Anda di halaman 1dari 10

SUDUT PADA BANGUN RUANG

Proyeksi garis pada bidang

l
B
A C
S R
V
α
A’ B’ A C’

P Q
(i) (ii)
Gambar (i) diatas menunjukan garis l yang melalui titik A dan B. Melalui titik
A dan B masing-masing dibuat garis yang tegak lurus pada bidang V serta
memotong bidang tersebut dititik A’ dan B’.
Garis yang melalui titik A’ dan B’ dinamakan proyeksi ortogonal garis l pada
bidang v.
Gambar (ii) diatas menunjukan PQRS adalah bidang datar horisontal. AC
adalah garis yang tidak berimpit dan tidak sejajar dengan bidang PQRS.
AC’ adalah proyeksi garis AC pada PQRS. Sudut α adalah sudut antara garis
AC dengan bidang PQRS yang diwakili oleh sudut antara garis AC dengan
proyeksinya yaitu garis AC’.
Proyeksi garis AB terhadap bidang V adalah bayangan garis AB yang
diperoleh dengan cara menghubungkan suatu ruas garis dari garis AB
terhadap bidang V dan tegak lurus terhadap bidang V. Garis A’B’ disebut
proyeksi dari garis AB terhadap bidang V.
Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan proyeksi garis :
a. AF terhadap bidang ABCD.
b. AH terhadap bidang BDHF.
Jawab :
H G

E
F

D
C

A B
a. Titik A terletak pada bidang ABCD jadi bayangan titik A berada di titik A
itu sendiri. Tarik ruas garis dari titik F yang tegak lurus bidang ABCD maka
didapatkan garis FB. Jadi titik B adalah bayangan titik F terhadap bidang
ABCD. Dengan demikian proyeksi garis AF terhadap bidang ABCD adalah
garis AB.
H G

E
F

D
C
P
A B

b. Titik H terletak pada bidang BDHF jadi bayangan titik H berada di titik H
itu sendiri. Tarik ruas garis dari titik A yang tegak lurus bidang BDHF maka
diperoleh garis AP. Jadi titik P merupakan bayangan titik A terhadap
bidang BDHF. Dengan demikian bayangan garis AH terhadap bidang
BDHF adalah garis HP.
Sudut Antara Garis dan Garis
Dua garis yang tidak sejajar dalam ruang dapat berpotongan atau
bersilangan. Jika garis berpotongan, maka kedua garis tersebut berada
dalam bidang yang sama. Sebaliknya, jika du garis bersilangan, maka kedua
garis tersebut tidak berada dalam satu bidang yang sama.
a. Dua Garis Berpotongan
Sudut antara dua buah garis m dan n yang berpotongan adalah sudut
yang terletak pada perpotongan garis m dan n.

m
S P
α α
O Q
R n
Garis m dan n berada dalam satu bidang dan berpotongan di titik O.
Sudut yang dibentuk oleh garis m dan n adalah ∠ POQ, ∠ ROS, ∠ POS,
dan ∠ QOR.
b. Dua Garis Bersilangan
Sudut antara dua buah garis AC dan FH yang bersilangan adalah sudut
yang diperoleh dari dua garis yang berpotongan yang masing-masing
sejajar dengan garis AC dan FH.
H G

E
F

D
C
P
A B
Garis AC dan FH tidak berada dalam satu bidang maka dua garis tersebut
bersilangan. Sudut antara garis AC dan FH diperoleh dengan cari
mencari garis yang sejajar dengan garis FH yaitu BD yang berpotongan
dengan garis AC. Dengan demikian sudut antara garis AC dan FH
diwakili oleh garis AC dan BD.
Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Tentukan sudut :
a. AH dan AC.
b. CF dan EG.
Jawab : H
H G
  4 cm   4 cm
E
F

D
C
A   4 cm C
A B
a. Garis AH dan AC berpotongan di titik H dan terletak pada bidang ACH.
Sudut antara garis AH dan AC adalah ∠CAH.
  AH = HC = CA = 4 cm.
Jadi segitiga ACH merupakan segitiga sama sisi oleh karena itu besar
∠ CAH adalah 60°.
F
H G

E
F   4 cm   4 cm

D
C

A B A   4 cm C

b. Garis CF dan EG adalah garis bersilangan. Garis yang sejajar dengan EG


dan memotong CF adalah garis AC. Sudut antara garis CF dan EG diwakili
oleh garis AC dan CF. AC dan CF berada pada bidang ACF.
Sudut antara garis AC dan CF adalah ∠ACF.
  AC = CF = AF = 4 cm.
Jadi segitiga ACF merupakan segitiga sama sisi oleh karena itu besar
CF dan EG adalah 60°.
Latihan
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan proyeksi garis AF terhadap bidang CDGH !
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan proyeksi garis AC terhadap bidang BCEH !
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Tentukan besar sudut antara garis
AB dan AH !
4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Tentukan besar sudut antara garis
AE dan ED !

Anda mungkin juga menyukai