Anda di halaman 1dari 11

ANASTETIK

Siti Hajar Nur Safita S. Farm.,Apt


Anastetik
• artinya tidak ada rasa sakit. Anestesi
dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
• Anestetika umum yaitu rasa sakit hilang
disertai dengan kehilangan kesadaran
• Anestetika lokal yaitu menghilangkan rasa
sakit tanpa disertai hilang kesadaran
Anastesi Umum
• Taraf -taraf narkose
Anestetika umum dapat menekan susunan saraf sentral
secara berurutan, yaitu :
1. Taraf analgesia, yaitu kesadaran dan rasa nyeri
berkurang
2. Taraf eksitasi, yaitu kesadaran hilang seluruhnya dan
terjadi kegelisahan
Kedua taraf ini disebut taraf induksi
3. Taraf anestesia, yaitu refleks mata hilang, nafas
otomatis dan teratur seperti tidur serta otot-otot
melemas (relaksasi)
4. Taraf pelumpuhan sum - sum tulang, yaitu kerja
jantung dan pernafasan terhenti
, Tujuan narkosa adalah untuk mencapai taraf anastesia
dengan sedikit mungkin kerja ikutan atau efek samping,
Tehnik pemberian
• Pemberian Anastetik Injeksi
• Pemberian anestetika inhalasi dibagi menjadi 3 cara,
yaitu:
1. Sistem terbuka, yaitu dengan penetesan langsung
keatas kain kasa yang menutupi mulut atau hidung
penderita, contohnya eter dan trikloretilen.
2. Sistem tertutup, yaitu dengan menggunakan alat
khusus yang menyalurkan campuran gas
dengan oksigen dimana sejumlah CO2 yang
dikeluarkan dimasukan kembali (bertujuan
memperdalam pernafasan dan mencegah
berhentinya pernafasan atau apnea yang
dapat terjadi bila diberikan dengan sistem
terbuka). Karena pengawasan penggunaan anestetika
lebih teliti maka cara ini banyak disukai, contohnya
Contoh Obat Anastetik Umum
• Anastetik Umum Injeksi : Diazepam,
tiopental, heksobarbital
• Anastetik Umum Inhalasi :
Dinitrogen Monoksida, Enfluran,
Halotan, Droperidol, Eter
Efek samping
Hampir semua anestetika inhalasi
mengakibatkan sejumlah efek samping,
yang terpenting diantaranya adalah :
1. Menekan pernafasan, paling kecil pada
N2O, eter dan trikloretiken
2. Mengurangi kontraksi jantung, terutama
halotan dan metoksifluran, yang paling
ringan pada eter
3. Merusak hati, oleh karena sudah tidak
digunakan lagi seperti senyawa
klor (kloroform)
Anastetik Lokal
Anestetika lokal umumnya digunakan secara parenteral
misalnya pembedahan kecil dimana pemakaian
anestetika umum tidak dibutuhkan. Anestetika lokal
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Anestetika permukaan, digunakan secara lokal untuk
melawan rasa nyeri dan gatal, misalnya larutan atau
tablet hisap untuk menghilangkan rasa nyeri di mulut
atau leher, tetes mata untuk mengukur tekanan
okuler mata atau mengeluarkan benda asing di mata,
salep untuk menghilangkan rasa nyeri akibat luka
bakar dan suppositoria untuk penderita
ambeien/wasir
2. Anestetika filtrasi, yaitu suntikan yang diberikan
ditempat yang dibius ujung-ujung sarafnya, misalnya
pada daerah kulit dan gusi (pencabutan gigi)
Persyaratan anestetika lokal
• Anestetika lokal dikatakan ideal apabila memiliki
beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak merangsang jaringan
2. Tidak mengakibatkan kerusakan permanen
terhadap susunan saraf sentral
3. Toksisitas sistemisnya rendah
4. Efektif pada penyuntikan dan penggunaan lokal
5. Mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk
jangka waktu cukup lama
6. Larut dalam air dengan menghasilkan larutan
yang stabil dan tahan pemanasan (proses
sterilisasi)
Penggolongan
• Secara kimiawi anestetika lokal dibagi 3
kelompok, yaitu :
• Senyawa ester, contohnya prokain,
benzokain, buvakain, tetrakain dan
oksibuprokain
• Senyawa amida, contohnya lidokain,
prilokain, mepivikain, bupivikain,
cinchokain dll
• Lain-lain, contohnya benzilalkohol.
Efek Samping
Efek samping penggunaan anestetika lokal
terjadi akibat khasiat dari kardio depresifnya
(menekan fungsi jantung), mengakibatkan
hipersensitasi berupa dermatitis alergi.

Anda mungkin juga menyukai