Anda di halaman 1dari 45

1)

Pengukuran Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB)


• Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak,
normal, kurus, kurus sekali atau gemuk.
• Jadwal pengukuran BB/TB disesuai dengan jadwal deteksi dini tumbuh
kembang balita.
• Pengukuran dan penilaian BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan
terlatih.
• Cara pengukuran berat badan/tinggi badan sesuai tabel berikut:
Tabel 6.9 Cara Pengukuran Berat Badan/Tinggi Badan
No. Cara Pengukuran
A. Menggunakan timbangan bayi
1. Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2
tahun atau selama anak masih bisa berbaring/duduk tenang.
2. Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah
bergoyang.
3. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka O.
4. Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan.
5. Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.
6. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
7. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan.
8. Bila bayi terus-menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca
tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.

B. Menggunakan timbangan injak


1. Letakkan timbangan di lantai yang datar
sehingga tidak mudah bergerak.
2. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk
ke angka O.
3. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang
tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam
tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.
4. Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
6. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum
timbangan atau angka timbangan.
• Cara pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) sesuai
tabel berikut.
Tabel 6.10 Cara Pengukuran Panjang Badan/Tinggi Badan
No. Cara Pengukuran
A. Cara mengukur dengan posisi berbaring:
1. Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.
2. Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.
3. Kepala bayi menempel pada pembatas angka O.
4. Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel
pada pembatas angka 0 (pembatas kepala).
5. Petugas 2: tangan kiri menekan lutu bayi agar lurus, tangan kanan
menekan batas kaki ke telapak kaki
Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur

B. Gara mengukur dengan posisi berdiri


1. Anak tidak memakai sandal atau sepatu.
2. Berdiri tegak menghadap kedepan.
3. Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur.
4. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.
5. Baca angka pada batas tersebut.
• Penggunaan Tabel BB/TB
o Ukur tinggi/panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara di
atas.
o Lihat kolom Tinggi/Panjang Badan anak yang sesuai dengan hasil
pengukuran.
o Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan
(kanan) sesuai jenis kelamin anak, cari angka berat badan yang
terdekat dengan berat badan anak.
o Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk
mengetahui angka Standar Deviasi (SD).
o Untuk menentukan bagaimana dengan status gizi anak tersebut,
menggunakan grafik WHO 2006 dan terdapat pada buku KIA revisi
2015.
2) Pengukuran Lingkaran Kepala Anak (LKA)
• Tujuan pengukuran lingkaran kepala anak adalah untuk mengetahui
lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal.
• Jadwal, disesuaikan dengan umur anak. Umur 0–11 bulan, pengukuran
dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12–72 bulan,
pengukuran dilakukan setiap enam bulan. Pengukuran dan penilaian
lingkaran kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
• Cara mengukur lingkaran kepala
o Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi,
menutupi alis mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala
yang menonjol, tarik agak kencang.
o Baca angka pada pertemuan dengan angka O.
o Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak.
o Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur
dan jenis kelamin anak.
o Buat garis yang menghubungkan ukuran yang lalu dengan ukuran
sekarang.
Gambar 6.4 Cara pengukuran lingkaran kepala anak
Sumber: Jelliffe DB dalam Kemenkes, 2012
o Interpretasi
- Apabila ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam ”jalur
hijau”, lingkaran kepala anak normal.
- Apabila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar ”jalur hijau”,
lingkaran kepala anak tidak normal.
- Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal
apabila berada di atas ”jalur hijau” dan mikrosefal apabila berada
di bawah ”jalur hijau”.
o Intervensi
- Apabila ditemukan makrosefal maupun mikrosefal segera dirujuk
ke rumah sakit.
b. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya
dengar.
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dilakukan di semua
tingkat pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan adalah
sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 6.11 Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
Tingkat Pelayanan Pelaksana Alat yang Digunakan
- Orang tua Buku KIA
- Kade kesehatan,
BKB, TPA
Keluarga dan
Masyarakat - Petugas pusat - KPSP
PADU terlatih - TDL
- Guru TK terlatih - TDD

- Dokter - KPSP
Puskesmas - Bidan - TDL
- Perawat - TDD
Keterangan:
Buku KIA: Buku Kesehatan Ibu dan Anak
KPSP: Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
TDL: Tes Daya Lihat
TDD: Tes Daya Dengar
BKB: Bina Keluarga Balita
TPA: Tempat Penitipan Anak
Pusat PADU: Pusat Pendidikan Anak Dini Usia
TK: Taman Kanak-kanak
1) KPSP (Kueisioner Pra Skrining Perkembangan)
• Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan alat menggunakan
KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.
• Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12,
15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Jika anak belum
mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur
skrining terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya, bayi umur 7 bulan
maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Apabila anak ini kemudian
sudah berumur 9 bulan, yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
Bahan Ajar KESEHATAN IBU DAN ANAK

