M.

SABIR
BAGIAN MIKROBIOLOGI
FKIK-UNTAD
Tujan pembelajaran
• Memahami cara pemeriksaan bakteri
• Memahami spesimen yang baik
• Memahami pengambilan spesimen,
penyimpanan dan transportasi sesimen
• Memahami cara Identifikasi bakteri
• Memahami bakteri ada sistim kardiovaskuler
• Mengidentifikasi bakteri/virus pada sistim
resirasi
 KLINIK RADIOLOGI

DIAGNOSE TEPAT
PENYAKIT INFEKSI

DIAGNOSE LABORATORIUM

P.A. MIKROBIOLOGI P.K.

 SPECIMEN METHODE
Tepat Spesifik
Sensitif

DIAGNOSE
MIKROBIOLOGI TEPAT

SDM
ALAT/REAGENSIA Terlatih
Teruji Berdedikas i tinggi
SPECIMEN
BAIK
- Tepat bahan
- Tepat waktu pengambilan
- Tepat lokasi pengambilan
- Tepat cara pengambilan
- Tepat cara simpan dan
transportasi
- Tepat jumlah
 PENGAMBILAN SPECIMEN
1. CARA
Steril : lokasi pengambilan, alat untuk mengambil, wadah
2. WAKTU
 sebelum terapi antibiotic
 pd stad peny ttt dimana mikroba penyebab bisa
ditemukan.
 tifoid : isolasi Salmonella dari darah → mg pertama
penyakit
 furunkel: matang, atau pada saat insisi
 Sewaktu, pagi hari, atau dikumpulkan 24 jam
3. LOKASI
 kemungkinan ditemukan penyebab : paling jelek
 paling dalam
4. JUMLAH : sesuai kebutuhan.
 PENYIMPANAN SPECIMEN
 Wadah: steril dan bisa ditutup rapat
(botol bertutup sekrup).
 Waktu penyimpanan : harus segera
diproses, tdk boleh lebih dari 24 jam.
 Temperatur : tergantung bakteri yg
dicurigai : 4oC, suhu kamar.
 Bl perlu : medium transport
TRANSPORTASI SPECIMEN
 Harus dalam lingkungan yang cocok
untuk bakteri yang dicurigai.
- med. Transport
- Suhu kamar /termos berisi es
 Wadah tidak boleh dibawa dengan tangan
telanjang.
 Jarak jauh : “ BERISI BAHAN YG
MENGANDUNG PENYEBAB
PENYAKIT “.
IDENTIFIKASI
BAKTERIOLOGIS
A. Pemeriksaan Mikroskopis
Preparat langsung
1. Preparat basah
- morfologi
- gerakan
2. Preparat diwarnai
a. Gram: morfologi, sifat Gram
b. Tahan asam: morfologi, sifat TA
c. Fluorescence: me↑ sensitivitas
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Tahan Asam
Pewarnaan Fluorescence
PEWARNAAN Ziehl Neelsen SEBELUM
DEKONTAMINASI
KOMPOSISI LAR.
DEKONTAMINASI
• N ASETIL L SYSTEIN, NaOH 4%, Trinatrium sitrat 3H2O 2.94%,
PBS (Ph 6.8), dibuat fresh (tdk boleh lewat 24 jam)
CARA KERJA (PROSEDUR)
• Larutan dekontaminasi + sputum
• Vorteks 10 detik (diamkan selama 15 menit)
• Encerkan dengan PBS atau aquades steril
• Sentrifus 3000 rpm selama 15 menit
• Buang supernatan kemudian endapan ditambah 1 ml PBS,
vorteks selama 30 detik
• Buat sediaan preparat objek gelas, keringkan dan fiksasi
• Endapan yang tersisa dapat dikultur
 PEWARNAAN Ziehl Neelsen SESUDAH
DEKONTAMINASI

