Anda di halaman 1dari 11

PASKIBRA

TUGAS PASKIBRA

Tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka


dalam upacara peringatan 
proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3 tempat, yakni :
1. Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Wali Kota).
2. Provinsi (Kantor Gubernur).
3. Nasional (Istana Merdeka).
SEJARAH PASKIBRA
Terbentuknya Paskibraka punya sejarah panjang lho, Quipperian. Sejarah panjang Paskibraka
dimulai pada tahun 1946. Kala itu Presiden Soekarno memanggil ajudannya yang pada saat itu
ialah Mayor (Laut) M. Husein Mutahar. Sang Presiden memberi perintah untuk segera
melakukan upacara detik-detik proklamasi yang diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta,
yang tepatnya berada di Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Perintah langsung dari Presiden Soekarno, lantas membuat Mayor (Laut) M. Husein bergegas
mencari cara bagaimana untuk memperingati detik-detik proklamasi. Mayor (Laut) M. Husein
langsung terbesit kalau peringatan hari penting tersebut harus melibatkan dan dilakukan oleh
pemuda-pemudi bangsa dari penjuru nusantara.
Menurut Mayor (Laut) M. Husein, hal tersebut merupakan bentuk perwujudnya bahwa para
pemuda-pemudi tersebut kelak akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia.
SEJARAH PASKIBRA
Sayangnya keterbatasan di era tersebut membuat gagasan Mayor (Laut) M. Husein tidak
terpenuhi. Infrastruktur transportasi antar pulau yang pada masa itu masih belum berkembang,
membuat Mayor (Laut) M. Husein hanya bisa menghadirkan lima orang yang mana terdiri dari
tiga pemuda dan dua pemudi.
Lima pemuda dan pemudi tersebut menjadi wujud perlambangan dari Pancasila. Kelima
pemuda pemudi tersebut berasal dari berbagai daerah yang saat itu kebetulan saja sedang
berada di Yogyakarta. Formasi lima pemuda pemudi tersebut pun tetap dilakukan sampai
upacara detik-detik Proklamasi di tahun 1949 yang berlokasi di Yogyakarta. Akhirnya, formasi
lima tersebut dinamakan Pasukan Penggerek Bendera.
LAMBANG PPI DAN PASKIBRAKA
Pakaian Dinas Lapangan
PDL (PDL)
PDH PDU
MOTTO PASKIBRA

Paskibra itu
Tidak takut salah...
Tidak takut kalah...
Tidak takut jatuh...
Tidak takut mati...
Takut mati jangan hidup...
Takut hidup mati sekalian...
Kalau ada seribu, kami adalah satu....
Kalau ada seratus, kami tetap satu...
Kalau ada sepuluh, kami yakin tetap satu....
Kalau ada satu, ya itulah kami...

Anda mungkin juga menyukai