawa golongan terpenoid berupa kristal Saran
RA-02 berwarna putih sebanyak 10,9 mg yang Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
memiliki titik leleh 108-109ºC sampai pada karakterisasi NMR dan MS
untuk menentukan struktur senyawa murni
Hasil karakterisasi RA-02 menggunakan spektroskopi yang telah diperoleh
UV-Vis menunjukkan terjadinya serapan pada λmaks
203 dan 312 nm dan data IR menunjukkan RA-02
memiliki C-H alifatik, C-H metilen dan metil, ikatan C Perlu dilakukan penentuan Konsentrasi
rangkap dua (C=C) dan ikatan C-O. Hambat Minimum (KHM) untuk mengetahui
efektivitas dari senyawa antibakteri yang diuji
sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut
Aktivitas antibakteri secara in vitro diperoleh hasil untuk penelitian guna perkembangan
bahwa ekstrak n-heksana daun bakau Rhizophora kesehatan dibidang obat-obatan
apiculata mampu menghambat bakteri E. coli pada
konsentrasi 20, 30 dan 40 µg/cakram dengan
diameter zona hambat sebesar 11,40 ± 4,22; 12,27
± 4,04 dan 13,77 ± 4,25  mm.

14
Terima Kasih

15
16
17
18
Uji Fitokimia
1. Uji Alkaloid
Asam sulfat 2 N Reagen Dragendorf
Reagen Mayer
Lapisan Atas Lapisan Atas
Sampel Kloroform
Dipipet

Digerus Dikocok 5 menit + endapan putih + endapan orange


2. Uji Terpenoid dan Steroid

Reagen Lieberman-Burchard
Sampel Kloroform

Dipipet Merah = + terpenoid


Hijau-biru = + steroid

Digerus Biarkan pelarut


menguap
Uji Fitokimia
3. Uji Saponin
Sampel
Air

Terbentuk Busa yang


Lapisan air dipisahkan bertahan 5 menit
dari sampel menandakan adanya saponin

Dikocok

Panaskan ± 15 menit

4. Uji Flavonoid
NaOH 10 %
Sampel
Etanol 70%
Ambil sarinya
Endapan = Flavonoid

Panaskan hingga mendidih


21

Anda mungkin juga menyukai