Anda di halaman 1dari 22

Journal Reading

Blepharitis: epidemiology, etiology, clinical


presentations, treatment and evolution of
our patients
Adelia Pangestika Dewantari | 30101607586

Advisor : dr. Kasihana Hismanita Sopha, Sp.M


Table of Contents

01 Introduction 03 Result 05 Conclusion

02 Method 04 Discussion 06 
0
1
Introduction
Blepharitis...
 Blefaritis merupakan peradangan yang bersifat kronis atau
menahun dan pada umumnya berlokasi pada tepi kelopak mata.
Blefaritis dapat dibedakan berdasarkan lokasinya yaitu blefaritis
anterior dan posterior

 Blefaritis anterior ditandai oleh inflamasi pada dasar bulu


mata/eyelashes. Blefaritis anterior pada umumnya memiliki dua
jenis utama yaitu blefaritis ulser dan blefaritis seboroik

 Blefaritis posterior adalah peradangan kelopak mata pada bagian


posterior akibat disfungsi dari kelenjar meibom
Continue...

 Blefaritis ulseratif memiliki krusta kasar di dasar bulu mata, dan


merupakan hasil dari respons abnormal sel terhadap komponen dinding
sel Staphylococcus sp.

 Blefaritis seboroik memiliki kerak lembut berminyak yang menempel di


bulu mata
Continue...

 Prevalensi blefaritis dari banyak literatur paling sering pada wanita usia >50 tahun

 Gejala yang dapat muncul diantaranya fotofobia ringan, pandangan kabur, rasa
terbakar, nrocos, sensasi berpasir, hiperemia pada tepi kelopak mata, dan pembentukan
krusta

 Etiologi belum jelas berkaitan dengan infeksi, alergi, sistemik dan faktor lingkungan
Tujuan

 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik epidemiologi,


agen etiologi utama, presentasi klinis, terapi, dan perkembangan penyakit pasien
blefaritis pada penelitian ini
02
Method
 Sampel merupakan pasien blefaritis dengan gambaran hiperemia dan krusta pada kelopak mata atau
dilatasi kelenjar meibom pada saat pemeriksaan

 Sampel diklasifikasikan menjadi 3 :

 Mild (hiperemia dasar silia)

 Moderate (krusta mengenai sebagian dasar silia)

 Severe (krusta mengenai seluruh silia dan biasanya disertai edema)

 Kotoran bulu mata dikultur dengan menggunakan swab khusus dari tepi bawah dan atas palpebra
pada salah satu mata. Jika hasilnya positif maka kultur mengalami perubahan antibiogram
03
Result
Selama periode 124 pasien dengan blefaritis
penelitian 1000 dilakukan kultur
catatan medis
direview

23 adalah mild (54,76%), 18 82 tidak terdapat


moderate (42,85%), dan 1 perkembangbiakan mikroba dan
severe (2,38%) 42 diantaranya positif mikroba
Continue…
• Rerata usia pasien adalah 60
tahun

• Perempuan berjumlah 70 dan


pria 54

• 103 pasien tidak Kembali


setelah mendapat terapi dan 22
sisanya Kembali untuk kontrol

• 82 kultur (-) dan 42 kultur (+)


 dominasi coagulase-negative
staphylococcus (CNS)
 Tabel 2 menunjukkan derajat sensitivitas bakteri terhadap antiobiotik. Bakteri paling banyak
menunjukkan resistensi terhadap Penicillin, Erythromycin and Ciprofloxacin
 Linezolid, Vancomycin and Daptomycin menunjukkan efektvitas paling baik dalam melawan
bakteri dengan resistensi 0%

04
Discussion
• Wanita >> pria dengan rentang usia >50 tahun. Belum diketahui jelas adanya kaitan struktur
organ wanita dengan angka kejadian blefaritis atau wanita cenderung menemui dokter untuk
berkonsultasi dibandingkan dengan pria

• Sampel sebagian besar merupakan pasien dengan blefaritis mild hingga moderate yang jarang
menimbulkan manifestasi yang berat

• 82.4 % pasien tidak kembali dan hanya 17.6% yang kembali untuk kontrol perkembangan
pengobatan. Data ini diakibatkan kebiasan meremehkan penyakit setelah gejala hilang. Pasien
hanya kembali apabila terdapat gejala sehingga pengawasan yang baik dapat menurunkan
angka kejadian kekambuhan
• Penelitian terkait flora normal pada kelopak mata didominasi CNS (58.33%), Streptococcus sp.
(2.5%), Corynebacterium (1.67%), Micrococcus sp. (1.67%), S. aereus (0.83%) yang mirip
dengan hasil kultur pada pasien blefaritis

• Pada penelitian yang dilakukan di Ethiopia pada 21 pasien blefaritis ditemukan 3 bakteri yang
mendominasi yaitu S. aereus, CNS dan H. Influenzae  komposisi flora normal palpebra
berbeda di setiap wilayah

• Diantara antibiotik topikal untuk blefaritis, bacitracin, quinolone dan makrolida memiliki efek
antiinflamasi sekaligus aktivitas antibakteri

• Pemberian antibiotik sistemik seperti tetrasiklin oral memiliki efek menghambat produksi lipase
bakteri dan menurunkan asam lemak untuk meringankan rosacea yang dapat memperparah
blefaritis (larangan pemberian jangka panjang) . sebagai gantinya bisa memakai doxycycline
(analog tetrasiklin) dan azithromycin dengan waktu penyembuhan lebih singkat, lebih sedikit
efek samping dan kerja obat lebih cepat  tidak diujikan pada pasien sehingga efektivitasnya
belum dapat dipastikan
 Pemberian antibiotik sistemik seperti tetrasiklin oral memiliki efek menghambat produksi lipase
bakteri dan menurunkan asam lemak untuk meringankan rosacea yang dapat memperparah
blefaritis (larangan pemberian jangka panjang) . sebagai gantinya bisa memakai doxycycline
(analog tetrasiklin) dan azithromycin dengan waktu penyembuhan lebih singkat, lebih sedikit
efek samping dan kerja obat lebih cepat  tidak diujikan pada pasien sehingga efektivitasnya
belum dapat dipastikan

 Opsi terbaik pada penelitian ini yaitu daptomycin, linezolid, and vancomycin (dengan
sensitivitas 100%)

 Blefaritis anterior juga dapat disebabkan oleh virus dan parasite tapi pada sampel penelitian ini
tidak ditemukan

.
Pada patogenesisnya, lipase bakteri mengubah sekresi kelenjar meibom, meningkatkan
konsentrasi kolesterol dan membantu pertumbuhan dan proliferasi bakteri

Racun yang dihasilkan, invasi jaringan, dan respon imun sangat penting dalam
perkembangan penyakit

Pada populasi yang diuji menunjukkan 66.4% pasien tidak berhubungan dengan kolonisasi
bakteri kemungkinan berkaitan dengan kondisi sistemik seperti rosacea dan dermatitis
seboroik tetapi patologi yang mendasari tidak diteliti pada sampel ini yang mungkin
bertanggung jawab pada pasien kultur negatif
05
Conclusion
Karakteristik
epidemiologi

Pemeriksaan fisik

Prevalensi bakteri

Terapi yang efektif


Nice Discussion,
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai