PASSKARTA 22/23
a. APA ITU PASKIBRA
1946
Menjelang peringatan PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI, Presiden Soekarno memanggil
ajudannya, Hussein Mutahar dan memberi tugas untuk mempersiapkan dan memimpin upacara
peringatan PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI.
Hussein Mutahar memiliki pemikiran bahwa pengibaran bendera dilakukan oleh para pemuda se-
Indonesia.
Kemudian beliau menunjuk 5 orang pemuda (3 Putri dan 2 Putra), lima orang adalah simbol dari
Pancasila.
Hussein Mutahar kemudian dikenal sebagai BAPAK PASKIBRA INDONESIA.
1968
Setelah uji coba dianggap berhasil, tahun 1968 mulai memanggil pemuda pelajar dari
seluruh Indonesia.
Bendera pusaka berhenti dikibarkan karena kondisinya sudah tua dan tidak mungkin
lagi dikibarkan.
Bendera pusaka sebelumnya dijahit oleh Ibu Fatmawati.
Tahun 1969 bendera pusaka hanya bertugas “MENGIRING” dan yang berkibar
hanyalah bendera duplikat pusaka.
c. TOKOH PENGIBAR
1. Abdul Latief Hendraningrat
Lahir di Jakarta pada 15 Februari dengan Latief, ia lahir
di Jakarta pada 15 Februari 1911.
Latief terdaftar di pelatihan ketentaraan bentukan Dai
Nippon, dan bergabung di PETA (Pembela Tanah Air).
Di PETA, Latief menempati posisi komandan kompi.
Sebelum proklamasi 17 Agustus 1945, Latief turut
berperan untuk mendesak Soekarno-Hatta kala itu segera
memproklamasikan Kemerdekaan (peristiwa
Rengasdengklok).
Latief bertugas mengamankan lokasi diadakannya
proklamasi.
Latief wafat pada tanggal 13 Maret 1983.
2. Suhud Sastro Kusumo
Suhud lahir di tahun 1920.
Beliau menjadi anggota barisan pelopor yang
didirikan Jepang.
Sebelum, memulai tugas mulianya pada 17
Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota
barisan pelopor kala itu ditugaskan untuk
menjaga keluarga Soekarno. Namun, di tanggal
16 Agustus, Suhud kecolongan dengan
diculiknya Soekarno.
Suhud berperan penting dalam proklamasi
kemerdekaan, ia mencari tiang yang akan
digunakan sebagai tempat bendera.
Suhud wafat pada tahun 1968 diusia ke-66
tahun.
3. SK Trimurti