1
JENIS HIPERTENSI
HTN essensial :
belum dapat dijelaskan mekanismenya dg
tepat. Penyebab tdk diketahui scr pasti.
Namun diduga kuat riwayat keluarga
HTN sekunder :
Disebabkan penyakit ginjal, pembuluh darah
ke ginjal, kelainan endokrin, dll
2
GEJALA HIPERTENSI
Sering pusing
Kencang di sekitar tengkuk
Sering berdebar
Sering berkeringat
3
FAKTOR RESIKO
Dapat dimodifikasi Tdk dpt dimodifikasi
- merokok - pria / wanita
- dislipidemia - post menapouse
- alkohol - riwayat keluarga
- obesitas (BB) - suku bangsa
- diet tinggi garam - umur > 60 th
- DM
- Exercise
4
Tujuan Terapi
Menurunkan Kematian
Menurunkan tekanan darah
Menghindari Hipotensi dan ESO yang lain
serta mencegah kerusakan organ (stroke,
retinofati, gagal jantung, gagal ginjal dan
infark jantung
5
Klasifikasi menurut WHO
KATEGORI SYSTOLIC DIASTOLIC
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 dan < 80
Normal < 130 dan < 85
High normal 130 - 139 atau 89 - 89
Hipertensi
stage 1 : mild 140 - 159 atau 90 - 99
stage 2 : mod 160 - 179 atau 100 - 109
stage 3 : severe > 180 atau > 110
Isolated systolic HTN ( ISH ) > 140 dan < 90
6
STRATEGI TERAPI mnt JNC 7
Pre-HTN
(120-139/80-89) : lifestyle modification
Stage 1
(140-159/90-99) : kondisi klinis yg sdh ada
+ gol thiazide
Stage 2
( 160/ 100) : kondisi klinis yg sdh ada
kombinasi 2 OAH
7
Komplikasi
Macrovascular disease :
angina / MI
Pasca revaskularisasi koroner, gagal
jantungHF
Peripheral Vascular Disease
Stroke
Heart Failure
Microvascular disease :
diabetic nefropati
Retinopati
8
Terapi Hiperteansi
Non Farmakologi
a. Mengidentifiksi dan mengurangi faktor
resiko seperti : merokok, dislipidemia,
diabetes melitus, riwayat keluarga, obesitas
(Body mass index ≥ 30 kg/m2)
b. Modifikasi Gaya Hidup
Menurunkan berat badan, membatasi
konsumsi alkohol, mengurangi asupan
garam , berhenti merokok dan mengurangi
asupan lemak / kolesterol dalam makanan
9
Terapi Farmakologi
1. Diuretik
a. Diuretik Thiazide : Klortalidon, HCT (Hidrochlortiazide,
Indapamid)
Mek kerja :
10
b. Diuretik Kuat (loop Diuretik)
Bumetamide, Furosemide, Torsemide
Mek kerja
11
Beta Blocker
Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol, Nadolol, Timolol
Mekanisme aksi : penururnan curah jantung dengan
menghambat pelepasan plasma renin, AT II, & aldosterone.
ES :
1. Hambatan b1 adrenoceptor --> bradikardia, abs.
Konduksi atrioventricular, CHF
2 Hambatan b2 receptor diotot polos --> intermittent
claudication, cold extermitties ( k/ perifh. blood flow),
bronchospasm, memperparah COPD, & asma
3 Stimulasi serum lipid --> HDL, TG, kolesterol
(terutama propanolol --> efektifitas R/ kolest
12
ACE Inhibitor
Captopril, Enalapril, Lisinopril, Ramipril, Benazepril, Quinapril,
Fosinopril
Mekanisme aksi :
- Menghambat terbentuknya angiotensin II ( vasokonstriktor
dan stimulator sekresi aldosteron) retensi Na dan
cairan
- Menghambat degradasi bradiknin (vasodilator)
ES : neutropenia, agranulositosis, protein urea,
glomeluronepritis, gagal ginjal akut, angioedema
Kontraindikasi : Wanita Hamil karena dapat menimbulkan
gagal gijal dan kematian pada infan, protensial teratogenik
terutama jika diberikan pada trisemester 1 dan 2.
13
Angiotensin Reseptor Blocker (ARB)
Candesartan, Irbesartan, Losartan, Valsartan, telmisartan
Mekanisme aksi :
Menghambat secara langsung reseptor angiotensin sehingga
melawan kerja angiotensin II seperti vasokontriksi, pelepasan
aldosteron, aktivitas simpatik.
Kelebihan :
- tdk menghambat bradikinin tidak menyebabkan batuk seperti
Captopril
- tdk mempengaruhi profile lipid
Kontraindikasi pada ibu hamil karena beresiko teratogenik
14
Ca Antagonis
Amlodipin, Verampamil, Diltiazem, Felodipin
Mekanisme Aksi : relaksasi otot jantung dan otot polos pada
pembuluh darah dengan cara menghambat kanal Ca
ES : Pusing, edema perifer , Ganguan GI verapamil,
diltiazem : motilitas usus konstipasi
Indikasi : bila tdk terkontrol dg diuretik, bloker, ACEIs
Kotra indikasi : Heart Failur
a1-BLOCKERS
Prazosin, doxazosin, terazosin
merupakan alfa satu blocker selektif dan tidak mempengaruhi
alfa 2 reseptor sehingga tidak menimbulkan takikardi
ES : Lesu, lemah, depresi ditandai dengan hipotensi orostatik
15
Agonis Alfa 2 Reseptor
Clonidin dan Metildopa
Mekanisme kerja : mengurangi aktivitas simpatik, mengurangi
denyut jantung, kardiak output, resistensi perifer, aktivitas
plasma renin
ES : Sedasi dan Mulut kering
Vasodilator
Hidralazin dan Minoksidil
Mekanisme aksi bekerja secara langsung pada otot polos
arteri dengan meningkatakan cGMP intraseluler
Sebelum mendapat obat golongan ini, pasien sebelumnya
harus diberikan diuretik dan betablocker. Pasien dapat
diberikan pada pasien yang kontraindikasi terhadap betabloker
ES : Sindrom seperti lupus
16
17
18
Pilihan Antihipertensi pada kondisi tertentu
No Kondisi Menguntungkan Hindari
1 Gagal Jantung ACE Inhibitor, Diuretik, Beta bloker kecuali
Carvedilol, Metoprolol, carvedilol dan
Spironolakton metoprolol, Ca
bloker kecuali
amlodipin dan
alfabloker
2 Diabetes Melitus ACE Inhibitor Beta bloker dan
dosis tinggi diuretik,
Ca bloker untuk
terapi tunggal
3 Hamil Metil dopa, labetalol dan ACE inhibitor,
hidralazin Angiotensin II
reseptor bloker,
diuretik
4 GOUT Betabloker, ACE inhibitor Diuretik
5 Bronkospasme Ca Bloker Betabloker dan ACE
inhibitor
6 Insufiensi Ginjal ACE Inhibitor Diuretik thiazide dan
Loop diuretik, diltiazem, hemat kalium
hidralazin dan minoksidil
19
Tugas Individu
Membuat rincian seperti tabel berikut,
No Nama Obat Golongan Indikasi Fungsi Dosis
AntiHiperten
si
AntiKolestero
l
AntiGout
Anti ganguan
saluran
Nafas
AntiJamur
AntiBakteri
Obat
ganguan
saluran
Pencernaan
Antidiabetes
Anastesi
20
Tugas ditulis tangan dikertas dan dijilid rapi
Harus lengkap dengan golongan obat
Min 100 obat
21