Anda di halaman 1dari 13

SKILLS LABORATORY BLOK 7

ANTROPOMETRI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO

16
Penyusun:

dr. Sumarni, M.Kes, Sp.GK


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

dr. Rahma, M.Kes, Sp.A


Bagian Ilmu Penyakit Anak

PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN PENENTUAN


STATUS GIZI PADA ANAK
17
Tujuan Pembelajaran:

Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometrik


dengan alat dan tehnik secara benar dan tepat serta mampu
menentukan status gizi pada anak

Tujuan Khusus

1. Mengetahui alat-alat yang digunakan pada pengukuran


2. Melakukan persiapan alat dan pasien dengan benar
3. Melakukan pengukuran berat badan (BB), panjang badan (PB) /
tinggi badan (TB) dan lingkar kepala (LK)
4. Melakukan penentuan status gizi
5. Melakukan konseling

Pendahuluan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang


berkesinambungan yang terjadi sejak intrauterin hingga dewasa dan
merupakan hal yang sangat penting dan ciri khas bagi seorang anak.
Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran-ukuran tubuh, baik
fisk (anatomi) maupun struktural dalam arti sebagian atau
keseluruhan.

Pertumbuhan merupakan komponen penting dalam menilai


status nutrisi dan dapat digunakan sebagai indikator dari kesehatan/
kesejahteraan individu atau populasi. Gangguan pertumbuhan masih
menjadi masalah kesehatan di indonesia. Pertumbuhan seorang anak
dapat dilihat dari parameter berat badan, panjang badan, tinggi badan
dan lingkar kepala.

Untuk melakukan penilaian pertumbuhan pada anak, diperlukan


pengukuran antropometri secara berkala agar dapat mengetahui
perubahan yang terjadi, apakah terjadi peningkatan atau penurunan.
Pengukuran antropometri sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah
terlatih, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, serta menggunakan
baku pertumbuhan.

18
Alat :

1. Pengukur timbangan (Baby scale atau weighing scale), papan


pengukur panjang badan/tinggi badan ( Length board), pita
pengukur lingkar kepala
2. Manekin bayi
3. Tabel standar penilaian status gizi
4. Kurva Nellhauss untuk lingkar kepala

Prosedur Pemeriksaan

1. Menyapa anak (pasien) dan keluarganya dengan ramah serta


memperkenalkan diri

2. Menanyakan identitas anak

3. Menanyakan keluhan orang tua/keluarga tentang pertumbuhan


dan masalah makan anak

4. Menjelaskan tujuan pengukuran antropometri pada orang


tua/keluarga anak

5. Persiapan alat:

a. Baby scale & Weighing scale: Cek kelayakan pakai (tidak ada
kerusakan pada alat) serta mengembalikan jarum ke angka 0

b. Pengukur panjang badan (Length board)

- Cek kelayakan pakai (tidak ada kerusakan baik pada


bagian atas yang akan menyentuh kepala anak serta bagian
bawah yang akan menyentuh tumit dari anak) dan angka
dapat dilihat dengan jelas
- Letakkan alat pada meja datar dengan alat tersebut
terfiksasi pada dinding
c. Pengukur tinggi badan (Stadiometer)

- Cek alat dengan tiang alat tegak lurus terhadap dinding


- Cek jendela baca dapat digeser naik ataupun turun serta
angka terlihat dengan jelas

19
6. Persiapan pasien:

a. Memakai pakaian seminimal mungkin (jaket, popok, kain


sarung dilepaskan) jika perlu mengganti baju dengan baju
yang telah disediakan untuk pengukuran
b. Lepaskan alas kaki (sandal/sepatu) serta aksesoris kepala
(topi, ikat rambut)
c. Keluarkan benda-benda berat yang akan mempengaruhi hasil
pengukuran
d. Sebaiknya dilakukan sebelum anak mendapatkan makanan
dan kandung kemih dalam keadaan kosong