• Skrining/pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK, dan


petugas PADU terlatih.
• Alat/instrumen yang digunakan sebagai berikut.
o Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9–10 pertanyaan
tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran
KPSP anak umur 0–72 bulan.
o Alat bantu pemeriksaan berupa pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,
kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis,
kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5–1 cm.
• Cara menggunakan KPSP
o Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.
o Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun
anak lahir. Apabila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1
bulan.
o Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan.
Apabila umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan.
o Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan
umur anak.
o KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu pertama, pertanyaan
yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh: ”Dapatkah bayi
makan kue sendiri?” Kedua, perintah kepada ibu/pengasuh anak atau
petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh:
”Pada posisi bayi Anda telentang, tariklah bayi pada pergelangan
tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk.”
o Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
Karena itu, pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya.
o Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu per satu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, ”Ya” atau ”Tidak”. Catat jawaban
tersebut pada formulir.
o Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan terdahulu.
o Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
PELAYANAN KESEHATAN BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH

• Interpretasi hasil KPSP


o Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.
- Jawaban ”Ya”, apabila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa
atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
- Jawaban ”Tidak”, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum
pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak
tidak tahu.
o Jumlah jawaban ”Ya” = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan
tahap perkembangannya (S).
o Jumlah jawaban ”Ya” = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
o Jumlah jawaban ”Ya” = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan
(P).
o Untuk jawaban ”Tidak”, perlu diperinci jumlah jawaban ”Tidak”
menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
• Intervensi
o Apabila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan
berikut:
- Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan
baik.
- Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan
anak.
- Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin,
sesuai dengan umur dan kesiapan anak.
- Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan
kesehatan di posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap
ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak sudah
memasuki usia prasekolah (36–72 bulan), anak dapat diikutkan
pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak.
- Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap
3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6
bulan pada anak umur 24 sampai 72 bulan.
o Apabila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan
berikut.
- Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan
pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
- Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan
adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan
perkembangannya.
- Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan
menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.
- Jika hasil KPSP ulang jawaban ”Ya” tetap 7 atau 8, kemungkinan
ada penyimpangan (P).
o Apabila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan
tindakan rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
2) Tes Daya Dengar (TDD)
• Tujuan tes daya dengar adalah untuk menemukan gangguan pendengaran
sejak dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan
kemampuan daya dengar dan bicara anak.
• Jadwal TDD adalah setiap 3 bulan pada bayi umur kurang dari 12 bulan
dan setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan ke atas. Tes ini dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PADU dan petugas terlatih
lainnya.
• Alat/sarana yang diperlukan adalah
o instrumen TDD menurut umur anak;
o gambar binatang (ayam, anjing, kucing), manusia;
o mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola).
• Cara melakukan TDD
o Tanyakan tanggal, bulan, dan tahun anak lahir, kemudian hitung
umur anak dalam bulan.
o Pilih daftar pertanyaan TDD yang sesuai dengan umur anak.
o Pada anak umur kurang dari 24 bulan
- Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh anak.
Tidak usah ragu-ragu atau takut menjawab, karena tidak untuk
mencari siapa yang salah.
- Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu per
satu, berurutan.
- Tunggu jawaban dari orangtua/pengasuh anak.
- Jawaban ”Ya” jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat
melakukannya dalam satu bulan terakhir.
- Jawaban ”Tidak” jika menurut orang tua/pengasuh anak tidak
pernah, tidak tahu atau tak dapat melakukannya dalam satu bulan
terakhir.
o Pada anak umur 24 bulan atau lebih
- Pertanyaan-pertanyaan berupa perintah melalui orangtua/
pengasuh untuk dikerjakan oleh anak.
- Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah orangtua/
pengasuh.
- Jawaban ”Ya” jika anak dapat melakukan perintah orangtua/
pengasuh.
- Jawaban ”Tidak” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan
perintah orangtua/pengasuh.
o Interpretasi
- Apabila ada satu atau lebih jawaban ”Tidak”, kemungkinan anak
mengalami gangguan pendengaran.
- Catat dalam Buku KIA atau kartu kohort bayi/balita atau status/
catatan medik anak, jenis kelainan.
o Intervensi
- Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman yang ada.
- Rujuk ke rumah sakit apabila tidak dapat ditanggulangi
3) Tes Daya Lihat (TDL)
• Tujuan tes daya lihat adalah untuk mendeteksi secara dini kelainan daya
lihat agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan
untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar.
• Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah
umur 36 sampai 72 bulan. Tes ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan,
guru TK, tenaga PADU, dan petugas terlatih lainnya.
• Alat/sarana yang diperlukan adalah
o ruangan yang bersih, tenang dengan penyinaran yang baik;
o dua buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa;
o poster ”E” untuk digantung dan kartu ”E” untuk dipegang anak;
o alat penunjuk.
• Cara melakukan tes daya lihat
o Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang
baik.
o Gantungkan poster ”E” setinggi mata anak pada posisi duduk.
o Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari poster ”E”, menghadap ke
poster ”E”.
o Letakkan sebuah kursi lainnya di samping poster ”E” untuk pemeriksa.

