Gizi Buruk
Penyusun:
Ni Nyoman Pipit Trivitha (19360127)
Preseptor:
dr. Aspri Sulanto, M.Sc, Sp.A
Faktor utama
01 Diet
Penyakit/infeksi
Faktor lain
02 Sosial ekonomi
Kepadatan penduduk
Patogenesis
Kurangnya protein dalam diet akan menimbulkan kekurangan berbagai asam amino
essensial yang dibutuhkan untuk sintesis albumin, sehingga terjadi hipoalbuminemia
dan edema. Anak dengan marasmus kwashiorkor juga sering menderita infeksi
multipel, seperti tuberkulosis dan gastroenteritis. Infeksi akan mengalihkan
penggunaan asam amino ke sintesis protein fase akut, yang semakin memperparah
berkurangnya sintesis albumin di hepar. Penghancuran jaringan akan semakin lanjut
untuk memenuhi kebutuhan energi, memungkinkan sintesis glukosa dan metabolit
essensial lainnya seperti asam amino.
Kurangnya kalori dalam diet akan meningkatkan kadar kortisol dan menurunkan kadar
insulin. Hal ini akan menyebabkan atrofi otot dan menghilangnya lemak di bawah
kulit. Pada awalnya, kelainan ini merupakan proses fisiologis. Untuk kelangsungan
hidup, jaringan tubuh memerlukan energi yang dapat dipenuhi oleh makanan yang
diberikan, jika hal ini tidak terpenuhi maka harus didapat dari tubuh sendiri sehingga
cadangan protein digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan energi. Tubuh akan
mengandung lebih banyak cairan sebagai akibat menghilangnya lemak dan otot
sehingga tampak edema.
Klasifikasi Gomez
Klasifikasi % BB/U
Wellcome
Normal >90
Trust
Grade I (Malnutrisi 75-89.9
edema edema
Grade II (Malnutrisi 60-74.9
60-80 Kwashiorkor Kurang Gizi Sedang)
Moderate 70 – 79 % 85 – 89 %
Berat <60% <70%
Severe < 70 % <85 %
Manifestasi Klinis
Gejala dari malnutrisi tipe marasmus adalah Gejala dari malnutrisi tipe kwashiorkor adalah
● kegagalan tumbuh kembang ● penurunan berat badan dibawah 60%
● penurunan aktifitas fisik berat badan normal seusianya
● keterlambatan perkembangan ● Edema
psikomotorik ● kelainan rambut (rambut menjadi lebih
● suara tangisan anak yang monoton, mudah dicabut tanpa reaksi sakit dari
lemah, dan tanpa air mata penderita, warna rambut menjadi lebih
● berat badan turun menjadi kurang dari merah, ataupun kelabu hingga putih)
60% berat badan menurut usianya ● kelainan kulit (kulit menjadi tampak bercak
● suhu tubuh rendah karena lapisan menyerupai petechiae yang lambat laun
penahan panas hilang menjadi hitam dan mengelupas di
● cengeng dan rewel tengahnya, menjadikan daerah sekitarnya
● diare kronik atau konstipasi, serta kemerahan dan dikelilingi batas-batas
penyakit kronik yang masih hitam)
● tekanan darah, detak jantung dan
pernafasan berkurang
Faktor Risiko