7. Pengukuran Berat Badan

a. Baby Scale

- Letakkan anak pada mangkuk timbangan dengan hati-hati


sehingga berat badan terdistribusi secara merata
- Penimbangan dapat dilakukan sebanyak 3 kali lalu ambil
rerata
b. Weighing scale

- Timbangan harus ditempatkan di alas yang keras dan rata


serta pastikan angka nol sebelum digunakan
- Anak berdiri tenang di tengah timbangan dan kepala
menghadap lurus ke depan, tanpa dipegang
- Adanya edema atau massa harus dicatat

20
8. Pengukuran Tinggi Badan/Panjang Badan

a. Pengukuran Panjang Badan

- Pengukuran harus dilakukan dua orang pemeriksa untuk


memastikan posisi anak secara benar agar hasil akurat
- Baringkan anak dengan posisi terlentang ke tempat yang
datar (meja) yang telah terlebih dahulu diletakkan alat
pengukur di meja tersebut.
- Anak diposisikan dengan wajah menghadap ke atas, kepala
menempel pada sisi yang difiksasi, bahu menempel pada
permukanan papan dan tubuh paralel dengan aksis papan
- Pemeriksa kedua memegang kaki anak, tanpa sepatu, jari-
jari menghadap ke atas dan lutut anak lurus
- Ujung papan yang dapat digerakkan, didekatkan hingga
tumit anak dapat menginjak papan
b. Pengukuran Tinggi Badan

- Minta anak berdiri tegak dengan tangan dalam posisi


tergantung bebas di depan tubuh di depan tiang pengukur
- Anak diminta berdiri tegak, kepala dalam posisi horizontal,
kedua kaki dirapatkan, lutut lurus. Kepala bagian belakang,
bahu bagian belakang, bokong dan kedua tumit menempel
pada tiang pengukur
- Turunkan bagian alat yang dapat digeser hingga
menyentuh bagian atas kepala dan rambut anak.
- Minta anak inspirasi maksimum pada saat diukur untuk
meluruskan tulang belakang.
- Tinggi badan dicatat hingga milimeter terdekat
- Bila anak tidak dapat berdiri, TB = PB – 0,7 cm.

9. Pengukuran Lingkar Kepala

- Kepala pasien harus diam selama diukur

- Pita ukur ditempatkan melingkar di kepala pasien melalui


bagian yang paling menonjol (protuberantia occipitalis)
dan dahi (glabella), pita pengukur harus kencang mengikat
kepala

21
10. Menghitung Hasil Pengukuran

a. Berat badan menurut umur (BB/U)

- Tentukan umur anak dengan cara mengurangi tanggal


pemeriksaan dengan tanggal kelahiran anak dalam
bulan
- Ambil tabel standar berat badan menurut umur (BB/U)
anak usia 0-60 bulan sesuai dengan jenis kelamin
- Carilah umur anak pada kolom umur di tabel kemudian
masukkan hasil pengukuran berat badan anak pada
kolom berat badan (apakah pada kolom -3SD, -2SD, -
1SD, median, 1SD, 2SD, atau 3SD ataukah di antara
kolom-kolom tersebut).
- Tentukan kategori status gizi berdasarkan tabel indeks
dan ambang batas (z-score) yang telah tersedia (gizi
buruk, kurang, baik atau lebih)

b. Panjang Badan / Tinggi Badan menurut umur (PB/U) atau


(TB/U)

- Tentukan umur anak dengan cara mengurangi tanggal


pemeriksaan dengan tanggal kelahiran anak dalam
bulan
- Ambil tabel standar panjang badan menurut umur
(PB/U) anak usia 0-24 bulan atau tinggi badan menurut
umur (TB/U) 24-60 bulan sesuai dengan jenis kelamin
- Carilah umur anak pada kolom umur di tabel kemudian
masukkan hasil pengukuran panjang badan/tinggi
badan anak pada kolom panjang/tinggi badan (apakah
pada kolom -3SD, -2SD, -1SD, median, 1 SD, 2SD, atau 3
SD ataukah di antara kolom-kolom tersebut).
- Tentukan kategori status gizi berdasarkan tabel indeks
dan ambang batas (z-score) yang telah tersedia (sangat
pendek, pendek, normal atau tinggi)