Gambar 6.5 Tes daya lihat


o Pemeriksa memberikan kartu ”E” kepada anak.. Latih anak dalam
mengarahkan kartu ”E” menghadap atas, bawah, kiri, dan kanan;
sesuai yang ditunjuk pada poster ”E” oleh pemeriksa. Beri pujian
setiap kali anak mau melakukannya. Lakukan hal ini sampai anak
dapat mengarahkan kartu ”E” dengan benar.
PELAYANAN KESEHATAN BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH

o Selanjutnya, anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku/


kertas.
o Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf ”E ” pada poster, satu per satu,
mulai baris pertama sampai baris keempat atau baris ”E” terkecil yang
masih dapat dilihat.
o Puji anak setiap kali dapat mencocokkan posisi kartu ”E” yang
dipegangnya dengan huruf ”E” pada poster.
o Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang
sama.
o Tulis baris ”E” terkecil yang masih dapat dilihat, pada kertas yang
telah disediakan.
o Interpretasi
Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai
baris ketiga pada poster ”E”. Apabila kedua mata anak tidak dapat
melihat baris ketiga poster ”E”, artinya tidak dapat mencocokkan arah
kartu ”E” yang dipegangnya dengan arah ”E” pada baris ketiga yang
ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan
daya lihat.
o Intervensi
Apabila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta
anak datang lagi untuk pemeriksaan ulang. Bila pada pemeriksaan
berikutnya, anak tidak dapat melihat sampai baris yang sarna, atau
tidak dapat melihat baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk
ke rumah sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan
(kanan, kiri atau keduanya).
c. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah kegiatan/pemeriksaan
untuk menemukan secara dini adanya masalah mental emosional, autisme
dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak, agar
dapat segera dilakukan tindakan intervensi. Apabila penyimpangan mental
emosional terlambat diketahui, intervensinya akan lebih sulit dan hal ini
akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Deteksi ini dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi secara dini
adanya penyimpangan mental emosional pada anak, yaitu sebagai berikut.
• Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak umur 36
bulan sampai 72 bulan.
• Ceklis Autis Anak Prasekolah (Checklist for Autism in Toddlers/CHAT)
bagi anak umur 18 bulan sampai 36 bulan.
• Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH) menggunakan Abbreviated Conners Rating Scale bagi anak umur
36 bulan ke atas.
1) Deteksi Dini Masalah Mental Emosional pada Anak Prasekolah
• Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/
masalah mental emosional pada anak pra sekolah .
• Jadwal deteksi dini masalah mental emosional adalah rutin setiap 6 bulan
pada anak umur 36 bulan sampai 72 bulan. Jadwal ini sesuai dengan
jadwal skrining/pemeriksaan perkembangan anak.
• Alat yang digunakan adalah Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME) yang terdiri dari 12 pertanyaan untuk mengenali problem
mental emosional anak umur 36 bulan sampai 72 bulan.
• Cara melakukan
o Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu
persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada orang tua/
pengasuh anak.
o Catat jawaban ”Ya”, kemudian hitung jumlah jawaban ”Ya”.
• Interpretasi
Apabila ada jawaban ”Ya”, kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional.
• Intervensi
o Apabila jawaban ”Ya” hanya 1 (satu)
- Lakukan konseling kepada orang tua menggunakan Buku
Pedoman Pola Asuh yang Mendukung Perkembangan Anak.
- Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, apabila tidak ada perubahan
rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/
tumbuh kembang anak.
o Apabila jawaban ”Ya” ditemukan 2 (dua) atau lebih
Rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak. Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan
masalah mental emosional yang ditemukan.
2) Deteksi Dini Autis pada Anak Prasekolah
• Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak
umur 18 bulan sampai 36 bulan.
• Jadwal deteksi dini autis pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi
atau bila ada keluhan dari ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga
kesehatan, kader kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA dan
guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di
berikut:
o keterlambatan berbicara;
o gangguan komunikasil interaksi sosial;
o perilaku yang berulang-ulang.
• Alat yang digunakan adalah CHAT (Checklist for Autism in Toddlers).
CHAT ini ada 2 jenis pertanyaan, yaitu:
o Ada 9 pertanyaan yang dijawab oleh orang tua/pengasuh anak.
Pertanyaan diajukan secara berurutan, satu per satu. Jelaskan kepada
orang tua untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
o Ada 5 perintah bagi anak, untuk melaksanakan tugas seperti yang
tertulis CHAT.
Cara menggunakan CHAT.
o Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu
perilaku yang tetulis pada CHAT kepada orang tua atau pengasuh
anak.
o Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan tugas pada
CHAT.
Bahan Ajar KESEHATAN IBU DAN ANAK

o Catat jawaban orang tua/pengasuh anak dan kesimpulan hasil


pengamatan kemampuan anak, ”Ya” atau ” Tidak”. Teliti kembali
apakah semua pertanyaan telah dijawab.
• Interpretasi
o Risiko tinggi menderita autis: apabila jawaban ”Tidak” pada
pertanyaan AS, A7, B2, 83, dan 84.
o Risiko rendah menderlta autis: apabila jawaban ”Tidak” pada
pertanyaan A7 dan 84
o Kemungkinan gangguan perkembangan lain: apabila jawaban ”Tidak”
jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9; B1;
B5.
o Anak dalam batas normal apabila tidak termasuk dalam kategori 1, 2,
dan 3.
• Intervensi
Apabila anak berisiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan
perkembangan, rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/
tumbuh kembang anak.

Gambar 6.6 Pemeriksaan autis

3) Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas


(GPPH) pada Anak Prasekolah
• Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adanya Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36
bulan ke atas.
• Jadwal deteksi dini GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi
atau bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada kecurigaan
tenaga kesehatan, kader kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola
TPA dan guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih
keadaan berikut.
o Anak tidak bisa duduk tenang.
o Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah.
o Perubahan suasana hati yang mendadak/impulsif.
• Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas/GPPH (Abbreviated Conners Rating
Scale). Formulir ini terdiri 10 pertanyaan yang ditanyakan kepada orang
tua/pengasuh anak/guru TK dan pertanyaan yang perlu pengamatan
pemeriksa.
• Cara menggunakan formulir deteksi dini GPPH
o Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring, satu persatu
perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan
kepada orangtua/pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut
menjawab.
o Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan
pada formulir deteksi dini GPPH
o Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak di manapun anak
berada, misal ketika di rumah, sekolah, pasar, toko, dan lain-lain);
setiap saat dan ketika anak dengan siapa saja.
o Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama dilakukan
pemeriksaan.
o Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
• Interpretasi:
Beri nilai pada setiap jawaban sesuai dengan ”bobot nilai” berikut ini
dan jumlahkan nilai setiap jawaban menjadi nilai total
o Nilai 0: jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak.
o Nilai 1: jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak.
o Nilai 2: jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak.
Bahan Ajar KESEHATAN IBU DAN ANAK

Apabila nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.


• Intervensi
o Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke rumah sakit
yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk
konsultasi dan lebih lanjut.
o Apabila nilai total kurang dari 13 tetapi Anda ragu-ragu, jadwalkan
pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada orang-
orang terdekat dengan anak orang tua,pengasuh,nenek,guru,dan sebagainya.
o Jadwal kegiatan dan jenis skrining/deteksi dini adanya penyimpangan
tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah oleh tenaga
kesehatan adalah sebagai berikut:
Tabel 6.12 Jenis Deteksi Tumbuh Kembang yang Harus Dilakukan
Jenis Deteksi Tumbuh Kembang yang Harus Dilakukan
Deteksi Dini Deteksi Dini
Deteksi Dini Penyimpangan
Umur Anak Penyimpangan Penyimpangan
Mental Emosional
Pertumbuhan Perkembangan
BB/TB LK KPSP TDD TDL KMME CHAT* GPPH*
0 bulan √ √
3 bulan √ √ √ √
6 bulan √ √ √ √
9 bulan √ √ √ √
12 bulan √ √ √ √
15 bulan √ √
18 bulan √ √ √ √ √
21 bulan √ √ √
24 bulan √ √ √ √ √
30 bulan √ √ √ √
36 bulan √ √ √ √ √ √ √ √
42 bulan √ √ √ √ √ √
48 bulan √ √ √ √ √ √ √
54 bulan √ √ √ √ √ √
60 bulan √ √ √ √ √ √ √
66 bulan √ √ √ √ √ √
72 bulan √ √ √ √ √ √ √
Sumber: Kemenkes RI, 2012
Keterangan:
BB/TB: Berat badan /tinggi badan
LK: Lingkaran Kepala
KPSP: Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
TDD: Tes Daya Dengar
TDL: Tes Daya Lihat
KMME: Kuesioner Mental Emosional
CHAT: Checklist for Autism in Toddlers
GPPH: Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

4. Intervensi dan Rujukan Dini Penyimpangan Tumbuh


Kembang Anak
Melakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya
melakukan tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak
untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh kembangnya kembali normal atau
penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila anak usia dini memerlukan
rujukan, maka harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi
Penyimpangan/masalah perkembangan pada anak dipengaruhi oleh
banyak faktor di antaranya tingkat kesehatan dan status gizi anak di samping
pengaruh lingkungan hidup dan tumbuh kembang anak yang juga merupakan
salah satu faktor dominan.
Tujuan intervensi dan rujukan dini perkembangan anak adalah untuk
mengoreksi, memperbaiki, dan mengatasi masalah atau penyimpangan
perkembangan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai dengan potensinya. Waktu yang paling tepat untuk melakukan
intervensi dan rujukan dini penyimpangan perkembangan anak adalah
sesegera mungkin ketika usia anak masih di bawah lima tahun.
Lima tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan ”jendela
kesempatan” dan ”masa keemasan” bagi orang tua dan keluarganya dalam
meletakkan dasar-dasar kesehatan fisik dan mental, kemampuan penalaran,
pengembangan kepribadian anak, kemandirian dan kemampuan beradaptasi
Bahan Ajar KESEHATAN IBU DAN ANAK

dengan lingkungan sosial budayanya. Apabila penyimpangan terlambat


diketahui atau terlambat dilakukan tindakan koreksi, maka intervensinya
akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
a. Intervensi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan tertentu pada
anak yang perkembangan kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai
dengan umurnya.
Tindakan intervensi dini tersebut berupa stimulasi perkembangan
terarah yang dilakukan secara intensif di rumah selama 2 minggu, yang
diikuti dengan evaluasi hasil intervensi stimulasi perkembangan.
Intervensi perkembangan anak dilakukan atas indikasi berikut.
1) Perkembangan anak meragukan (M) artinya kemampuan anak tidak
sesuai dengan yang seharusnya dimiliki anak, yaitu apabila pada umur
skrining 3, 6, 9, 12, 15, 18 bulan dan seterusnya, pemeriksaan KPSP
jawaban ”Ya” = 7 atau 8. Lakukan intervensi sebagai berikut.
• Pilih kelompok umur stimulasi yang lebih muda dari umur anak pada
Bab III buku pedoman ini. Misalnya, menurut KPSP, anak umur
12 bulan belum bisa berdiri, maka dilihat kelompok umur stimulasi
9–12 bulan atau yang lebih muda (bukan kelompok umur stimulasi
12–15 bulan). Karena kemampuan berdiri merupakan gerak kasar,
maka lihat kotak ”Kemampuan Gerak Kasar”.
• Ajari orang tua cara melakukan intervensi sesuai dengan masalah/
penyimpangan yang ditemukan pada anak tersebut. Misalnya, anak
mempunyai penyimpangan gerak kasar, maka yang diintervensi
adalah gerak kasarnya. Pada contoh tersebut, anak harus dilatih
berdiri.
• Beri petunjuk kepada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi
anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi
dan sambil bermain dengan anak agar ia tidak bosan.
• Intervensi pada anak dilakukan secara intensif setiap hari sekitar
3–4 jam, selama 2 minggu. Apabila anak terlihat senang dan tidak
bosan, waktu intervensi dapat ditambah. Apabila anak menolak atau
rewel, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah
PELAYANAN KESEHATAN BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH

• Minta orang tua atau keluarga datang kembali/kontrol 2 minggu


kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat
apakah ada kemajuan/perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur skrining yang
terdekat.
Berikut ini contoh tindakan intervensi perkembangan yang dilakukan
pada beberapa anak dengan masalah perkembangan.

Tabel 6.13 Tindakan Intervensi Perkembangan


Hasil Pemeriksaan Tindakan Intervensi
Umur
KPSP Perkembangan
Pada setiap kegiatan bersama bayi, sesering
Bayi tidak membalas mungkin mengajak bayi tersenyum dan
tersenyum bicara. Tunjukkan mimik wajah yang
3 bulan
(kemampuan sosialisasi dan cerah. Sesering mungkin membelai,
kemandirian) memeluk, dan mencium bayi dengan
gerakan lembut dan penuh kasih sayang.
Bicara pada anak dan ajak anak bicara
sesering mungkin, setiap saat, dan di
mana saja. Tirukan dan jawab ocehan
Belum bisa menyebut 2 anak. Usahakan agar anak mau mengulang
suku kata yang sama dan meniru mengucapkan kata-kata
12 bulan
(kemampuan bicara dan tersebut, gunakan kata-kata yang jelas
bahasa) dan sederhana, seperti pa... pa, da... da,
ta... ta. Ketika berbicara, tatap mata anak,
usahakan agar mau menatap wajah agar ia
melihat bibir dan mata pembicara.
Sediakan kubus-kubus kecil ukuran 2,5-5
cm (dari plastik atau kayu). Ajak anak
Belum bisa menumpuk bermain dan ajari cara menumpuk dua
21 bulan 2 buah kubus buah kubus. Beri pujian jika anak mau
(kemampuan gerak halus) menumpuk kubus. Latih terus sambil
bermain, mula-mula 2 kubus, secara
bertahap ditambah menjadi 4 atau lebih.
Bahan Ajar KESEHATAN IBU DAN ANAK

Hasil Pemeriksaan Tindakan Intervensi


Umur
KPSP Perkembangan
Sediakan bola sebesar bola tenis. Ajak
anak bermain, mula-mula perlihatkan
Belum bisa menendang cara menendang bola, selanjutnya minta
30 bulan bola anakmenendang bola. Lakukan permainan
(kemampuan gerak kasar)
sesering mungkin agar anak bisa
menendang bola.
Mulai memberi perintah kepada anak.
Belum bisa ”Tolong bawakan kaus kaki merah”,
mengerjakan perintah ATAU ”Letakkan cangkirmu di meja”.
36 bulan sederhana Kalau perlu tunjukkan kepada anak cara
(kemampuan bicara dan
bahasa) menegerjakan cara menegerjakan perintah
tadi, gunakan kata-kata yang sederhana.
Bantu anak memegang pensil
Belum bisa dengan benar, ajak anak melihat dan
42 bulan menggambar lingkaran memperhatikan cara menggambar
(kemampuan gerak halus) ”lingkaran” berulang-ulang. Pujilah jika
anak bisa menggambar ”lingkaran”.
Anak diberi pakaian yang berkancing.
Belum bisa mengancing Ajari cara mengancingkan baju. Pada
baju sendiri permulaan, gunakan kancing besar.
54 bulan
(kemampuan sosialisasi dan Minta anak mengancing kancing pakaian
kemandirian) berulang kali. Pujilah jika anak mau
mengancingkan kancing pakaian.
Letakkan sejumlah benda dengan
bermacam-macam warna. Tunjuk
dan sebutkan warnanya, minta anak
Belum mengenal warna menirukan menunjuk dan menyebut
66 bulan (kemampuan bicara dan warna benda. Pujilah jika anak mau
bahasa) menunjuk dan menyebut warna. Minta
anak menunjuk dan menyebutkan warna
benda-benda lain yang berada di sekitar
anak.
2) Apabila seorang anak mempunyai masalah/penyimpangan perkembangan,
sedangkan umur anak saat itu bukan pada jadwal umur skrining, maka
lakukan intervensi perkembangan sesuai dengan masalah yang ada.
b. Rujukan Dini Penyimpangan Perkembangan Anak
Rujukan diperlukan jika masalah/penyimpangan perkembangan anak tidak
dapat ditangani meskipun sudah dilakukan tindakan intervensi dini. Rujukan
penyimpangan tumbuh kembang anak dilakukan secara berjenjang, sebagai
berikut:
1) Tingkat Keluarga dan Masyarakat
Keluarga dan masyarakat (orang tua, anggota keluarga lainnya dan kader)
dianjurkan untuk membawa anaknya ke tenaga kesehatan di Puskesmas dan
jaringan atau rumah sakit. Orang tua/keluarga perlu diingat agar membawa
catatan pemantauan tumbuh kembang yang ada di dalam Buku KIA.
2) Tingkat Puskesmas dan Jaringannya
• Pada rujukan dini, bidan dan perawat di Posyandu, Polindes, Pustu
termasuk Puskeling, melakukan tindakan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang sesuai standar pelayanan yang terdapat pada buku
pedoman.
• Apabila kasus penyimpangan tersebut ternyata memerlukan penanganan
lanjut, maka dilakukan rujukan ke tim medis di Puskesmas (dokter, bidan,
perawat, nutrisionis, dan tenaga kesehatan terlatih lainnya).
3) Tingkat Rumah Sakit Rujukan
Bila kasus penyimpangan tersebut tidak dapat ditangani di tingkat Puskesmas
atau memerlukan tindakan yang khusus maka perlu dirujuk ke Rumah Sakit
Kabupaten (tingkat rujukan primer) yang mempunyai fasilitas klinik tumbuh
kembang anak dengan dokter spesialis anak, ahli gizi serta laboratorium/
pemeriksaan penunjang diagnostik. Rumah Sakit Provinsi sebagai tempat
rujukan sekunder diharapkan memiliki klinik tumbuh kembang anak
yang didukung oleh tim dokter spesialis anak, kesehatan jiwa, kesehatan
mata, THT, rehabilitasi medik, ahli terapi (fisioterapls, terapis bicara, dan
sebagainya), ahli gizi, dan psikolog.
Gambar 6.7 Alur rujukan dini
Lampiran 1 Formulir Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)

A. Usia 3 Bulan
1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai
bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua
tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat dan menatap wajah Anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), di samping
menangis?
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan Anda
dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan Anda


dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi
yang lain?

6. Pada waktu Anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia


tersenyum kembali kepada Anda?
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti pada gambar ini?

8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar?

9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?

10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
B. Usia 6 Bulan
1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan Anda
dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?

2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan


stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri
atau ke dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. ( Jangan
meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam
pensil itu selama beberapa detik?

4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada


dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti pada gambar?

5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau


memekik tetapi bukan menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke
telungkup atau sebaliknya?
7. Pernahkah Anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang
lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang,
kismis, atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan
matanya.
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih
berada dalam jangkauan tangannya?
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-
lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara
kaku seperti gambar di sebelah kiri? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelah kanan.

C. Usia 9 Bulan
1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-
lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara
kaku seperti gambar di sebelah kiri? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelah kanan.

2. Pernahkah Anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering


dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti
sendok atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan, atau
serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya?
Misalnya, mencari di bawah meja atau di belakang kursi.
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering,
dan masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama?
Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5. Jika Anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah
ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA
bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua
kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti
kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau
menggerapai seperti gambar?

