Anda di halaman 1dari 9

GERAK HARMONIK SEDERHANA

X MIPA
FISIKA
• Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak bolak-balik pada suatu benda secara teratur melalui titik
kesetimbangannya, banyaknya getaran setiap sekonnya selalu sama/konstan.
• Gerak harmonik sederhana disebabkan karena suatu benda mendapat suatu gaya (bisa doronngan atau tarikan) dan
mengalami gaya pemulih (restoring force), misalnya seperti pemanjangan dan pemendekan sebuah pegas dari titik
setimbang  karena diberi gaya. Jika pada kasus pegas yang berosilasi, gaya pemulinya berkaitan dengan hukum hooke.
• Pada konsep gerak harmonic terdapat beberpa besaran fisika yang dimiliki oleh bbenda yang berosilasi, yaitu:
- Simpangan (y) = jarak benda dari titik kesetimbangan
- Frekuensi (f) = banyaknya getaran setiap waktu
- Periode (T) = banyaknya waktu dalam satu getaran
- Amplitudo (A) = simpangan maksimum
• Beberapa syarat untuk sebuah fenomena dikatakan gerak harmonik sederhana, yaitu :
- Osilasinya periodik.
- Terdapat gaya pemulih pada osilasi tersebut.
- Arah percepatan atau gaya yang bekerja mengarah ke titik kesetimbangan.
- Terdapat inersia (kelembaman) yang menyebabkan overshoot (melewati posisi keseimbangan).

The Power of PowerPoint - thepopp.com


1 Dawai pada alat musik.

CONTOH 2 Gelombang radio.

GERAK
3 Arus listrik AC.
HARMONIK
SEDERHANA 4 Denyut jantung.

5 Galileo di duga sudah memakai denyut jantungnya untuk


pengukuran waktu dalam pengamatan gerak.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


RUMUS–RUMUS
Fenomena gerak harmonik bila dituliskan secara sistematis maka menghasilkan
rumus sebagai berikut :

1. Periode dan Frekuensi Sistem Pegas


2. Periode dan Frekuensi pada Bandul Sederhana
  Periode dan frekuensi pada pegas bisa dihitung dengan   Periode dan frekuensi pada bandul sederhana dapat dihitung
menyamakan gaya pemulih dengan gaya sentripetalnya dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal
• F =-kx (gaya pemullih) bandul.
• Fs = -4π2mf2x  (gaya sentripetal) • F = -mg sinθ (gaya pemulih)
Karena sinθ harus kecil, maka sinθ = θ
F = FS • Maka dapat ditulis F = -mg(x/l)
-kx = -4π2mf2x • Fs = -4π2mf2x (gaya sentripetal)
F= atau T = 2 Sehingga :
Fs = F
-4π2mf2x =  -mg(x/l)
– 4π2 f2 = g/l
= atau T=2

The Power of PowerPoint - thepopp.com


CONTOH SOAL
1. Sebuah bandul disimpangkan dengan θ = 10o,  bandul memiliki massa sebesar 3,5 g. Hitunglah periode
dari bandul, bila bandul memiliki panjang tali yang menggantungnya yaitu 25 cm. Percepatan grafitasi
sebesar 10 m/s2
Pembahasan: Dik: θ = 10o
m = 3,5 g = 3,5 10-3 Kg
l =  25 cm= 0,25 m
Dit: f = ? dan T = ?
Jawab:
2. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm digantungkan vertical. Kemudian ujung di
bawahnya diberi beban 200 gram sehingga panjangnya bertambah 10 cm. Beban ditarik 5
cm ke bawah kemudian dilepas hingga  beban bergetar harmonic. Jika g=10 m/s2. Maka
frekuenzi getaran adalah
Diketahui :
m = 200 g = 0,2 kg
Δx = 10cm = 0,1 m
g = 10 m/s2
Ditanyakan : f = ?
Jawab :
CONTOH SOAL
Sebuah pegas bertambah panjang 10 cm jika diberi beban 100 N. Jika suatu benda bermassa 2 Kg diikatkan pada pegas itu
lalu digetarkan, berapa periode ayunan pegas itu?
CONTOH SOAL
Seseorang hendak menghitung percepatan jatuh bebas ditempat ia berada. Ia melakukan eksperimen dengan
mengayunkan sebuah bandul yang digantung pada seutas tali 30 cm. Ia mengukur bahwa waktu rata-rata untuk
melakukan 20 ayunan adalah 22 detik. Dari data ini hitung berapa percepatan jatuh bebas di tempat percobaan?
Penyelesaian
Untuk melakukan 20 ayunan diperlukan waktu 22 detik, jadi dalam 1 detik terjadi 20/22 ayunan. Ini berarti
frekuensi ayunan (banyaknya ayunan dalam 1 detik) adalah 20/22 Hz. 
Untuk menhitung g dan f gunakan rumus berikut :
CONTOH SOAL
Carilah panjang bandul sederhana jika periodenya 5 s pada titik dimana g bernilai 9,8 m/s 2
Penyelesaian 

Anda mungkin juga menyukai