22
c. Berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau tinggi
badan (BB/TB)

- Tentukan umur anak dengan cara mengurangi tanggal


pemeriksaan dengan tanggal kelahiran anak dalam bulan
- Ambil tabel standar berat badan menurut panjang badan
(BB/PB) anak usia 0-24 bulan atau berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) anak usia 24-60 bulan bulan
sesuai dengan jenis kelamin
- Carilah panjang badan atau tinggi badan anak pada
kolom panjang badan atau tinggi badan di tabel
kemudian masukkan hasil pengukuran berat badan anak
pada kolom berat badan (apakah pada kolom -3SD, -2SD,
-1SD, median, 1SD, 2SD, atau 3SD ataukah di antara
kolom-kolom tersebut).
- Tentukan kategori status gizi berdasarkan tabel indeks dan
ambang batas (z-score) yang telah tersedia (sangat kurus,
kurus, normal atau gemuk)

d. Lingkar Kepala

- Tentukan umur anak dengan cara mengurangi tanggal


pemeriksaan dengan tanggal kelahiran anak dalam bulan
(0-24 bulan) dan tahun (2-18 tahun)
- Ambil kurva lingkar kepala Nellhaus sesuai jenis kelamin
- Lakukan plotting dengan menghubungkan lingkar
kepala dan umur
- Tentukan interpretasi lingkar kepala :
Di antara 2 SD dan -2 SD : Normal

Di atas 2 SD : Makrosefal

Di bawah -2 SD : Mikrosefal

11. Interpretasi hasil pemeriksaan

12. Melakukan konseling

23
Metode Praktikum

1. Demonstrasi
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)

24
CHECKLIST PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN PENENTUAN
STATUS GIZI PADA ANAK

Nama mahasiswa :
NIM :

No Langkah/Kegiatan Skor

Informed Consent 0 1 2

1. Menyapa anak (pasien) dan keluarganya dengan


ramah serta memperkenalkan diri

2. Menanyakan identitas anak

3. Menanyakan keluhan orang tua/keluarga tentang


pertumbuhan dan masalah makan anak

4. Menjelaskan tujuan pengukuran antropometri pada


orang tua/keluarga anak

Persiapan Alat

5. Mengecek Baby scale & Weighing scale, Pengukur


panjang badan (Length board), Pengukur tinggi badan
(Stadiometer)

Persiapan Pasien

6. Mempersiapkan pasien

Pengukuran Antropometri

7. Pengukuran Berat Badan

8. Pengukuran Panjang Badan/Tinggi Badan (PB/TB)

9. Pengukuran Lingkar Kepala

Menghitung hasil pengukuran

10. Berat badan menurut umur (BB/U)

16
11. Panjang Badan / Tinggi Badan menurut umur (PB/U)
atau (TB/U)

12. Berat badan menurut panjang badan (BB/PB) atau


tinggi badan (BB/TB)

13. Lingkar Kepala

14 Interpretasi hasil Pemeriksaan

15. Melakukan konseling

Keterangan :

- Skor 0 = Tidak melakukan


- Skor 1 = Melakukan tapi tidak sempurna
- Skor 2 = Melakukan dengan sempurna

Nilai = Skor Total x 100 % = ……………..%

30

Palu,
……………………..

Instruktur

…………………………..

17
Lampiran

Gambar 1. Timbangan bayi (Baby Gambar 2. Cara mengukur panjang


Scale) badan

Gambar 3. Cara mengukur tinggi badan Gambar 4. Cara mengukur lingkar


kepala

18
Lampiran 2. Kurva lingkar kepala Nellhaus

CEKLIS INJEKSI INTRAVENA

19

Anda mungkin juga menyukai