7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk
sendiri selama 60 detik?

8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?


9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri
di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar
kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika
Anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi,
apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau
badannya?
D. Usia 12 Bulan
1. Jika Anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncul
dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia
mencari Anda atau mengharapkan Anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut
dengan perlahan-lahan. Sulitkah Anda mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan
pada kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya ”ma-
ma”, ”da-da” atau ”pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara
tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan
Anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia
kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat
permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang atau kismis,
dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?


9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang
lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang
ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Bahan Ajar KESEHATAN IBU DAN ANAK

E. Usia 15 Bulan
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang
ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai.
2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
3. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-
lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
4. Apakah anak dapat mengatakan ”papa” ketika ia memanggil/melihat
ayahnya, atau mengatakan ”mama” jika memanggil/melihat ibunya?
Jawab YA bila anak mengatakan salah satu di antaranya.
5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5
detik?
6. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau
lebih?
7. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat
membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri
kembali?
8. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis
atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan
9. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau
terhuyung-huyung?
10. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini?
F. Usia 18 Bulan
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-
lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2. Apakah anak dapat mengatakan ”papa” ketika ia memanggil/melihat
ayahnya, atau mengatakan ”mama” jika memanggil/melihat ibunya?
3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5
detik?
4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
atau lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat
membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri
kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis
atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik, atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan.
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau
terhuyung-huyung?
8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil, seperti kacang, kismis,
atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
seperti pada gambar?

9. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/


melemparkan kembali bola kepada Anda?
10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari
tempat tersebut tanpa tumpah?
G. Usia 21 Bulan
1. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat
membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri
kembali?
2. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis
atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik, atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan.
3. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau
terhuyung-huyung?
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti
pada gambar?

5. Jika Anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/


melemparkan kembali bola pada Anda?
6. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari
tempat tersebut tanpa tumpah?
7. Jika Anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak
meniru apa yang Anda lakukan?
8. Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2,5–5,0 cm
9. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai
arti selain ”papa” dan ”mama”?
10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
mainannya.)
LAMPIRAN

H. Usia 24 Bulan
1. Jika Anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak
meniru apa yang Anda lakukan?
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain
tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2,5–5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai
arti selain ”papa” dan ”mama”?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa
kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya.)
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya, seperti baju, rok, atau celananya?
(Topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai.)
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan
tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau Anda
tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan Anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.

I. Usia 30 Bulan
1. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti baju, rok, atau celananya?
(Topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai.)
2. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan
tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau Anda
tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
3. Tanpa bimbingan, petunjuk, atau bantuan Anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?
4. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
5. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
6. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
7. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/
petunjuk?
8. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu per satu di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2,5–5
cm.
9. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ”minta
minum”, ”mau tidur”? ”Terima kasih” dan ”Dadag” tidak ikut dinilai.
10. Apakah anak dapat menyebut 2 di antara gambar-gambar ini tanpa
bantuan?

J. Usia 36 Bulan
1. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/
petunjuk?
2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu per satu di atas kubus yang
lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2,5–5
cm.
3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ”minta
minum”; ”mau tidur”? ”Terima kasih” dan ”Dadag” tidak ikut dinilai.
4. Apakah anak dapat menyebut 2 di antara gambar-gambar ini tanpa
bantuan?

5. Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada Anda dari
jarak 1,5 meter?
6. Ikuti perintah ini dengan saksama. Jangan memberi isyarat dengan
telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini:
”Letakkan kertas ini di lantai.”
”Letakkan kertas ini di kursi.”
”Berikan kertas ini kepada ibu.”
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
7. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang-kurangnya 2,5 cm. Suruh
anak menggambar garis lain di samping garis tersebut.
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat
melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

K. Usia 42 Bulan
1. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
2. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
3. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya
dengan balk sehingga anda tidak perlu mengulanginya?
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan
caranya dan beri anak Anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
5. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat
melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
6. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah
anak menggambar lingkaran?

7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu per satu di atas yang lain
tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2,5–5 cm.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga, atau permainan lain
di mana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju, atau kaos kaki
tanpa dibantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper, atau ikat
pinggang.)

L. Usia 48 Bulan
1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
2. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya
dengan baik sehingga Anda tidak perlu mengulanginya?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan
caranya dan beri anak Anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat
melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
5. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah
anak menggambar lingkaran?

6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu per satu di atas yang lain
tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2,5–5 cm.
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain
di mana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju, atau kaos kaki
tanpa dibantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang.)
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab
TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya
sulit dimengerti.

