KELOMPOK 7

1. AYU SUBAIDAH
2. HILDA FEBRIANTY
3. KARTINI
4. MORALETA DHARMA P
5. RESTA SETYA RUSADI
6. WULAN SARI
 OBAT-OBAT ANTIMALARIA
 Malaria disebabkan oleh parasit protozoa,
Plasmodium spp yang dibawa oleh nyamuk
Anopheles yang terinfeksi, masih merupakan salah
satu dari infeksi protozoa yang sering terjadi.

 Setelah nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia,

parasit protozoa akan menjalani dua tahap, tahap
jaringan dan tahap eritrosit.
 Setelah itu obat-obat antimalaria sintetik mulai
dikembangkan yang juga seefektif quinin dan
lebih sedikit menimbulkan efek toksik.

 Banyak antimalaria sintetik, seperti klorokuin,

primakuin, dan primetamin sulfadoksin dipakai
untuk pencegahan.
 Tahap jaringan tidak menimbulkan
gejala-gejala klinis pada manusia
tetapi tahap eritrosit (invasi sel-sel
darah merah) menimbulkan gejal-
gejala menggigil, demam, dan
berkeringat.

 Pengobatan malaria tergantung dari

jenis plasmodium dan daur hidup
organismenya.

 Quinin merupakan satu-satunya

obat antimalaria sejak tahun 1820
sampai awal tahun 1940an.
 Obat-obat antimalaria dapat dipakai untuk
pengobatan artritis rematoid jika metode
pengobatan lain telah gagal.

Mekanisme kerja antimalaria dalam menekan

artritis rematoid masih belum jelas.

Efeknya dapat memerlukan waktu 4-12 minggu

untuk menjadi nyata, dan antimalaria biasanya
dipakai dalam kombinasi dengan NSAID pada
klien yang artritis rematoidnya tidak dapat
dikendalikan.
Quinin Sulfat (quinamin)
• Dipakai untuk mengobati kram tungkai pada
malam hari

Klorokuin (aralen)
• Untuk pemakaian pencegahan,
sebelumKlorokuin dianggap sebagai obat
pillihan dan dapat dikombinasikan dgn
primakuin

Hidroksiklorokuin (plaquenil)
• Merupakan alternatif dari klorokuin
• Dosis bervariasi dalam pengobatan malaria
Primakuin
• Profilaksis terhadap plasmodium spp tertentu
(vivax dan ovale) dan untuk malaria yang
kambuh.

Primetamin (Daraprim)
• Untuk mengobati plasmodium falciparum yang
resisten terhadap klorokuin.

Quinakrin (Atabrine)
• Untuk mengobati infeksi plasmodium malariae
dan plasmodium vivax
 EFEK SAMPING DAN REAKSI YANG
MERUGIKAN

Efek samping dan reaksi yang

merugikan yang umum terjadi pada
pemakaian antimalaria adalah rasa
tidak enak pada gastrointestinal,
terganggunya sraf kranial ke delapan
(qunin dan klorokuin), gangguan
ginjal (quinin), dan efek
krdiovaskuler (quinin).