Anda di halaman 1dari 13

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DENGAN PEMUNGUTAN SUARA (Voting)

Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Voting
 Voting ( Pemungutan suara) merupakan salah satu
metode yang banyak dipakai dalam pengambilan
keputusan secara berkelompok.

 Voting dapat dipakai dalam pemilihan pimpinan


perusahaan atau jabatan institusi publik secara
demokratis.
Dalam segi ekspresi, Pemungutan suara dapat dikategorikan
dalam dua cara:
1. Pemungutan suara satu–nol (Binary Foting).
2. Pemungutan suara berdasarkan urutan kesukaan
(Preferential Voting)
Pemungutan suara satu-nol, pengambilan keputusan hanya
memberikan nilai (satu) pada satu alternatif yg dipilih,
sedangkan semua alternatif yang tidak dipilih diberi nilai nol.

Pemungutan suara satu-nol, (spot vote). Biasanya untuk


memilih satu calon dari banyak calon, bahkan untuk memilih
beberapa calon dari banyak calon.

Pemungutan suara preferensial, pengambilan keputusan


menilai alternatif secara terurut dari alternatif yang terbaik
sampai alternatif yang paling jelek.
Pemilihan Calon

Satu orang dipilih dari dua calon adalah pengambilan keputusan


dengan suara terbanyak.

Satu orang dipilih dari tiga calon atau lebih adalah dengan:
a. pemilihan sistem satu tahap: alternatif dengan suara terbanyak
langsung menjadi pemenang
b. sistem representasi mayoritas: Pemenang harus dipilih oleh
50% + 1, jika tidak maka calon dgn suara tertinggi maju pada
putaran berikutnya.
Pemilihan Dua Tahap (The Second Ballots), dua calon suara
terbanyak yang tidak memenuhi 50%+1.
Sistem Electoral Vote
Sering juga disebut sistem The winner takes all, pemilihan yang
dilakukan oleh banyak pemilih dari banyak lokasi yang dibagi
dalam kelompok regional tertentu, sebagai misal negara bagian.
Pemilihan ini untuk memilih satu orang yang merupakan wakil
dari kelompok tertentu yang sudah ditetapkan di muka dan
kemudian didistribusikan ke setiap bagian/daerah, proporsional
dengan jumlah pemilihnya.
Kelompok yang menang di setiap bagian/daerah, mendapatkan
semua electoral vote tersebut dan yang kalah tidak mendapatkan
suara sama sekali. Electoral vote akhir adalah gabungan electoral
vote menyeluruh. Kelompok yang memperoleh total electoral
vote merupakan pemenangnya.
Contoh. Tabel Distribusi Electoral Vote dan Perolehan suara dalam
pemilihan presiden di suatu negara.

Distrik Pemilih Electoral Perolehan El. Vote


Vote
Total Demokrat Republik Dem. Rep.

I 2000 1100 900 20 20 0


II 3000 1600 1400 30 30 0
III 2500 900 1600 25 0 25
IV 2000 1100 900 20 20 0
V 1000 400 600 10 0 10
VI 3000 1400 1600 30 0 30

Total 13500 7000 6500 135 70 65


Sistem Perwakilan
Pemungutan suara satu nol juga dapat diterapkan untuk memilih
beberapa alternatif dari perwakilan banyak kelompok (sebagai
misal partai)
Penetapan jumlah kursi/wakil dapat dirumuskan berdasarkan
rata-rata tertinggi atau sisa suara terbanyak.
Prosedur penetapan wakil dengan rata-rata tertinggi.
 Sebagai misal Lembaga perwakilan dengan jumlah anggota 5
orang yang diperebutkan oleh 4 partai melalui pemungutan
suara yg diikuti oleh 24000 pemilih.
 Partai A, B, C dan D masing-masing sebanyak 8700, 6800,
5200 dan 3300.
 Partai yang mendapatkan suara terbanyak (A)
langsung mendapat 1 kursi.

 Kursi selanjutnya ditetapkan berdasarkan suara yang


didapat dibagi dengan jumlah kursi yang telah
diperoleh + 1.

 Partai yang mendapatkan hasil pembagian tertinggi


mendapat tambahan satu kursi.

 Proses ini dilakukan berulang-ulang sampai semua


kursi telah didistribusikan habis.
Tabel . Pembagian kursi/wakil dengan prosedur rata-rata tertinggi
Iterasi Partai Suara Pembagi Rata-rata Jml Kursi
I A 8700 2 4350 1
B 6800 1 6800 1
C 5200 1 5200 0
D 3300 1 3300 0

II A 8700 2 4350 1
B 6800 2 3400 1
C 5200 1 5200 1
D 3300 1 3300 0

III A 8700 2 4350 2


B 6800 2 3400 1
C 5200 2 2600 1
D 3300 1 3300 0
IV A 8700 3 2900 2
B 6800 2 3400 2
C 5200 2 2600 1
D 3300 1 3300 0
Prosedur Penetapan wakil dengan sisa suara terbanyak.

 Satu wakil setara dengan total suara dibagi dengan


total wakil, 24000/5 = 4800 (nilai pembagi).

 Suara masing-masing partai di bagi dengan 4800, hsl


bulat dicantumkan dan sisa suara dihitung.

 Dengan demikian, Partai A mendapat kursi 2 dan


partai lainnya masing-masing mendapat 1 kursi .
Pemungutan Suara Sistem Preferensial

Pertama kali diusulkan oleh Chavelier de Borda 1770.

Metode ini merupakan prosedur alami dan biasanya


digunakan ketika ada lebih dari dua calon berkompetisi
untuk memperebutkan satu tempat.

Sistem ini dapat dilakukan Ekspresi suara dan


prosedur penghitungan suara
Ekspresi Suara
 Preferensi pemilih terhadap calon diekspresikan secara
terurut mulai dari calon yg paling disukai sampai pada
calon yg paling tidak disukai.
 Misalnya terdapat 3 calon (A, B, dan C) diplih untuk
menduduki ketua dewan komisaris suatu perusahaan di
China, oleh para pemegang saham sebanyak 60 orang.
Dengan hasil sebagai berikut:
 23 suara memilih A ˃ B ˃ C
 17 suara memilih B ˃ C ˃ A
 2 suara memilih B ˃ A ˃ C
 10 suara memilih C ˃ A ˃ B
 8 suara memilih C ˃ B ˃ A
Artinya A lebih disukai dari pada B, B lebih disukai dari pada
C. dan A Lebih Jauh disukai dari pada C oleh 23 Pemilih
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai