KABUPATEN BIREUEN
Batee Iliek bisa dilihat langsung dari jalan nasional, berada di jalan lintas
sekitar 40-50 menit dan ongkos transportasi umum Rp. 20.000- Rp. 80.0000
Pada masa Perang Kolonial Belanda di Aceh, sungai
tersebut pernah berubah warna menjadi merah.
Warna merah darah tentara kolonial Belanda yang
menjadi korban dari pasukan Aceh yang gagah berani.
Pasukan Belanda mulai datang ke Samalanga pada
tahun 1877 dengan jumlah serdadu sebanyak 1.350
orang. Pada masa itu pasukan Aceh dipimpin oleh
Uleebalang Teuku Chik Raja Bugis dan Pocut Meuligo.
• COT PANGLIMA
Perbukitan yang menjorok di antara himpitan
gunung masih tetap kokoh di antara sudut
tikungan, Jalan Bireuen-Takengon.Bukit Cot
Panglima terbilang bagus,memiliki keindahan
alam tebing bergaris indah bagai ukiran alam.
Dari sisi jurang terlihat pemandangan
gunung dan hutan tropis.
kisah perjuangan anak bangsa di Cot
Panglima. Tempat ini merupakan
persinggahan Panglima Divisi X, Kolonel
Hussin Yusuf saat mengangkut peralatan
Radio Rimba Raya ke wilayah Aceh Tengah
tahun 1945.
Bandara terdekat adalah Malikussaleh,
Bandara Rembele yang berada di Benar
Meriah dan Bandara Internasional Sultan
Iskandar Muda. Serta bisa dileawati dengan
bus, kendaran pribadi alur Bireuen-Takengon
sepanjang 101 Km, selama ini ditempuh
dalam waktu 3 jam-3,5 jam. dan ongkos
transportasi umum Rp. 60.000-100.000
• PENDOPO BUPATI BIREUEN
• Bangunan berasitektur zaman kolonial Belanda
ini merupakan gedung kediaman resmi Bupati
Kabupaten Bireuen. Di Meuligoe ini, Soekarno
pernah menginap dan menjalankan roda
pemerintahan negara selama seminggu disini
sejak kedatangannya pada 16 Juni 1948 dengan
menaiki pesawat udara Dakota di Lapangan sipil
Cot Gapu. Tidak heran Kota Bireuen pernah
menjadi ibukota RI setelah Yogyakarta dan
Bukittinggi jatuh ke tangan Belanda. Menurut
sejarah, di Meuligoe ini pula, letak studio Radio
Rimba Raya yang menyuarakan kalau Indonesia
masih ada dan belum sepenuhnya dikuasai
Belanda sebelum akhirnya radio ini dilarikan ke
Bener meriah melalui Cot Panglima.
• Gedung Pendopo di Kabupaten Bireuen berada
di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Kota
Juang, Kabupaten Bireun. Gedung ini berada di
koordinat UTM 47 N 0245318 0575700. Gedung
Pendopo ini berada di pusat kota
• Habib Abdurrahman Bin Alwi atau lebih
dikenal dengan sebutan Habib Bugak Al-Asyi,
sosok darmawan yang telah mewakafkan
tanahnya untuk dimanfaatkan warga Aceh
yang berpergian berhaji, menempuh
pendidikan di tanah suci di Mekkah Al
Mukarramah, Arab Saudi.
• Makam beliau, terletak disebuh Dusun Pante
Sidom, Gampong Pante Peusangan,
Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
Untuk mencapai kawasan makam Habib
Bugak, kita hanya betuh waktu satu jam
perjalanan dari Simpang Empat, Kota Matang
Glumpangdua, Peusangan, Kabupaten
RUMAH TGK AWE GEUTAH
LAUT KUALA RAJA Bireuen, Aceh. Pantai Kuala Raja tetap terjaga dan menjadi objek wisata Islami
di kabupaten yang dijuluki sebagai Kota Santri itu. Indahnya Pantai Kuala Raja
menjadi tempat bagi para wisatawan lokal Bireuen menikmati hari libur
bersama keluarga dan kerabatnya, sehingga suasanan sore di Pantai Kuala
Raja seakan berubah menjadi lautan manusia.
• Untuk memasuki tempat wisata ini Anda dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000
per orang. Pantai Kuala Raja Bireuen memiliki keindahan alam yang menarik
dan mengagumkan untuk dinikmati, adanya taman bermain bagi anak anak
membuat pantai ini sangat ramai dikunjungi masyarakat. Hamparan pasir
bersih berwarna kecoklatan. Garis pantai yang panjang serta landai, juga
menjadi sebuah fenomena tersendiri yang bisa dinikmati.
• Disekitar pantai, juga terdapat sebuah tanggul dari tumpukan bebatuan
karang yang menjorok kelaut sehingga nampak seperti sebuah dermaga kecil.
Banyak pengunjung yang menjadikan tempat ini sebagai pijakan untuk
memancing, ada pula wisatawan yang duduk-duduk santai sembari menikmati
deburan ombak.
• Selain memiliki wahana tempat bermain anak-anak, pantai ini juga memiliki
tempat untuk bersantai. Terlihat beberapa pengunjung dimanjakan oleh
makanan-makanan halal yang disajikan oleh pedagang sekitar. Pondok-
pondok yang berdiri kokok dipinggir pantai membuat Anda bisa bersantai
sambil menikmati sejuknya udara dipantai tersebut. Anda juga dapat
menikmati indahnya laut Kuala Raja, dimana Anda dapat mengelilingi laut
Kuala Raja menggunakan perahut karet dan perahut kayu yang disewakan
para pembisnis lokal Bireuen.
• Pantai Kuala Raja memang menjadi salah satu tempat wisata favorit serta
tempat yang cocok untuk berlibur bersama keluarga. Fasilitas yang ada di
Pantai Kuala Raja pun tergolong cukup memadai, di pantai ini telah dibangun
toilet umum, serta tempat parkir yang cukup luas untuk kendaraan seperti bus
dan mobil. Bagi Anda yang muslim, juga terdapat mushola yang bisa
digunakan untuk beribadah. Disekitar pantai, juga tersedia persewaan ban dan
pancing bagi Anda yang ingin berenang dan juga memancing.
• Pantai Kuala Jangka, Gampong Jangka Masjid,
Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen salah satu
lokasi tempat wisata yang tak pernah sepi dari
Pantai Kuala Jangka
pengunjung, bahkan saat ini semakin
mempercantikkan diri untuk menarik hati para
pengunjung.
• Para wisatawan selih berganti datang untuk
menikmati hamparan laut luas dan keindaham
sunset di sore hari. Deretan warung dilokasi itu
menyediakan minuman segar dan kuliner lezat
yang siap mengoyangkan lidah para wisatawan.
• Deretan payung berwarna-warni disepanjang
pesisir pantai, semakin terlihat keindahan Kuala
Pantai Jangka yang saat ini tempat wisata favorit
di daerah setempat. untuk fasilitas umum sudah
memadai, baik itu mushola, tempat parkir yang
luas dan toilet itu sudah tersedia semua. Untuk
Parkir kendaraan roda empat di kenakan Rp 5000
sedangkan roda dua Rp 4000.
Taman Belangi Bireuen
TIMPHAN