M. Usia 54 Bulan
1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu per satu di atas yang lain
tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2,5–5
cm.
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga, atau permainan lain
di mana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?
3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju, atau kaos kaki
tanpa dibantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab
TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit
dimengerti.
5. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu
kecuali mengulangi pertanyaan.
”Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?” ....
”Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” ....
”Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?” ....
Jawab YA biia anak menjawab ke-3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan
dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah ”menggigil” ,”pakai mantel”
atau ”masuk ke dalam rumah”.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah ”makan”.
Jika lelah, jawaban yang benar adalah ”mengantuk”, ”tidur”, ”berbaring/
tidur-tiduran”, ”istirahat” atau ”diam sejenak”.
6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan
caranya dan beri anak Anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
8. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata ”lebih
panjang”.

Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.


Tanyakan: ”Mana garis yang lebih panjang?”
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali
dengan benar?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia.
Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti
contoh ini?
10. Ikuti perintah ini dengan saksama. Jangan memberi isyarat dengan
telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: ”Letakkan
kertas ini di atas lantai.”
”Letakkan kertas ini di bawah kursi.”
”Letakkan kertas ini di depan kamu.”
”Letakkan kertas ini di belakang kamu.”
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti ”di atas”, ”di bawah”, ”di depan”
dan ”di belakang”.

N. Usia 60 Bulan
1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu
kecuali mengulangi pertanyaan.
”Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”
”Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”
”Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”
Jawab YA bila anak menjawab ke-3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan
dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah ”menggigil” ,”pakai mantel”,
atau ”masuk ke dalam rumah”.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah ”makan”.
Jika lelah, jawaban yang benar adalah ”mengantuk”, ”tidur”, ”berbaring/
tidur-tiduran”, ”istirahat” atau ”diam sejenak”.
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu, tunjukkan
caranya dan beri anak Anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata ”lebih
panjang”.

Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.


Tanyakan: ”Mana garis yang lebih panjang?”
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali
dengan benar?
5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini.
Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang
tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar
seperti contoh ini?
6. Ikuti perintah ini dengan saksama. Jangan memberi isyarat dengan
telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: ”Letakkan
kertas ini di atas lantai.”
”Letakkan kertas ini di bawah kursi.”
”Letakkan kertas ini di depan kamu.”
”Letakkan kertas ini di belakang kamu.”
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti ”di atas”, ”di bawah”, ”di depan”
dan ”di belakang”
7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis
atau menggelayut pada Anda) pada saat Anda meninggalkannya?
8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan kepada anak:
”Tunjukkan segi empat merah.”
”Tunjukkan segi empat kuning.”
”Tunjukkan segi empat biru.”
”Tunjukkan segi empat hijau.”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat
2–3 kali dengan satu kaki?
10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

O. Usia 66 Bulan
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini.
Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang
tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar
seperti contoh ini?
2. Ikuti perintah ini dengan saksama. Jangan memberi isyarat dengan
telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: ”Letakkan
kertas ini di atas lantai.”
”Letakkan kertas ini di bawah kursi.”
”Letakkan kertas ini di depan kamu.”
”Letakkan kertas ini di belakang kamu.”
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti ”di atas”, ”di bawah”, ”di depan”
dan ”di belakang”.
3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis
atau menggelayut pada Anda) pada saat Anda meninggalkannya?
4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan kepada anak:

”Tunjukkan segi empat merah.”


”Tunjukkan segi empat kuning.”
”Tunjukkan segi empat biru.”
”Tunjukkan segi empat hijau.”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
5. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat
2–3 kali dengan satu kaki?
6. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
7. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan
kepadanya: ”Buatlah gambar orang.”
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/mengingatkan
anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai,
hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang
berpasangan seperti mata, telinga, lengan, dan kaki, setiap pasang dinilai
satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
8. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh?
9. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai
ini; jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
”Jika kuda besar, maka tikus ….”
”Jika api panas, maka es ….”
”Jika ibu seorang wanita, maka ayah seorang ….”
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang
pria)?
10. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti
hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut
dinilai.)

P. Usia 72 Bulan
1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan kepada anak:
”Tunjukkan segi empat merah.”
”Tunjukkan segi empat kuning.”
”Tunjukkan segi empat biru.”
”Tunjukkan segi empat hijau.”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat
2–3 kali dengan satu kaki?
3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
4. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan
kepadanya: ”Buatlah gambar orang.”
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/mengingatkan
anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai,
hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang
berpasangan seperti mata, telinga, lengan, dan kaki, setiap pasang dinilai
satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
5. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh?
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai
ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
”Jika kuda besar, maka tikus ....”
”Jika api panas, maka es ....”
”Jika ibu seorang wanita, maka ayah seorang ....”
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang
pria)?
7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti
hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut
dinilai.)
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu, tunjukkan
caranya dan beri anak Anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah
ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini. Suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia.
Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu
kecuali mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
”Sendok dibuat dari apa?”
”Sepatu dibuat dari apa?”
”Pintu dibuat dari apa?”
Apakah anak dapat menjawab ke-3 pertanyaan di atas dengan benar?
Sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.
Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
Sumber: http://tumbuhkembang.net/2008/10/03/kuesioner-praskrining-untuk-anak 3-72-bulan/

Anda mungkin juga menyukai