SEBELUM DEKONTAMINASI SESUDAH DEKONTAMINASI

BLOK 2 KARDIO-RESPIRASI
• KARDIO-RESPIRASI
• SISTEM KARDIOVASKULER
• ??
• SISTEM RESPIRASI
• ??
MEKANISME DEMAM
EFEK YANG MUNCUL
• VASODILATASI LOKASI
• EKSUDASI CAIRAN JARINGAN
• AKUMULASI NETROFIL DAN MAKROFAG
• PELEPASAN KIMIAWI AKTIF NEROFIL
SISTEM KARDIOVASKULER

• MIKROORGANISME MELEKAT DAN MULTIPLIKASI

• SERING TERJADI PADA KONDISI NORMAL
• MENGENAI UMUR 50-60 TAHUN
• RATIO 2:1 (PRIA : WANITA)
• MORTALITAS 40%
JANTUNG
• Endokardium, Miokard, Perikard
• Septal defect
• Arteriovenous shunt
• 16/1.000.000 kasus
FAKTOR PREDISPOSISI
• PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
• PENYAKIT JANTUNG REUMATIK
• PENYAKIT KATUP ATEROSKELOTIK AORTA
• BEDAH JANTUNG PROSTETIK
• PROLAPS KATUP MITRAL
• PENGGUNAAN OBAT INTRAVENA
• PENGGUNAAN ALAT INTRAVENA
 MIKROORGANISME
ETIOLOGI % KASUS

Streptococcus viridans 54

Stapylococcus aureus 19

Enterococcus spp 9

Streptococcus spp 5

Stapylococcus epidermidis 5

Streptococcus anaerobik 1

*HACEK bakteri 4

Bakteri lain 3

Kultur darah negatif 20%

*Haemophilus, Actinobacillus, Cardiobacterium,Eikenella, Kingella

PATOGENESIS S.AUREUS
 MIOKARDITIS PERIKARDITIS

Coxsackievirus (A & B ) Coxsackievirus (A & B )

Enterovirus spp Enterovirus spp

Adenovirus Adenovirus

Mumps Mumps

Measles Herpes virus (VZV, CMV,HSV,EBV)

influenzae Hepatitis (B dan C )

Rabies HIV

Rubella

Vector borne disease

Hemorragic fever

Herpes virus, hepatitis, parvovirus b19

HIV
PATOFISIOLOGI
• TURBULENSI ALIRAN DARAH - ULSERASI PERMUKAAN
ENDOTEL
• ADA 2 MEKANISME ;
• KONTAK LANGSUNG  PRODUKSI CLOT & VEGETASI SEBAGAI
FIBRIN & PLATELET
• INDUKSI INFLAMASI LOKAL  ENDOTEL SEHINGGA
TRANSMEMBRAN PROTEIN SEHINGGA BERIKATAN DENGAN
FIBRONECTIN ( PERMUKAAN STAPYLOCOCCUS AUREUS)
 KATUP PROSTETIK
VEGETASI
ENDOKARDITIS
SISTEM RESPIRASI
• Infeksi respirasi bagian atas
• Otitis media dan sinusitis
• Croup dan bronkiolitis
• Bronkitis (BERDAHAK, LENDIR LENGKET,KEABU-ABUAN)
• dan bronkiektasis (BERDAHAK, LENDIR LENGKET,KEHIJAUAN) adanya
enzim Verdoperoksidase
• Community acquired pneumonia
• Empiema/ABSES PARU (DAHAK BANYAK DAN PURULEN)
• Influenzae
• TB
• Pneumonia in immunocompromised patient
ETIOLOGI
Bakteri penyebab infeksi pharingitis akut

Strep.pyogenes Neisseria meningitidis

Strep.haemolitic (C dan G ) Neisseria gonorrhoe

Corynebacterium sp Arcanobacterium haemoliticum

Haemophilus influenzae Legionella pneumophila

Infeksi URS Infeksi LRS
Rhinovirus Parainfluenzae virus tipe 1-3
Coronaviruses (OC43, 229E) Adenovirus
Influenzae A dan B Influenzae A dan B
Adenovirus RSV
Parainfluenzae tipe 1-3 Rhinovirus
Rsv Coronaviruses
Measles Measles
vzv VZV
PATOFISIOLOGI
•TERIMA KASIH